1

loading...

Friday, November 2, 2018

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM MUSLIM DI BARAT DAN INDONESIA


MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM MUSLIM DI BARAT DAN INDONESIA 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
          Dalam mengarungi kehidupan di dunia ini manusia tidak dapat lepas dari sejarah/ pengalaman hidup. Sejarah merupakan kunci untuk kita dapat memperbaiki kehidupsn kita di masa depan, oleh karena itu mengetahui sejarah atau memahami sejarah merupakan cara untuk kita mengetahui apa yang harus kita lakukan pada masa yang akan datang. Dalam hal ini kami akan mengangkat sebuah pembahasan tentang sejarah perkembangan studi islam di timur, barat, dan indonesia. Da beberapa hal yang harus kita ketahui berama dalam memahami pembahasan tersebut yang pertama yaitu mengetahui pola pembelajaran yang ada pada konteks terdahulu sampai sekarang baik di timur, barat maupun indonesia.yang kedua adalah dampak positif dan negatif yang terdapat dalam studi islam yang di laksanakan pada masa terdahulu hingga sekarang baik di timur, barat, dan indonesia. Dan yangterakhir inti dari pembahasan ini merupakan pemahaman tentang sudi studi islam pada masa terdahulu hingga sekarang dan selanjutnya memmenerapkan hal hal yang di anggap tepat ntuk sekarang dan diharapkan juga ddapat menemukan inspirasi baru untuk memajukan studi studi islam pada era saat ini baik di timur, barat, dan indonesia.
          Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim hal ini yang seharusnya di amati perjalanan sejarah studi islam, baik dari masa awal masuknya islam hingga saat ini. Jika di lihat dari awal masuknya islam hingga sekarang, Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga/ sistem pendidikan Islam di Indonesia memiliki tahapan-tahapan sebagai seperti,Sistem langgar, Sistem kelas dan perguruan tinggi.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1          Sejarah Perkembangan Studi Islam di Barat.

Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni: pada masa kejayaan Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M, dan pada masa renaissance / runtuhnya muslim, dimana bangsa Barat yang berjaya (selama abad ke 16 M) sampai sekarang.

a.      Fase Kejayaan Muslim
kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan tinggi, sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur, perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di belahan barat berada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya zaman kebangunan (renaissance) di Eropa pada abad ke-14, berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.

b.      Fase Renaissance / Runtuhnya Muslim
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok, yaitu alasan politik dan alasan ekonomi.
Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khususnya dari Algeria ke Perancis.
Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa Barat. Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sementara Inggris mendatangkan dari negara-negara bekas jajahannya. Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang (migran) dan penduduk asli.


2.2      Sejarah Perkembangan Studi Islam di Indonesia.

Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga / sistem pendidikan islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem kelas.
Maksud pendidikan dengan sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, surau, masjid atau di rumah guru. Kurikulumnya pun bersifat elementer, yakni mempelajari abjad huruf arab. Dengan sistem ini dikelola oleh ‘alim, mudin, lebai. Mereka ini umumnya berfungsi sebagai guru agama atau sekaligus menjadi tukang baca do’a. pengajaran dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan sorogan, yakni seorang murid berhadapan secara langsung dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua, adalah dengan cara halaqah, yakni guru dikelilingi oleh murid-murid.
Adapun sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran / pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai tempat tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni sorogan dan halaqah. Hanya saja sorogan di pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab sementara kyai mendengar sekaligus mengoreksi jika ada kesalahan.
Sistem pengajaran berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai dari kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majlis ta’lim dan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab al-Syafi’i.
Pada akhir abad ke 19 perkembangan pendidikan Islam di Indonesia mulai lahir sekolah model Belanda: sekolah Eropa, sekolah Vernahuler. Sekolah khusus bagi ningrat Belanda, sekolah Vernahuler khusus bagi warga negara Belanda. Di samping itu ada sekolah pribumi yang mempunyai sistem yang sama dengan sekolah-sekolah Belanda tersebut, seperti sekolah Taman Siswa.
Kemudian dasawarsa kedua abad ke 20 muncul madrasah-madrasah dan sekolah-sekolah model Belanda oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, Jama’at al-Khair, dan lain-lain.
Pada level perguruan tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi Islam tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam Indonesia untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak zaman kolonial. Pada bulan April 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama, dan cendekiawan. Setelah persiapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Dari sinilah sekarang kita mengenal UII, IAIN, UIN, STAIN dsb.

BAB 3
PENUTUP

3.1   LATAR BELAKANG
          Perkembangan studi Islam di dunia barat, disebabkan oleh adanya kontak langsung antara orang barat dengan orang islam, adanya pelajar barat yang belajar kedunia islam dan adanya gerakan penerjemahan kitab.
Islam lebih dikenal didunia barat adalah sebagai Sains dari pada Studi. Salah satu contoh kemajuan ilmu pengetahuan dunia barat adalah adanya Ekspedisi Napoleon ke Mesir.
Perkembangan peradaban barat yang berkembang begitu pesat, dimulai sejak periode pertengahan, dimana peradaban umat Islam pada saat itu mengalami stagnasi. Dari perkembangan studi Islam yang berkembang di dunia barat, membawa dampak yang positif dan negatif. Hasil perkembangan studi Islam di Dunia Barat, membuat para ilmuwan Barat banyak tertarik untuk mengkajinya.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan , Andi dkk. 2005. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Hasbullah. 1995Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Joesoef sou’yb. 1985. Orientalisme dan Islam .Jakarta : bulan bintang.
Murodi. 2003.Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga.Jakarta: Karya Toha Putra.
Nanji,Azim. 2003. Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat. Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru


[1] Joesoef sou’yb, Orientalisme dan Islam (Jakarta : bulan bintang, 1985), hlm. 37-38.
[2] Andi darmawan, M.Ag dkkPengantar Studi Islam, (Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005), hlm. 37
[3] Joesoef sou’yb, Op.Cit. , hlm. 38-39
[4] Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra Semarang, 2003). hlm. 65
[5] Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra Semarang, 2003). hlm. 149
[6] Ibid., hlm. 150
[7] Azim Nanji, Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003). hlm. 3-5
[8] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 1995), hlm. 21-22

No comments:

Post a Comment