1

loading...

Tuesday, November 27, 2018

MAKALAH BIOGRAFI SINGKAT TENTANG BEBERAPA ULAMA HADITS

MAKALAH BIOGRAFI SINGKAT TENTANG BEBERAPA ULAMA HADITS


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Para ulama hadits, mulai dari kalangan sahabat Nabi SAW sampai kepada para ulama yang datang setelah sahabat, yang telah berhasil menghimpun dan melakukan kodifikasi hadits Nabi SAW dan bahkan telah pula melakukan penyelesaian antarah shahih dan yang tidak shahih mereka semua telah berjasa besar dalam memelihara dan menyebar luaskan hadits-hadits Nabi, yang merupakan sumber utama ajaran islam setelah Al-Qur’an al-karim. Berkat jasa mereka pula hadits-hadits Nabi SAW itu sampaikan ketangan kita sekarang ini. Mereka itu yang didalam istilah ilmu hadits disebut juga dengan para perawi hadits
Pembahasan berikut ini akan menguraikan sejumlah ulama hadits yaitu sahabat Nabi atau para ulama hadits pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriah yaitu diantara : Umar Ibn Abdul Al-Aziz, Muhammad Ibn Syihab Al-Zuhri, Muhammad Ibn Hazm, Al-Ramahurmuzi, Bukhri, Muslim, Imam Malik bin Anas dan Imam Ahmad Ibn Hanbal, mereka semua telah berjasa  dalam memplopori dan melakukan pengumpulan dan pembukuan hadits, baik pembukuan dalam bentuk tahapan awal yang bersifat sangat sederhana demikian pula pada masa penyempurnaannya dengan melakukan pemisahan antara yang hadits Nabi SAW dengan yang bukan, dan antara yang diterima dan ditolak

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Biografi beberapa Ulama Hadits dari kalangan sahabat ?
2.      Bagaimana Biografi Imam Malik ?
3.      Bagaimana Biografi Imam Ahmad ?
4.      Bagaimana Biografi Imam Bukhari ?
5.      Bagaimana Biografi Imam Muslim ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    IMAM MALIK
Imam Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Amr bin al­-Harits adalah seorang imam Darul Hijrah dan seorang faqih, pemuka mazhab malikiyah. Silislah beliau berakhir sampai kepada Ta'rub bin al-Qahthan al-Ashbahy.
Nenek moyang kita, Abu Amir adalah seorang sahabat yang selalu mengikti seluruh peperangan yang terjadi pada zaman Nabi, kecuali Badar, sedang kakeknya, Malik adalah seorang tabi'in yang besar dan fuqaha kenaman dan salah seorang dari 4 orang tabbi'in yang jenazahnya dihusung sendiri oleh khalifah Utsman kelompok pemakamannya.
Imam Malik bin Anas, dilahirkan pada tahun 93 Hijriah, dikota Madinah, setelah tak tahan lagi menunggu didalam rahim ibunya selama tiga tahun.
Sebagai seorang muhaddits yang selalu menghormati dan menjunjung tinggi hadits Rasulullah saw, beliau bila handak memberikan hadits, berwudhu lebih dahulu, kemudian duduk diatas shalat dengan tenang dan berwudhu. Beliau benci sekali memberikan hadits sambil berdiri, ditengah jalan atau dengan tergesa-gesa.
Beliau mengambil hadits secara qira'ah dari Nafi' bin Abi Nua'im, Az-zuhry, Nafi', pelayan ibnu Umar r.a dan lain sebagiannya. Ulama-ulama yang pernah berguru kepada beliau antara lain : al-Auza'iy, Sufyan ats-Tsaury, Sufyan bin Uyainah, Ibnu'I Mubarak, asy-Syafi'iy, dan lain sebagainya.
Disamping keahliannya dalam bidang ilmu fiqhi, seluruh ulama telah mengakuinya sebagai muhaddits yang tangguh , seluruh warga Negara Hijaz memberikan gelar kehormatan baginya "Sayyidi Fuqaha'i-Hijaz". Imam Yahya bin Sa'id al-Qahthan dan Imam Yahya bin Ma'in menggelarinya sebagai Amirulmukminin Fi'I-Harits.
Imam Bukhari mengatakan bahwa sanad yang dikatakan ashahu’i-asnaid, ialah bila sanad itu terdiri dari Malik, Nafi’I, dan ibnu’ Umar.r.a
Karya beliau yang sangat gemilang dalam bidang ilmu hadits, ialah kitab-kitab Al-Muwaththa tersebut ditulis pada tahun 144 H, atas anjuran khalifah Ja'far al-Manshur, sewaktu bertemu di saat-saat menunaikan ibadah haji.
Beliau wafat pada hari ahad, tanggal 14 Rabiul Avowal tahun 169 (menurut sebagian pendapat, tahun 179 H), di Madinah, dengan meninggalkan 3 orang putra : Yahya, Muhammad dan Hammad.

