MAKALAH BIOGRAFI SINGKAT TENTANG BEBERAPA ULAMA HADITS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Para ulama hadits, mulai dari kalangan sahabat Nabi
SAW sampai kepada para ulama yang datang setelah sahabat, yang telah berhasil
menghimpun dan melakukan kodifikasi hadits Nabi SAW dan bahkan telah pula
melakukan penyelesaian antarah shahih dan yang tidak shahih mereka semua telah
berjasa besar dalam memelihara dan menyebar luaskan hadits-hadits Nabi, yang
merupakan sumber utama ajaran islam setelah Al-Qur’an al-karim. Berkat jasa
mereka pula hadits-hadits Nabi SAW itu sampaikan ketangan kita sekarang ini.
Mereka itu yang didalam istilah ilmu hadits disebut juga dengan para perawi
hadits
Pembahasan berikut ini akan menguraikan sejumlah
ulama hadits yaitu sahabat Nabi atau para ulama hadits pada abad ke-2 dan ke-3
Hijriah yaitu diantara : Umar Ibn Abdul Al-Aziz, Muhammad Ibn Syihab Al-Zuhri,
Muhammad Ibn Hazm, Al-Ramahurmuzi, Bukhri, Muslim, Imam Malik bin Anas dan Imam
Ahmad Ibn Hanbal, mereka semua telah berjasa
dalam memplopori dan melakukan pengumpulan dan pembukuan hadits, baik
pembukuan dalam bentuk tahapan awal yang bersifat sangat sederhana demikian
pula pada masa penyempurnaannya dengan melakukan pemisahan antara yang hadits
Nabi SAW dengan yang bukan, dan antara yang diterima dan ditolak
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
Biografi beberapa Ulama Hadits dari kalangan sahabat ?
2.
Bagaimana
Biografi Imam Malik ?
3.
Bagaimana
Biografi Imam Ahmad ?
4.
Bagaimana
Biografi Imam Bukhari ?
5.
Bagaimana
Biografi Imam Muslim ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
IMAM MALIK
Imam Abu Abdillah Malik bin Anas
bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Amr bin al-Harits adalah seorang imam Darul Hijrah dan seorang faqih, pemuka mazhab malikiyah. Silislah beliau berakhir sampai kepada
Ta'rub bin al-Qahthan al-Ashbahy.
Nenek moyang kita, Abu Amir adalah
seorang sahabat yang selalu mengikti seluruh peperangan
yang terjadi pada zaman Nabi, kecuali Badar, sedang kakeknya, Malik adalah seorang tabi'in yang besar dan fuqaha kenaman dan salah seorang dari 4 orang
tabbi'in yang jenazahnya
dihusung sendiri oleh khalifah Utsman kelompok pemakamannya.
Imam Malik bin Anas, dilahirkan pada tahun 93 Hijriah,
dikota Madinah, setelah tak tahan
lagi menunggu didalam rahim ibunya selama tiga tahun.
Sebagai seorang muhaddits yang
selalu menghormati dan menjunjung tinggi hadits Rasulullah saw, beliau bila handak memberikan hadits, berwudhu lebih
dahulu, kemudian duduk diatas shalat dengan
tenang dan berwudhu. Beliau benci sekali memberikan hadits sambil berdiri,
ditengah jalan atau dengan tergesa-gesa.
Beliau mengambil hadits secara
qira'ah dari Nafi' bin Abi Nua'im, Az-zuhry, Nafi', pelayan ibnu Umar r.a dan lain sebagiannya.
Ulama-ulama yang pernah berguru kepada beliau antara
lain : al-Auza'iy, Sufyan ats-Tsaury,
Sufyan bin Uyainah, Ibnu'I Mubarak, asy-Syafi'iy, dan lain sebagainya.
