1

loading...

Tuesday, October 30, 2018

MAKALAH ANALISIS RASIO

MAKALAH ANALISIS RASIO 


PENDAHULUAN
Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan harapan-harapan atas pengoperasian perusahaan tersebut. Dalam usaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang dapat dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan yang telah dicapai. Sebagi informasi finansial, tingkat profitabilitas perusahaan lebih bermanfaat, karena dalamnya dikatakan secara implisit kemampuan pengelolaan perusahaan.secara keseluruhan dan secara relativ.
Pada dasarnya seorang manajer keuangan akan selalu berhadapan dengan masalah likuiditas dan profitabilitas, yaitu mengatur keuangan kesedemikian rupa sehingga setiap saat dia dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tanpa harus mengurangi kemampuanya untuk memaksimalisasi laba. Makn banyak uang kas yang di tahan semakin llikuid perusahaan itu, akan tetapi bila uang kas yang akan di tahan itu makin banyak berarti makin berkuranglah uang kas dipergunakan dalam peredaran perusahaan. Kemampuan untuk berkembang menjadi makin berkurang yang pada giliranya mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Guna memperoleh laba maka uang kas itu harus beredar, makin cepat perputaranya makin cepat pula kemungkinan untuk memperoleh laba. Dalam hal ini terdapat dilema yang harus di pecahkan oleh manager keuangan, di satu sisi harus menentukan tingkat persedian uang kas yang tepat untuk menjaglikuiditas perusahaan, sisi lain dia juga harus memutar uang kas itu sebanyak-banyaknya guna memaksimalisasi laba. Likuiditas dan profitabilitas kecuali sebagai tujuan yang seling bertentangan, sekaligus juga merupakan tujuan kembar yang dua-duanya harus di usahakan tercapainya tanpa harus mengorbankan yang satu demi yang lain. Oleh karena itu harus dikelola ddan direalisir secaa benar dan tepat.









PEMBAHASAN

A.    Pengertian rasio keuangan
Analisis rasio adalah salah satu alat yang paling populer dan banyak di gunakan untuk analisis keuangan. Namun, perannya sering disalah pahami dan akibatnya kepentinganya seringkali brlebihan. Sebuah rasio menyatakkan suatu hubungan matematis antara dua kuantitas.
Perlu diingat bahwa rasio merupakan alat untuk memberikan pandangan mengenai kondisi yang mendasarinya. Rasio adalah salah satu titik awal analisis, bukan titik akhir. Rasio, apabila di interpretasikan dengantepat, mengidentifikasi area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan dasar perbandingan dalam mengungkapkan kondisi dan trend yang sulit dideteksi dengan memeriksa setiap kompunen yang membentuk rasio tersebut. Seperti alat nalisis lainya, rasio sangat berguna ketika berorientasi masa depan. Hal ini berarti bahwa adanya penyesuaian faktor-faktor yang secara potensial mempengaruhi rasio masa depan juga harus di lakukan. Oleh karena itu, kegunaan rasio tergantung pada penerapan keahlian dan interpretasinya.
Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Home merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan
            Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu kompunen dalam satu laporan keuangan atau antar koompunen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun dalam beberapa periode
            Hasil rasio keuangan ini digunakn untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya peruahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu di lakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau di pertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen kedepan
            Contohnya, perbandingan angka-angka yang ada dalam satu laporan adalah kompunen angka-angka dalam neraca. Misalnya antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar atau antara total aktiva dengan total utang. Kemudian, dalam satu periode yang sama berarti dalam atu tahun. namun, jika membandingkan untuk beberapa periode, lebih dari satu tahun, misalnya tiga tahun dengan anggapan satu periode satu tahun.
            Selanjutnya contoh perbandingan antar kompunen yang ada di laporan keuangan adalah antara kompunen yang ada dalam neraca dengan dalam laporan laba rugi. Misalnya kompunen dalam laba rugi, yaitupenjualan dengan kompunen dalam neraca misalnya total aktiva, atau neraca laba bersih dengan penjualan.
            Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:
1.      Rasio neraca, yaitu perbandingan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca
2.      Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingakan angka-angka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi
3.      Rasio antr laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran) baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

