MAKALAH METODE STUDI ISLAM “SUMBER NORMA DAN HUKU ISLAM”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Hukum
islam merupakan kajian filosofis tentang hakikat hukum Islam, sumber
asal-muasal hukum Islam dan prinsip penerapannya serta fungsi dan manfaat hukum
Islam bagi kehidupan masyarakat yang melaksanakannya. Untuk memahami lebih
lenjut mengenai hukum islam perlu pengkajian yang lebih dalam hingga ke akarnya
supaya dapat terealisasi dengan baik dalam kehidupan bermasyarkat guna
mencapai kemaslahatan umat Islam.
Dengan
demikian dalam kajian ini sangat di perlukan memahami sumber-sumber hukum yang
di gunakan dalam menentukan suatu hukum Islam. Sumber utama hukum Islam adalah
Al-Quran dan As-Sunnah terhadap segala masalah yang tidak diterangkan dalam
kedua sumber tersebut, kaum muslimin diperbolehkan berijtihad dengan
mempergunakan akalnya guna menentukan ketentuan hukum. Berijtihad dengan
mempergunakan akal dalam permasalahan hukum Islam, yang pada hakikatnya
merupakan pemikiran falsafi itu, direstui oleh Rasulullah SAW, bahkan Allah
menyebutkan bahwa mempergunakan akal dan pikiran falsafi itu sangat perlu memaham
dalam berbagai persoalan.
B.
Rumusan masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan al-qur’an?
2.
Apa saja nama-nama dan fungsi al-qur’an?
3.
Bagainama sejarah Sejarah pewahyuan al-qur’an?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan al-qur’an.
2.
Untuk mengetahui apa saja nama-nama dan fungsi al-qur’an.
3.
Untuk mengetahui sejarah Sejarah pewahyuan al-qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sumber norma danhukum islam
1.
Pengertian al-qur’an
Qur’an adalah
bentuk masdhar dari kata kerja Qara’a, berarti “bacaan” kitab suci yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. Pengertian Al Qur’an Secara Etimologi Kata
Al-Qur’an adalah isim mashdar (kata benda) dari kata (قرأ) dengan makna isim
Maf’ul, sehingga berarti “bacaan”.Al-Qur’an Merupakan mashdar (kata benda) dari
kata kerja Qoro-’a (قرأ)
yang bermakna Talaa (تلا)
keduanya bererti: membaca, atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi).
Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan (قرأ قرءا وقرآنا) sama seperti anda
menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan (غفر غفرا
وغفرانا). Berdasarkan makna
pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan
Ism Maf’uul, artinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua
(Yakni: Jama’a) maka ia adalah mashdar dari Ism Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul,
Pengoleksi) kerana ia mengumpulkan/mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum. Pengertian Al Qur'an Secara Terminologi Al-Qur’an yang mulia
adalah firman Allah Swt. Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad Saw.,
melalui wahyu yang dibawa oleh jibril, baik lafazh maupun maknanya; membacanya
merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai kepada kita secara
mutawatir. Adalah Kalam Allah Ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup
para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat
al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. firman-Nya, ”(an-Nahl: 89)sebagai
berikut:
Artinya:
“Dan Kami
turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Al-Qur’an
adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh
umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang
terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan kepada para
rasul melalui perantara jibril. Syaikh Abu Utsman berkata :”Ashhabul Hadits
bersaksi dan berkeyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah (ucapan Allah),
Kitab-Nya dan wahyu yang diturunkan, bukan makhluk. Barangsiapa yang menyatakan
dan berkeyakinan bahwa ia makhluk maka kafir menurut pandangan mereka.[1]
Al-Qur’an
merupakan wahyu dan kalamullah yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah
dengan bahasa Arab untuk orang-orang yang berilmu sebagai peringatan dan kabar
gembira, sebagaimana firman Allah :dalam Q.S. Asy-Syu’ara: 192-195)
Artinya :
“Dan
sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas
Al-Qur’an
adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nass.
a.
Nama-nama dan fungsi al-qur’an
1)
Nama-nama
al-qur’an
a)
Al-Quran
Alqur’an artinya: bacaan. Nama
Al-qur’an Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Alisra’ ayat 9: “Sesungguhnya
Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’:9)
b) Al-Kitab
Alkitab artinya Buku. Nama Al Kitab
Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Al Baqarah ayat 2: “Inilah Al Kitab
yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS.
