1

loading...

Thursday, November 1, 2018

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN ,TUJUAN DAN MANFAAT BAGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN ,TUJUAN DAN MANFAAT BAGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memilki kompetensi kewirausahaan dari lima dimensi kompetensi minimal yang harus dikuasai guna menunjang keprofesiannya dalam melaksanakan tugasnya.
Salah satu peran kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah yang mampu mewujudkan kualitas siswa yang kreatif, inovatif, berpikir kritis dan berjiwa kewirausahaan (enterpreunership). Dan tidak kalah penting adalah kepala sekolah dapat membimbing, menjadi contoh dan menggerakkan guru dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah.
Dalam rangka menciptakan wirausaha-wirausaha tersebut, salah satu caranya adalah dengan memberikan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik pada semua jenjang pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan kedepannya bisa menciptakan wirausaha-wirausaha yang handal. Apabila pemerintah Indonesia tidak mampu membentuk wirausaha-wirausaha baru yang handal maka diperkirakan akan semakin banyak jumlah pengangguran di Indonesia, dan hal ini tentu akan berimbas pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu dirasa sangat penting untuk mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan agar mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru yang handal. Hal ini tentu saja tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata, atau guru semata namun menjadi tanggung jawab bagi semua pihak yang terkait di dalamnya termasuk juga stakeholder/masyarakat.

B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Hakikat dan Tujuan Kewirausahaan dalam Pendidikan di sekolah?
2.      Bagaimana Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kewirausahaan Di Sekolah?
C.      Tujuan Masalah
1.      Untuk Memahami hakikat Kewirahuasahaan  di sekolah
2.      Untuk Memahami Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan disekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat dan Tujuan Kewirausahaan dalam Pendidikan di sekolah
   Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Seseorang yang memilki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
  Kewirausahaan merupakan terjemahan dari kata entrepreneurship yang diartikan sebagai the backbone economy, yaitu syarat pusat perekonomian atau sebagai tailbone of economy, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa
Sikap kewirausahaan yang tangguh sangat dibutuhkan oleh setiap penyelenggara sekolah sekarang dan ke depan dalam rangka menghadirkan sebuah lembaga sekolah yang murah namun berkualitas serta produktif. Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan sikap untuk melakukan suatu usaha dimana terampil memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya. sedangkan pelaku yang mengendalikan badan usaha dan memiliki karakteristik di atas disebut entrepreneur atau wirausahawan.
Penyelenggara sekolah yang berjiwa wirausahawan akan selalu berpikir dan bertindak untuk mencari pemecahan. Oleh karena itu, wirausahawan adalah  seseorang yang memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang sangat tinggi. Mereka terampil dalam menemukan ide-ide baru serta berusaha kerja keras mengikuti (mewujudkan) ide-ide tersebut. Pengelola sekolah yang memiliki kreatifitas tinggi akan mudah menemukan peluang, konsekuensi serta alternatif tindakannya, juga dapat menggambarkan masa depan dari sekolah yang dikelolanya. Pengelola sekolah yang berjiwa wirausaha selalu mengacu pada motif pencapaian tujuan, disiplin, waktu, kerja keras, cara mendelegasikan, terampil, percaya diri, spekulasi pasar, berani mengambil resiko, institusi swasta, belajar dari kesalahan, pandai meyakinkan orang pelayanan yang memuaskan berbagai pihak, tidak suka sistem, memecahkan masalah di luar sistem. Selain itu, pola tingkah laku kewirausahaan mencakup kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimilki orang lain, serta keahlian, ide-ide dan bakat-bakatnya, serta memutuskan sumber daya apa saja[1] yang dapat digunakan dalam rangka mengembangkan sekolah serta mengawasinya.
Pengelola sekolah yang berjiwa wirausahawan harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang mengumpulkan potensi dan kemampuan lembaga yang dipimpinnya serta masyarakat yang ada di sekitarnya. Potensi-potensi tersebut kemudian dianalisis dengan cermat, sehingga dapat dipilih jenis usaha prodSuksi/jasa yang paling tepat dan dipercaya efektif dan berkembang ke depan serta menentukan tindakan yang tepat untuk mengimplementasikannya.

 Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek:
1.      Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi dalam Seluruh Mata Pelajaran
            Pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses  pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai.
 terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
            Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
            Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
            Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
            Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a.       Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah tercakup didalamnya.
b.      Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SKdan KD kedalam silabus.
c.       Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
d.      Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam RPP.
 Pendidikan kewirausahaan dapat diintegrasikan pada mata pelajaran seperti berikut ini:
a.       Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu kepemimpinan dan orientasi pada tindakan.
b.       Matematika, nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu mandiri, kreatif, berani mengambil resiko dan kerja keras.
c.        Bahasa Indonesia, nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu kreatif.
d.       Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu mandiri, kreatif, orientasi pada tindakan, dan kerja ker
e.        Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu kreatif, orientasi pada tindakan, dan kerja keras.
f.        Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu mandiri, kepemimpinan, berorientasi pada tindakan, dan kerja keras.
g.      Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), nilai kewirausahaan yang dapat ditanamkan yaitu mandiri, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, dan kerja keras.
2.      Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
            Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka;  menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
            Pendidikan kewirausahaan terpadu dalam kegiatan ekstra kurikuler misalnya:
a.       Pramuka, nilai kewirausahaan yang bisa diterapkan pada kegiatan ini adalah kepemimpinan, kreatif, dan mandiri.
b.       Paskibra, nilai kewirausahaan yang bisa diterapkan pada kegiatan ini adalah mandiri, kepemimpinan, kreatif, dan berorintasi pada tindakan
c.        Olahraga (Voli, Basket, Sepak bola, Bulu tangkis), nilai kewirausahaan yang bisa diterapkan pada kegiatan ini adalah berani mengambil resiko dan kerja keras.
d.         Kesenian (Menari, Menyanyi, Musik), nilai kewirausahaan yang bisa diterapkan pada kegiatan ini adalah kreatif, mandiri, dan kerja keras.
3.    Pendidikan Kewirausahaan melalui Pengembangan Diri
            Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
            Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan  kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
            Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll)
            Melalui kegiatan pengembangan diri seperti bazaar, mading, dan prakarya siswa dapat menumbuhkan nilai-nilai kewirausahaan seperti kreatif, mandiri, dan kerja keras.

B.       Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kewirausahaan Di Sekolah
            Adapun tujuan-tujuan kewirausahaan bagi lembaga SD, SMP,SMA, dan perguruan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1.      Tujuan Kewirausahaan Di Sekolah Dasar

a.       Meningkatkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.
b.      Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan sekolah dan  masyarakat.
c.       Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
d.      Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap  sekolah dan masyarakat.

2.      Tujuan pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Pertama(SMP)
a.       Meningkatkan daya kreatifitas berpikir siswa dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil yang berbeda dengan produk yang telah ada.
b.      Menciptakan sikap dan prilaku yang mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
c.       Membentuk motivasi yang kuat untuk menjadi seorang pembisnis sejak dini
d.      Memiliki rasa ingin tahu secara mendalam dan luas dari apa yang di pelajari,dilihat dan didengar.
3.      Tujuan pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Atas (SMA)
a.       Menerapkan perilaku tepat waktu.
b.      Menerapkan perilaku yang tepat janji.
c.       Membentuk pribadi yang disiplin.
d.      Membentuk pribadi yang ulet dan mau bekerja keras.
e.       Membentuk pribadi yang memiliki jiwa toleran dan mau menolong sesama.
f.       Mengasah keterampilan para siswa dengan membuat dan menciptakan produk yang sesuai dengan minat dan daya beli.
g.      Meningkatkan daya inovasi dan kreativitas siswa melaluipembuatan produk-produk.
h.      Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang menyenangkan.
4.    Tujuan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
a.       Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan.’’dahulu  saya berpikir pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri
b.      , tetapi sekarang mengapa tetap saja kita tebelakang? Ternyata kita tidak hanya cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup mengubah ‘kesulitan’menjadi ‘peluang’dan memeberikan kontribusi bagi perusahaan.
c.       Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan kesajahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
d.      Membudayakan sikap unggul, prilaku positif, dan kreatif.
e.       Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup orang pandai bicara. Yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Oleh karena itu,kewirausahaan adalah ilmu nyata yang bisa mewujudkannya.
f.       Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan berkembang.

Terdapat tiga manfaat penting jika sekolah dikelola menggunakan konsep kewirausahaan, yaitu bagi lembaga sekolah/perguruan tinggi, siswa/mahasisiwa, dan masyarakat.

