1

loading...

Tuesday, October 23, 2018

MAKALAH PEMUDA DAN PANCASILA

MAKALAH PEMUDA DAN PANCASILA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

 “Pancasila merupakan payung yang sengaja diciptakan oleh para pendiri bangsa ini sebagai pelindung pembangunan bangsa. Tidak ada yang salah dengan Pancasila, yang salah adalah penerapannya. Problema bangsa ini hanya akan selesai dengan jalan kultural, pembatinan dengan menghargai sikap-sikap menghargai perbedaan,” ujar Pengajar di Universitas Indonesia Mudji Sutrisno atau Romo Mudji.
Ketika bangsa ini mulai tak tolelir terhadap perbedaan, menurut Romo Mudji, kunci paling penting untuk menanamkan toleransi adalah menghargai orang lain. Konsep ini sudah ada dalam Pancasila yang dibuat oleh para pembangun bangsa. Dalam konsep ini semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Setiap warga negara harus dihargai dan dihormati termasuk ketika terdapat perbedaan yang memang sudah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak dulu.
Bagian tersulit dalam pendidikan toleransi menurut Romo Mudji adalah membuat toleransi mendarah daging  dan menjadi kesadaran setiap anak. Pendidikan toleransi bukan hanya hapalan di luar kepala. Pendidikan toleransi akan berhasil dengan cara mengajak anak untuk melakukan tolerasni. “Semua itu dimulai dari keluarga, disini kuncinya,” kata Romo Mudji.
Di sekolah dasar hingga atas, generasi muda memperoleh pemahaman mendalam mengenai latar belakang historis, dan konseptual tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi setiap warga negara, merupakan suatu bentuk kewajiban sebelum dapat melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Dalam perjalanan waktu, ketika terbentuk sebuah negara bernama Indonesia, perjalanan hidup bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh efektivitas penyelenggaraan negara. Untuk itu Pancasila difungsikan sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara, di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam. Bahkan saat globalisasi masuk ke dalam tiap inchi kehidupan bangsa, Pancasila dijadikan sebagai penyaring dampak negatif yang kemungkinan muncul.
Maka bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, kesetiaan, nasionalisme (cinta tanah air) dan patriotisme (kerelaan berkorban) kepada bangsa dan negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan (loyalitas) mereka terhadap filsafat negara (Pancasila) yang secara formal diwujudkan dalam bentuk Peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR, Undang-Undang, dan Peraturan Perundangan lainnya). Kesetiaan warga negara tersebut akan nampak dalam sikap dan tindakan, yakni menghayati, mengamalkan dan mangamankan. Kesetiaan ini akan semakin mantap jika mengakui dan meyakini kebenaran, kebaikan dan keunggulan Pancasila sepanjang masa.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Pemuda ?
2.      Pengaruh Globalisasi Terhadap Pancasila ?
3.      Bagaimana Kolerasi Pancasila Terhadap Generasi Penerus Bangsa ?
4.      Peran Pemuda Dalam Upaya Merostasi Pancasila ?

C.    Manfaat dan Tujuan
1.      Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan oleh generasi penerus bangsa terhadap pancasila agar terus tetap bertahan dan semakin maju.
2.      Dapat memahami aktualisasi, dan mengetahui cara yang paling efektif untuk menanamkan peran penting pancasila di era global terhadap generasi muda.
3.      Untuk mengingatkan generasi muda untuk tetap memahami dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.
4.      Untuk memberikan evaulasi kembali generasi muda untuk menjawab permasalahan di bangsa ini.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pemuda Sebagai  Generasi Bangsa
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik dan psikis sedang mengalami perkembangan, yang mempunyai tugas menjadi generasi penerus untuk membangun negeri. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja.
Sementara itu, Undang – Unndang Nomor 40 Tahun 2009 mendefinisikan arti pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Ditinjau dari usianya, Mulyana mendefinisikan pemuda sebagai individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Dengan gejolak dan semangat yang tinggi, pemuda diyakini bisa melakukan hal yang besar.
Soekarno dalam salah satu pidatonya mengatakan “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, akan aku guncangkan dunia”. Pemuda sejatinya adalah refleksi masa depan bangsa. Maju atau mundurnya suatu bangsa ada di  tangan pemudanya. Untuk itu,  jiwa dan gelora pemuda perlu terarah ke jalur yang benar. Pandangan hidupnya dan pemikirannya harus tetap berlandaskan Pancasila.
Pancasila yang merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dimaknai sebagai saalah satu hasil budaya yang sangat penting. Oleh karena itu, pancasila harus diwariskan kepada generasi penerus, yaitu pemuda. Nilai – nilai yang  terkandung di dalamnya bukan hanya sekedar dipahami namun diamalkan di kehidupan sehari – hari. 