Al-Baqarah: 2)
c)
Ad-Dzikru
Adzikru artinya pemberi peringatan.
Nama Adzikru Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Al-hijr ayat 9: “Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Adzikru, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (QS. Al Hijr:9)
d)
Al-Furqan
Alfurqan artinya pembeda antara yang
hak dan yang batil. Nama Alfurqan Allah seb utkan dalam Al-qur’an surah
Al-furqan ayat 1: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al
Furqaan: 1)
e)
At-Tanzil
Attanzil artinya yang diturunakan.
Nama Attanzil Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Asysyuara’ ayat 192: “Dan
sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam” (QS.
Asysyuara’: 192)
f)
Al-Huda
Alhuda artinya petunjuk. Nama Alhuda
Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Al-jin ayat 13: “ Dan sesungguhnya kami
tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa
beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak
(takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin:13)
g)
Al-Mau'idhah
Almau’idhah artinya pelajaran atau
nasihat.Nama Al-mauidhaha Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah yunus ayat 57: “
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus 57)
h)
Al-Hukm
Al hukum artinya hukum atau
peraturan. Nama Al hukum Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Ar-ra’du ayat 37:
“ Dan demikianlah Kami telah
menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan
seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap
(siksa) Allah.” (QS. Ar Ra'du:37)
i)
Al-Hikmah
Alhikmah artinya kebijaksanaan. Nama
Al hikmah Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Al-isra’ ayat 39:“ Itulah
sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain
di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam
keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS. Al Isra':39)
j)
Asy-Syifa'
Asy syifa’ artinya oabat atau
penyembuh. namaAsysyifa’ Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah yunus ayat 57: “
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus :57)
k)
Al-Bayan (penerang)
Albayan artinya penerang. Nama Al
bayan Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Ali imran ayat 138: “Al-Qur'an
ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imran:138)
l) An-Nur
An nur artinya cahaya. Nama An nur
Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Annisa’ ayat 174: “Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad
dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al-Qur'an)”. (QS. An- Nisa':174)
m) Ar-Rahmah
Ar rahmah artinya karunia. Nama
Arrahmah Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah An-Namlu ayat 77: “Dan
sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (QS. An Namlu:77)
n) Al-Kalam
Al kalam artinya ucapan atau firman.
Nama Al kalam Allah sebutkan dalam Al-quran surah At taubah ayat 6: “Dan
jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui.” (QS. At-Taubah:6)
o) Al-Busyra
Albusyra artinya kabar gembira. Nama
Al busyra Allah sebutkan dalam Alqur’an surah An nahlu ayat 102: “
Katakanlah Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)". (QS. An Nahlu:102)
p) Al-Balagh
Al-balagh artinya penyampaian atau
kabar. Nama Al balagh Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Ibrahim ayat 52: “(Al-Qur'an)
ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi
peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan
Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS.
Ibrahim:52)
q) Ar-Ruh
Ar ruh artinya Ruh. Nama Ar ruh
Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Asy syura ayat 52: “Dan demikianlah
Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami, Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al
Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami
menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami
kehendaki di antara hamba-hamba Kami, Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy Syuura:52)
r) Al-Qaul
Al qaul artinya perkataan. Nama Al
qaul Allah sebutkan dalam Alqur’an surah Al qashash ayat 51:“Dan
sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.” (QS. Al Qashash:51)
s) Al-Basha'ir
Al bashair artinya pedoman. Nama Al
bashair Allah sebutkan dalam Al-qur’an surah Al jasiyah ayat 20: “Al-Qur'an
ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
(QS. Al Jasiyah:20).[2]
2)
Fungsi Al
Qur'an
a)
Al Qur'an
Sebagai Petunjuk bagi Manusia
Allah swt menurunkan Al-Qur’an sebagai petujuk
umat manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185)
b)
Al Qur'an
Sebagai Sumber pokok ajaran islam
Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam
sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun
ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah,
ekonomi, politik, social, budaya, pendidikan ,ilmu pengethuan dan seni.
c)
Al Qur'an
Sebagai Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang
kisah para nabi dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah
Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi
kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan
pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
d)
Al Qur'an
Sebagai sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah-satu
mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw.
b.
