MAKALAH ANALISIS RASIO
PENDAHULUAN
Suatu
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila mampu melaksanakan aktivitasnya
sesuai dengan harapan-harapan atas pengoperasian perusahaan tersebut. Dalam
usaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang dapat dihubungkan dengan
tingkat profitabilitas perusahaan yang telah dicapai. Sebagi informasi
finansial, tingkat profitabilitas perusahaan lebih bermanfaat, karena dalamnya
dikatakan secara implisit kemampuan pengelolaan perusahaan.secara keseluruhan
dan secara relativ.
Pada
dasarnya seorang manajer keuangan akan selalu berhadapan dengan masalah
likuiditas dan profitabilitas, yaitu mengatur keuangan kesedemikian rupa
sehingga setiap saat dia dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tanpa harus
mengurangi kemampuanya untuk memaksimalisasi laba. Makn banyak uang kas yang di
tahan semakin llikuid perusahaan itu, akan tetapi bila uang kas yang akan di
tahan itu makin banyak berarti makin berkuranglah uang kas dipergunakan dalam
peredaran perusahaan. Kemampuan untuk berkembang menjadi makin berkurang yang
pada giliranya mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Guna
memperoleh laba maka uang kas itu harus beredar, makin cepat perputaranya makin
cepat pula kemungkinan untuk memperoleh laba. Dalam hal ini terdapat dilema
yang harus di pecahkan oleh manager keuangan, di satu sisi harus menentukan
tingkat persedian uang kas yang tepat untuk menjaglikuiditas perusahaan, sisi
lain dia juga harus memutar uang kas itu sebanyak-banyaknya guna
memaksimalisasi laba. Likuiditas dan profitabilitas kecuali sebagai tujuan yang
seling bertentangan, sekaligus juga merupakan tujuan kembar yang dua-duanya
harus di usahakan tercapainya tanpa harus mengorbankan yang satu demi yang
lain. Oleh karena itu harus dikelola ddan direalisir secaa benar dan tepat.
PEMBAHASAN
A. Pengertian rasio keuangan
Analisis rasio adalah salah satu alat yang paling
populer dan banyak di gunakan untuk analisis keuangan. Namun, perannya sering
disalah pahami dan akibatnya kepentinganya seringkali brlebihan. Sebuah rasio
menyatakkan suatu hubungan matematis antara dua kuantitas.
Perlu diingat bahwa rasio merupakan alat untuk
memberikan pandangan mengenai kondisi yang mendasarinya. Rasio adalah salah
satu titik awal analisis, bukan titik akhir. Rasio, apabila di interpretasikan
dengantepat, mengidentifikasi area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Analisis
rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan dasar perbandingan dalam
mengungkapkan kondisi dan trend yang sulit dideteksi dengan memeriksa setiap
kompunen yang membentuk rasio tersebut. Seperti alat nalisis lainya, rasio
sangat berguna ketika berorientasi masa depan. Hal ini berarti bahwa adanya
penyesuaian faktor-faktor yang secara potensial mempengaruhi rasio masa depan
juga harus di lakukan. Oleh karena itu, kegunaan rasio tergantung pada
penerapan keahlian dan interpretasinya.
Pengertian
rasio keuangan menurut James C Van Home merupakan indeks yang menghubungkan dua
angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainya.
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan
perusahaan yang bersangkutan
Jadi rasio keuangan merupakan
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat dilakukan antara
satu kompunen dalam satu laporan keuangan atau antar koompunen yang ada di
antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa
angka-angka dalam satu periode maupun dalam beberapa periode
Hasil rasio keuangan ini digunakn
untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target
seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen
dalam memberdayakan sumber daya peruahaan secara efektif. Dari kinerja yang
dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu di
lakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau di pertahankan
sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik
perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam
manajemen kedepan
Contohnya, perbandingan angka-angka
yang ada dalam satu laporan adalah kompunen angka-angka dalam neraca. Misalnya
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar atau antara total aktiva dengan
total utang. Kemudian, dalam satu periode yang sama berarti dalam atu tahun.
namun, jika membandingkan untuk beberapa periode, lebih dari satu tahun,
misalnya tiga tahun dengan anggapan satu periode satu tahun.
Selanjutnya contoh perbandingan
antar kompunen yang ada di laporan keuangan adalah antara kompunen yang ada
dalam neraca dengan dalam laporan laba rugi. Misalnya kompunen dalam laba rugi,
yaitupenjualan dengan kompunen dalam neraca misalnya total aktiva, atau neraca
laba bersih dengan penjualan.
Dalam praktiknya, analisis rasio
keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:
1. Rasio neraca, yaitu perbandingan
angka-angka yang hanya bersumber dari neraca
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu
membandingakan angka-angka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi
3. Rasio antr laporan, yaitu membandingkan
angka-angka dari dua sumber (data campuran) baik yang ada di neraca maupun di
laporan laba rugi.