B.     Bentuk-bentuk rasio keuanan
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuanngan memilki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian setiap hasil dri rasio yang diukur diinterpretasikan  sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan
Bentuk rasio keuangan menurut ahli keuangan yaitu: Menurut J. Fred Weston, bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut
1.      Rasio likuiditas (liquidity ratio)
-          Rasio lancar (current ratio)
-          Rasio sangat lancar (quick ratio atau acid test ratio)
2.      Rasio solvabilitas (leverage ratio)
-          Total utang dibandingakan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio)
-          Jumlah kali perolehan bunga (times interest earned)
-          Lingkup biaya tetap (fixed charge coverage)
-          Lingkup arus kas (cash flow coverage)
3.      Rasio aktivity (aktivity ratio)
-          Perputaran persediaan (inventory turn over)
-          Rata-rata jangka waktu penagihan atau perputar piutang (average colection period)
-          Perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over)
-          Perputaran total aktiva (total assets turn over)
4.      Rasio profitabilitas (profitability ratio)
-          Margin laba penjualan ( profit margin on sales)
-          Daya laba dasar (basic earning power)
-          Hasil pengembalian total aktiva (return on total assats)
-          Hasil pengembalian ekuitas (return on total equity)
5.      Rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekoniminya di tengah pertumbuha perekonomian dan sektor usahanya
-          Pertumbuhan penjualan
-          Pertumbuhan laba bersih
-          Pertumbuhan pendapatan persaham
-          Pertumbuhan deviden persaham
6.      Rasio penilaian (valuation ratio)  yitu rasio yang memberikan ukura kemampuan manajemen dalam menciptakan nnilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
-          Rasio hara saham terhadap pendapatan
-          Rasio nnilai pasar saham terhadap nilai buku
Rasio likuidutas (liquidity ratio)
            Rasio likuiditas dimaksudkan rasio yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Jumlah alat alat pembayaran yang di miliki oleh suatu perusahaan adalah merupakan “kekuatan membayar” dari perusahaan yang bersangkutan.
Rasio likuiditas merupaan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dla memenuhi kewajiba jangka pendek (fred weston). Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menujukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Atau dengn kata ain, rasio likuiditas merupakan yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayi dan memenuhi kewajiban (utang) pada satt di tagih
Rasio liuiditas atau sering juga di sebut rasio modal kerja merupaka rasio yang di gunakan ntuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan. Caanya adalah dengan membandingkan seluruh kompunen yang ada di aktiva lancar dengan kompunen di passiva lancar (utang jangka pendek)
Rasio leverage (leverage ratio)
Seperti diketahui, dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat di peroleh adalah pinjaman atau modal sendiri

Keputusan unruk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah di gunakan beberapa perhitungan yang matang dalam hal ini leverage raio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan di biayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang di gunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika di bandingkan dengan menggunakan modal sendiri. Agar perbandingan penggunaan rasio ini dapat terliahat jelas, kita dapat menggunakan rasio leverage.
Keuntungan dengan mengetahui rasio ini adalah
1.      Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban pada pihak lainya
2.      Menilai kemampuan merusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap
3.      Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
4.      Guna mengambil keputusa penggunaan symber dana kedepan.

Rasio aktivitas (activity ratio)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur tingkat afisien pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,persediaan, enagihan piutang,dan lainya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam mengelola aset yng di miikinya

Rasio profitabillitas (profitability ratio)
Rasioprofitabilitas merupakan rasio untuk menilai kmampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen perusahaan yang di tunjukan dari laba yang di hasilkan dalam penjualan atau dari pendapatan investasi. Di katakan perusahaan pentabilitasnya baik apabila mampu memenuhi targrt laba yang telah di tetapkan dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimiliki.
Rasio profitabilitas atau rasio pentabilitas di bagi dua yaitu sebaga berikut:
1.      Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan seluruh modal (modal sendiri atau asing).
2.      Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba yang disediakan untuk pemiik dengan modal sendiri. Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang besar.

a.       Rasio pertumbuhan
Rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan divden per saham.

b.      Rasio penilaian (valuation ratio, yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar uahanya di atas biaya investasi seperi:
1.      Rasio harga saham terhadap pendapatan.
2.      Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

