MAKALAH PEMUDA DAN PANCASILA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
“Pancasila
merupakan payung yang sengaja diciptakan oleh para pendiri bangsa ini sebagai
pelindung pembangunan bangsa. Tidak ada yang salah dengan Pancasila, yang salah
adalah penerapannya. Problema bangsa ini hanya akan selesai dengan jalan
kultural, pembatinan dengan menghargai sikap-sikap menghargai perbedaan,” ujar
Pengajar di Universitas Indonesia Mudji Sutrisno atau Romo Mudji.
Ketika bangsa ini mulai tak tolelir terhadap
perbedaan, menurut Romo Mudji, kunci paling penting untuk menanamkan toleransi adalah
menghargai orang lain. Konsep ini sudah ada dalam Pancasila yang dibuat oleh
para pembangun bangsa. Dalam konsep ini semua orang memiliki hak dan kewajiban
yang sama. Setiap warga negara harus dihargai dan dihormati termasuk ketika
terdapat perbedaan yang memang sudah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak
dulu.
Bagian tersulit dalam pendidikan toleransi
menurut Romo Mudji adalah membuat toleransi mendarah daging dan menjadi
kesadaran setiap anak. Pendidikan toleransi bukan hanya hapalan di luar kepala.
Pendidikan toleransi akan berhasil dengan cara mengajak anak untuk melakukan
tolerasni. “Semua itu dimulai dari keluarga, disini kuncinya,” kata Romo Mudji.
Di sekolah dasar hingga atas, generasi muda
memperoleh pemahaman mendalam mengenai latar belakang historis, dan
konseptual tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi setiap warga
negara, merupakan suatu bentuk kewajiban sebelum dapat melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Dalam perjalanan waktu, ketika terbentuk
sebuah negara bernama Indonesia, perjalanan hidup bangsa Indonesia sangat
ditentukan oleh efektivitas penyelenggaraan negara. Untuk itu Pancasila
difungsikan sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara, di bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam. Bahkan saat globalisasi
masuk ke dalam tiap inchi kehidupan bangsa, Pancasila dijadikan sebagai
penyaring dampak negatif yang kemungkinan muncul.
Maka bagi pemerintah dan rakyat Indonesia,
kesetiaan, nasionalisme (cinta tanah air) dan patriotisme (kerelaan berkorban)
kepada bangsa dan negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan (loyalitas)
mereka terhadap filsafat negara (Pancasila) yang secara formal diwujudkan dalam
bentuk Peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR,
Undang-Undang, dan Peraturan Perundangan lainnya). Kesetiaan warga negara
tersebut akan nampak dalam sikap dan tindakan, yakni menghayati, mengamalkan
dan mangamankan. Kesetiaan ini akan semakin mantap jika mengakui dan meyakini
kebenaran, kebaikan dan keunggulan Pancasila sepanjang masa.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Itu Pemuda
?
2.
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Pancasila ?
3.
Bagaimana
Kolerasi Pancasila Terhadap Generasi Penerus Bangsa ?
4.
Peran Pemuda
Dalam Upaya Merostasi Pancasila ?
C.
Manfaat dan
Tujuan
1.
Dengan adanya
makalah ini kita dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan oleh
generasi penerus bangsa terhadap pancasila agar terus tetap bertahan dan
semakin maju.
2.
Dapat memahami
aktualisasi, dan mengetahui cara yang paling efektif untuk menanamkan peran
penting pancasila di era global terhadap generasi muda.
3.
Untuk
mengingatkan generasi muda untuk tetap memahami dan menjaga nilai-nilai
kebangsaan.
4.
Untuk
memberikan evaulasi kembali generasi muda untuk menjawab permasalahan di bangsa
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pemuda
Sebagai Generasi Bangsa
Pemuda adalah individu yang bila dilihat
secara fisik dan psikis sedang mengalami perkembangan, yang mempunyai tugas
menjadi generasi penerus untuk membangun negeri. Secara internasional, WHO
menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia
10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja.
Sementara itu, Undang – Unndang Nomor 40 Tahun
2009 mendefinisikan arti pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun. Ditinjau dari usianya, Mulyana mendefinisikan
pemuda sebagai individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan
optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Dengan gejolak dan
semangat yang tinggi, pemuda diyakini bisa melakukan hal yang besar.
