BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu Kesehatan Masyarakat pada hakikatnya adalah menghimpun potensi
atau sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk melakukan upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. kegiatan ini untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat di bidang pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatannya pada upaya peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit serta
lebih memusatkan perhatiannya pada pelayanan berbagai masalah kesehatan yang
ditemukan di masyarakat secara keseluruhan.Jika dibandingkan dengan pelayanan
medis (medical services) pelayanan kesehatan masyarakat memang mempunyai
beberapa ciri tersendiri.
Dalam ilmu kesehatan masyarakat terdapat disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama
ilmu kesehatan masyarakat. Diantaranya ; Epidemiologi, Biostatistik dan
Kependudukan, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi dan Gizi Masyarakat.
Dalam makalah ini kami kami membahas disi[lin ilmu kesehatan
masyarakat yang lebih mengutamakan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari administrasi kebijakan kesehatan ?
2.
Apa
saja unsur pokok administrasi kesehatan ?
3.
Apa
ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan ?
4.
Manfaat
penerapan administrasi kesehatan ?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari administrasi kebijakan kesehatan.
2.
Untuk
mengetahui apa saja unsur pokok administrasi kesehatan.
3.
Untuk
mengetahui ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan.
4.
Untuk
mengetahui penerapan administrasi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Administrasi Kebijakan Kesehatan
Jika
menyebutkan perkataan Administrasi Kesehatan ada dua pengertian yang terkandung
di dalamnya, yakni pengertian administrasi di satu pihak serta pengertian
kesehatan dipihak lain.
Administrasi
berasal dari kata administrare (latin; ad = pada, ministrare = melayani) dengan
demikian jika ditinjau dari asal kata administrasi berarti memberikan pelayanan
kepada masyarakat.(Azwar Azrul,1993) “Administrasi adalah upaya mencapai
tujuan yang diinginkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan
(Koontz O’Donnel).” (Azwar Azrul,1993)
Administrasi
merupakan wadah dan proses yang menentukan kebijakan dimana organisasi dan
manjemen dipakai sebagai sarana untuk menentukan kebijakan umum, dengan
memanfaatkan organisasi dan proses manjemen dalam usahanya untuk mencapai
tujuan.
Administrasi
atau manjemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan agar dalam pelaksanaan
program kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Administrasi pada
dasarnya merupakan usaha tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Maidin
Alimin,2004). Para penyedia ataupun tenaga kesehatan dalam mempergunakan
administrasi kesehatan memerlukan persiapan baik dalam teori maupun praktek.(
Tulchinsky,Varavikova, 2000)
Sama
halnya dengan administrasi, maka pengertian kesehatan banyak pula macamnya
diantaranya adalah : Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik,
mental,dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau
kelemahan saja (WHO1947 dan UU Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960).
Sehat adalah
suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan
segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957).
Sehat
adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif scara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23
Tahun 1992). (Azwar Azrul,1993)
Administrasi
kesehatan adalah bidang yang berkaitan dengan kepemimpinan, manajemen, dan
administrasi rumah sakit , jaringan rumah sakit , dan sistem perawatan
kesehatan . Administrator kesehatan dianggap profesional perawatan kesehatan .
Administrasi
kebijakan kesehatan adalah administrasi yang diterapkan pada upaya
kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat. (Maidin Alimin,2004)
B. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana
dikemukakan diatas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut
dikemukakan setidak-tidaknya 5 unsur pokok yang peranannya amat penting dalam
menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima
unsur pokok yang dimaksud ialah masukan (input), proses (process), keluaran (output),
sasaran (target), serta dampak (impac).
1.
Masukan
:
Yang dimaksud dengan masukan (input),
dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat
melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat
melaksanakan pekerjaan administrasi (tools of administration).
Masukan dan/atau perangkat administrasi tersebut banyak macamnya.
Komisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat memebedakan masukan dan/atau perangkat administrasi
atas tiga macam, yaitu :
a. Sumber
Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu untuk
menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan atas tiga
macam, yakni :
1)
Sumber
tenaga : Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam, yakni
tenaga ahli (skilled) seperti Dokter, dokter gigi,Bidan, Perawat serta tenaga
tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh, penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.