C.    Perbandingan Rasio keuangan
Analisis laporan keuangan tidak akan berati apabila tidak ada perbandingan. Data pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapat melihat perbedaan angka-angka yang ditonjolakn, apakah mengalaami peningkatan atau dari penurunan periode sebelumnya. Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna tertentu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Jumlah data pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis itu sendiri. Artinya jika data pembanding lebih banyak, semakin banyak yang dapat diketahui. Adaun data pembanding yang dibutuhkan adalah:
1.      Angkah-angkah yang ada dalam tiap komponen laporan keuangan, misalnya total aktiva dengan utang lancar, total aktiva dengan total utang, atau tngkat penjualan dengan laba dan seterusnya.
2.      Angka-angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan misalnya total aktiva di neraca dengan penjualan di laporan laba rugi.
3.      Tahun masing-masing laporan keuangan untuk beberapa periode, misalnya tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007
4.      Target rasio yang telah dianggaran dan ditetapkan perusahaan sebagai pendoman pencapaian tujuan.
5.      Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama, misalnya tingkat capital adequacy ratio (CAR) untuk dunia perbankan, atau persentase laba atas penjualan tertentu.
6.      Rasio keuangan pesaing pada usaha yang sejenis terdekat, yang digunakan sebagai bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh disaming standar industri yang ada.

Angka-angka pembanding ini dapat diambil dari laporan keuangan yang dibuat atau sumber lainnya. Kemudian, untuk target untuk masing-masing rasio sudah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, rasio dari rat-rata industri dapat diperoleh dari lembaga yang berwenang mengeluarkan, misalnya untuk perbankan dapat diperoleh dari bank indonesia (BI). Khuusus untuk rasio pesaing dapat diperoleh dari laporan keuangan yang dibuat dan sudah dipublikasikan atau dari intelijen pemasaran.
D.    Hubungan antar berbagai rasio
Seperti dijelaskan sebelumnya, rasio laporan keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam kompunen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung rasio keuanganya
Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu
1.      Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri
2.      Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri

E.     Kondisi keuangan
Untuk memudahkan kita dalam memahami suatu laporan keuangan secara cepat, kita dapat melihat ringkasan laporan keuangan tersebut. Caranya adalah dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan kedalam presentase tertentu.
Menurut james o gill, kondisi keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut
1.      Sebagai contoh kondisi neraca PT MARS yang sudah dimasukkan dalam presentase
aktiva
%
passiva
%
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Aktiva lainya
Total aktiva
82%
13%
5%
100%
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Ekuitas
Total passiva
20%
22%
58%
100%
2.      Unruk kondisi perusahaan yang aman dapat dilihatdari komposisi masing-masing aktiva, utang, dan modalnya. Unuk kondisi aman, apabila komposisinya adalah sebagai berikut
Aktiva lancar
70 %
Kewajiban lancar
25 %
Aktiva tetap

Jumlah aktiva
30%

10%
Kewajiban jangka panjang
Modal
Jumlah passiva
15%
60%
100%
Agar suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi yang aman perusahaan tersebut harus menunjukkan:
·         Tingkat pengembalian ynag rendah
·         Dasar modal yang besar
·         Pertumbuhan yang lambat
·         Utang dan aktiva jangka pendek sedikit
3.      Kondisi perusahaan yang berisiko, yaitu sebagai berikut
Aktiva lancar
30%
Kewajiban lancar
20%
Aktiva tetap
70%
Kewajiban jangka panjang
modal
45%
35%
Sementara itu persyaratan agar suatu perusahaan di kaatakan dalam kondisi tidak aman adalah:
·         Tingkat pencairan aktiva yang tinggi (aktiva sulit dicarikan nilainya)
·         Aktiva jangka panjang tinggi
·         Dana dari luar lebih dari 50%  bisnis
·         Dasar modal kecil
·         Pertumbuhan yang tinggi
·         Pendapatan sebagai fluktuatif
Sebagai catatan, rasio tersebut diatas tergantung dari jenis usahanya atau bidang usaha masing-masing. Hal ini di sebabkan kerena setiap jeis usaha, misalnya antara perusahaan jasa dan perusahaan nonjasa biasanya terdapat perbedaan dalam komposisi keuangan karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.






DAFTAR PUSTAKA
Bambang suryono,journal “Analisis rasio keuangan dan aplikasinya terhadap profitabilitas perusahaan”, ekuitas vol.2 no.2 (juni 1998) , hlm 99
Kasmir, kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011
Kasmir, analisis laporan keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008

Subramanyam, analisis laporan keuangan, jakarta:salemba empat, 2014 

No comments:

Post a Comment