1

loading...

Friday, April 19, 2019

MAKALAH PENDEKATAN SISTEM

MAKALAH PENDEKATAN SISTEM 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Sehingga dalam  mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang pendidik ambil dalam  pengajaran

B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu sistem?
2.      Apa pengertian pendekatan sistem?
3.      Bagaimana pembelajaran sebagai suatu sistem?
4.      Apa manfaat penerapan pendekatan sistem dalam perencanaan pembelajaran?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian sistem.
2.      Untuk mengetahui pendekatan sistem.
3.      Untuk mengetahui pembelajaran sebagai suatu sistem.
4.      Untuk mengetahui manfaat penerapan pendekatan sistem dalam perencanaan pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian sistem
Istilah sistem meliputi spectrum konsep yang sangat luas. Sebagai seorang manusia, organisasi, mobil, susunan tata surya merupakan suatu sistem, dan masih banyak lagi. Semua contoh tersebut memiliki batasan sendiri-sendiri yang satu sama lain berbeda. Meskipun demikian terdapat kesamaan dari segi prosesnya dalam hal ini terdapat masukan dan menghasilkan keluaran.
sistem lebih menitikberatkan pada prosedur yang sudah direncanakan dengan mengikuti pola-pola tertentu. Dalam hal ini pola dibuat agar bisa menggerakkan suatu fungsi agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa perencanaan yang matang, maka hasil kerja tidak akan maksimal.
Hal-hal yang bersifat alami yang terjadi pada tubuh manusia juga disebut dengan sistem. Semua organ yang ada di badan Anda bekerjasama agar bisa bekerja dengan maksimal. contoh sistem reproduksi. Jika ada beberapa bagian yang tidak berfungsi secara normal, maka kinerjanya akan terkendala bahkan bisa menyebabkan kelainan. Jika sudah begini salah satu jalan untuk mengembalikan fungsinya adalah dengan cara pengobatan.
Kinerja komputer pun dipengaruhi oleh sebuah system. Dimana hal ini dimulai dari input data, analisa, proses, dan hasil akhir berupa output. Tentu saja hasil yang dicapai bisa sesuai dengan keinginan jika masing-masing komponen bisa bekerja dengan baik. Jika terjadi error maka proses hanya akan sampai pada tahap tertentu saja dan tidak akan menghasilkan output yang diinginkan.[1]
Suatu sistem tentu saja memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan, artinya komponen-komponen tersebut saling bekerja sama demi membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari bagian sistem, atau yang biasa disebut dengan istilah "subsistem". Sistem memiliki bagian pengolah yang bertugas untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem produksi bertugas mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan sistem akuntansi bertujuan mengolah data menjadi laporan keuangan, dan masih banyak lagi. Sistem juga memiliki tujuan (goal) yang ingin dicapai. Biasanya, sasaran sistem ini dalam bentuk objek. Objek inilah yang akan menentukan apasaja masukan yang diperlukan sistem dan apasaja keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap sistem pasti memiliki tujuan. Entah itu satu tujuan, atau bahkan lebih. Jika tak ada tujuan yang ingin dicapai, hal ini justru membahayakan sistem. Karena sistem akan bergerak tanpa adanya arah yang jelas (tak terkendali). Secara umum, ada tiga tujuan sistem dalam suatu perusahaan.
1.      Untuk mendukung sistem manajemen.
2.      Untuk membantu pengambilan keputusan yang paling tepat.
3.      Untuk membantu kegiatan operasional suatu perusahaan.[2]
Segala hal bisa dianggap sebagai sistem hanya jika memenuhi lima unsur utama berikut ini:
1.       Terdapat kumpulan objek
2.       Terdapat hubungan / interaksi antar unsur-unsur yang ada di dalamnya
3.       Ada sesuatu yang sifatnya mengikat unsur-unsur tersebut menjadi satu kesatuan
4.       Terletak pada lingkungan yang utuh dan kompleks
5.       Memiliki tujuan bersama (output) yang ingin dicapai

B.     Pengertian Pendekatan Sistem
                                                                                                                                                                                   Pendekatan Sistem adalah Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah
yang memastikan bahwa masalah dipahami, solusi alternative dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja. Tahap dan Langkah Pendekatan Sistem.
1.      Usaha Persiapan Mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah, menyediakan orientasi sistem. Langkah Memandang perusahaan sebagai suatu sistem, menggunakan model sistem umum perusahaan. Mengenali sistem lingkungan,  menempatkan perusahaan sebagai suatu sistem dalam lingkungannya. Mengidentifikasi subsistem perusahaan, subsistem sebagai bentuk area-area fungsional, tingkat-tingkat manajemen sebagai subsitem, arus sumber daya sebagai dasar membagi perusahaan menjadi subsistem.
2.      Usaha definisi identifikasi masalah. Pemahaman masalah mempelajari untuk mencari solusi pemicu masalah sinyal umpan balik yang menunjukkan hal-hal lebih baik atau buruk. Langkah bergerak dari tingkat sistem ke subsistem tiap tingkatan manajemen adalah suatu subsistem.[3]
C.    Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan dalam psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-prinsip psikologi behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si perancang, sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual.
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni:
1.   Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif.
2.   Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran. Pola pendekatan sistem pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a)      Identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
b)      Analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran     (analisis masalah)
c)      Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)
d)     Pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
e)      Menilai dan merevisi.

