1

loading...

Tuesday, March 20, 2012

MAKALAH Penggunaan Media


Penggunaan Media
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau infor­masi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu Sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks.
yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan ke­mampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengaiar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar  dengan menyiapkan ke­giatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu
media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lem­baran lepas), media berbasis visual (buku, charts, gra­fik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio-visual (video, film, slide ber­sama tape, televisi),
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan media berbasis manusia?
2.      Apa yang dimaksud dengan media berbasis cetaan?
3.      Apa yang dimaksud dengan media berbasis visual?
4.      Apa yang dimaksud dengan media berbasis audio visual?
C.    Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa itu media berbasis manusia, cetakan, visual, dan kompter.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk rnengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya dengan  media visual lain.
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mem­pengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa  yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman be­lajar yang jelek dan memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia sebagai media secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pernbelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. langkah rancangan jenis, pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1.      Merumuskan masalah yang relevant.
2.      Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
3.      Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan ba­gaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah;
4.      Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan;
5.      Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan ma­salah baru untuk dipecahkan.
Meskipun pada hakikatnya pelajaran yang berpusat pada masalah sejalan dengan teknik pertanyaan ala Socrates (karena pelajaran berpusat pada masalah di­mulai dengan mengajukan pertanyaan), teknik perta­nyaan lain dapat digunakan untuk menggugah pikiran siswa dan mendorongnya untuk berpikir. pertanyaan dapat diajukan bukan hanya dari guru tetapi juga dari siswa. Yang terpenting adalah memberikan kesem­patan kepada siswa agar pikirannya dapat berkembang melalui penyelidikan kognitif. Penekanan teknik ber­tanya ala Socrates adalah penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan-per­tanyaan pancingan. Sebagai suatu teknik pembelajaran, ia harus dipikirkan dan ditatar dengan baik. Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar bagaimana mendengar dengan hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas, dan menuntun diskusi dengan cara bermakna yang menampilkan alasan dan bukti. la juga harus membantu siswa untuk menemukan implikasi, konse­kuensi, dan jalur pemecahan. Langkah-langkah teknik pembelajaran Socrates adalah sebagai berikut:
a.       Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang me­minta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan/tugas mereka,
b.      Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi da­lam kelompok besar sebagai pembahasan eksplorasi.
c.       Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja bersama-sama dalam kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruk­tur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Disamping itu, pela­jaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil be­lajar dan pengalihan pengetahuan. Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran interaktif dikemuka­kan langkah-langkah berikut:
a.       Mengidentifikasi pokok bahasan pelajaran;
b.      Mengembangkan sajian pembelajaran yang mencakup semua informasi yang diharapkan siswa harus kuasai;
c.       Membaca/mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan di mana dialog-dialog interaktif dapat digabungkan dan disisipkan
d.      Menetapkan jenis informasi yang diinginan dari siswa.
e.       Menentkan pesan-pesan apa yang igin disampaikan dengan kegiatan interaktif.
Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai penarik perhatian :
a)      Memulai pelajaran dengan memsatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang relevan dengan siswa.
b)      Meginformasikan kepada siswa apa yang diharapkan mereka dapat dikerjakan
c)      Memulai dengan mengajukan pertanyaan ata menngajkan masalah yang memsatkan perhatian terhadap informasi yang mesti dipelajari oleh siswa.
Pelajaran interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk.  Berikut ini dikemukakan beberapa jenis pembelajaran yang dimulai dengan sesi tukar pendapat dari selurh siswa. Pelajaran bermain peran dimulai degan main peran yang diberi tahapan dengan pelaku yang terdiri atas siswa dengan suarela. Pembelajaran kuis tim dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran. Pembelajaran koperatif menciptakan tim-tim ata kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengejar pengetahuan atau keterampilan khusus.
B.     Media Berbasis Cetakan
Materi pembelajaran berbasis tetaa yang paling umum dikenal adalah buu teks, buku penntun, jrnal, majalah, dan lemaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut eam eleme yang perlu diperhatikan pada saat meratang, yaitu :onsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran hurf, dan penggunaan spasi kosong.
Konsistensi           
a)      Gunaka konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;
b)      Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
Format
a)      Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
b)      Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel se­cara visual.
c)      Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.
Organisasi
a)      Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisi­nya dalam teks secara keseluruhan.
b)      Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c)      Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
Daya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian barn dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
Ukuran Huruf
a)      Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
b)      Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit.


