Penggunaan Media
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu ciri
media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi
kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons
siswa sehingga media itu Sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi
yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan
yang amat kompleks.
yang terpenting
adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa,
serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengaiar. Oleh
karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang
interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran
dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Berikut ini
akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran. Media
pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan
kawan-kawan (1992) yaitu
media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio-visual (video, film, slide bersama tape, televisi),
media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figur/gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio-visual (video, film, slide bersama tape, televisi),
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan media berbasis manusia?
2.
Apa
yang dimaksud dengan media berbasis cetaan?
3.
Apa
yang dimaksud dengan media berbasis visual?
4.
Apa
yang dimaksud dengan media berbasis audio visual?
C.
Tujuan Masalah
Untuk
mengetahui apa itu media berbasis manusia, cetakan, visual, dan kompter.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media Berbasis Manusia
Media berbasis
manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk rnengirimkan dan mengkomunikasikan
pesan atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah gaya tutorial
Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya dengan media visual lain.
Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara
langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia
dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi
terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar
yang jelek dan memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur
manusia sebagai media secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis
manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah
dan bertanya ala Socrates. Rancangan pernbelajaran yang berpusat pada masalah
dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. langkah
rancangan jenis, pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1.
Merumuskan
masalah yang relevant.
2.
Mengidentifikasi
pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
3.
Ajarkan
mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan
untuk pemecahan masalah;
4.
Kembangkan
masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan;
5.
Nilai
pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Meskipun pada
hakikatnya pelajaran yang berpusat pada masalah sejalan dengan teknik
pertanyaan ala Socrates (karena pelajaran berpusat pada masalah dimulai dengan
mengajukan pertanyaan), teknik pertanyaan lain dapat digunakan untuk menggugah
pikiran siswa dan mendorongnya untuk berpikir. pertanyaan dapat diajukan bukan
hanya dari guru tetapi juga dari siswa. Yang terpenting adalah memberikan kesempatan
kepada siswa agar pikirannya dapat berkembang melalui penyelidikan kognitif.
Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan konsep-konsep dan
gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan pancingan. Sebagai
suatu teknik pembelajaran, ia harus dipikirkan dan ditatar dengan baik.
Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar bagaimana mendengar dengan
hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas, dan menuntun diskusi dengan cara
bermakna yang menampilkan alasan dan bukti. la juga harus membantu siswa untuk
menemukan implikasi, konsekuensi, dan jalur pemecahan. Langkah-langkah teknik
pembelajaran Socrates adalah sebagai berikut:
a.
Mengidentifikasi
pertanyaan heuristik yang meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi,
dan mensintesis pekerjaan/tugas mereka,
b.
Pelajaran
mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan
eksplorasi.
c.
Menentukan
apakah siswa harus belajar/bekerja bersama-sama dalam kelompok, perorangan,
seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu
faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan
pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam
proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran
interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga
memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang
kreatif. Disamping itu, pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan
jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan
pengetahuan. Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran interaktif dikemukakan
langkah-langkah berikut:
a.
Mengidentifikasi
pokok bahasan pelajaran;
b.
Mengembangkan
sajian pembelajaran yang mencakup semua informasi yang diharapkan siswa harus
kuasai;
c.
Membaca/mengamati
keseluruhan penyajian dan menentukan di mana dialog-dialog interaktif dapat
digabungkan dan disisipkan
d.
Menetapkan
jenis informasi yang diinginan dari siswa.
e.
Menentkan
pesan-pesan apa yang igin disampaikan dengan kegiatan interaktif.
Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai penarik perhatian :
a)
Memulai
pelajaran dengan memsatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang relevan dengan
siswa.
b)
Meginformasikan
kepada siswa apa yang diharapkan mereka dapat dikerjakan
c)
Memulai
dengan mengajukan pertanyaan ata menngajkan masalah yang memsatkan perhatian
terhadap informasi yang mesti dipelajari oleh siswa.
Pelajaran
interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk. Berikut ini dikemukakan beberapa jenis
pembelajaran yang dimulai dengan sesi tukar pendapat dari selurh siswa.
Pelajaran bermain peran dimulai degan main peran yang diberi tahapan dengan
pelaku yang terdiri atas siswa dengan suarela. Pembelajaran kuis tim dimulai
dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran. Pembelajaran
koperatif menciptakan tim-tim ata kelompok-kelompok yang bertanggung jawab
untuk saling mengejar pengetahuan atau keterampilan khusus.
B.
Media Berbasis Cetakan
Materi
pembelajaran berbasis tetaa yang paling umum dikenal adalah buu teks, buku
penntun, jrnal, majalah, dan lemaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut eam eleme
yang perlu diperhatikan pada saat meratang, yaitu :onsistensi, format,
organisasi, daya tarik, ukuran hurf, dan penggunaan spasi kosong.
