UTS
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Soal
:
1.
Manajemen
disebut juga ilmu dan seni. Jelaskan makna tersebut dalam dunia pendidikan dan
berikan contohnya!
2.
Jika anda
seorang pendidik, apa yang anda lakukan, jika anda menghadapi peserta didik
yang mayoritasnya sulit untuk dibina?
3.
Apa yang
dimaksud dengan “Learning Organization”? Jelaskan!
4.
Apa yang
dimaksud dengan “Standar Sarana Prasarana”? Jelaskan dan berikan contohnya!
5.
Bagaimana cara
merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP? Jelaskan!
Jawaban
:
1. Manajemen
sebagai ilmu artinya bahwa manajemen memerlukan disiplin
ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misalnya : ilmu ekonomi,
statistik, akuntansi, dan sebagainya. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan
(management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana
mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematik.
Manajemen
sebagai seni mengartikan bahwasanya manajemen adalah sesuatu yang
dilahirkan atau sebuah bakat yang dimiliki seseorang dalam mengelola sesuatu
agar tercapainya tujuan bersama. Atau dapat juga diartikan bahwa di dalam
mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada
hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk
mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya yaitu manajemen Kurikulum dan
Program Pengajaran,manajemen peserta didik, Manajemen Sarana
dan Prasarana, manajemen pembiayaan dan lainnya.
2. Jika saya menjadi seorang pendidik apabila saya mendapatkan siswa yang
mayoritasnya sulit dibina yang pertama yang akan saya lakukan yaitu lebih
bersabar dalam menghadapi siswa tersebut, lalu saya akan mendekati dan mencari
sebab kenapa siswa tersebut menjadi nakal atau sulit dibina, kemudian ketika
saya sudah mengetahui apa penyebabnya saya akan mencari solusi atas masalah
tersebut serta saya akan mencoba lebih memahami dan mengerti keadaan setiap
siswa saya, kemudian saya akan menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi misalnya menggunakan strategi yang menyenangkan bagi siswa saya,
dengan menggunakan strategi yang menyenangkan maka sifat siswa perlahan akan
berubah dan menyenangi pelajaran yang saya ajarkan dan kemudian dia akan perlahan
menjadi siswa yang baik. Karena dalam proses pembelajaran pendekatan terhadap
siswa di perlukan, dan akan leih baik jika guru bisa lebih mengenal kondisi dan
keadaan siswanya agar proses belajar yang menyenangkan bisa terwujud.
3. Organisasi pembelajaran(Learning
Organization) adalah organisasi yang
semua anggotanya terus meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kinerja yang
diharapkan, pemikiran baru senantiasa dihargai dan ditumbuhkembangkan. Dan
Semua aspirasi anggota secara individu dan kelompok diberi kebebasan.
Organisasi pembelajaran juga adalah organisasi yang anggotanya belajar bersama
secara berkelanjutan atau belajar sepanjang hayat.
Terdapat lima disiplin dalam organisasi pembelajaran, yaitu:
1)
berpikir
sistem (systems thinking),
2)
masteri
personal (personal mastery),
3)
model-model
mental (mental models),
4)
membangun
visi bersama,
5)
pembelajaran
tim sebagai landasan organisasi pembelajaran.
4. Standar sarana dan prasarana
merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun
2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007. Menurut
PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII
Pasal 42 disebutkan bahwa :
a.
Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
b. Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
5. Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang
diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran
merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Maka,
tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik,
aktual, dan terukur. Tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar yang
hendak harus dicapai dalam pembelajaran. rumusan tujuan pembelajaran
mengandung unsur ABCD, yaitu
1.
Audience
(siapa yang harus memiliki kemampuan),
2.
Behavior
(perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki),
3.
Condition
(dalam kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapat menunjukkan kemampuan
sebagai hasil belajar yang telah diperolehnya),
4.
Degree
(kualitas atau kuantitas tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai batas
minimal)
Ada empat komponen pokok yang harus tampak dalam rumusan indikator hasil
belajar seperti yang digambarkan dalam pertanyaan berikut:
- Siapa yang belajar atau yang diharapkan dapat
mencapai tujuan atau mencapai hasil belajar itu?
Rumusan indikator
hasil belajar sebaiknya mencantumkan subjek yang melakukan proses belajar,
misalkan siswa, peserta belajar, peserta penataran dan lain sebagainya.
Penentuan subjek ini sangat penting untuk menunjukkan sasaran belajar.
- Tingkah laku atau hasil belajar yang bagaimana
yang diharapkan dapat dicapai itu?
Tingkah laku yang harus muncul sebagai indikator
hasil belajar setelah subjek mengikuti atau melaksanakan proses pembelajaran.
Tingkah laku sebagai hasil belajar itu dirumuskan dalam bentuk kemampuan atau
kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan melalui performance
siswa. Any learner performance, action, or operation which is observable.
Melalui kemampuan yang terukur itu dapat ditentukan apakah belajar yang
dilakukan oleh siswa sudah berhasil mencapai tujuan atau belum. Istilah-istilah
tingkah laku yang dapat diukur sehingga menggambarkan indikator hasil belajar
itu di antaranya:
1.
mengidentifikasi (identify)
2.
menyebutkan (name)
3.
menyusun (construct)
4.
menjelaskan (describe)
5.
mengatur (order)
6.
membedakan (different)
Sedangkan istilah-istilah untuk tingkah laku
yang tidak terukur sehingga kurang tepat dijadikan sebagai tingkah laku dalam
tujuan pembelajaran karena tidak menggambarkan indikator hasil belajar,
misalnya:
1.
mengetahui
2.
menerima
3.
memahami
4.
mencintai
5.
mengira-ngira
6.
dan lain sebagainya
- Dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu
dapat ditampilkan?
Kondisi atau dalam
situasi di mana subjek dapat menunjukkan kemampuannya. Rumusan tujuan
pembelajaran yang baik dan benar harus dapat menggambarkan dalam situasi dan
keadaan yang bagaimana subjek dapat mendemonstrasikan performance-nya.
- Seberapa jauh belajar itu bisa diperoleh?
standar kualitas
dan kuantitas hasil belajar. Artinya standar minimal yang harus dicapai oleh
siswa. Standar minimal ini kadang-kadang harus tercapai seluruhnya atau 100%,
namun kadang-kadang juga hanya sebagian saja. Kompetensi yang berhubungan
dengan kemampuan teknis atau skill, misalnya biasanya standar minimal harus
seluruhnya tercapai sebab kalau tidak akan sangat mempengaruhi kualitas
pembelajaran.
No comments:
Post a Comment