Sejarah pewahyuan al-qur’an
Para ulama membagi sejarah turunnya
Al-Qur’an dalam dua periode: Periode sebelum hijrah (ayat-ayat makkiyyah) dan
periode sesudah hijrah (ayat-ayat madaniyyah), tetapi disini akan dipetakan
menjadi tiga periode guna mempermudah dalam pengklasifikasiannya. Periode
pertama, pada permulaan turunnya wahyu yang pertama (al Alaq 1-5) Muhammad saw
belum diangkat menjadi Rasul, dan hanya berperan sebagai nabi yang tidak
ditugaskan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya. Sampai pada turunnya
wahyu yang kedua barulah Muhammad diperintahkan untuk menyampaikan wahyu yang
diterimanya, dengan adanya firman Allah: “Wahai yang berselimut, bangkit dan
berilah peringatan” (QS 74: 1-2).
(Quraish Shihab) Kemudian sesudah
itu, kandungan wahyu ilahi berkisar dalam tiga hal. Pertama, pendidikan bagi Rasulullah
saw, dalam membentuk kepribadiannya (Q.s. Al-Muddatsir : 1-7). Kedua,
pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai ketuhanan (Q.s. Al-A’la dan Al-Ikhlash).
Ketiga, keterangan mengenai dasar-dasar akhlak Islamiyah, serta
bantahan-bantahan secara umum mengenai pandangan hidup masyarakat Jahiliah
ketika itu.
Dapat dilihat, misal dalam surah
Al-Takatsur, satu surah yang mengecam mereka yang menumpuk-numpuk harta; dan
surah Al Ma’un yang menerangkan kewajiban terhadap fakir-miskin dan anak yatim
serta pandangan agama mengenai hidup bergotong-royong
(http://www.pkesinteraktif.com). Periode
ini berlangsung sekitar 4-5 tahun dan telah menimbulkan bermacam-macam reaksi
dikalangan masyarakat Arab ketika itu. Reaksireaksi tersebut nyata dalam tiga
hal pokok: Pertama, Segolongan kecil dari mereka menerima dengan baik
ajaranajaran Al-Qur’an. Kedua, Sebagian besar dari masyarakat tersebut menolak
ajaran Al-Qur’an, karena kebodohan mereka (QS 21:24), keteguhan mereka
mempertahankan adat istiadat dan tradisi nenek moyang (QS 43:22), atau karena
adanya maksud-maksud tertentu dari satu golongan seperti yang digambarkan oleh
Abu Sufyan: “Kalau sekiranya Bani Hasyim memperoleh kemuliaan Nubuwwah,
kemuliaan apalagi yang tinggal untuk kami. Ketiga, Dakwah Al-Qur’an mulai melebar
melampaui perbatasan Makkah menuju daerah-daerah lainnya. (Quraish Shihab)
Periode kedua, sejarah turunnya Al-Qur’an pada periode kedua terjadi selama 8-9
tahun, pada masa ini terjadi pertikaian dahsyat antara kelompok Islam dan
Jahiliah. Kelompok oposisi terhadap Islam menggunakan segala cara untuk
menghalangi kemajuan dakwah Islam.
Pada masa itu, ayat-ayat Al-Qur’an
di satu pihak, silih berganti turun menerangkan kewajibankewajiban prinsipil
penganutnya sesuai dengan kondisi dakwah ketika itu (Q.s. An-Nahl : 125).
Sementara di lain pihak, ayat-ayat kecaman dan ancaman terus mengalir kepada
kaum musyrik yang berpaling dari kebenaran (Q.S 41: 13). Selain itu, turun juga
ayat-ayat mengenai keesaan Tuhan dan kepastian hari kiamat (Q.S. Yasin 36 :
78-82). (Quraish Shihab: 37) Di sini terbukti bahwa ayat-ayat AlQur’an telah
sanggup memblokade paham-paham jahiliah dari segala segi sehingga mereka tidak
lagi mempunyai arti dan kedudukan dalam rasio dan alam pikiran sehat.