Disamping
keahliannya dalam bidang ilmu fiqhi, seluruh ulama telah mengakuinya sebagai muhaddits yang tangguh , seluruh warga Negara Hijaz memberikan gelar
kehormatan baginya "Sayyidi
Fuqaha'i-Hijaz". Imam Yahya bin Sa'id al-Qahthan dan Imam Yahya bin Ma'in menggelarinya sebagai
Amirulmukminin Fi'I-Harits.
Imam Bukhari mengatakan bahwa sanad yang dikatakan
ashahu’i-asnaid, ialah bila sanad itu terdiri dari Malik, Nafi’I, dan ibnu’
Umar.r.a
Karya beliau yang sangat gemilang dalam bidang ilmu
hadits, ialah kitab-kitab Al-Muwaththa tersebut ditulis
pada tahun 144 H, atas anjuran khalifah Ja'far al-Manshur, sewaktu bertemu di saat-saat menunaikan ibadah haji.
Beliau wafat pada hari ahad,
tanggal 14 Rabiul Avowal tahun 169 (menurut sebagian pendapat, tahun 179 H), di Madinah, dengan meninggalkan 3 orang
putra : Yahya, Muhammad dan Hammad.
B.
IMAM AHMAD
Imam Abu Abdillah bin
Muhammad bin Hanbal al-Marwazy adalah ulama hadits yang terkenal kelahiran Bagdad. Disamping sebagai
seorang muhadditsin, terkenal juga sebagai
salah seorang pendiri dari salah satu mazhab empat yang dikenal oleh orang-orang kemudian, dengan nama mazhab Hanabilah
(Hanbaly). Beliau dilahirkan pada bulan
Rabi'ul Awal, tahun 169 H. dikota Bagdad.
Dari Bagdad inilah beliau memulai
mencurahkan perhatiannya belajar dan mencari hadits sekhidmat-khidmat, sejak beliau baru
berumur 16 tahun. Beliau juga berkirim surat kepada ulama-ulama hadits di beberapa negeri, untuk
kepentingan yang sama, yang kemudian diikuti dengan peratauannya ke kota-kota Mekah,
Madinah, Syam, Yaman, Basrah dan lain-lain.
Dan peratauan ilmiah, beliau
mendapatkan guru-guru hadits yang kenamaan, antara
lain : Sufyan bin Uyainah, Ibrahim bin sa'ad, Yahya bin qaththan. Adapun ulama-ulama besar yang
pernah mengambil ilmu dari padanya
antara lain : Imam-imam Bukhary. Muslim, Ibnu
Abid-Dunya dan Ahmad bin Abil Hawarimy.
Beliau sendiri adalah seorang
murid imam As-Syafi'I yang paling setia. Tidak pernah berpisah dengan gurunya
kemana pun sang guru berpergian.
Para ulama telah sepakat menetapkan keimanan,
ketakwaan, ke-wara'-an dan kezuhud-an beliau, disamping keahliannya dalam bidang perhaditsan. Sehabis
salat Ashar, beliau berdiri dengan
bersandar pada tembok dibawah menara mesjidnya. Kemudian berkerumunlah orang untuk menanyakan hadits.
Disambutnya pertanyaan mereka dengan gembira dan sekaligus meluncurkan berpuluh-puluh hadits dan hafalannya lewat mulutnya.
Dan menurut Abu zur'ah, beliau
mempunyai tulisan sebanyak 12 macam yang semuanya
sudah dikuasai diluar kepala. Juga beliau mempunyai hafalan matan hadits sebanyak 1.000.000 buah. Beliau dituduh bahwa
beliaulah yang menjadi sumber pendapat,
bahwa Al-Qur'an adalah makhluk, sehingga mengakibatkaN penyiksaan dan harus meringkuk dipenjara atas tindakan pemerintah diwaktu itu.
Diantara karya beliau yang sangat gemilang ialah
musnadu'I kabir kitab musnad ini merupakan satu-satunya kitab musnad terbaik dan terbesar diantara
kitab-kitab musnad
yang pemah ada.
