MAKALAH
ANATOMI ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH DAN
SIKAP ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di abad 20 terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan mencatat
loncatan-loncatan penting dan kemajuan yang sangat pesat. Penemuan baru dan
penciptaan karya terjadi silih berganti, informasi diproduksi dengan cepat
bahkan dua kali lipat setiap tahunnya, dalam disiplin ilmu tertentu seperti
tekhnologi informasi telah menimbulkan kesulitan tersendiri dalam penyimpanan,
penyebaran, penelusuran dan penerapannya oleh karena perkembangan
yang begitu pesat. Akan tetapi, sebelum terlalu jauh melangkah dan membahas
ilmu pengetahuan dan metode ilmiah. Perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan
merupakan kumpulan yang tersusun secara sistematik, konsisten dan
berkesinambungan satu sama lain yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
serta telah teruji kebenarannya dan dapat diandalkan kegunaannya bagi manusia.
Adapun metode ilmiah (Scientific Method) adalah metode atau cara tertentu dalam
melakukan kajian untuk mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu
melalui jalan percobaan (eksperimen) atas sesuatu itu. Sedangkan konstruksi
atau pembentukan ilmu pengetahuan dilakukan melalui langkah-langkah metode
ilmiah. Hal inilah kemudian yang membuat kami tertarik untuk membahas mengenai
hubungan antara ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah dalam Ilmu Sosial Budaya
Dasar.[1]
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan anatomi ilmu
pengetahuan ?
2.
Apa yang dimaksud dengan Metode Ilmiah dan sikap
ilmiah ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk Mengetahui yang dimaksud dengan
anatomi ilmu pengetahuan .
2.
Untuk Mengetahui yang dimaksud Metode Ilmiah dan sikap ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anatomi Ilmu Pengetahuan
Anatomi berasal dari kata bahasa yunani yaitu anatomia, dari
kata anatemnein anatomi tubuh manusia. Kata anatemnein sendiri
gabungan dari dua kata yaitu ana yang berarti atas
dan tomien yang berarti memotong. jadi bisa diartikan bahwa Anatomiberarti memotong dan mengangkat tubuh bagian makhluk
hidup ke atas untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di
dalamnya. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh
dan susunan bagian tubuh itu dari bagian yang satu dengan yang lain.[2]
Ilmu anatomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu ilmu urai,
morphologi, Zootomi, dan phytotomi. Berikut ini penjelasannya masing-masing :
v Ilmu urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk
hidup.
v Morphologi adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk
hidup.
v Zootomi adalah anatomi hewan dan
v Phytotomi adalah anatomi tumbuh-tumbuhan.
Istilah ilmu pengetahuan diambil
dari kata bahasa inggris science, yang berasal dari bahasa
Latin scientia dari bentuk kata kerja scireyang berarti
mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami
perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.
The Liang Gie (1987) memberikan
pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan
suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia
ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat
berwujud penelaahan (study), penyelidikan (inquiry), usaha menemukan (attempt
to find) atau pencarian (search). Oleh karena itu pencarian biasanya dilakukan
berulang kali, maka dalam dunia ilmu kini dipergunakan
istilah research (penelitian) untuk aktivitas ilmiah yang paling
berbobot guna menemukan pengetahuan baru.
Metode ilmiah merupakan prosedur
yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara
teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan pengetahuan yang
ada. Metode yang berkaitan dengan pola prosedural meliputi pengamatan,
percobaan, pengukuran, survei, deduksi, induksi, analisis, dan lain-lain.
Berkaitan dengan tata langkah meliputi penentuan masalah, perumusan hipotesis,
(bila perlu), pengumpulan data, penurunan kesimpulan, dan pengujian hasil. Yang
berkaitan dengan berbagai teknik meliputi daftar pertanyaan, wawancara,
perhitungan, pemanasan, dan lain-lain. Yang berkaitan dengan aneka alat,
meliputi timbangan, meteran, perapian, komputer, dan lain-lain.
Dari aktivitas ilmiah dengan metode
ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan dapatlah dihimpun sekumpulan
pengetahuan yang baru atau disempurnakan pengetahuan yang telah ada, sehingga
di kalangan ilmuwan maupun para filsuf pada umumnya terdapat kesepakatan bahwa
ilmu adalah sesuatu kumpulan pengetahuan yang sistematis.
Adapun menurut Bahm ( dalam Koento
Wibisono,1997 ) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam
komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode (method), aktivitas
(activity), kesimpulan (conclussion), dan pengaruh
(effects).
Anatomy of Science. Ilmu
adalah pengetahuan, tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Jadi
ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disusun menurut metode dan prosedur
tertentu (sistematis). Pengetahuan adalah tidak disusun dengan metode dan prosedur
tertentu (sistematis). Dimulai dari tahu – pengetahuan –
sampai kepada ilmu.