Ruang (spasi) Kosong
a.       Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
1.      Ruangan sekitar judul;
2.      batas tepi (marjin); batas tepi yang luas me­maksa perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman;
3.      spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, se­makin luas spasi di antaranya;
4.      permulaan paragraf diindentasi;
5.      penyesuaian spasi antarbaris atau antar para­graf.
b.      Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa.
c.       Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu menyiapan media berbasis tes yang interaktif.
a.       Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
b.      Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.
c.       Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan
d.      Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi.
C.    Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar  pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual jga dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran denga dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermana dan siswa hars berinteraksi dengan visual (image) itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa :
a)      gambar representasi seperti gambar, lukisan,
b)      diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan strktr isi materi
c)      Peta  yang menunjukkan hubungan-hubungan ruag antara unsur-unsr isi materi.
d)     Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yag menyajikan suatu gambaran. Adapu beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut : 
1.      Usahakan visal it sesedehana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram.
2.      Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3.      Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
4.      Guaka gambar untuk melukiskan perbedaa konsep-konsep, misalnya dengan meampilka konsep-konsep yang divisualka itu secara menampilkan berdampingan.
5.      Hindari visual yang tak berimbang.
6.      Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
7.      Visual yang di proyeksikan hars dapat terbaca da mudah dibaca.
8.      Visual, huususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
9.      Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dan unsuur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
10.  Warna harus di gunakan secara realistik.
11.  Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.

D.    Media Berbasis Audio Visual
Media  visual  yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard  yang memerlukan persiapan yang banyak, rancagan, dan penelitian.
Naskah yang mejadi baha arasi disarig dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingi ditujkkan dan dikatan. Narasi ini merupakan penuntutan bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa.
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis utuk menulis naskah narasi.
a.       Tulis singkat, padat, dan sederhana.
b.      Tulis seperti meulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat.
c.       Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap
d.      Hindari istilah tekhnis, kecuali jika istilah itu diberikan batasan atau digambarkan.
e.       Tulislah dalam kalimat aktif.
f.       Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata.
g.      Setelah menulis narasi itu dengan suara keras.
h.      Edit dan revisi naskah arasi itu sebagaimaa perlnya.

Stroryboard dikembangka denga memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini.
a.       Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
b.      Pikiran bagian yang akan diperankan audio dalam paket program. Audio bisa dalam bentuk : diam, sound effect khusus, suara latar belakang, musik, dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket program itu.
c.       Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam story board
d.      Kumpulan dan paparan semua storyboard sehingga 














BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media berbasis manusia adalah media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah megubah sikap atau ingin, secara lagsung terlibat degan pemantauan pembelajaran siswa. Media berbasis cetaan umumnya dikenal adalah buku teks, buku penonton, jurnal, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan merut enam elemen yang perlu diperhatikan apa saat merancang, yaitu kontensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Media berbasis visual dapat memperlancar pemahaman.(melalui elaburasi strutur dan organisasi) memperkuuat ingata visual dapat pula meumbhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Media Berbasis Audio Visual, salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual, salah sat pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
B.     Saran
Demikianlah pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan maka dari pada itu penulis mengharapkan kritiik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang akan lebih bauk lagi. Kritik dan saran penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ø Arsyad, Azhar. 2010.Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Ø Anitah, Sri.2009.Media Pembelajaran. Surakarta : Lembaga Pengembangan Pendidikan.




No comments:

Post a Comment