1

loading...

Wednesday, November 28, 2018

KISAH ABU NAWAS


KISAH ABU NAWAS“MENJEBAK SI TUKANG SIHIR” 

Disuatu kerajaan hiduplah seseorang yang mempunyai burung nuri yang sangat cantik dan lucu, ia bernama Abu Nawas.
Kala itu datanglah seorang Raja yang bernama Harun Ar-Rasyid ia sangat ingin memiliki burung nuri milik Abu Nawas. “haii Abu Nawas jika kau berniat untuk menjual burung nuri itu, jangan tewarkan kepada orang lain, tawarkan saja kepadaku! Berapapun harganya aku akan membayarnya.” Kata sang Raja kepada Abu Nawas. Abu nawas hanya diam tak menjawab perkataan dari baginda raja tapi dalam hati Abu Nawas berkata “mana mungkin aku menjual burung yang tidak berharga ini kepada baginda.” Malampun berlalu.
Keesokan harinya abu nawas datang keistana dengan membawa burung nuri yang sangat diinginkan baginda, abu nawas memberikannya dengan Cuma-Cuma. Setiba di pintu istana Abu Nawas dihadang dengan dua orang pengawal mereka adalahsuruhan dari mentri Abudahi yang sangat tidak suka dengan abu nawas. “siapa kamu ?  ada keperluan apa kamu menghadap baginda?.” Kata kedua pengawal tersebut. “aku hendak menyerahkan burung nuri ini kepada baginda karena beliau sangat menyukainya.” Kata abu nawas.
“tinggalkan saja burung jelek itu di sini biar aku yang menyerahkan ini kepada baginda!” kata salah satu pengawal. Tapi kedua pengawal itu sangat licik mereka menukar burung nuri dengan burung lain setelah itu mereka memberikan kepada baginda raja. Mentri abudahi pun tersenyum melihat kerja dari kedua anak buahnya itu.
“Apa!!” Baginda raja sangat marah karena perbuatan abu nawas.
“Abu Nawas!  Kalau kau keberatan dengan menjual burung nuri kepadaku tidak apa-apa. Tapi jangan kau kirim burung lain ke istana, itu suatu penghinaan buatku” kata baginda sambil marah-marah.
“begini baginda raja” kata abu nawas
“di istana baginda telah kedatangan dua orang penyihir yang menyamar menjadi penjaga pintu gerbang di istana. Kedua orang itu bisa menyihir burung, dan hamba yakin besok kedua orang itu bisa menyihir burung beo menjadi burung nuri.” Kata Abu Nawas.
“Kalau baginda tak percaya lihat saja esok di pintu gerbang.” Jelas abu nawas
Pagi-pagi sekali abu nawas sudah tiba di istana, dia membawa burung beo di tangannya dan abunawas kembali dihadang oleh kedua pengawal itu.
“ada perlu apa  apa lagi kamu disini?” kata kedua pengawal itu
“sudahku bilang kau tidak bisa bertemu baginda!”
“maaf, kemarin aku keliru, sebenarnya aku hendak memberikan burung beo ini kepada baginda. Tapi aku salah mengambilnya. Baginda pasti marah-marah mendapatkan kiriman burung nuri itu” bujuk abu nawas.
Krdua penawal itu kembali menukar burung beo dengan burung nuri dengan harapan abu nawas dimarahi oleh baginda. Setelah itu di serahkanlah kepada raja. Tapi baginda raja melihat semua yang dilakukan oleh kedua pengawal tersebut.
“ ternyata benar yang dikatekan abunawas pengawal itu bisa menyihir alias menggelapkan barang yang bukan haknya.”
“ini nurinya, lalu mana beonya?” sindir baginda raja.
Kedua pengawalpun hanya bisa tertunduk lesu dan mentri abudahi yang menyaksikan hanya bisa terdiam. Raja pun menghukum dua pengawal itu dan mentri abudahi atas kelakuannya.

No comments:

Post a Comment