Periode ketiga, pada periode ini dakwah
Al-Qur’an telah mencapai atau mewujudkan suatu prestasi besar karena
penganut-penganutnya telah dapat hidup bebas melaksanakan ajaranajaran agama di
Yatsrib (yang kemudian diberi nama Al-Madinah AlMunawwarah). Periode ini
berlangsung selama 10 tahun. Ini merupakan periode yang terakhir, saat Islam
disempurnakan oleh Allah SwT dengan turunnya ayat yang terakhir, Al-Maidah 5:
3, ketika Rasulullah Saw wukuf pada haji wada’ 9 Dzulhijjah 10 H/7 Maret 632 M.
Dan ayat terakhir turun secara mutlak, surat AlBaqarah 2: 281, sehingga dari
ayat pertama kalinya memakan waktu sekitar [3]
c.
Kandungan pokok al-qur’an
1) Akidah
Akidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan
yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan
akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang
satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT
adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya
terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2) Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari
pengertian “fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau
dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam
ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam.
Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di
bulan suci ramadhan, dan beribadah haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
3) Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah.
Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
memperbaiki akhlak. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkan-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
4) Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia
yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa
jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh, dan jihad.
Sebagai sumber hukum yang utama, maka al-Qur’an memuat sisi-sisi
hukum yang mencakup berbagai bidang. Secara garis besar Al-Qur’an memuat tiga
sisi pokok hukum , yaitu:
a)
Hukum-hukum I’tiqadiyah. Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan
kewajiban orang mukallaf, meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat,
Kitab-kitab, Rasul-rasul, hari Qiyamat dan ketetapan Allah (qadha dan qadar).
b)
Hukum-hukum Moral atau akhlak. Yaitu hukum-hukum yang berhubungan
dengan perilaku orang mukallaf guna menghiasi dirinya dengan sifat-sifat
keutamaan dan menjauhkan diri dari segala sifat tercela yang menyebabkan
kehinaan.
c)
Hukum-hukum Amaliyah, yakni segala aturan hukum yang berkaitan dengan
segala perbuatan, perjanjian, dan muamalah sesama manusia. Segi hukum inilah
yang lazimnya disebut dengan fiqh Al-Qur’an dan itulah yang dicapai dan
dikembangkan oleh ilmu Ushul Al-Fiqh.
Ayat-ayat al-qur’an dari segi kejelasan artinya ada dua macam, keduanya
di jelaskan dalam Al-Qur’an surat ali imran ayat 7 , yaitu secara muhkam dan
mutasyabih, yang artinya:
“Dia-lah yang menurunkan Al-kitab (Al-Qur’an) kepada kamu di
antara(isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an
dan yang lainnya (ayat-ayat) mutasyabihat”.
a) Ayat muhkam adalah ayat yang jelas maknanya, tersingkap secara
terang, sehingga menghindarkan keraguan dalam mengartikannya dan menghilangkan
adanya beberapa kemungkinan pemahaman
b) Ayat mutasyabih adalah kebalikan yang muhkan, yaitu ayat yang
tidak pasti arti dan maknanya, sehingga dapat dipahami dengan beberapa
kemungkinan.
5) Peringatan
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa
berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan
berupa nikmat surga. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di
dalam Al-Qur’an atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambaran yang
menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
6) Kisah
Al-qur’an juga berisi kisah-kisah mengenai orang-orang terdahulu ,
baik yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada Alloh SWT ataupun
kisah-kisah orang yang mendapatkan kejayaan karena ketaatannya kepada Alloh SWT.
Kisah-kisah tersebut agar bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahnya.
d.
Metodologi terjemahan al-qur’an
Metode secara etimologi berarti cara atau teknik. Secara
terminologi berarti cara yang teratur dan berpikir dengan baik untuk mencapai
maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya). Tujuannya adalah memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode atau cara sangat
penting dalam mencapai keberhasilan, karena berhasil atau tidaknya suatu tujuan
ditentukan oleh metode yang merupakan bagian integral dalam sistem
pembelajaran. Lebih jauh lagi Peter R. Senn mengemukakan. “Metode merupakan
suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang
sistematis”. Metode yang digunakan dalam menterjemah adalah Metode tikror yaitu
metode super mudah dan super cepat terjemah Al-Qur’an. Metode ini merupakan
salah satu metode baru dalam belajar terjemah Al-Quran dengan cara yang sangat
mudah, syaratnya: sudah bisa membaca Al-Quran.
