1

loading...

Friday, March 16, 2012

MAKALAH PENDIDIKAN SKI

Makalah Pendidikan Ski Instrumen dan Kriteria Evaluasi SKI

BAB I 
 PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 Penilaian pembelajaran merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran di kelas dan oleh karena itu juga menjadi bagian kurikulum tingkat satuan pendidikan.Artinya, bentuk dan jenis dan penilaian lebih banyak di tentukan oleh kurikulum yang berlaku. Disamping itu, semua hal yang menyangkut pembelajaran mulai dari tujuan ,materi, pendekatan, model, strategi, metode, dan tehnik pembelajaranyang di pilih, di desain,di rumuskan, dan dilakukan oleh guru juga menentukan bentuk dan jenis penilaian tertentu.Penilaian tidak terlepas dari komponen kurikulumyang lain karena semuanya bersifat integral.Begitu juga dengan adanya perubahan paradigma dalam pendidikan. Bentuk dan jenis penilaian pembelajaran yang biasa di pakai dalam pembelajaran yang berorientasi pada guru dan materi ajar yang akan di rasa kurang memadai untuk menilai pembelajaran dengan paradigma .Oleh karena itu, kerampilan melakuakan penilaian perlu di kembangkan dan ditingkatkan. Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, bersinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar,pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang di capai siswa. Dalam buku karangan Soemarna Surapranata dan Muhammad Hatta,penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didikyang dilakuakan oleh guru untuk menetapakan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, yaitu standr kompetensi,kompetensi dasar,dan indicator pencapaian belajar yang terdapat dalam kurikulum.penilaian KTSP ini mencakup seluruh aspek, baik kognitif,afektif,maupun psikomotorik dengan memberikan porsi yang sama.Mata pelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI) adalah suatu bagian mata pelajaran pendidikan agama islam yang ada di lembaga pendidikan islam seperti MI. 

BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Instrumen
Evaluasi Instrumen dikatakan reliabel, jika instrumen tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Evaluasi merupakan proses yang mementukan kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat tercapai (Cross, 1973 : 5). Instrumen evaluasi adalah suatu alat untuk mengukur penilaian hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

1. Jenis dan sistem penilaian
Jenis penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan nontes.Tes dalam bentuk soal–soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk essay atau uraian.Sedangkan nontes sebagai alat penilaian mencakup observasi, wawancara, dan skala. Sistem penilaian ialah cara yang digunakan dalam menentukan derajat keberhasilan hasil penilaian sehingga kedudukan siswa dapat diketahui,apakah telah menguasai tujuan pengajaran atau belum. Dalam penilaian hasil dan proses belajar dapat digunakan beberapa cara. Cara pertama yaitu menggunakan sistem huruf,yakni A, B, C, D, biasanya ukuran yang digunakan adalah A paling tinggi,B sempurna atau baik, C sedang atau cukup dan D kurang. Cara kedua ialah dengan sistem angka yang menggunakan beberapa standar.Dalam standar empat,angak 4 setara dengan A,angaka 3 setara dengan B,angak 2 setara dengan C,dan angka 1 setara dengan D.Ada juga standar sepuluh, yaitu mengunakan rentangan angka dari 1–10. Bahkan ada juga yang menggunakan rentangan 1–100. Cara mana yang dipakai tidak jadi masalah asal konsisten dalam pemakaiannya.
2. Prinsip dan prosedur penilaian Ada beberapa prinsip peniaian yaitu :

  • Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang dinilai,materi penilaian ,alat penilaian.
  • Penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
  • Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya , penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan bersifat komprehesif. 
  1. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindakan lanjutnya. Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian hasil belajar yaitu: Merumuskan atau mempertegas tujuan –tujuan pengajaran. 
  2.  Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran. 
  3. Menyusun alat-alat penilaian ,baik tes dan nontes. 
   Menggunakan hasil-hasil penilaiansesuai dengan tujuan penilaian tersebut. Kualitas alat penilaian Validitas Instrumen Valid menurut Gronlund (1985) sebagai ketetapan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrument evaluasi. Suatu instrument evaluasi dikatakan valid ,menurut Gay (1983) dan Johnson (2002), apabila instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.Jadi,jika tes tersebut adalah tes pencapaian hasil belajar maka hasil tes tersebut apabila interpretasi secara intersif,hasil yang dicapai memang benar menunjukkan ranah evaluasi pencapaian hasil belajar. Validitas suatu instrument evaluasi ,derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.Validitas suatu instrument evaluasi mempunyai beberapa makna penting
 1. Validitas berhubungan dengan ketetapan interpretasi hasil tes.
 2. Validitas diartikan sebagai derajat yang menunjukkan kategori yang biasa mencakup kategori rendah,sedang dan tinggi. Validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkuren dan prediksi.
 b. Realibilitas instrument Realibilitas alat penilaian adalah kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama.Tes hasil belajar dikatakan ketetapan apabila hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama.