B.     IMAM AHMAD

Imam Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal al-Marwazy adalah ulama hadits yang terkenal kelahiran Bagdad. Disamping sebagai seorang muhadditsin, terkenal juga sebagai salah seorang pendiri dari salah satu mazhab empat yang dikenal oleh orang-­orang kemudian, dengan nama mazhab Hanabilah (Hanbaly). Beliau dilahirkan pada bulan Rabi'ul Awal, tahun 169 H. dikota Bagdad.
Dari Bagdad inilah beliau memulai mencurahkan perhatiannya belajar dan mencari hadits sekhidmat-khidmat, sejak beliau baru berumur 16 tahun. Beliau juga berkirim surat kepada ulama-ulama hadits di beberapa negeri, untuk kepentingan yang sama, yang kemudian diikuti dengan peratauannya ke kota-kota Mekah, Madinah, Syam, Yaman, Basrah dan lain-lain.
Dan peratauan ilmiah, beliau mendapatkan guru-guru hadits yang kenamaan, antara lain : Sufyan bin Uyainah, Ibrahim bin sa'ad, Yahya bin qaththan. Adapun ulama-­ulama besar yang pernah mengambil ilmu dari padanya antara lain : Imam-imam Bukhary. Muslim, Ibnu Abid-Dunya dan Ahmad bin Abil Hawarimy.
Beliau sendiri adalah seorang murid imam As-Syafi'I yang paling setia. Tidak pernah berpisah dengan gurunya kemana pun sang guru berpergian.
Para ulama telah sepakat menetapkan keimanan, ketakwaan, ke-wara'-an dan ke­zuhud-an beliau, disamping keahliannya dalam bidang perhaditsan. Sehabis salat Ashar, beliau berdiri dengan bersandar pada tembok dibawah menara mesjidnya. Kemudian berkerumunlah orang untuk menanyakan hadits. Disambutnya pertanyaan mereka dengan gembira dan sekaligus meluncurkan berpuluh-puluh hadits dan hafalannya lewat mulutnya.
Dan menurut Abu zur'ah, beliau mempunyai tulisan sebanyak 12 macam yang semuanya sudah dikuasai diluar kepala. Juga beliau mempunyai hafalan matan hadits sebanyak 1.000.000 buah. Beliau dituduh bahwa beliaulah yang menjadi sumber pendapat, bahwa Al-Qur'an adalah makhluk, sehingga mengakibatkaN penyiksaan dan harus meringkuk dipenjara atas tindakan pemerintah diwaktu itu.
Diantara karya beliau yang sangat gemilang ialah musnadu'I kabir kitab musnad ini merupakan satu-satunya kitab musnad terbaik dan terbesar diantara kitab-kitab musnad yang pemah ada.
Beliau wafat pada hari Jumat bulan Rabiul Awal tahun 241 H di Bagdad dan dikebumikan di Marwaz, sebagian ulama menerangkan bahwa disaat meninggalnya. Jenazahnya diantar oleh 800.000 orang laki-laki dan 60.000 orang perempuan dan suatu kejadian yang menakjubkan disaat itu, pula 20.000 orang dari kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi masuk agama Islam, makamnya paling banyaj dikunjungi orang.