Metodenya ditemukan oleh Abu Nibras (Muhammad Ainul Yaqin) yang berasal
dari Semarang, berdasarkan pada pengalamannya mengajar (LPPTQ) sistem 40 jam
selama 13 tahun (mulai tahun 1997). Outputnya: membuat orang bisa
menterjemahkan secara lafdziyyah/perkata (bukan tafsir) pada saat membaca
Al-Quran dengan tanpa melihat terjemahnya. Secara bahasa, tikror artinya
pengulangan, yakni cara belajar terjemah dengan sistem banyak mengulang.
Semakin banyak mengulang, semakin cepat bisa. Dalam penelaahan Abu Nibras,
ternyata banyak sekali kata-kata di dalam Al-Quran yang diulang-ulang. Misalnya
kata (Hum) yang artinya mereka, diulang sebanyak 3000 kali, kata (Allah),
diulang sebanyak 2698 kali, kata (alladzina) yang berarti orang-orang yang,
diulang sebanyak 810 kali, kemudian kata (ulaika) yang artinya mereka itu,
diulang sebanyak 205 kali.
Suatu proses yang penting dalam pembelajaran adalah
pengulangan/latihan atau praktek yang diulang-ulang. Baik latihan mental dimana
seseorang membayangkan dirinya melakukan perbuatan tertentu maupun latihan
motorik yaitu melakukan perbuatan secara nyata merupakan alat-alat bantu
ingatan yang penting. Latihan mental, mengaktifkan orang yang belajar untuk
membayangkan kejadian-kejadian yang sudah tidak ada untuk berikutnya
bayangan-bayangan ini membimbing latihan motorik. Proses pengulangan juga
dipengaruhi oleh taraf perkembangan seseorang.
Kemampuan melukiskan tingkah laku dan kecakapan membuat model
menjadi kode verbal atau kode visual mempermudah pengulangan. Metode
pengulangan dilakukan Rasulullah saw. ketika menjelaskan sesuatu yang penting
untuk diingat para sahabat. Pembuktian secara ini telah menggemparkan dunia,
sungguh sangat istimewanya Al-Qur’an itu. Dengan hasil pengetahuan manusia yang
paling mengagumkan itu Al-Qur’an pun telah dapat di buktikan kebenarannya. Maka
kalau ada juga orang yang tidak percaya kepadanya, sungguh ini suatu keterlaluan
yang tak ada taranya. [4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Al-Qur’an
adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nass.
Nama-nama
al-qur’an: al-kitab, ad-dzikru, al-furqan, at-tanzil, al-huda, dll. Dalam funsi
al-qur’an: Al Qur'an Sebagai Petunjuk bagi Manusia, Al Qur'an
Sebagai Sumber pokok ajaran islam, Al Qur'an Sebagai Peringatan dan
pelajaran bagi manusia, Al Qur'an Sebagai sebagai mukjizat Nabi Muhammad
saw.
Para ulama membagi sejarah turunnya
Al-Qur’an dalam dua periode: Periode sebelum hijrah (ayat-ayat makkiyyah) dan
periode sesudah hijrah (ayat-ayat madaniyyah), tetapi disini akan dipetakan
menjadi tiga periode guna mempermudah dalam pengklasifikasiannya. Periode
pertama, pada permulaan turunnya wahyu yang pertama (al Alaq 1-5) Muhammad saw
belum diangkat menjadi Rasul, dan hanya berperan sebagai nabi yang tidak
ditugaskan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya.
B.
Saran
Dari makalah kami yang singkat ini
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami pribadi kelompok 2.
Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami. Dan kami
sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan
dari berbagai sisi, jadi kami harapkan saran dan kritik nya yang bersifat
membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
[1]Al-Isfahānī, Al-Rāghib. Mufradāt Alfāẓ al-Qur’ān. (Damaskus:
Dār al-Qalam, 1992) hal 23
[2]Al-Jurjānī, ‘Alī bin Muḥammad bin ‘Ali. Kitāb al-Ta’rīfāt. (T.tp:
Dār al-Bayan li alTurats, 2001)hal 54
[3]Al-Suyūṭī, Jalāl al-Ḍīn. Al-Itqān fī‘Ulūm al-Qur’ān. (Cairo:
Maṭba’ah Hijāzī, 2002) hal 67
[4]Arif, Syamsuddin. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. (Jakarta:
Gema Insani Press, 2008) hal 78.
No comments:
Post a Comment