B.     Pengaruh Globalisasi Terhadap Pancasila
Dewasa ini, kita melihat pengamalan pancasila oleh pemuda semakin melemah. Hal ini karena pancasila hanya  dimaknai sebagai symbol Negara. Salah satu contoh kasus yang belum lama terjadi adalah kasus Zaskia Gotik,  penyanyi kondang itu menjadikan pancasila sebagai bahan guyonan di salah satu acara televise swasta Indonesia. 
Dia menyebutkan lambang sila yang ketiga yaitu pohon beringin dengan sengaja diganti menjadi bebek nungging. Hal ini tentu mencederai esensi Pancasila, yang apabila ditinjau dari landasan historisnya, merupakan nilai – nilai yang digali dari sejarah Indonesia, dimulai dari masa kerajaan, penjajahan kemudian sampai proklamasi kemerdekaan.
Selain itu era sekarang yaitu era globalisasi, menyebabkan bangsa satu dengan yang lainnya seolah tidak ada sekat yang menghalangi. Hal ini mengakibatkan, berbagai budaya masuk ke Indonesia, baik itu paham yang berguna untuk kemajuan bangsa maupun budaya yang dapat merusak moral bangsa.
Pemuda tak luput dari pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. Dari cara berpakaian, pemuda cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Tak ketinggalan gaya rambut yang dicat beraneka warna.
Perkembangan Ilmu  dan Teknologi yang semakin berkembang, menyebabkan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Internet menjadi salah satu bentuk perkembangan Teknologi. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan internet tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.



C.    Kolerasi Pancasila Terhadap Generasi Penerus Bangsa
Melihat fenomena tersebut, moral pemuda perlu  diperbaiki dan kembali ke jati diri bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Nilai – nilai yang terkandung di dalamnya perlu direstorasi artinya seluruh usaha yang dilakukan untuk mengembalikan Pancasila berperan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
Restorasi Pancasila mempunyai tiga aspek. Pertama adalah pendalaman dan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang jauh lebih intensif di seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan terpelajar dan kalangan pimpinan bangsa dan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar pemuda khususnya mahasiswa memahami pancasila adalah dengan menjadikan pancasila yang dikemas dalam bentuk Pendidikan pancasila sebagai mata kuliah yang wajib ada di kurikulum pendidikan tinggi sesuai dengan bunyi pasal 35 (3), Undang – Undang  Nomor 12 Tahun 2012 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi.
 Aspek kedua adalah Pancasila berperan sebagai faktor utama dalam hakikat pembangunan nasional, yaitu  pembangunan manusia Indonesia dan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia (Nation and Character Building).Aspek ketiga Restorasi Pancasila adalah menjadikan Pancasila sebagai referensi utama untuk memperkaya kebudayaan Indonesia dengan mengadopsi nilai-nilai bukan-Indonesia. Karena Pancasila adalah paham terbuka, maka tidak mustahil bangsa Indonesia merasa perlu mengadopsi hasil kebudayaan bangsa lain untuk peningkatan kehidupan sendiri, seperti dilakukan bangsa Indonesia di masa dahulu ketika mengadopsi nilai-nilai agama Hindu, Buddha, dan Islam.
Kemudian, peran pemuda dalam merestorasi pancasila adalah dengan menjadikan pancasila sebagai gaya hidup masa kini dan mengubah kebudayaan hedonis yang identik  dengan sikap anak muda sekarang ini. Langkah awal dalam mengintegrasikan nilai – nilai pancasila sebagai style atau gaya hidup pemuda adalah mencintai Negara ini, termasuk di dalamnya adalah Pancasila. Dengan rasa cinta terhadap lima sila di dalamnya, maka sikap dan tindakan pemuda berlandaskan dan sesui dengan hakekat pancasila.