Soekarno dalam salah satu pidatonya mengatakan
“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung semeru dari akarnya, beri
aku 10 pemuda, akan aku guncangkan dunia”. Pemuda sejatinya adalah refleksi
masa depan bangsa. Maju atau mundurnya suatu bangsa ada di tangan
pemudanya. Untuk itu, jiwa dan gelora pemuda perlu terarah ke jalur yang
benar. Pandangan hidupnya dan pemikirannya harus tetap berlandaskan Pancasila.
Pancasila yang merupakan dasar Negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia dimaknai sebagai saalah satu hasil budaya yang sangat
penting. Oleh karena itu, pancasila harus diwariskan kepada generasi penerus,
yaitu pemuda. Nilai – nilai yang terkandung di dalamnya bukan hanya
sekedar dipahami namun diamalkan di kehidupan sehari – hari.
B.
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Pancasila
Dewasa ini, kita melihat pengamalan pancasila
oleh pemuda semakin melemah. Hal ini karena pancasila hanya dimaknai
sebagai symbol Negara. Salah satu contoh kasus yang belum lama terjadi adalah
kasus Zaskia Gotik, penyanyi kondang itu menjadikan pancasila sebagai
bahan guyonan di salah satu acara televise swasta Indonesia.
Dia menyebutkan lambang sila yang ketiga yaitu
pohon beringin dengan sengaja diganti menjadi bebek nungging. Hal ini tentu
mencederai esensi Pancasila, yang apabila ditinjau dari landasan historisnya,
merupakan nilai – nilai yang digali dari sejarah Indonesia, dimulai dari masa
kerajaan, penjajahan kemudian sampai proklamasi kemerdekaan.
Selain itu era sekarang yaitu era globalisasi,
menyebabkan bangsa satu dengan yang lainnya seolah tidak ada sekat yang
menghalangi. Hal ini mengakibatkan, berbagai budaya masuk ke Indonesia, baik
itu paham yang berguna untuk kemajuan bangsa maupun budaya yang dapat merusak
moral bangsa.
Pemuda tak luput dari pengaruh kebudayaan
asing yang masuk ke Indonesia. Dari cara berpakaian, pemuda cenderung ke budaya
Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian
tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Tak ketinggalan gaya rambut yang dicat
beraneka warna.
Perkembangan Ilmu dan Teknologi yang
semakin berkembang, menyebabkan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh
siapa saja. Internet menjadi salah satu bentuk perkembangan Teknologi. Dan
sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan internet tidak
semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap
masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
C.
Kolerasi
Pancasila Terhadap Generasi Penerus Bangsa
Melihat fenomena tersebut, moral pemuda perlu
diperbaiki dan kembali ke jati diri bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Nilai – nilai yang terkandung di dalamnya perlu direstorasi artinya seluruh
usaha yang dilakukan untuk mengembalikan Pancasila berperan sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia.
Restorasi Pancasila mempunyai tiga aspek.
Pertama adalah pendalaman dan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang jauh lebih
intensif di seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan terpelajar dan
kalangan pimpinan bangsa dan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah agar pemuda khususnya mahasiswa memahami pancasila adalah dengan
menjadikan pancasila yang dikemas dalam bentuk Pendidikan pancasila sebagai
mata kuliah yang wajib ada di kurikulum pendidikan tinggi sesuai dengan bunyi
pasal 35 (3), Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Kurikulum
Pendidikan Tinggi.
Aspek kedua adalah Pancasila berperan
sebagai faktor utama dalam hakikat pembangunan nasional, yaitu
pembangunan manusia Indonesia dan pembangunan masyarakat dan bangsa
Indonesia (Nation and Character Building).Aspek ketiga Restorasi Pancasila
adalah menjadikan Pancasila sebagai referensi utama untuk memperkaya kebudayaan
Indonesia dengan mengadopsi nilai-nilai bukan-Indonesia. Karena Pancasila
adalah paham terbuka, maka tidak mustahil bangsa Indonesia merasa perlu
mengadopsi hasil kebudayaan bangsa lain untuk peningkatan kehidupan sendiri,
seperti dilakukan bangsa Indonesia di masa dahulu ketika mengadopsi nilai-nilai
agama Hindu, Buddha, dan Islam.
Kemudian, peran pemuda dalam merestorasi
pancasila adalah dengan menjadikan pancasila sebagai gaya hidup masa kini dan
mengubah kebudayaan hedonis yang identik dengan sikap anak muda sekarang
ini. Langkah awal dalam mengintegrasikan nilai – nilai pancasila
sebagai style atau gaya hidup pemuda adalah mencintai Negara ini, termasuk
di dalamnya adalah Pancasila. Dengan rasa cinta terhadap lima sila di dalamnya,
maka sikap dan tindakan pemuda berlandaskan dan sesui dengan hakekat pancasila.