C.    IMAM BUKHARI
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn Al­Mughirah Ibn Bardizbah al-Ju'fi (al-Ja'fai) al- Bukhari. Dia dilahirkan pada hari jum'at 13 Syawal 194 H di Bukhara, ayahnya Isma'il adalah adalah seorang ulama hadits yang pernah belajar hadits dari sejumlah ulam terkenal seperti Malik ibn Anas, Hammad ibn Zaid, dan ibn al­-Mubarak. Namun, ayahnya meninggal dunia ketika Bukhari masih dalam usia sangat muda.
Bukhari mulai mempelajari hadits sejak usianya masih muda sekali, bahkan sebelum mencapai usia 10 tahun. Meskipun usianya masih sangat muda, dia memiliki kecerdasan dan kemampuan menghafal yang luar biasa, menjelang usia 16 tahun dia telah mampu menghafal sejumlah buku hasil karya ulama terkenal pada masa sebelumnya, seperti ibn al-Mubarak, Waki', dan lainnya. Dia tidak hanya menghapal hadits-hadits dan karya ulama terdahulu saja, tetapi juga mempelajari dan menguasai biografi dari seluruh perawi yang terlibat dalam periwayatan setiap hadits yang di hafalnya, mulai dari tanggal dan tempat tanggal lahir mereka, juga tanggal dan tempat mereka meninggal dunia, dan sebagainya.
Beliau merantau ke negeri Syam, mesir, Jazirah sampai dua, ke basrah empat kali, ke Hijaz bermukim 6 tahun dan pergi ke bagdad bersama-sama para ahli hadits yang lain, sampai berkali-kali semua itu beliau lakukan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu hadits. Baik matan atau pun sanatnya. Pada suatu ketika, beliau pergi ke bagdad para ulam ahli hadits sepakat menguji ulama muda yang mulai menanjak namanya. Ulama hadits terdiri dari 10 orang yang masing-masing akan mengutarakan 10 hadits kepada beliau, yang sudah di tukar­-tukar sanad dan matannya. Imam Bukhari di undangnya pada suatu pertemuan umum yang dihadiri juga oleh muhatdditsin dari dalam dan luar kota. Bahkan diundang juga ulam hadits dari khurasan.
Satu demi satu dari ulama 10 hadits tersebut menanyakan 10 hadits yang telah mereka persiapkan. Jawaban beliau terhadap setiap hadits yang dikemukakan oleh penanya pertama ialah saya tidak mengetahuinya.
Demikianlah selesai penanya pertama, majulah penanya ke dua dengan satu persatu dikemukakan hadits yang sudah dipersiapkan dan seterusnya sampai selesai penanya yang kesepuluh dengan hadits-haditsnya sekali, jawabannya pun saya tidak mengetahui. Tetapi setelah beliau mengetahui gelagat mereka yang bermaksud mengujinya, lalu beliau menerangkan dengan membenarkan dan mengembalikan sanad-sanadnya pada matan yang sebenarnya satu per satu sampai selesai semuanya.
Para ulama yang hadir tercengang dan terpaksa harus mengakui kepandaiannya, ketelitiannya dan kehafalannya dalan ilmu hadits.
Beliau telah memperoleh hadits dari beberapa hafidh, antara lain Maky bin Ibrahim, Abdullah bin Usman al-Marwazy, Abdullah bin Musa Abbasy, Abu Ashim As-Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al-Anshary. Ulama-ulama besar yang telah pernah mengambil hadits dari beliau, an        tara lain : Imam Muslim, Abu Zur'ah, At-Turmudzy, Ibnu khuzaimah dan An­Nasa'iy.
Karya-karya beliau banyak sekali, antara lain :
1.      Yakni kumpulan tersebut berisikan hadits-hadits shahih yang beliau persiapkan selama 16 tahun lamanya. Kitab tersebut berisikan hadits-hadits shahih semuanya, berdasarkan pengakuan beliau sendiri, ujarnya, "saya tidak memasukkan dalam kitabku ini kecuali shahih semuanya."
2.      Qadlayass-shahabah wat-tabi'in.
3.      At-Tarikhu'I-Ausath.
4.      At-Tarikhu'I-Kabir
5.      At-Adabu'l-Munfarid
6.      Birru'I-Walidain.
Beliau wafat pada malam sabtu selesai sholaat Isya, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H. dan dikebumikan sehabis sholat Dhuzur di Khirtank, suatu kampung tidak jauh dari kota Samarkand.
D.    IMAM MUSLIM

Nama lengkapnya Imam Muslim adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al­-Qusyairy, beliau dinisbatkan kepada Naisabury, karena beliau adalah putra kelahiran Naisabur, pada tahun 204 h, yakni kota kecil di Iran bagian timur laut. Beliau juga dinisbatkan kepada nenek memangnya Qusyair bin Ka'ab Rabi'ah bin Sha-sha'ah suatu keluarga bangsawan besar.
Imam Muslim salah seorang Muhaddisin, hafidh lagi terpercaya terkenal sebagai ulama yang gemar bepergian mencari hadits. la mulai belajar hadits pada tahun 218 H saat berusia kurang lebih lima belas tahun. Beliau kunjungi kota Khurasan untuk berguru hadits kepada Yahya ibn Yahya dan Ishaq ibn Rahawaih, didatanginya kota Rey untuk belajar hadits pada Muhammad ibn Mahran, Abu Mas'ad clan di Mesir beliau berguru kepada Amir ibn Sawad, Harmalah ibn Yahya dan kepada ulama hadis yang lain.
Selain yang disebutkan diatas masih banyak ulama hadits yang menjadi gurunya, seperti Qatadah ibn Sa'id, al-Qa'naby, Ismail Ibn Abi Muhammad ibn al-Muksanna, Muhammad ibn rumbi dan lain-lainnya.
Ulama-ulama besar, ulama-ulama yang sederajat dengan beliau dan para hafidh, banyak yang berguru hadits kepada beliau, seperti Abu Halim, Musa ibn Haram, Abu Isa al-Tirmidzi, Yahya ibn Sa'id, Ibnu Khuzaimah, dan Awawanah, Ahmad ibn al-Mubarak clan lain sebagainya.
Karya-karya Imam Muslim antara lain :
1.      Shahih muslim yang judul aslinya, al-Musnad al-Shahih, al-Mukhtashar min al-Sunan bi Nagl al-Adl'an Rasulullah. Telah diakui oleh jumhur ulama, bahwa shahih Bukhari adalah sesahih­sahih kitab hadis dan sebesar-besar pemberi faidah, sedang shahih muslim adalah secermat­cermat isnadnya dan berkurang-kurang perulangannya, sebab sebuah hadits yang telah beliau letakakan pada suatu maudhu, tidak lagi ditaruh di maudhu lain. Jadi kitab shahih ini berada satu tingkat dibawahi sahih Bukhari.
2.      Al-Musnad Al-Kabir. Kitab yang menerangkan tentang nama-nama Rijal Al-Hadits.
3.      A1-Jami'al-kabir
4.       Kitab I'al wa Kitabu Uhamil Muhadditsin
5.       Kitab Al-Tamyiz
6.      Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahidun
7.      Kitabu al-Tahbaqat al-Tabi'in
8.      Kitab Muhadlramin
9.      Kitab lainnya adalah : Al-Asma wa al-Kuna, Had Al-Syamiyyin, Al-Agran, Al-Intifa bi Julus al-Shiba, Aulad AI-Sha-habah, al-Tharikh, Hadist Amr ibn Syu'aib, Rijal'urwah, Sha-lawatuh Ahmad ibn Hanbal, Masyayikh al-Tsauri, Masyayikh Malik dan Al-Wuhdan.
Imam muslim wafat pada hari ahad bulan Rajab 261 H dan dikebumikan pada hari senin di Naisabur.

BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Diantara para ulama hadits yang telah berjasa dalam pengkodofikasian hadits dan ilmu hadits. Sejak masa pertama dikumpulkan secara resmi sampai pada penyelesaiannya antara yang shahih dan yang bukan shahih adalah :
Imam Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Amr bin al­-Harits adalah seorang imam Darul Hijrah dan seorang faqih, pemuka mazhab malikiyah. Silislah beliau berakhir sampai kepada Ta'rub bin al-Qahthan al-Ashbahy.
Imam Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal al-Marwazadalah ulama hadits yang terkenal kelahiran Bagdad. Disamping sebagai seorang muhadditsin, terkenal juga sebagai salah seorang pendiri dari salah satu mazhab empat yang dikenal oleh orang-­orang kemudian, dengan nama mazhab Hanabilah (Hanbaly). Beliau dilahirkan pada bulan Rabi'ul Awal, tahun 169 H. dikota Bagdad.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn Al­Mughirah Ibn Bardizbah al-Ju'fi (al-Ja'fai) al- Bukhari. Dia dilahirkan pada hari jum'at 13 Syawal 194 H di Bukhara, ayahnya Isma'il adalah adalah seorang ulama hadits yang pernah belajar hadits dari sejumlah ulam terkenal seperti Malik ibn Anas, Hammad ibn Zaid, dan ibn al­-Mubarak. Namun, ayahnya meninggal dunia ketika Bukhari masih dalam usia sangat muda.
Nama lengkapnya Imam Muslim adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al­-Qusyairy, beliau dinisbatkan kepada Naisabury, karena beliau adalah putra kelahiran Naisabur, pada tahun 204 h, yakni kota kecil di Iran bagian timur laut. Beliau juga dinisbatkan kepada nenek memangnya Qusyair bin Ka'ab Rabi'ah bin Sha-sha'ah suatu keluarga bangsawan besar.
                                          1.            Imam Malik bin Anas (93-179 H)
                                          2.            Imam Ahmad bin Hanbal (169-241 H)
                                          3.            Imam Bukhari (194-296)
                                          4.            Imam Muslim (204-261)


Hubungan mereka dalam meriwayatkan suatu hadits diantaranya dengar: cara bertemu, jadi bagi mereka yang hidupnya semasa atau seabad mereka bisa bertemu dan mendiskusikan hadits. Contohnya Imam Bukhari clan Muslim mengambil ilmu­ilmu hadits dari Imam Ahmad bin Hanbal.


B.    SARAN
Karena pentingnya ilmu Hadits maka sebagai umat islam kita seharusnya lebih memahami secara akan ilmu hadits tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita harus tetap menjaga kemurnian dari isi hadits tersebut, karena bagaimana pun hadits merupakan pedoman setelah al Qur'an.
  
DAFTAR PUSTAKA

Yuslem, Nawir. Ulumul Hadits (Jakarta : PT Mutiara Sumber
Widya, 2001). Suparta, Munzier. Ilmu Hadits (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003).
Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalahul Hadits (Bandung, PT Al-Ma'arif 1974).

No comments:

Post a Comment