 B. kreteria Evaluasi SKI
Kreteria  ini penting sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar.Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari efisiensi,keefektifan,relevansi,dan produktivitas proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan–tujuan pengajaran SKI. Efisiensi berkenaan dengan pengorbanan yang relative kecil untuk memperoleh hasil yang optimal.Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya,teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara tepat dan cepat.Relevansi adalah sesuaian antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang seharusnya dilakasanakan.Produktivitas adalah pencapaian hasil, baik secara kualitatif dan kuantitaf. Kreteria yang digunakan dalam menilai proses belajar mengajar antara lain :

  • Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan.Keberhasilanproses belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan aspek:
  • Tujuan–tujuan pengajaran. - Bahan pengajaran yang diberikan. 
  •  Jenis kegiatan yang dilaksanakan.
  • Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan.
  • Peralatan yang digunakan untuk masing–masing kegiatan. 
  •  Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan. 
 b. Keterlaksanaannya oleh guru 
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti.Dengan demikian ,apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagai mana harusnya.Keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal:

  • Mengkondisikan kegiatan belajar siswa, 
  • Menyiapkan alat,sumber, dan perlengkapan belajar, 
  • Waktu yang disediakan untuk kegiatan belajar mengajar,
  • Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa,
  • Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. 
c. Keterlaksanaannya oleh siswa 
Siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan 
  • Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan guru.
  • Semua siswa turut serta melakukan kegiatan belajar. 
  •  Tugas–tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. - Memanfaatkan semua sumber belajar yang disediakan guru.
  • Menguasai tujuan –tujuan pengajaran yang telah diterapakan guru. 
d. Motivasi belajar siswa 
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Hal ini dapat dilihatdalam ini: 
  • Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran - Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, 
  • Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas –tugas belajarnya, 
  • Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru, 
  •  Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan . 
e. Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
 Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 
  • Keaktifan siswa dapat dilihat dalam ini Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar.  
  • Trerlibat dalam pemecahan masalah.
  • Berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. 
  •  Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
 f. Interaksi guru dan siswa 
Interaksi siswa dan guru berkenaan dengan komunikasi atau berhubungan timbale balik antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.Hal ini dapat dilihat dalam :
  • Tanya jawab antara guru dengan siswa 
  • Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar
  • Keberadaan guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar
 g. Kemampuan atau keterampilan guru. 
 Kemampuan atau keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran,komunikasi dengan siswa,metode mengajar dan lain-lain. 

 h. Kualitas hasil belajar siswa 
Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain : 
  •   Perubahan pengetahuan,sikap, perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman.
  • Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan pengajaran minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai. 
  •  Hasil belajar tahan lama diingat dandapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajariberikutnya. 
 BAB III PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Instrumen evaluasi adalah suatu alat untuk mengukur apa hendak diukur. Secara garis besar, evaluasi
dalam pendidikandapat dibedakan menjadi dua macam bentuk : yaitu tes dan nontes. tes dibedakan menjadi tertulis yang merupakan paling sering digunakan oleh seorang guru dan tes tidak tertulis atau tes lisan. Alat nontes pada umunya digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan apek-aspek belajar dari siwa. Evaluasi yang baik adalah adanya ketentuan valid dan reliabilitas suatu evaluasi yang digunakan untuk mengukur suatu penilaian. Kreteria evaluasi paling tidak dapat dijadikan pegangan oleh para penilai proses belajar mengajar agar upaya memperbaikan proses belajar mengajar dapat ditentukan lebih lanjut. Dari kreteria tersebut penilai dapat melihat bagian-bagian mana yang telah dicapai danbagian-bagian mana yang belum dicapai untuk kemudian dilakukan tindakan dan upaya memperbaikannya. 
 DAFTAR PUSTAKA 
  •  Sudjana, nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Rmaja
  • Rosdakarya. Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi
  • Aksara Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Offset 

No comments:

Post a Comment