1

loading...

Wednesday, November 7, 2018

MAKALAH STUDI ISLAM Simulasi pentingnya pendidikan

MAKALAH  STUDI ISLAM  Simulasi pentingnya pendidikan



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SWT  atas petunjuk dan risalah-Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.






















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. ….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
·         Latar Belakang ………………………………………………………………………. …… 1
·         Rumusan Masalah ……………………………………………………………………
·         Tujuan masalah...................................
·         manfaat
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… ….. 3
           
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………… ….. 13
4.2 Saran ………………………………………………………………….. ….. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..        15


















BAB I
PENDAHULUAN
  A.LATAR BELAKANG
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pengajar dan pelajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara pebelajar dan pembelajar.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang  bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain  (Joyce dan Weil, 1980:1).  Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para pembelajar boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar  memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
  B.RUMUSAN MASALAH
            1.smulasi pentingnya pendidikan?
  C.TUJUAN MASALAH
            1.Untuk mengetahui smulasi pentingnya pendidikan?
  D.MANFAAT
            simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.








BAB II
PEMBAHASAN

 A.pengertian pentingnya stimulasi pendidikan
            Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkungannya. Peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya yang telah dipelajari sebelumnya.  Hal ini berguna untuk untuk memberikan respons (membuat keputusan atau melakukan tindakan) untuk mengatasi masalah /situasi dan menerima umpan balik tentang respons tersebut  (Rheba de dan Martha A. Thompson, 1987).
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
2.2 Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran dengan Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24) penggunaan metode simulasi menuntut beberapa kemampuan guru atau fasilitator, antara lain:
a.    Mampu membimbing siswa atau warga belajar dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan siswa dalam simulasi,
b.   Mampu memberikan ilustrasi,
c.    Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi,
d.   Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa atau warga belajar.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa atau warga belajar yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:

a.    Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi,
b.   Pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan,
c.    Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

 1. Tujuan Metode Simulasi
Tujuan metode simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

 2. Tipe Metode Simulasi
Menurut Sandra de Young (1990), ada tiga tipe simulasi, yaitu simulation exercise, simulation game, dan role playing. Berikut ini akan diuraikan metode simulation exercise dan role playing.
a.    Latihan simulasi
Latihan simulasi (simulation exercise) adalah metode pembelajaran simulasi yang menyajikan situasi nyata yang terkontrol. Peserta didik dapat memanipulasi situasi tersebut, sehingga pemahaman peserta didik menjadi lebih baik terhadap situasi tersebut.
Simulasi latihan meliputi: writen simulation, simulasi dengan visual dan live simulation patient.
b.   Bermain peran
Bermain peran (role playing) adalah suatu bentuk drama dimana peserta didik secara spontan memperagakan peran-peran dalam berinteraksi yang terkait dengan masalah/ tantangan dan hubungan antarmanusia.

Metode simulasi tidak langsung dilakukan pada klien, tetapi dipraktikan seakan-akan kondisinya nyata, sehingga kesalahan tidak bersifat fatal. Ada tiga macam bentuk simulasi untuk bermain peran yaitu: kasus aktif, model dan klien. Pada kasus aktif diberikan data tentang klien nyata yang memerlukan pengambilan keputusan kemudian data ditambah untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan.





3. Petunjuk Penggunaan Metode Simulasi
Berikut ini petunjuk apabila akan menggunakan metode pembelajaran simulasi.
a)      Simulasi harus meningkatkan pencapaian tujuan
b)     Perhatikan syarat simulasi tentang jumlah peserta didik, waktu yangdiperlukan, alat, dan tempat.
c)      Pembimbing simulasi harus memahami jalannya simulasi
d)     Uji coba dilakukan pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing
e)      Peserta didik mempunyai latar belakang teori dan keterampilan untuk berperan serta dalam simulasi
f)       Peserta didik harus mengerti tujuan peran serta mereka pada simulasi
g)     Petunjuk tertulis lengkap dan diberikan pada peserta didik
h)     Pembimbing bertanggungjawab untuk menginterupsi simulasi apabila waktu telah lewat dan muncul masalah, atau peserta belum kompeten.
2.6 Prosedur Penggunaan Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) prosedur yang harus ditempuh dalam penggunaan metode simulasi adalah:
a)   Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh pendidik,
b)   Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas,
c)    Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan,
d)  Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan diskusi,
e)   Mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan simulasi.

2.7 Proses Pembimbingan Pada Metode Simulasi
a)        Menyampaikan tujuan simulasi
b)        Menjelaskan jalannya simulasi
c)        Mengatur peserta didik untuk untuk memerankan sesuai dengan perannya dalam simulasi
d)       Melakukan uji coba pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing
e)        Memberikan komentar setelah simulasi, bila ada masalah dan peserta didik kurang menguasai
f)          Melakukan diskusi untuk membahas proses simulasi
2.8 Karakteristik Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik  metode simulasi sebagai berikut:
a)        Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi,
b)       Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa,
c)        Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial.
2.9 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Simulasi
     Kelebihan
a)      Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pengalaman yang tidak langsung diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah sosial.
b)     Peserta didik berkesempatan untuk menyalurkan perasaan yang terpendam sehingga mendapat kepuasan, kesegaran dan kesehatan jiwa.
c)      Sekalipun bukan tujuan metode ini, melalui simulasi dapat dikembangkan bakat dan kemampuan yang mungkin dimiliki oleh peserta didik,misalnya dalam seni drama,bermain peran dan sebagainya.
d)     Simulasi menuntut imajinasi peserta didik
e)      Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam   kelompoknya
f)       Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
g)     Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
h)     Simulasi menuntut hubungan informal antara guru dan peserta didik yang akrab dan fleksibel. Ini berarti menghendaki guru yang demokratis bukan otoriter
Kekurangan
a)   Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sempurna dengan kenyataan dilapangan atau dalam kehidupan
b)   Tidak jarang simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sedangkan fungsinya sebagai alat belajar jadi terabaikan
c)    Pelaksanaan simulasi sering menjadi kaku, bahkan jadi salah arah, karena kurangnya pengalaman keterampilan atau penguasan siswa terhadap masalah sosial yang diperankan
d)  Simulasi dipengaru`hi oleh faktor-faktor emosional seperti rasa malu,ragu-ragu atau takut yang dapat memengaruhi peserta didik dalam melakukan simulasi.



BAB III
PENUTUP
  A.KESIMPULAN
Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkungannya.Metode simulasi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor.

  B.Kritik dan Saran
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif , maka guru harus mampu memilih mana metode mengajar yang paling sesuai di dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode  mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
















DAFTAR PUSTAKA

Faras Handayani (ed): Stimulasi Otak untuk Kecerdasan. Penerbitan Sarana Bobo, Jakarta,   2009. 
Soetjiningsih: Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta, 1995.
Tilaar, H.R.1999.pendidikan, kebudayaan, dan Masyarakat Madani indonesia bandung.:Rosda Karya.




No comments:

Post a Comment