B. Bentuk-bentuk rasio keuanan
Untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan,
dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuanngan memilki
tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian setiap hasil dri rasio yang
diukur diinterpretasikan sehingga
menjadi berarti bagi pengambilan keputusan
Bentuk
rasio keuangan menurut ahli keuangan yaitu: Menurut J. Fred Weston, bentuk
rasio keuangan adalah sebagai berikut
1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
-
Rasio
lancar (current ratio)
-
Rasio
sangat lancar (quick ratio atau acid test ratio)
2. Rasio solvabilitas (leverage ratio)
-
Total
utang dibandingakan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio)
-
Jumlah
kali perolehan bunga (times interest earned)
-
Lingkup
biaya tetap (fixed charge coverage)
-
Lingkup
arus kas (cash flow coverage)
3. Rasio aktivity (aktivity ratio)
-
Perputaran
persediaan (inventory turn over)
-
Rata-rata
jangka waktu penagihan atau perputar piutang (average colection period)
-
Perputaran
aktiva tetap (fixed assets turn over)
-
Perputaran
total aktiva (total assets turn over)
4. Rasio profitabilitas (profitability
ratio)
-
Margin
laba penjualan ( profit margin on sales)
-
Daya
laba dasar (basic earning power)
-
Hasil
pengembalian total aktiva (return on total assats)
-
Hasil
pengembalian ekuitas (return on total equity)
5. Rasio pertumbuhan (growth ratio)
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekoniminya di tengah pertumbuha perekonomian dan sektor usahanya
-
Pertumbuhan
penjualan
-
Pertumbuhan
laba bersih
-
Pertumbuhan
pendapatan persaham
-
Pertumbuhan
deviden persaham
6. Rasio penilaian (valuation ratio) yitu rasio yang memberikan ukura kemampuan
manajemen dalam menciptakan nnilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
-
Rasio
hara saham terhadap pendapatan
-
Rasio
nnilai pasar saham terhadap nilai buku
Rasio likuidutas
(liquidity ratio)
Rasio likuiditas
dimaksudkan rasio yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Jumlah alat alat
pembayaran yang di miliki oleh suatu perusahaan adalah merupakan “kekuatan
membayar” dari perusahaan yang bersangkutan.
Rasio
likuiditas merupaan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dla memenuhi
kewajiba jangka pendek (fred weston). Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk
menujukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya yang
jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan
usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Atau dengn kata ain,
rasio likuiditas merupakan yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar
utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau rasio untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayi dan memenuhi kewajiban (utang)
pada satt di tagih
Rasio
liuiditas atau sering juga di sebut rasio modal kerja merupaka rasio yang di
gunakan ntuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan. Caanya adalah dengan
membandingkan seluruh kompunen yang ada di aktiva lancar dengan kompunen di
passiva lancar (utang jangka pendek)
Rasio leverage
(leverage ratio)
Seperti
diketahui, dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana.
Sumber-sumber dana yang dapat di peroleh adalah pinjaman atau modal sendiri
Keputusan
unruk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah di gunakan
beberapa perhitungan yang matang dalam hal ini leverage raio (rasio
solvabilitas) merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan di biayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang di
gunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika di bandingkan dengan
menggunakan modal sendiri. Agar perbandingan penggunaan rasio ini dapat
terliahat jelas, kita dapat menggunakan rasio leverage.
Keuntungan
dengan mengetahui rasio ini adalah
1. Dapat menilai kemampuan posisi
perusahaan terhadap kewajiban pada pihak lainya
2. Menilai kemampuan merusahaan memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap
3. Mengetahui keseimbangan antara nilai
aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
4. Guna mengambil keputusa penggunaan
symber dana kedepan.
Rasio aktivitas
(activity ratio)
Rasio
aktivitas merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur tingkat afisien
pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,persediaan, enagihan piutang,dan
lainya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat
apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam mengelola aset yng di
miikinya
Rasio profitabillitas
(profitability ratio)
Rasioprofitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kmampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau
laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektifitas manajemen perusahaan yang di tunjukan dari laba yang di hasilkan
dalam penjualan atau dari pendapatan investasi. Di katakan perusahaan pentabilitasnya
baik apabila mampu memenuhi targrt laba yang telah di tetapkan dengan
menggunakan aktiva atau modal yang dimiliki.
Rasio
profitabilitas atau rasio pentabilitas di bagi dua yaitu sebaga berikut:
1. Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan
membandingkan laba usaha dengan seluruh modal (modal sendiri atau asing).
2. Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu
dengan membandingkan laba yang disediakan untuk pemiik dengan modal sendiri.
Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang besar.
a.
Rasio
pertumbuhan
Rasio
pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang mengambarkan kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan
perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang dianalisis
adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan divden per
saham.
b.
Rasio
penilaian (valuation ratio, yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan
manajemen menciptakan nilai pasar uahanya di atas biaya investasi seperi:
1. Rasio harga saham terhadap pendapatan.
2. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai
buku.
C. Perbandingan Rasio keuangan
Analisis
laporan keuangan tidak akan berati apabila tidak ada perbandingan. Data
pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan
terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapat melihat
perbedaan angka-angka yang ditonjolakn, apakah mengalaami peningkatan atau dari
penurunan periode sebelumnya. Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut
memiliki makna tertentu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Jumlah
data pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis itu sendiri.