2)
Sumber
modal : Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika
disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal bergerak (working capital)
seperti uang dan giro serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti
bangunan, tanah, dan sarana kesehatan.
3)
Sumber
alamiah : Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources) adalah
segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan
sumber modal.
b. Tata Cara
Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai kemajuan
ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.
c. Kesanggupan
Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan
fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa kesanggupan
tenaga pelaksana dari Negara yang telah maju lebih tinggi dari pada Negara yang
lebih maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari tenaga pelaksana dari
Negara yang masih terbelakang.
Koontz dan Donnels membedakan masukan dan/atau perangkat
administrasi atas empat macam, yakni manusia (man), modal (capital), manajerial
(managerial) dan teknologi (technology).
Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut
sebagai 4M, yakni manusia,(man), uang(money), sarana (material), dan metode
(methodh) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan serta 6M, yakni
manusia (man), uang (money), sarana (material), metode (metodh), pasar (market)
serta mesin (machianery) untuk organisasi yang mencari keuntungan.
2. Proses,
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah
langkah-langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini
dikenal dengan nama fungsi administrasi (function of administration). Pada
umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab
pimpinan.
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu
administrasi, maka pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai
pembagian tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah :
a.
Komisi
Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat membedakan fungsi
administrasi atas 6 macam, yakni : perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling),
pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian (evaluation).
b.
George
R. Terry membedakan fungsi administrasi atas 4 macam, yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut Terry ini dikenal
singkatan POAC.
c.
Hendry
Fayol membedakan fungsi administrasi atas 5 macm, yakni perncanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), perintah (commanding), pengkoordinasian
(coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi,
maka pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada dasarnya
tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai
fungsi administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja, yaitu :
a)
Perencanaan
(planning) yang didalamnya termasuk penyusun anggaran belanja.
b)
Pengorganisasian
(organizing) yang didalamnya termasuk penyusunanstaf.
c)
Pelaksanaan
(implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan, pengkoordinasian,bimbingan,
penggerakan dan pengawasan.
d)
Penilaian
(evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan.
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu
pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal
dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini pelayanan
kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat dibedakan atas 2 macam.
·
Pertama,
pelayanan kedokteran (medical sevices).
·
Kedua,
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).
4. Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada
siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk
administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4 macam,
yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung
(direct target group) atau pun bersifat sasaran tidak langsung (indirect group target).
5. Dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh
keluaran, untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin
meningkatnya derjat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan
dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan perseorangan, keluarga dan
kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta
lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalh sesuatu
yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu
untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ‘perseorangan, keluarga, kelompok
dan ataupun masyarakat upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu
yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat ditentukan
oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan dimasyarakat. Jika diketahui bahwa
munculnya suatu penyakit sebagaimana dikemukakan oleh Gordon dan LE Richt
1950 sangat ditentukann oleh faktor utama, yakni: pejamu (host), penyebab
penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam upaya menemukan
kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga faktor
tersebut.
b. Tuntutan Kesehatan
Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health
demande) pada dasarnya bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan tuntutan
kasehatan tersebut hanya bersifat fakultatif, dengan perkataan ini terpenuhi
atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun
masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai atau tidaknya kehendak untuk
meningkatkan derajat kesehatan, karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif,
maka munculnya tuntutan kesehatan tersebut dipengariuhi oleh faktor-faltor
bersifat sujektif pula.
C. Ruang lingkup Administrasi
Kebijakan Kesehatan
Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan
sebagaiman yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan
Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi
kesehatan mencakup bidang yang amat luas yang jika disederhanakan dapat dibagi
menjadi dua macam, yakni:
1.
Kegiatan
Administrasi :
Telah disebutkan bahwa melaksanakan
semua fungsi administrasi sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi
administrasi dengan pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa
kegiatan utama yang dilakukan pada aministrasi itu sendiri mulai dari fungsi
perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
(Terry).
Karena kegiatan utama administrasi
adalah melaksanakan semua fungsi administrasi maka jelas pula bahwa
melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar
mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office work)
yang merupakan pekerjaan pokok seorang usaha.
2.