Beliau wafat pada hari Jumat bulan Rabiul Awal
tahun 241 H di Bagdad dan dikebumikan di Marwaz, sebagian ulama menerangkan bahwa disaat meninggalnya. Jenazahnya diantar oleh 800.000 orang laki-laki dan
60.000 orang perempuan dan suatu kejadian yang menakjubkan disaat itu, pula 20.000
orang dari kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi masuk agama Islam, makamnya paling banyaj
dikunjungi orang.
C.
IMAM BUKHARI
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail
Ibn Ibrahim Ibn AlMughirah Ibn Bardizbah al-Ju'fi (al-Ja'fai) al- Bukhari. Dia
dilahirkan pada hari jum'at 13 Syawal
194 H di Bukhara, ayahnya Isma'il adalah adalah seorang ulama hadits yang
pernah belajar hadits dari
sejumlah ulam terkenal seperti Malik ibn Anas, Hammad ibn Zaid, dan ibn al-Mubarak. Namun, ayahnya meninggal dunia ketika Bukhari masih dalam usia sangat
muda.
Bukhari mulai mempelajari hadits
sejak usianya masih muda sekali, bahkan sebelum mencapai usia 10 tahun. Meskipun
usianya masih sangat muda, dia memiliki kecerdasan dan kemampuan menghafal yang luar
biasa, menjelang usia 16 tahun dia telah mampu menghafal sejumlah buku hasil karya ulama terkenal pada masa sebelumnya, seperti ibn al-Mubarak, Waki', dan lainnya. Dia tidak hanya
menghapal hadits-hadits dan karya ulama terdahulu saja, tetapi juga mempelajari dan menguasai biografi
dari seluruh perawi yang terlibat dalam periwayatan setiap hadits yang di hafalnya, mulai
dari tanggal dan tempat tanggal lahir mereka, juga tanggal dan tempat mereka meninggal dunia, dan
sebagainya.
Beliau merantau ke negeri Syam, mesir, Jazirah sampai dua,
ke
basrah empat kali, ke Hijaz bermukim 6 tahun dan pergi ke bagdad
bersama-sama para ahli hadits yang lain, sampai berkali-kali semua itu beliau
lakukan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu hadits. Baik matan atau pun sanatnya. Pada suatu ketika,
beliau pergi ke bagdad para ulam ahli hadits sepakat menguji ulama muda yang mulai menanjak
namanya. Ulama hadits terdiri dari 10 orang
yang masing-masing akan mengutarakan 10 hadits kepada beliau, yang sudah di
tukar-tukar sanad
dan matannya. Imam Bukhari di undangnya pada suatu pertemuan umum yang dihadiri juga oleh muhatdditsin dari dalam dan luar
kota. Bahkan diundang juga ulam hadits dari khurasan.
Satu demi satu dari ulama 10
hadits tersebut menanyakan 10 hadits yang telah mereka persiapkan. Jawaban beliau
terhadap setiap hadits yang dikemukakan oleh penanya pertama ialah saya tidak
mengetahuinya.
Demikianlah selesai penanya
pertama, majulah penanya ke dua dengan satu persatu dikemukakan hadits yang
sudah dipersiapkan dan seterusnya sampai selesai penanya yang kesepuluh dengan hadits-haditsnya
sekali, jawabannya pun saya tidak mengetahui. Tetapi
setelah beliau mengetahui gelagat mereka
yang bermaksud mengujinya, lalu beliau menerangkan dengan membenarkan dan mengembalikan
sanad-sanadnya pada matan yang sebenarnya satu per
satu sampai selesai semuanya.
Para ulama yang hadir tercengang
dan terpaksa harus mengakui kepandaiannya, ketelitiannya dan kehafalannya dalan ilmu hadits.
