MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN PHOBIA KETINGGIAN (Acrophobia)
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT. Yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan tugas uts ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin saya tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik.Baik itu yang datang dari saya maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.Dengan hidayah, rahmat,dan
anugerah Allah SWT.
Tugas
penelitian
tentang” Phobiah ketinggian
(Acrophobia)”
ini dapat terselesaikan. Semoga tugas ini dapat memberi wawasan yang lebih luas
kepada kita. Walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Bengkulu , 03 November 2018
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian Phobia merupakan
ketakutan yang irasional, sejenis gangguan kecemasan, dimana penderitanya
mengalami ketakutan tanpa henti terhadap sebuah situasi, benda, atau tempat
tertentu. Fobia dimulai ketika seseorang mulai membiasakan diri dengan menjauhi
atau menghindari objek ketakutan mereka. Fobia jauh lebih serius dari ketakutan
biasa. Penderita fobia akan bersikeras menghindari sesuatu yang menjadi pemicu
ketakutan mereka. Fobia dapat menyerang orang-orang dari berbagai usia, jenis
kelamin, dan status sosial ekonomi, dan jumlah wanita yang terserang fobia
lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Fobia sederhana biasanya dimulai
sejak kecil, dan sering hilang pada saat orang tersebut beranjak remaja. Fobia
kompleks biasanya dimulai setelah itu.
Hal tersebut dapat
disebabkan oleh situasi tertentu, stres, pengalaman atau peristiwa menakutkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis pernah mengalami sesuatu peristiwa
dimana peristiwa yang menakutkan tersebut menumbuhkan trauma yang cukup
mendalam. Fobia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Agrophobia, fobia spesifik,
dan fobia sosial. Agrophobia adalah ketakutan berada di suatu tempat dan sulit
mencari jalan keluar. Contoh dari agrophobia adalah terjebak macet, terjebak
dalam keramaian di bus dan terjebak di atas jembatan atau terowongan. Orang
yang terkena gangguan kejiwaan ini seringkali hanya diam dirumah guna
menghindari kejadian-kejadian yang mereka takutkan. di sini kami meneliti seseorang anak yang phobia dengan
ketinggian , mengapa kami tertarik untuk meneliti dari kasusus phobia ini karna
menurut peneliti untuk kasus phobia di
indonesia ini bukan lah hal yang biasa di mana kasus phobia dsini lebih bannyak
terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki , kenapa menarik dari kasusu ini
kita bisa mengetahui bagaiman terjadi nya penyakit dari phobia ini dan kita
juga bisamengerti bagaimana cara kita untuk mengobati penyakit ini , penelitia
yang kami dapat kan pada seorang anak yang berusia 10 tahun dia mengalami
phobia dari dia masi kecil , dari cerita si anak dan orang tua nya kenapa anak
nya bisa sanagt takut akan ketinggian dan rasa cemas yang berlebihan karna orang
tua dari si anak ini sering sekali menasehati si anak agar tidak naik-naik
tempat-tempat yang tinggi karna takut jatuh , dari penjelasan orang tua nya lah jadi anak itu sampai
sekarang sangat takut ketinggian, sampai sekarang anak itu sangat takut akan
ketinggian, karna Phobia
ketinggian disebut juga dengan akrophobia, merupakan ketakutan yang berlebihan terhadap
ketinggian. Rasa takut yang dialami anak tersebut dapat memicu kecemasan berlebih, panik, stres
dan beberapa gejala lainnya. Seseorang yang menderita phobia ketinggian
biasanya akan menghindari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tempat-tempat
yang tinggi sebagaimana penderita akan menunjukkan reaksi-reaksi yang tidak
wajar saat berada di ketinggian.
Seseorang yang penderita phobia ini pada saat ia berada di sebuah gedung tinggi atau melintasi di sebuah jembatan, ketika ia melihat keluar
jendela dari gedung pencakar langit, atau hanya sekadar duduk di bangku
stadium, ia bisa merasakan ketakutan, kecemasan, dan kepanikan yang yang luar
biasa tidak terkontrol. contoh dari seseorang yang mengalami phobia cendrung
lebih mudah panik saat berada pada ketinggian , dan pernafasan juga terganggu
seperti ngos-ngosan , rasa cemas yang muncul saat akan menuju tempat yang
tinggi , pada beberapa kasus seseorang yang mengalami phobia ini akan muncul
serangan vertigo saat berada diketinggian
B. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas cognitive behavioural phobia dan untuk mengetahui
rasa takut pada seseorang yang phobia , yang dimana banyak orang beranggapan
itu adalah penyakit .
C. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian kami adalah kita bisa
mengetahui bagiamana cara mengatasi dari
kasusu phobia itu sendiri dan bagaimana kita menghadapi prnyakit phobia itu .
No comments:
Post a Comment