Objek
dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa
objek dan subjek administrasi kesehatan adalah sistem kesehatan yang berarti
dapat menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang
dimaksud dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan banyak
macamnya, menjabarkan batasan sebagaiman yang dirumuskan oleh WHO (1984), yang
dimaksud dengan sistem kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai
faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu Negara dan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, serta masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri
mencakup hal yang amat luas sekali. Jika disederhanankan dapat dibedakan atas
dua subsistem, pertama subsistem pelayanan kesehatan, kedua subsistem
pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik,
kedua subsistem ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi
:
1.
Kebijakan
kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan program – program kesehatan.
2.
Hukum
Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di
bidang kesehatan meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law,
informed consent, dan sebagainya.
3.
Ekonomi
kesehatan (health
economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan,
asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
4.
Manajemen
tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan
tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan
sebagainya.
5.
Administrasi
rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen
rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit,
manajemen logistic, dan sebagainya.
D. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang
telah dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947 segera
terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan
secara umum dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1)
Dapat
dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan efissien
Administrasi kesehatan jelas dapt
menyajikan penhelolaan yang dimaksud karena memang dalam melaksanakan pekerjaan
administrasi kesehatan dikenal dengan adanya antara lain fungsi perencanaan
yang dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan kesanggupan secara
efektif dan efisien. Sesungguhnya masalah efektif dan efisien ini telah sejak
lama menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidaknya pada abad-18
ketika berlangsung revolusi industri di Inggris upaya ini diwujudkan dengan
memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered menjadi human
centered serta dari orientasi efektivitas menjadi orientasi efektivitas dan
efisien hal yang sama juga diperoleh Frederick Winslow Taylor (dikenal
sebagai bapak gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal
sebagai bapak teori admnistrasi modern). Setelah Taylor melakukan penelitian
berjudul Time and Motion Study dan kemudian dipublikasikan dalam
bukunya yang terkenal The Principle Of Scientific Management, berhasil
merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan efisien erat hubunganannya dengan
penggunaan waktu dengan kegiatan yang tidak produktif sedangkan Fayol membahas
masalah efektivitas dan efisien ini melalui pengkajian terhadap kemampuan
pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalam bukunya yang terkenal
General and Industrial Management.
2)
Dapat
dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai mengenal
kebutuhan dan tuntutan
Dalam melaksanakan administrasi
kesehatan. Setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan
kebutuhan dan tuntutan tersebut agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini
dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan unutk menentukan kebutuhan dan
tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranana administrasi kesehatan,
karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan tersebut akan dapat diketahui
dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat dalam masyarakat.(
Azwar Azrul,1993)
3)
Dapat
disediakan dan diselenggarakan
Upaya kesehatan dapat
disediakan dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya karena upaya
kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan kesanggupan yang
dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan kebutuhan dan tuntutan dengan
tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang
sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi kebijakan kesehatan adalah penerapan administrasi/
manajemen umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat dengan melalui suatu
proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatau atau mencapai tujuan tertentu
terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam mencapai tujuan pelayanan, maka manajemen tersebut mempunyai
fungsi-fungsi. Dari berbagai pendapat para ahlidapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa fungsi administrasi itu pada garisnya terdiri dari
Perencanaan, Pengorganisasian, Penyusun Personalia, Pengkoordinasian, dan
penyusun anggaran.
B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar pemerintah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Selain itu juga,
khususnya kita sebagai mahasiswa maupun tenaga kesehatan masyarakat harus
senantiasa untuk menerapkan maupun mengimplementasikan disiplin ilmu
administrasi dan kebijakan kesehatan di instansi-instansi kesehatan. Agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul.1996. "Pengantar Administrasi Kesehahatan"
Edisi Ketiga.Tanggerang : Binapura Aksara
Departemen Kesehatan RI. 2009. "Sistem Kesehatan Nasional".
Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Muninjaya, A.A Gde.1999. "Manajemen Kesehatan".Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. "Ilmu Kesehatan Masyarakat".
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Prayitno S.; Dasar-dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat; Airlangga University
Press, Surabaya, 2005.
Sukarni, Mariyati.1994. "Kesehatan Keluarga
Lingkungan".Yogyakarta : Kanisius
Tulchinsky Ted., Varavikova Elena. "The New Public Health"
(text book
No comments:
Post a Comment