1.      Manfaat Kewirausahaan bagi Sekolah
Konsep kewirausahaan sekolah diarahkan kepada penciptaan dan pengembanagan unit usaha yang profit taking, dimana menghasilkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (costumer).
     Semakin besar kebutuhan costumer yang dapat terpenuhi oleh jasa atau produk yang dihasilkan sekolah, maka akan semakin besar pula profit yang diperoleh sekolah itu dan semakin besar pula sumber dana yang diperoleh untuk menunjang biaya proses pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah itu. Karena memperoleh dana mandiri, maka sekolah bebas dari intervensi ketat dan tidak terikat dengan konsekuensi apapun sehingga secara bebas pula mengalokasikan dana tersebut sesuai kebutuhannya. Pada akhirnya nanti, melalui pengembangan kewirausahaan di sekolah diharapkan dapat meningkatkan gairah dalam penyelenggaraan proses pendidikan, menyejahterakan sivitas sekolah, serta meningkatkan produktifitas kerja, dan secara tidak langsung ikut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menekan pengangguran dan menekan kriminalitas, serta meningkatkan aktualisasi diri (self actualization) sekolah sebagai laboratorium masyarakat.
2.    Manfaat Kewirausahaan bagi Siswa
Pengembangan kewirausahaan sekolah juga diharapkan memberikan keuntungan kepada siswa, dimana dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan manajerial tingkat sederhana untuk mengelola dan memasarkan suatu produk, dalam bentuk kurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler. Agar lebih efektif, maka siswa hendaknya juga terlibat aktif secara langsung dalam pengembangan unit produksi/jasa sekolah atau bekerjasama dengan instansi mitra lain terkait melalui program pendidikan sistem ganda atau dual system education. Melalui pola ini, selain siswa dapat mempraktikkan pendidikan dan pelatihan teoritis terhadap dunia nyata sebenarnya, juga dapat menemukan kendala serta peluang dan atau menemukan ide-ide baru yang lebih tinggi lebih memilki alternatif-alternatif dalam meniti masa depannya, terutama mapu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri serta berpartisipasi menggerakkan ekonomi masyarakat sesuai kondisi lingkungan fisik dan sosiobudaya di masyarakat. Selain itu, pada diri siswa akan tertanam minat dan kemampuan untuk berpartisipasi membangun secara nyata daerah atau lingkungannya.
3.    Manfaat Kewirausahaan bagi Masyarakat Sekitar
Salah satu tujuan pengembangan kewirausahaan sekolah adalah menghasilkan produk/jasa yang dijual ke masyarakat atau costumer. Semakin besar kebutuhan costumer yang dapat terpenuhi oleh jasa atau produk yang dihasilkan sekolah, maka akan semakin besar pula profit yang diperoleh sekolah, artinya kewirausahaan sekolah harus diarahkan dapat melayani kebutuhan dan dapat menyelesaikan persoalan masyarakat atau costumer secara maksimal. Pada akhirnya, masyarakat sekitar memilki sentiment positif sekolah yang selanjutnya akan meningkatkan rasa memilki atau sense of belonging terhadap sekolah.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan terjemahan dari kata entrepreneurship yang diartikan sebagai the backbone economy, yaitu syarat pusat perekonomian atau sebagai tailbone of economy, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa.
 Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

B.     Saran
Telah selesainya makalah yang kami susun apabila ada kesalahan dalam, penulisan, kata-kata kurang pas, maka kami selaku orang yang bersangkutan dalam penyusunan makalah ini mohon maaf yang sebesar-besarnya.
            Semoga makalah yang telah kami susun bisa bermanfaat bagi pembaca sesuai pelajaran yang telah kami susun mengenai masa kejayaan dan kemunduran ada kalahnya disana ada bisa memhahami apa yang telah kami masukan sesuai dengan buku yang kami dapatkan dan kami masukan kedalam maklah sesuai dengan pokok pembahasan.


DAFTAR PUSTAKA
Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus- kasus.                   Penerbit: Salemba Empat .
Suharyadi, dkk. (2007). Kewirausahaan Membangun usaha Sukses Sejak usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.
Suparyanto. (2013). Kewirausahaan (Konsep dan Realita pada Usaha kecil). Bandung: Alfabeta.
    



[1] Kasmir. Kewirausahaan. Pt.Raja Grafindo Persada,Jakarta. 2012. hlm 7-8

No comments:

Post a Comment