D.
Peran Pemuda
Dalam Upaya Merostasi Pancasila
Bentuk mencintai pancasila adalah dengan
mengamalkannya di kehidupan sehari – hari dan merefleksikan perilaku serta
kebiasaan pemuda masa kini dengan pancasila, misalnya menerapkan musyawarah
pada organisasi atau kelompok diskusi atau bersikap toleran dengan perbedaan
yang ada.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran
pemuda dalam upaya merestorasi Pancasila:
1.
Ketuhanan yang
Maha Esa
Sebagai pemuda wajib bertaqwa kepada Tuhan YME
serta menjalankan segala perintah-Nya. Selain itu sebagai makhluk tuhan
harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi
muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.
Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
Pemuda mempunyai susunan, sifat, kedudukan
kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap
tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3.
Persatuan
Indonesia
Didalam pergaulan satu sama lain, pemuda harus
dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal
ika, meskipun berbeda tetap saling menghormati dan menghargai. Pemuda
perlu menyadari untuk bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia.
4.
Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarakatan Perwakilan
Sikap saling bekerja sama, bergotong royong
untuk mewujudkan cita-cita bangsa perlu diimplementasikan pemuda. Selain
itu, bersama - sama menjawab tantangan, memecahkan persoalan dan musyawarah
dengan sistem kekeluargaan merupakan penerapan sila keempat.
5.
Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sifat adil terhadap diri kita, orang lain,
alam, dan tuhan perlu diterapkkan oleh pemuda. Jangan sampai melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan tiddak memperhatikan hak dan
kewajiban orang lain.
Penjelasan mengenai sila – sila di atas perlu
dicermati dengan baik oleh pemuda, agar nilai – nilai yang terkandung merasuk
ke dalam jiwa pemuda dan bisa menjadi gaya hidup untuk pengamalan kehidupan
sehari – hari. Sehingga upaya untuk merestorasi Pancasila bisa terwujud.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai
generasi bangsa indonesia harus memiliki kesadaran yang harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai isi dari pancasila tersebut, yaitu :
1.
Ketuhanan yang
Maha Esa
Sebagai pemuda
wajib bertaqwa kepada Tuhan YME serta menjalankan segala perintah-Nya. Selain
itu sebagai makhluk tuhan harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama
dengan baik dan menjadi generasi muda yang berbasis agama, agar hidup lebih
terarah.
2.
Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
Pemuda
mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai
sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
3.
Persatuan
Indonesia
Didalam
pergaulan satu sama lain, pemuda harus dapat menunjukan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda tetap
saling menghormati dan menghargai. Pemuda perlu menyadari untuk bertanah
air satu yaitu tanah air Indonesia.
4.
Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarakatan Perwakilan
Sikap saling
bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita bangsa perlu
diimplementasikan pemuda. Selain itu, bersama - sama menjawab tantangan,
memecahkan persoalan dan musyawarah dengan sistem kekeluargaan merupakan
penerapan sila keempat.
5.
Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sifat adil
terhadap diri kita, orang lain, alam, dan tuhan perlu diterapkkan oleh
pemuda. Jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan
tiddak memperhatikan hak dan kewajiban orang lain.
B.
Saran dan
Kritik
Sebagai generasi penerus bangsa agar lebih
memahami dan memaknai Pancasila secara menjiwai lebih mendalam, agar dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila juga harus ditanam
sejak dini, agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang berdidiksi tinggi dalam
hukum namun tetap menjujung tinggi keluhuran cita-cita bangsa seperti yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
DAFTAR PUSTAKA
Wiherun. 2011. “Makalah Tentang Pancasila
Dengan Pemuda”,
https://shiningbolt.wordpress.com/2011/11/03/makalah-tentang-pemuda-dengan-pancasila.
Diakses pada 26 Dsember 2017
Khulafa, Faris Nur. 2016.” Restorasi
Pancasila Sebagai Upaya Pemuda Mempertahankan Pancasila”,https://www.kompasiana.com/fariskhulafa/restorasi-pancasila-sebagai- upaya-pemuda-mempertahankan-pancasila_579243bfa2afbd061e61aa4c. Diakses pada
26 Desember 2017
No comments:
Post a Comment