MAKALAH KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Manusia
memang diciptakan makhluk segi dari penciptanya. Manusia diberikan akal dan
nafsu,bisa karena membaginya pada kebahagiaan termasuk uga pada baik
kesengsaraan didunia dan akhirat. Namun dalam kesempurnaanya tersebut terselip
uga celah kelemahan dan kekurangan manusia yang harus dipelaari dan diketahui,
setidaknya mampu memahami dan mengenali kelemahan diri sendiri, mengenali diri
sendiri itu tidak mudah mengenal orang lain. Banyak orang menganggap bahwa orang
lain selalu salah,kurang dan tidak benar dan menganggap dirinya yang paling
benar. Padahal kita sebagai manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Kita sebagai generasi muda islam hendaknya mengenal dan
mengetahui diri siapa kita dan bagaimana kita seharusnyaagar tidak tersesat
dalam menalanu kehidupan.
B.
Rumusan Masalah
1. apa saja keunggulan dan kekurangan manusia?
2. bagaimana tafsir yang menelaskan kekurangan manusia?
C.
Tujuan Masalah
1. mengetahui keunggulan dan kekurangan manusia.
2. mengetahui tafsir yang menejlaskan kekurangan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keunggulan
Dan Kekurangan Manusia
Secara
bahasa menusia berasal dari kata, manu sankskerta
mens latinyang berarti berfikir
berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istila
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta gagasan realitas sebuah
kelompok atau seorang individu.
Kita
hidup bersama keunggulan dan kelebihan, semua itu Allah titipkan bukan tanpa
hikmah didalamnya. Allah menciptakan manusia tidak ada yang sia-sia.
Bagaimanapun wujudnya, manusia adalah makhluk paling sempurna yang Allah
ciptakan. Dari sebuah kelemahan, seseorang mampuh mengubah dunianya, dibalik
kelemahan sesungguhnya tersimpan pula kelebihan yang sempurna.
Dalam QS. Al Israa’ ayat 70:
Artinya:
“maka
disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkan mereka. Mohonkanlah ampun bagi
mereka.dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Ali-Imran:3)
Artinya:
“Sesungguhnya
itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya, bertambahlah iman mereka
(karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (Al-Anfal: 2).
“laki-laki yang tidak
dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari
yang (di hari) itu hati dan pennglihatan menjadi goncang.” (An-Nur: 37)
1.
hikmah
dari sikap lemah lembut ( Ali-Imran: 159)
a. sikap lemah lembut, pemaaf dan bermusyawarah yang
dimiliki Nabi, khususnya akan semakin membuat orang lain merasa dekat dan tidak
diremehkan. Misalnya ketika perang uhud pasukan muslim kalah disebabkan ketidak
disiplinan pasukan panah, nabi dengan lembut mengingatkan mereka dan tidak
meninggalkan musyawarah dalam memutuskan sesuatu.
b. lemah lembut menimbulkan sikap bijaksana, tetapi
tidak meninggalkan kedisiplinan.
c. Setelah musyawarah, hasil dipasrahkan kepada Allah.
Jika tidak demikian, akan timbul kesombongan jika berhasil. Dan putus asa jika
gagal.
2.
menurut
Qurhoisy Syihab ( Al-Anfal: 153)
a. tahap pertama dari gejolak hati orang mukmin yaitu
merasa takut akibat membayangkan ancaman dan siksaan Allah.
b. indikator hati yang selamat adalah hati yang merasa
takut dengan berbagai ancaman, sehingga menjauhi segala larangan sekaligus
melaksanakan berbagai perintah dengan penuh harap.
c. agar ayat-ayat yang dibacakan menambah keimanan,
maka:
Ada dua
Potensi manusia yaitu :
1)
Positif
a.
manusia
mempunyai kemampuan untuk memahami kausalitas.
“sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering) nya dan dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.”(Al-Baqoroh: 164)
b.
kemampuan menguasai ilmu
pengetahuan.
“dan
dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku nama-nama
benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”(Al-Baqoroh: 31)
c.
mampu menyusun argumen secara
logis
“dan sesungguhnya
telah kami ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu dihari sabtu, lalu
kami beriman kepada mereka, jadilah kamu kera yang hina”.
d.
mampu
mengambil pelajaran dari pengalaman.
e. mampu berfikir kritis terhadap gagasan yang
disampaikan orang lain.
f. menguasai informasi.
2) potensi Negatif
a.
sifat
tergesa-gesa
b.
bertindak
bodoh dan mempersulit diri
c.
.labil dan
suka berkeluh kesah
d.
Suka
berdebat dalam membangkang
e.
mudah
melupakan jasa baik pihak lain
f.
sulit
berterimakasih secara tulus
g. Mudah
putus asa dan cenderung menutup diri
h.
