1

loading...

Wednesday, January 17, 2018

Metode Penelitian Eksperimen

Metode Penelitian Eksperimen


A.    Pengertian Metode Penelitian Eksperimen
Eureka Pendidikan. Arboleda (1981: 27) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variable dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur. Selain itu, Gay (1981: 207-208) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen tal merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat).
Dalam penelitian eksperimen dilakukan manipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol varibel lain yang relevan dan mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau lebih variable terikat. Kerlinger (2006: 315) menambahkan definisi eksperimen sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variable bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variable bebas tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variable bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Sementara itu, tujuan penelitian eksperimen diungkapkan oleh Isaac dan Michael (1977: 24) yaitu untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
Dalam penelitian eksperimen, dibedakan pengertian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan berupa variabel bebas, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan apapun atau diberi perlakuan natural (Azwar, 2007: 110). Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang dinyatakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat dari satu atau lebih variabel terikat dengan melakukan manipulasi variabel bebas pada suatu keadaan yang terkendali (variabel kontrol).
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).

B.     KarakteristikPenelitian Eksperimen
Suatu metode penelitian eksperimen memiliki beberapa karakteristik khusus dalam pelaksanaan yang membedakan dengan metode penelitian lainnya. Mc Millan dan Schumacher (2010, 258-259) menyatakan bahwa terdapat enam karakteristik metode penelitian eksperimen, yaitu:
1.      Hipotesis dibangun dari teori (konstruk)
Pada penelitian eksperimenter dapat hipotesis yang dibangun berdasarkan teori yang relevan dengan masalah penelitian. Konstruk hipotesis menjelaskan sebab dan akibat penelitian dan mendukung indikasi yang jelas tentang generalisasi penelitian. Hipotesis yang dinyatakan dengan spesifik mengakibatkan rentang hasil dapat dibatasi dan faktor peubah lain yang mempengaruhi penelitian dapat dikurangi.

2.      Kesetaraan statistik antar kelas perlakuan dan kelas control
Penelitian eksperimen mengharuskan kesetaraan individu dalam kelas control dan kelas eksperimen (kelas perlakuan). Hal ini diperlukan untuk mengatur variabel-variabel yang mungkin menyebabkan kesimpulan penelitian menjadi tidak valid. Selain itu, pemilihan sampel secara acak atau pun tidak acak juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Implemetasi pemilihan sampel secara acak dilakukan jika perlakuan tidak dapat dilakukan pada semua subjek dalam waktu yang bersamaan.

3.      Semua variable control dan variable terikat diaplikasikan terhadap subjek secara merata
Pada penelitian eksperimen, peneliti mengontrol perlakuan atau melakukan manipulasi searah. Manipulasi memberikan arti bahwa peneliti mengontrol perlakuan spesifik, treatment, atau kondisi setiap kelompok. Variable bebas inilah yang menjadi karakteristik dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian pendidikan terdapat beberapa variabel yang dapat dimanipulasi dan tidak dapat dimanipulasi.Variabel bebas yang dapat dimanipulasi contohnya metode pengajaran dan ukuran besar kelompok tetapi variabel yang tidak dapat dimanipulasi contohnya jenis kelamin dan status sosial. Menurut Gay (1981, 209-2010), walaupun desain penelitian eksperimen dapat mencakup beberapa variabel yang ditentukan, setidaknya satu variabel harus dimanipulasi.

4.      Setiap variable bebas dan terikat dapat di ukur
Salah satus yarat yang harus dimiliki variable dalam penelitian eksperimen yaitu setiap variable dapat diukur baik variable bebas maupun variable terikat. Jika penelitian telah dilaksanakan tetapi ditemukan data yang tidak dapat diukur atau tidak bersifat kuantitatif maka penelitian tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen.

5.      Penelitian menggunakan statistic inferensial
Penelitian eksperimen menggunakan statistic inferensial untuk membuat pernyatan kemungkinan tentang hasil penelitian. Terdapat dua alasan penggunaan statistik inferensial, yaitu : (1), karena pengukuran dalam penelitian pendidikan tidak sempurna (banyak dipengaruhi oleh variabel-variabel diluar variabel bebas); dan (2), karena dilakukan generalisasi hasil pada group yang sama atau populasi.

6.      Seluruh variable penelitian dapat dikontrol
Pada penelitian eksperimen terdapat variabel-variabel luar (extraneous) selain variable bebas dan variable terikat. Hal perlu dilakukan dalam penelitian adalah mengontrol variabel extraneous dan memastikan bahwa variable tersebut tidak mempengaruhi variable terikat atau menjaga agar memiliki pengaruh yang sama pada semua group.

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu : (1), variabel-veriabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). (2), adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. (3), penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4), validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5), validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6), semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariabel.
III. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu :
1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2.  Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4.  Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :
a). Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b). Menentukan cara mengontrol;
c). Memilih rancangan penelitian yang tepat;
d). Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian;
e). Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen;
f). Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
g). mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
5.  Melaksanakan eksperimen.
6.  Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7.  Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan.
8. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9. Menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
IV. Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian eksperimen meliputi : pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.
(1). Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu :
a). Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
b). Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
c). Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)

(2). Rancangan Eksperimen Murni
Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu :
a). Adanya kelompok kontrol.
b). Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
c). Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.

Dua rancangan eksperimen secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
a). Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized
posttest only control group design)
b). Secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the
randomized pretest-posttest control group design)
c). Empat kelompok solomon (the randomized solomon four group design)
d). Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes tes akhir dan
kelompok kontrol (the randomized posttest – only control group design)
e). Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized pretest – posttest cont rot group design, using)
(3). RancanganEksperimenKuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin diteliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
a). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the
randomized posttest – only control group design, using matched subject).
b). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok
kontrol (the randomnized posttest – only control group design, using matched subject),
c). Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter
balanced, using matched subject) .
d). Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design)
e). Rancangan faktorial (factorial design).

                                                        


Referensi

Arboleda, C. R. 1981. Communications Research. Manila: CFA.
Azwar, Saifuddin. 2007. SikapManusia. TeoridanPengukurannya.Edisi ke-2. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Gay, L. R. 1981. Educational Research: Competencies for Anlysis and Application. London: Prentice-Hall International (UK) ltd.
Isaac, S. dan William B. M. 1977. Handbook in Reasearch and Evaluation: For Education and the Behavioral Sciences. First edition. San Diego, CA: EdiTS
Kerlinger. 2006. Asas-asasPenelitian BehavioralEdisiKetiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
McMillan, J.H. dan Schumacher, S. 2010. Research in Education (Evidence Based Inquiry)Seventh Edition. London: Pearson.

Source:
http://www.eurekapendidikan.com/2015/11/metode-penelitian-eksperimen.html
DisalindanDipublikasikanmelalui Eureka Pendidikan
Faisal, S. 1982. MetodologiPenelitianPendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004.PengantarPenelitiandalamPendidikan. Yogyakarta: PustakaPelajar

<BACA SELENGKAPNYA DI BUKU “ DESIGN ACTION RESEARCH” KARYA “ERNA FEBRU ARIES S.,“ SUDAH DILENGKAPI DENGAN CONTOH-CONTOH LAPORAN PENELITIAN LENGKAP …. HUBUNGI SEGERA 081 803 802 797

No comments:

Post a Comment