MAKALAH PENDEKATAN SISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar
sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar
tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka
sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid.
Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara
kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini
selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi
menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat
dengan guru yang mengajar.
Sehingga dalam mengajar diperlukan
pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan
secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan
sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang
sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang
pendidik ambil dalam pengajaran
B.
Rumusan masalah
1.
Apa itu sistem?
2.
Apa pengertian pendekatan sistem?
3.
Bagaimana pembelajaran sebagai suatu sistem?
4.
Apa manfaat penerapan pendekatan sistem dalam perencanaan
pembelajaran?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian sistem.
2.
Untuk mengetahui pendekatan sistem.
3.
Untuk mengetahui pembelajaran sebagai suatu sistem.
4.
Untuk mengetahui manfaat penerapan pendekatan sistem dalam
perencanaan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian sistem
Istilah sistem meliputi spectrum konsep yang sangat luas. Sebagai
seorang manusia, organisasi, mobil, susunan tata surya merupakan suatu sistem,
dan masih banyak lagi. Semua contoh tersebut memiliki batasan sendiri-sendiri
yang satu sama lain berbeda. Meskipun demikian terdapat kesamaan dari segi
prosesnya dalam hal ini terdapat masukan dan menghasilkan keluaran.
sistem lebih menitikberatkan pada prosedur yang sudah direncanakan
dengan mengikuti pola-pola tertentu. Dalam hal ini pola dibuat agar bisa
menggerakkan suatu fungsi agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa perencanaan yang
matang, maka hasil kerja tidak akan maksimal.
Hal-hal yang bersifat alami
yang terjadi pada tubuh manusia juga disebut dengan sistem. Semua organ yang
ada di badan Anda bekerjasama agar bisa bekerja dengan maksimal. contoh sistem
reproduksi. Jika ada beberapa bagian yang tidak berfungsi secara normal, maka
kinerjanya akan terkendala bahkan bisa menyebabkan kelainan. Jika sudah begini
salah satu jalan untuk mengembalikan fungsinya adalah dengan cara pengobatan.
Kinerja komputer pun
dipengaruhi oleh sebuah system. Dimana hal ini dimulai dari input data,
analisa, proses, dan hasil akhir berupa output. Tentu saja hasil yang dicapai
bisa sesuai dengan keinginan jika masing-masing komponen bisa bekerja dengan
baik. Jika terjadi error maka proses hanya akan sampai pada tahap tertentu saja
dan tidak akan menghasilkan output yang diinginkan.[1]
Suatu sistem tentu saja memiliki beberapa komponen
yang saling berhubungan, artinya komponen-komponen tersebut saling bekerja sama
demi membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari bagian sistem, atau
yang biasa disebut dengan istilah "subsistem". Sistem memiliki bagian
pengolah yang bertugas untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh,
sistem produksi bertugas mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan
sistem akuntansi bertujuan mengolah data menjadi laporan keuangan, dan masih banyak
lagi. Sistem juga memiliki tujuan (goal) yang ingin
dicapai. Biasanya, sasaran sistem ini dalam bentuk objek. Objek inilah yang
akan menentukan apasaja masukan yang diperlukan sistem dan apasaja keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap sistem pasti memiliki tujuan. Entah
itu satu tujuan, atau bahkan lebih. Jika tak ada tujuan yang ingin dicapai, hal
ini justru membahayakan sistem. Karena sistem akan bergerak tanpa adanya arah
yang jelas (tak terkendali). Secara umum, ada tiga tujuan sistem dalam suatu
perusahaan.
1. Untuk mendukung sistem manajemen.
2. Untuk membantu pengambilan keputusan yang
paling tepat.
3. Untuk membantu kegiatan operasional suatu
perusahaan.[2]
Segala hal bisa dianggap sebagai sistem hanya
jika memenuhi lima unsur utama berikut ini:
1.
Terdapat
kumpulan objek
2. Terdapat hubungan / interaksi antar unsur-unsur
yang ada di dalamnya
3. Ada sesuatu yang sifatnya mengikat unsur-unsur
tersebut menjadi satu kesatuan
4. Terletak pada lingkungan yang utuh dan kompleks
5. Memiliki tujuan bersama (output) yang ingin
dicapai
B.
Pengertian Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem adalah Serangkaian langkah-langkah pemecahan
masalah
yang memastikan bahwa masalah dipahami, solusi alternative
dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja. Tahap dan Langkah Pendekatan
Sistem.
1.
Usaha Persiapan Mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah,
menyediakan orientasi sistem. Langkah Memandang perusahaan sebagai suatu
sistem, menggunakan model sistem umum perusahaan. Mengenali sistem
lingkungan, menempatkan perusahaan
sebagai suatu sistem dalam lingkungannya. Mengidentifikasi subsistem
perusahaan, subsistem sebagai bentuk area-area fungsional, tingkat-tingkat
manajemen sebagai subsitem, arus sumber daya sebagai dasar membagi perusahaan
menjadi subsistem.
2.
Usaha definisi identifikasi masalah. Pemahaman masalah mempelajari
untuk mencari solusi pemicu masalah sinyal umpan balik yang menunjukkan hal-hal
lebih baik atau buruk. Langkah bergerak dari tingkat sistem ke subsistem tiap
tingkatan manajemen adalah suatu subsistem.[3]
C.
Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Pendekatan
sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan dalam
psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-prinsip psikologi
behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran,
meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis ialah pandangan
hidup yang melandasi sikap si perancang, sistem yang terarah pada
kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat
konseptual.