D.    Peran Pemuda Dalam Upaya Merostasi Pancasila
Bentuk mencintai pancasila adalah dengan mengamalkannya di kehidupan sehari – hari dan merefleksikan perilaku serta kebiasaan pemuda masa kini dengan pancasila, misalnya menerapkan musyawarah pada organisasi atau kelompok diskusi atau bersikap toleran dengan perbedaan yang ada.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran pemuda dalam upaya merestorasi Pancasila:
1.      Ketuhanan yang Maha Esa
Sebagai pemuda wajib bertaqwa kepada Tuhan YME serta menjalankan segala perintah-Nya. Selain itu  sebagai makhluk tuhan harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pemuda mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3.      Persatuan Indonesia
Didalam pergaulan satu sama lain, pemuda harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda  tetap saling menghormati dan menghargai. Pemuda  perlu menyadari untuk bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia.
4.      Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarakatan Perwakilan
Sikap saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita  bangsa perlu diimplementasikan pemuda. Selain itu, bersama - sama menjawab tantangan, memecahkan persoalan dan musyawarah dengan sistem kekeluargaan merupakan penerapan sila keempat.


5.      Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sifat adil terhadap diri kita, orang lain, alam,  dan tuhan perlu diterapkkan oleh pemuda. Jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan tiddak memperhatikan hak dan kewajiban orang lain.
Penjelasan mengenai sila – sila di atas perlu dicermati dengan baik oleh pemuda, agar nilai – nilai yang terkandung merasuk ke dalam jiwa pemuda dan bisa menjadi gaya hidup untuk pengamalan kehidupan sehari – hari. Sehingga upaya untuk merestorasi Pancasila bisa terwujud.























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai generasi bangsa indonesia harus memiliki kesadaran yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai isi dari pancasila tersebut, yaitu :
1.      Ketuhanan yang Maha Esa
Sebagai pemuda wajib bertaqwa kepada Tuhan YME serta menjalankan segala perintah-Nya. Selain itu  sebagai makhluk tuhan harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pemuda mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3.      Persatuan Indonesia
Didalam pergaulan satu sama lain, pemuda harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda  tetap saling menghormati dan menghargai. Pemuda  perlu menyadari untuk bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia.
4.      Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarakatan Perwakilan
Sikap saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita  bangsa perlu diimplementasikan pemuda. Selain itu, bersama - sama menjawab tantangan, memecahkan persoalan dan musyawarah dengan sistem kekeluargaan merupakan penerapan sila keempat.
5.      Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sifat adil terhadap diri kita, orang lain, alam,  dan tuhan perlu diterapkkan oleh pemuda. Jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan tiddak memperhatikan hak dan kewajiban orang lain.


B.     Saran dan Kritik

Sebagai generasi penerus bangsa agar lebih memahami dan memaknai Pancasila secara menjiwai lebih mendalam, agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila juga harus ditanam sejak dini, agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang berdidiksi tinggi dalam hukum namun tetap menjujung tinggi keluhuran cita-cita bangsa seperti yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.



























DAFTAR PUSTAKA

Wiherun. 2011. “Makalah Tentang Pancasila Dengan Pemuda”,   
https://shiningbolt.wordpress.com/2011/11/03/makalah-tentang-pemuda-dengan-pancasila. Diakses pada 26 Dsember 2017


Khulafa, Faris Nur. 2016.” Restorasi Pancasila Sebagai Upaya Pemuda Mempertahankan                         Pancasila”,https://www.kompasiana.com/fariskhulafa/restorasi-pancasila-sebagai-   upaya-pemuda-mempertahankan-pancasila_579243bfa2afbd061e61aa4c. Diakses pada 26 Desember 2017



No comments:

Post a Comment