Artinya jika data pembanding lebih banyak, semakin banyak yang dapat diketahui.
Adaun data pembanding yang dibutuhkan adalah:
1. Angkah-angkah yang ada dalam tiap
komponen laporan keuangan, misalnya total aktiva dengan utang lancar, total
aktiva dengan total utang, atau tngkat penjualan dengan laba dan seterusnya.
2. Angka-angka yang ada dalam tiap jenis
laporan keuangan misalnya total aktiva di neraca dengan penjualan di laporan
laba rugi.
3. Tahun masing-masing laporan keuangan
untuk beberapa periode, misalnya tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2006 dan
2007
4. Target rasio yang telah dianggaran dan
ditetapkan perusahaan sebagai pendoman pencapaian tujuan.
5. Standar industri yang digunakan untuk
industri yang sama, misalnya tingkat capital adequacy ratio (CAR) untuk dunia
perbankan, atau persentase laba atas penjualan tertentu.
6. Rasio keuangan pesaing pada usaha yang
sejenis terdekat, yang digunakan sebagai bahan acuan untuk menilai rasio
keuangan yang diperoleh disaming standar industri yang ada.
Angka-angka pembanding ini dapat diambil dari
laporan keuangan yang dibuat atau sumber lainnya. Kemudian, untuk target untuk
masing-masing rasio sudah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, rasio dari
rat-rata industri dapat diperoleh dari lembaga yang berwenang mengeluarkan,
misalnya untuk perbankan dapat diperoleh dari bank indonesia (BI). Khuusus
untuk rasio pesaing dapat diperoleh dari laporan keuangan yang dibuat dan sudah
dipublikasikan atau dari intelijen pemasaran.
D. Hubungan antar berbagai rasio
Seperti dijelaskan sebelumnya, rasio laporan
keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan
hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan
dalam kompunen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat
positif maupun negatif tergantung rasio keuanganya
Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio
keuangan yaitu
1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi
dengan rentabilitas modal sendiri
2. Hubungan antara rasio utang dengan
rentabilitas modal sendiri
E. Kondisi keuangan
Untuk
memudahkan kita dalam memahami suatu laporan keuangan secara cepat, kita dapat
melihat ringkasan laporan keuangan tersebut. Caranya adalah dengan memasukkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan kedalam presentase tertentu.
Menurut
james o gill, kondisi keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut
1. Sebagai contoh kondisi neraca PT MARS
yang sudah dimasukkan dalam presentase
aktiva
|
%
|
passiva
|
%
|
Aktiva
lancar
Aktiva
tetap
Aktiva
lainya
Total
aktiva
|
82%
13%
5%
100%
|
Kewajiban
lancar
Kewajiban
jangka panjang
Ekuitas
Total
passiva
|
20%
22%
58%
100%
|
2. Unruk kondisi perusahaan yang aman dapat
dilihatdari komposisi masing-masing aktiva, utang, dan modalnya. Unuk kondisi
aman, apabila komposisinya adalah sebagai berikut
Aktiva
lancar
|
70 %
|
Kewajiban
lancar
|
25 %
|
Aktiva
tetap
Jumlah
aktiva
|
30%
10%
|
Kewajiban
jangka panjang
Modal
Jumlah
passiva
|
15%
60%
100%
|
Agar suatu perusahaan dikatakan
dalam kondisi yang aman perusahaan tersebut harus menunjukkan:
·
Tingkat
pengembalian ynag rendah
·
Dasar
modal yang besar
·
Pertumbuhan
yang lambat
·
Utang
dan aktiva jangka pendek sedikit
3. Kondisi perusahaan yang berisiko, yaitu
sebagai berikut
Aktiva lancar
|
30%
|
Kewajiban
lancar
|
20%
|
Aktiva tetap
|
70%
|
Kewajiban
jangka panjang
modal
|
45%
35%
|
Sementara itu persyaratan agar
suatu perusahaan di kaatakan dalam kondisi tidak aman adalah:
·
Tingkat
pencairan aktiva yang tinggi (aktiva sulit dicarikan nilainya)
·
Aktiva
jangka panjang tinggi
·
Dana
dari luar lebih dari 50% bisnis
·
Dasar
modal kecil
·
Pertumbuhan
yang tinggi
·
Pendapatan
sebagai fluktuatif
Sebagai catatan, rasio tersebut diatas tergantung
dari jenis usahanya atau bidang usaha masing-masing. Hal ini di sebabkan kerena
setiap jeis usaha, misalnya antara perusahaan jasa dan perusahaan nonjasa
biasanya terdapat perbedaan dalam komposisi keuangan karena masing-masing
perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Bambang
suryono,journal “Analisis rasio keuangan
dan aplikasinya terhadap profitabilitas perusahaan”, ekuitas vol.2 no.2
(juni 1998) , hlm 99
Kasmir,
kewirausahaan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011
Kasmir,
analisis laporan keuangan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2008
Subramanyam,
analisis laporan keuangan,
jakarta:salemba empat, 2014
No comments:
Post a Comment