1

loading...

Monday, March 19, 2012

Cerita Guru


CERITA GURU
1.      Pengetahuan peserta didik. Tetepi, beberapa dasasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan didunia. Citra guru berkembang dan berubah sesuai  perkembangan dan kehidupan itu sendri. Profesi guru pada mulainya dikonsep dan mengembangkan profesi guru mulai bergeser.
Citra guru ini tercermin melalui:
·        Keunggulan mengajar
·        Memiliki hubungan yang harmonis dengan peserta didik, dan
·        Memiliki hubungan hubungan yang harmonis pula terhadap sesama teman profesi dan pihak lain baik dalam sikap  maupun kemampuan profesional.
Dari sudut pandang peserta didik, cerita guru ideal adalah seseorang yang senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat keteladanan, penuh kasih sayang, serta maupun mengajar didalam suasana yang menyenangkan.
2.      Guru pada sejumlah negara maju sangat dihargai karena guru secara sepesifik:
1)      Memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memimpin dan mengelolah pendidikan;
2)      Memiliki ketajaman pemahaman dan kecakapan intektual, cerdas emosional dan sosial untuk membangun pendidikan yang bermutu; dan
3)      Memiliki perencanaan yang matang, bijaksana, kontekstual yang efektif untuk membangun humanware (SDM) yang unggul, bermartabat dan memiliki daya saing.
              Keunggulan mereka adalah terus maju untuk mencapai yang terbaik  dan memperbaiki yang terpuruk. Mereka secara berkelanjutan (sutainable) terus meningkatkan mutu dari guru bisa keguru yang baik dan terus berupaya meningkatkan keguru yang lebih  baik dan akhirnya menjadi guru yang terbaik, yang mampu memberi inspirasi, ahli dalam materi, memiliki moral yang tinggi dan menjadi moral yang tinggi dan menjadi teladan yan baik bagi siswa.
              Di negara kita, guru yang memiliki keahlian spesialisasi harus diakui masih langka. Walaupun sejak puluhan tahun disiapkan, namun hasilnya masih belum nampak secara nyata. Ini disebabkan karena masih cukup banyak guru yang belum memiliki konsep diri yang baik, tidak tepat menyandang predikat sebagai guru, dan mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan keahliannya (mismatch).
3.      Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Dalam hal ini profesi guru pada mulainya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Namun, beberapa dasawarsa terakhir konsep, perspsi, dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser.
           Hal itu selain karena perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritas seseorang yang berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, juga karena perkembangan yang cukup radikal dibidang pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang informasi dan komunikasi, yang kemudian mendorong pembangunan media belajar dan pradigma teknologi pemdidikan. Dalam perkembangan berikutnya, sekaligus sebagai biasanya, guru mulai mengalami delima eksistensial. Artinya, penguasa ilmu pengetahuan tidak lagi menjadi hegemoni guru, tetapi membayar seluas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti dunia penerbitan, buku, majalah, koran, serta media elektronik lainnya. Untuk itu, posisi krusial guru perlu di jernihkan takkala kita hendak merumukan kembali pendidikan yang lebih memajukan masa depan generasi berikutnya.
           Dengan demikian, para guru dituntut tampil lebih profesional, lebih tinggi ilmu pengetahuannya dan lebih cekatan dalam penguasaan tekhnologi komunikasi dan informasi. Artinya, guru mau tidak mau dan dituntut harus terus meningkatkan kecakapan dan pengetahuannya selangkah ke depan lebih dari pengetahuan masyarakat dan anak didiknya.
4.      Guru yang bermutu memiliki paling tidak empat kriteria utama, yaitu kamampuan profesional, upaya profesional, waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional dan kesesuaian antara keahlian dan pekerjaannya. Kemampuan profesional meliputi kemampuan intelegensia, sikap dan prestasi kerjanya. Upaya propesiaonal adalah upaya seorang guru untuk mentranformasikan kemampuan profesional yang dimilikinya ke dalam tindakan mendidik dan mengejar secara nyata. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesiaonal menunjukkan intensinitas waktu dari seorang guru yang dikonsentrasikan untuk tugas-tugas profesinya. Guru yang bermutu ialah mereka yang dapat membelanjakan siswa secara tuntas, benar dan berhasil.


No comments:

Post a Comment