Ciri-ciri
pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni:
1. Pendekatan
sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran dimana
berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan
guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif.
2. Penggunaan
metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputi prosedur
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses
pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran. Pola
pendekatan sistem pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Identifikasi
kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
b) Analisis
kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran (analisis masalah)
c) Merancang
metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)
d) Pelaksanaan
pembelajaran (eksperimental)
e) Menilai
dan merevisi.
Untuk
mencapai pembelajaran efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen
pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwasanya untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan komponen pembelajaran
yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode, media, sarana, lingkungan
pembelajaran dan evaluasi. Masing-masing komponen memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran.[4]
D.
Manfaat
penerapan pendekatan sistem dalam perencanaan pembelajaran
Perencanaan adalah menentukan apa
yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang
luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan
program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari.
Perencanaan pembelajaran
adalah suatu proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, penilaian dalam suatu alokasi
waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Dengan demikian, perencanaan
pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari proses kegiatan pembelajaran baik
dalam penggunaan media pembelajaran penggunaan pendekatan atau metode
pembelajaran, materi pembelajaran, dan sumber belajar dan penilaian hasil
belajar.Dengan adanya perencanaan pembelajaran mempermudah kegiatan proses
pembelajaran dengan begitu siswa dapat lebih mudah memahami dan tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai.
Prinsip Perencanaa Pembelajaran :
1. Signifikasi
2. Relevansi
3. Adaptif
4. Feasibilitas
5. Kepastian
6. Ketelitian
7. Waktu
8. Monitoring
9. Isi perencanaan
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan pendekatan sistem di
antaranya sebagai berikut
1.
Dengan pendekatan sistem,
arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Dengan tujuan
yang jelas, maka kita dapat menetapkan arah dan sasaran dengan pasti. Perumusan
tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem. Penentuan
komponen-komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan.
Melalui pendekatan sistem, setiap guru dapat lebih memahami tujuan dan arah
pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan
komponen yang lain, dan dapat dijadikan kriteria efektivitas proses
pembelajaran.
2.
Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
Berpikir secara sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah
yang jelas dan pasti memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal.
3.
Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia. Jadi berpikir
sistematis adalah berpikir bagaimana agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai oleh siswa.
4.
Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui umpan
balik, dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan telah berhasil
dicapai atau belum.
5.
Dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran.
6.
Menghasilkan
rumusan rencana pembelajaran yang bermutu
7.
Dapat
menyusun system pembelajaran yang efektif dan efisien.
8.
Memberikan kejelasan dalam pencapaian
kompetensi peserta didik, dan prasyarat yang diperlukan oleh peserta didik
untuk dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Situasi seperti ini
menggambarkan bahwa perencanaan yang baik akan memudahkan pelaksanaannya.
9.
Melaksanakan proses pengembangan
berkelanjutan. Adanya perencanaan dapat menentukan berbagai proses yang
dibutuhkan pada kurun waktu tertentu. Dengan memperhatikan prioritas yang harus
dicapai
10.
Perencanaan pembelajaran dapat
digunakan untuk menarik sebagai suatu hasil karya ilmiah bagi seorang pendidik
untuk jadikan bahan usulan dalam kenaikan jabatan/golongan, sehingga sangat
perlu dilakukan mendasain suatu rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar
isi dan kompetensi dasar pada tingkatan kelas yang berbeda[5]
Sistem
pembelajaran merupakan suatu kombinasi terorganisir yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan. Bentuk sederhana pendekatan system dalam pembelajaran.
1.
Mengidentifikasi.
2.
Mengembangkan.
3.
Mengevaluasi.
4.
Merevisi.
Karakterisitik Perencanaan Pembelajaran
1.
Penyusunan perencanaan pembelajaran
ditujukan kepada siswa yang belajar
2. Memilki tahapan-tahapan (persiapan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut)
3. Sistematis
4. Pendekatan
sistem
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran merupakan proses
komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, dalam proses pembelajaran yang
baik tentu diperlukan sebuah perencanaan yang matang. Salah satunya yaitu
merencanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.
Sistem merupakan satu kesatuan
yang utuh, dimana satu kesatuan yang utuh tersebut saling berhubungan satu sama
lain. Artinya saling membutuhkan satu sama lain demi mencapai suatu tujuan.
Misalnya manusia. Manusia sebagai suatu sistem, karena mansia memiliki
komponen-komponen tertentu yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam tubuh
manusia, ada komponen mata, hidung, mulut, tangan, kaki, dan lain sebagainya.
Hidung berfungsi untuk mencium, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan
lain sebagainya. Manakala hidung terasa sakit atau nyeri bukan hanya hidung
yang terasa nyeri akan tetapi seluruh tubuh akan ikut sakit yang berarti akan
berpengaruh terhadap sistem tubuh secara keseluruhan.
Jadi kalau demikian, Sistem
dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari konsep tersebut, ada tiga ciri
utama suatu sistem. Pertama, suatu sistem memiliki tujuan
tertentu; Kedua, untuk mencapai tujuan suatu sistem memiliki
fungsi masing-masing; Ketiga, untuk menggerakkan fungsi, suatu
sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009
Ihsan Fuad. Dasar- dasar Kependidikan.
Jakarta: Rineka Cipta. 2005.
Pidarta Made Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka
Cipta. 2007.
Wahyudin. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2007.
No comments:
Post a Comment