Untuk mencapai pembelajaran efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwasanya untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan komponen pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode, media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi. Masing-masing komponen memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.[4]

D.    Manfaat penerapan pendekatan sistem dalam perencanaan pembelajaran
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
 Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dengan demikian, perencanaan pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari proses kegiatan pembelajaran baik dalam penggunaan media pembelajaran penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan sumber belajar dan penilaian hasil belajar.Dengan adanya perencanaan pembelajaran mempermudah kegiatan proses pembelajaran dengan begitu siswa dapat lebih mudah memahami dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Prinsip Perencanaa Pembelajaran :
1.      Signifikasi
2.      Relevansi
3.      Adaptif
4.      Feasibilitas
5.      Kepastian
6.      Ketelitian
7.      Waktu
8.      Monitoring
9.      Isi perencanaan
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan pendekatan sistem di antaranya sebagai berikut
1.          Dengan pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Dengan tujuan yang jelas, maka kita dapat menetapkan arah dan sasaran dengan pasti. Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem. Penentuan komponen-komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Melalui pendekatan sistem, setiap guru dapat lebih memahami tujuan dan arah pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan komponen yang lain, dan dapat dijadikan kriteria efektivitas proses pembelajaran. 
2.         Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Berpikir secara sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan pasti memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal.
3.         Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia. Jadi berpikir sistematis adalah berpikir bagaimana agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.
4.         Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui umpan balik, dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan telah berhasil dicapai atau belum.
5.         Dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan perencanaan pembelajaran.
6.          Menghasilkan rumusan rencana pembelajaran yang bermutu
7.          Dapat menyusun system pembelajaran yang efektif dan efisien.
8.          Memberikan kejelasan dalam pencapaian kompetensi peserta didik, dan prasyarat yang diperlukan oleh peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Situasi seperti ini menggambarkan bahwa perencanaan yang baik akan memudahkan pelaksanaannya.
9.         Melaksanakan proses pengembangan berkelanjutan. Adanya perencanaan dapat menentukan berbagai proses yang dibutuhkan pada kurun waktu tertentu. Dengan memperhatikan prioritas yang harus dicapai
10.     Perencanaan pembelajaran dapat digunakan untuk menarik sebagai suatu hasil karya ilmiah bagi seorang pendidik untuk jadikan bahan usulan dalam kenaikan jabatan/golongan, sehingga sangat perlu dilakukan mendasain suatu rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar isi dan kompetensi dasar pada tingkatan kelas yang berbeda[5]
Sistem pembelajaran merupakan suatu kombinasi terorganisir yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Bentuk sederhana pendekatan system dalam pembelajaran.
1.      Mengidentifikasi. 
2.      Mengembangkan.
3.       Mengevaluasi.
4.       Merevisi.
Karakterisitik Perencanaan Pembelajaran
1.         Penyusunan perencanaan pembelajaran ditujukan kepada siswa yang belajar
2.       Memilki tahapan-tahapan (persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut)
3.        Sistematis
4.      Pendekatan sistem
5.       Pembelajaran yang humanis[6]

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, dalam proses pembelajaran yang baik tentu diperlukan sebuah perencanaan yang matang. Salah satunya yaitu merencanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.
Sistem merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana satu kesatuan yang utuh tersebut saling berhubungan satu sama lain. Artinya saling membutuhkan satu sama lain demi mencapai suatu tujuan. Misalnya manusia. Manusia sebagai suatu sistem, karena mansia memiliki komponen-komponen tertentu yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam tubuh manusia, ada komponen mata, hidung, mulut, tangan, kaki, dan lain sebagainya. Hidung berfungsi untuk mencium, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan lain sebagainya. Manakala hidung terasa sakit atau nyeri bukan hanya hidung yang terasa nyeri akan tetapi seluruh tubuh akan ikut sakit yang berarti akan berpengaruh terhadap sistem tubuh secara keseluruhan.
Jadi kalau demikian, Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari konsep tersebut, ada tiga ciri utama suatu sistem. Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu; Kedua, untuk mencapai tujuan suatu sistem memiliki fungsi masing-masing; Ketiga, untuk menggerakkan fungsi, suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009
Ihsan Fuad.  Dasar- dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005.
Pidarta Made  Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.
Wahyudin. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007.


[1]  Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm 11
 [2]  Wahyudin. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm 42
[3]  Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm 16
 [4]  Ihsan Fuad. 2005. Dasar- dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 34
 [5] Pidarta Made .2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 68
 [6] Pidarta Made .2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 70

No comments:

Post a Comment