Beliau telah memperoleh hadits
dari beberapa hafidh, antara lain Maky bin Ibrahim, Abdullah bin Usman al-Marwazy,
Abdullah bin Musa Abbasy, Abu Ashim As-Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al-Anshary.
Ulama-ulama besar yang telah pernah mengambil hadits dari beliau, an tara
lain : Imam Muslim, Abu Zur'ah, At-Turmudzy,
Ibnu khuzaimah dan AnNasa'iy.
Karya-karya
beliau banyak sekali, antara lain :
1. Yakni kumpulan tersebut berisikan
hadits-hadits shahih yang beliau persiapkan selama 16 tahun lamanya. Kitab tersebut berisikan
hadits-hadits shahih semuanya, berdasarkan pengakuan beliau sendiri, ujarnya, "saya tidak
memasukkan dalam kitabku ini kecuali shahih semuanya."
2. Qadlayass-shahabah wat-tabi'in.
3. At-Tarikhu'I-Ausath.
4. At-Tarikhu'I-Kabir
5. At-Adabu'l-Munfarid
6. Birru'I-Walidain.
Beliau wafat pada malam sabtu selesai sholaat Isya, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H. dan dikebumikan sehabis sholat Dhuzur di Khirtank, suatu kampung
tidak jauh dari kota Samarkand.
D.
IMAM MUSLIM
Nama lengkapnya Imam Muslim
adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairy, beliau dinisbatkan kepada Naisabury, karena
beliau adalah putra kelahiran Naisabur, pada tahun 204 h, yakni kota kecil di Iran bagian
timur laut. Beliau juga dinisbatkan kepada
nenek memangnya Qusyair bin Ka'ab
Rabi'ah bin Sha-sha'ah suatu keluarga bangsawan besar.
Imam Muslim salah seorang
Muhaddisin, hafidh lagi terpercaya terkenal sebagai ulama yang gemar bepergian mencari hadits. la mulai belajar hadits pada tahun
218 H saat berusia kurang lebih lima belas tahun.
Beliau kunjungi kota Khurasan untuk berguru hadits kepada Yahya ibn Yahya dan Ishaq ibn Rahawaih,
didatanginya kota Rey untuk belajar hadits pada Muhammad ibn Mahran, Abu Mas'ad clan di Mesir beliau
berguru kepada Amir ibn Sawad, Harmalah ibn Yahya dan kepada ulama hadis yang lain.
Selain yang disebutkan diatas masih banyak ulama
hadits yang menjadi gurunya, seperti Qatadah
ibn Sa'id, al-Qa'naby, Ismail Ibn Abi Muhammad ibn al-Muksanna, Muhammad ibn rumbi
dan lain-lainnya.
Ulama-ulama
besar, ulama-ulama yang sederajat dengan beliau dan para hafidh, banyak yang berguru hadits kepada beliau, seperti Abu
Halim, Musa ibn Haram, Abu Isa al-Tirmidzi, Yahya ibn Sa'id, Ibnu Khuzaimah, dan Awawanah, Ahmad ibn al-Mubarak clan
lain sebagainya.
Karya-karya Imam Muslim antara lain :
1.
Shahih muslim yang judul aslinya, al-Musnad
al-Shahih, al-Mukhtashar min al-Sunan bi Nagl al-Adl'an Rasulullah. Telah
diakui oleh jumhur ulama, bahwa shahih Bukhari adalah sesahihsahih kitab hadis dan
sebesar-besar pemberi faidah, sedang shahih muslim adalah secermatcermat isnadnya dan berkurang-kurang
perulangannya, sebab sebuah hadits yang telah beliau letakakan pada suatu maudhu, tidak
lagi ditaruh di maudhu lain. Jadi kitab shahih ini berada satu tingkat dibawahi
sahih Bukhari.
2.
Al-Musnad Al-Kabir. Kitab yang menerangkan
tentang nama-nama Rijal Al-Hadits.
3.
A1-Jami'al-kabir
4.