Ilmu bagian dari pengetahuan Baik
pengetahuan maupun ilmu adalah bentukan dari pemikiran assosiatif yang
menjalin/menghubungkan suatu pikiran dan kenyataan/pemikiran lain berdasarkan
pengelaman-pengalaman yang baik DENGAN atau TANPA pemahaman
(kausalitas/hakiki/universal)
Cara
mempelajari ilmu anatomi :
Untuk mempelajari anatomi kita bisa
menggunakan dua metode yaitu : dengan cara makroskopis atau dengan mata
telanjang, dan secara mikroskopis yaitu dengan bantuan alat mikroskop. dengan
bantuan mikroskop kita bisa mengetahui mulai dari jaringan sampai tingkat sel.[3]
Berdasarkan titik berat untuk
mempelajari anatomi, maka anatomi dibagi menjadi 7 cabang ilmu, yaitu
ertologie, hystologie, osteologie, arthrologie, myologie, neurologie,
antropologie. berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1.
ertologie merupakan
ilmu yang mempelajari tentang sel
2.
hystologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang jaringan
3.
osteologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tulang
4.
arthrologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang persendian
5.
myologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang otot
6.
neurologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang syaraf
7.
antropologie
merupakan ilmu yang mempelajari tentang ukuran organ tubuh
Dari tujuh cabang ilmu di atas, osteologi, arthrologie, dan myologie
termasuk dalam kinesiologi (ilmu gerak). Hal ini akan menyangkut tulang
(pasif), otot (aktif), gerakan (persendian), sylema neuro moscullar (syaraf
otot).Anatomi dalam tinjauannya terdiri atas dua unsur pokok, yaitu alat
penggerak aktif dan alat penggerak pasif.
1. Alat penggerak aktif
a
alat
dalam : COR (jantung), Pulmo (Paru-paru)
b
otot
(muscullus), urat (tendon), jaringan pengikat (ligamen)
2.
Alat
penggerak pasif
a
Tulang
(os), tulang-tulang (ossa)
B.
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah
merupakan suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara
sistematatis berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari
permasalahan yang sedang dihadapi. Proses keilmuan dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.
Sistematis disini memiliki arti bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan
menjabarkan pengetahuan yang diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu
yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
Metode Ilmiah
menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol. Pelaksanaan
metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu :
1.
Mengadakan penelitian lalu
merumuskan masalah,
2.
Mengumpulkan data- data atau
keterangan yang ada,
3.
Menyusun hipotesis atau hipotesa,
4.
Menguji hipotesis atau hipotesa
dengan melakukan percobaan atau penelitian,
5.
Mengolah data (hasil) percobaan
dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan, dan
6.
Menguji kesimpulan.
Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk
harapan untuk masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita
tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam
penulisan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode
agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari.
Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode ilmiah :[4]
a
Meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
b
Meningkatkan keterampilan dalam
menulis berbagai karya tulis, dan
c
Meningkatkan pengetahuan tentang
mekanismen penulisan karangan ilmiah.
Selain tujuan, terdapat pula manfaat yang diperoleh dari metode
ilmiah. Berikut manfaat dari metode ilmiah :
1.
Untuk menghasilkan penemuan berguna,
2.
Untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan,
3.
Untuk memecahkan suatu masalah
dengan penalaran, dan
4.
Untuk mengungkapkan kembali rahasia
alam yang belum terungkap.
Kriteria Metode Ilmiah supaya dapat digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
a
Berdasarkan fakta,
b
Bebas dari prasangka,
c
Menggunakan prinsip analisa, dan
d
Menggunakan hipotesa.
Metode
itu sendiri dapat diambil dari berbagai cara, yaitu :
1)
Prasangka, yaitu suatu anggapan
benar yang kemungkinan benar atau kadang-kadang, malah tidak benar.
2)
Intuisi, yaitu suatu pendapat seseorang
yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui proses yang
tidak disadari.
3)
Trial and error, yaitu metode
coba-coba atau untung-untungan.
C.
Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah
adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang
tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan. Sikap
ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi
ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses
penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. Sikap ilmiah ini perlu
dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka
karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.
Metode Ilmiah
didasari oleh adanya sikap ilmiah. Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
1)
Obyektif terhadap fakta.
2)
Tidak tergesa-gesa mengambil
kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
3)
Berhati terbuka artinya menerima
pandangan atau gagasan orang lain.
4)
Tidak mencampur adukkan fakta dengan
pendapat.
5)
Bersikap hati-hati.
6)
Sikap ingin menyelidiki atau
keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
7)
Sikap menghargai karya orang lain.
8)
Sikap tekun.
9)
Sikap berani mempertahankan
kebenaran.
10)
Sikap menjangkau ke depan.[5]
Didalam
melakukan penelitian atau pengamatan tidak terlepas dari kegiatan atau
eksperimen. Eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus
membahayakan. Untuk itu, kita perlu mempunyai sikap dalam melakukan
pengamatan supaya dalam bereksperimen dapat berjalan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu anatomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu ilmu urai,
morphologi, Zootomi, dan phytotomi. Berikut ini penjelasannya masing-masing :
v Ilmu urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk
hidup.
v Morphologi adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk
hidup.
v Zootomi adalah anatomi hewan dan
v Phytotomi adalah anatomi tumbuh-tumbuhan
Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk
harapan untuk masa depan. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah,
misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya
ilmiah.
B.
Saran
Melalui Makalah ini, makalah ingin
memberikan saran yang berhubungan dengan Kompetensi inti, yaitu sebagai tenaga
pengajar yang kita harus mengetahui tentang kompetensi pembelajaran yang harus
di capai, sebagai acuan dan bahan untuk mengembangkan karakter peserta didik
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sonny Keraf, Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan,
Yogyakarta. Kanisius.
Beerling, et.al. 1997. Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta.
Tiara Wacana.
Hasnah Fauzih
(2011), Filsafat Ilmu. Pekanbaru. Cendikia Insan
No comments:
Post a Comment