Konsistensi
a)
Gunaka
konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan
cetakan huruf dan ukuran huruf;
b)
Usahakan
untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta
garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak
sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan
perhatian sungguh-sungguh.
Format
a)
Jika
paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya,
jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
b)
Isi
yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c)
Taktik
dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara
visual.
Organisasi
a)
Upayakan
untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau
sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian
atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan
orientasi kepada siswa tentang posisinya dalam teks secara keseluruhan.
b)
Susunlah
teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c)
Kotak-kotak
dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
Daya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian barn dengan cara yang berbeda.
Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
Ukuran Huruf
a)
Pilihlah
ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
b)
Hindari
penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca
itu sulit.
Ruang (spasi) Kosong
a.
Gunakan
spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada
titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong
dapat berbentuk:
1.
Ruangan
sekitar judul;
2.
batas
tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian siswa/pembaca untuk
masuk ke tengah-tengah halaman;
3.
spasi
antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di antaranya;
4.
permulaan
paragraf diindentasi;
5.
penyesuaian
spasi antarbaris atau antar paragraf.
b.
Sesuaikan
spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa.
c.
Tambahkan
spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga
media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu
menyiapan media berbasis tes yang interaktif.
a.
Sajikan
informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
b.
Pertimbangkan
hasil analisis respons siswa.
c.
Siapkan
kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan
d.
Gunakan
beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba,
atau simulasi.
C.
Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual jga
dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran denga dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan
pada konteks yang bermana dan siswa hars berinteraksi dengan visual (image) itu
untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa :
a)
gambar
representasi seperti gambar, lukisan,
b)
diagram
yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan strktr isi materi
c)
Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruag
antara unsur-unsr isi materi.
d)
Grafik
seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yag menyajikan suatu gambaran. Adapu
beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media
berbasis visual sebagai berikut :
1.
Usahakan
visal it sesedehana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan
diagram.
2.
Visual
digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3.
Ulangi
sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
4.
Guaka
gambar untuk melukiskan perbedaa konsep-konsep, misalnya dengan meampilka
konsep-konsep yang divisualka itu secara menampilkan berdampingan.
5.
Hindari
visual yang tak berimbang.
6.
Tekankan
kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
7.
Visual
yang di proyeksikan hars dapat terbaca da mudah dibaca.
8.
Visual,
huususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
9.
Unsur-unsur
pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dan
unsuur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
10.
Warna
harus di gunakan secara realistik.
11.
Warna
dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.
D.
Media Berbasis Audio Visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara
memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan
penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak,
rancagan, dan penelitian.
Naskah yang mejadi baha arasi disarig dari isi pelajaran yang
kemudian disintesis kedalam apa yang ingi ditujkkan dan dikatan. Narasi ini
merupakan penuntutan bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video
menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media
harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa.
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis utuk menulis naskah
narasi.
a.
Tulis
singkat, padat, dan sederhana.
b.
Tulis
seperti meulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat.
c.
Tulisan
tidak harus berupa kalimat yang lengkap
d.
Hindari
istilah tekhnis, kecuali jika istilah itu diberikan batasan atau digambarkan.
e.
Tulislah
dalam kalimat aktif.
f.
Usahakan
setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata.
g.
Setelah
menulis narasi itu dengan suara keras.
h.
Edit
dan revisi naskah arasi itu sebagaimaa perlnya.
Stroryboard
dikembangka denga memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini.
a. Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi
pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
b. Pikiran bagian yang akan diperankan audio dalam paket program.
Audio bisa dalam bentuk : diam, sound effect khusus, suara latar
belakang, musik, dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket
program itu.
c. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam story
board
d. Kumpulan dan paparan semua storyboard sehingga
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media
berbasis manusia adalah media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah megubah sikap atau ingin, secara lagsung terlibat
degan pemantauan pembelajaran siswa. Media berbasis cetaan umumnya dikenal
adalah buku teks, buku penonton, jurnal, dan lembaran lepas. Teks berbasis
cetakan merut enam elemen yang perlu diperhatikan apa saat merancang, yaitu
kontensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi
kosong. Media berbasis visual dapat memperlancar pemahaman.(melalui elaburasi
strutur dan organisasi) memperkuuat ingata visual dapat pula meumbhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. Media Berbasis Audio Visual, salah satu pekerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio-visual, salah sat pekerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan naskah dan
storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
B.
Saran
Demikianlah
pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan maka dari pada itu penulis mengharapkan kritiik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang akan lebih bauk
lagi. Kritik dan saran penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Arsyad, Azhar. 2010.Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Ø Anitah, Sri.2009.Media Pembelajaran. Surakarta : Lembaga
Pengembangan Pendidikan.
No comments:
Post a Comment