Kitab I'al wa Kitabu Uhamil Muhadditsin
5.
Kitab Al-Tamyiz
6.
Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahidun
7.
Kitabu al-Tahbaqat al-Tabi'in
8.
Kitab Muhadlramin
9.
Kitab lainnya adalah :
Al-Asma wa al-Kuna, Had Al-Syamiyyin,
Al-Agran, Al-Intifa bi Julus al-Shiba, Aulad AI-Sha-habah, al-Tharikh, Hadist
Amr ibn Syu'aib, Rijal'urwah, Sha-lawatuh Ahmad ibn Hanbal, Masyayikh al-Tsauri, Masyayikh Malik dan Al-Wuhdan.
Imam muslim wafat pada hari ahad bulan Rajab 261 H dan dikebumikan pada hari senin di Naisabur.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Diantara para ulama hadits yang telah berjasa dalam pengkodofikasian hadits dan ilmu hadits. Sejak masa pertama dikumpulkan secara resmi sampai pada penyelesaiannya antara yang shahih dan yang bukan shahih adalah :
Imam Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Amr bin al-Harits adalah seorang imam Darul Hijrah dan seorang faqih, pemuka mazhab malikiyah. Silislah beliau berakhir sampai kepada Ta'rub bin al-Qahthan al-Ashbahy.
Imam Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal al-Marwazy adalah ulama hadits yang terkenal kelahiran Bagdad. Disamping sebagai seorang muhadditsin, terkenal juga sebagai salah seorang pendiri dari salah satu mazhab empat yang dikenal oleh orang-orang kemudian, dengan nama mazhab Hanabilah (Hanbaly). Beliau dilahirkan pada bulan Rabi'ul Awal, tahun 169 H. dikota Bagdad.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn AlMughirah Ibn Bardizbah al-Ju'fi (al-Ja'fai) al- Bukhari. Dia dilahirkan pada hari jum'at 13 Syawal 194 H di Bukhara, ayahnya Isma'il adalah adalah seorang ulama hadits yang pernah belajar hadits dari sejumlah ulam terkenal seperti Malik ibn Anas, Hammad ibn Zaid, dan ibn al-Mubarak. Namun, ayahnya meninggal dunia ketika Bukhari masih dalam usia sangat muda.
Nama lengkapnya Imam Muslim adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairy, beliau dinisbatkan kepada Naisabury, karena beliau adalah putra kelahiran Naisabur, pada tahun 204 h, yakni kota kecil di Iran bagian timur laut. Beliau juga dinisbatkan kepada nenek memangnya Qusyair bin Ka'ab Rabi'ah bin Sha-sha'ah suatu keluarga bangsawan besar.
1. Imam Malik bin Anas (93-179 H)
2. Imam Ahmad bin Hanbal (169-241 H)
3. Imam Bukhari (194-296)
4. Imam Muslim (204-261)
Hubungan mereka dalam
meriwayatkan suatu hadits diantaranya dengar: cara bertemu, jadi bagi mereka yang
hidupnya semasa atau seabad mereka bisa bertemu dan mendiskusikan hadits. Contohnya Imam
Bukhari clan Muslim mengambil ilmuilmu hadits dari Imam Ahmad bin Hanbal.
B. SARAN
Karena pentingnya ilmu Hadits maka sebagai umat islam
kita seharusnya lebih memahami secara akan ilmu hadits tersebut serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Selain
itu, kita harus tetap menjaga kemurnian
dari isi hadits tersebut, karena bagaimana pun hadits merupakan pedoman
setelah al Qur'an.
DAFTAR PUSTAKA
Yuslem, Nawir. Ulumul Hadits
(Jakarta : PT Mutiara Sumber
Widya, 2001). Suparta, Munzier. Ilmu Hadits (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003).
Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalahul Hadits (Bandung, PT Al-Ma'arif 1974).
No comments:
Post a Comment