Takut pada
ancaman dan kematian
1.
keunggulan manusia dari
makhluk lain
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling
sempurna dan melengkapinya dengan sifat yang unggul. Keunggulannya dibandingkan
seluruh makhluk sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan intelektualnya yang khas
dalam berpikir dan memahami, dan kesiapannya untuk belajar dan mengembangkan
budaya tidak perlu dipertanyakan lagi. Pernahkah kita berpikir, mengapa meski
memiliki seluruh sifat yang unggul ini manusia memiliki tubuh yang sangat rentan,
yang selalu lemah terhadap ancaman dari luar dan dalam? Mengapa begitu mudah
terserang mikroba atau bakteri, yang begitu kecil bahkan tidak tertangkap oleh
mata telanjang? Mengapa ia harus menghabiskan waktu tertentu setiap harinya
untuk menjaga dirinya bersih? Mengapa ia membutuhkan perawatan tubuh setiap
hari? Dan mengapa ia bertambah usia sepanjang waktu?
Manusia bukan makhluk super, walaupun manusia makhluk yang diciptakan
sebagai makhluk yang paling sempurna, tetapi manusia adalah makhluk yang paling
lemah diantara makhluk-makhluk lainnya. dengan makhluk yang tidak bernyawa
seperti angin,air,tanah dan api pun manusia tidak bisa melawannya. Angin jika
telah menjadi angin puting beliung akan mengancam jiwa manusia. air jika menjadi air bah dan tsunami
akan melenyapkan peradaban manusia. tanah jika bergunjang dan longsor akan mengubur manusia.
dan api jika telah berkobar membara akan menghanguskan manusia. tak ada yang patut disombongkan pada.
Sudah selayaknya kita kita sebagai manusia pandai-pandai
bersyukur atas segala karunia Allah termasuk dalam
penciptaan manusia dengan cara dansiat yang istime!a. berikut beberapa
kelebihan atau keistimewaan yang patut untuk disyukuri.
a.
Makhluk
paling mulia dan utama.
pada makhluk Allah yang
lain. manusia merupakan makhluk yang paling mulia dan utama, Karena manusia
dianugerakan Allah dengan akal pikiran yang paling maju disbanding mahluk lain.
Dan sesungguhnya kami
telah memuliakan anak adam (manusia) dan kami angkut mereka dari darat dan dari
laut, dan kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yang kami ciptakan,
dengan kelebihan yang menonjol.(QS al-isra’;70)
b.
makhluk yang paling cerdas
keistimewaan yang satu ini dikarenakan Allah mengkaruniakan
kita akal atau otak. Otak tersebut memproses bayak sekali data yang masuk
kemudian mengubah menjadi suatu tindakan positif,kreatif, dan negative. Namun
sekali lagi anugerah otak itu pula yang memberikan tanggung jawab kepada
manusia agar dapat membedakan antara yang baik dan buruk. malaikat tidak bisa
menjawab pertanyaan Allah tentang al-asma nam-nama ilmu pengetahuan sedangkan
adam mampu karena memang diberi ilmu oleh Allah SWT.
B. Tafsir Yang Menjelaskan Kekurangan Manusia
1.
Tafsir attarbawi
Manusia menganggap semua kebutuhan ini adalah
fenomena alami. Namun, sebagai manusia, keperluan perawatan tersebut memiliki
tujuan tersendiri. Setiap detail kebutuhan manusia diciptakan secara khusus.
Kebutuhan manusia yang tanpa batas diciptakan dengan sengaja, agar ia mengerti
bahwa dirinya adalah hamba Allah dan bahwa dunia ini adalah tempat tinggalnya
yang sementara.
Manusia tidak memiliki kekuasaan apa pun terhadap tanggal
dan kelahirannya. Sebagaimana halnya, ia tidak pernah mengetahui di mana atau
bagaimana ia akan meninggal. Lebih lanjut lagi, seluruh usahanya untuk
membatasi faktor-faktor yang berpengaruh negatif bagi hidupnya adalah sia-sia
dan tanpa harapan.
Manusia memang memiliki sifat rentan yang membutuhkan
banyak perawatan untuk tetap bertahan. Ia pada hakikatnya tidak terlindungi dan
lemah terhadap kecelakaan tiba-tiba dan tak terduga yang terjadi di dunia. Sama
halnya, ia tidak terlindungi dari risiko kesehatan yang tidak dapat
diperkirakan, tak peduli apakah ia penghuni peradaban yang tinggi atau pedesaan
di gunung yang terpencil dan belum maju. Sepertinya setiap saat manusia dapat
mengalami penyakit yang tak tersembuhkan atau mematikan. kapan pun, dapat
terjadi suatu kecelakaan yang menyebabkan kerusakan tak tersembuhkan pada
kekuatan fisik atau daya tarik seseorang yang tadinya membuat cemburu. lebih
jauh, hal ini terjadi pada seluruh manusia: apa pun status, kedudukan, ras, dan
sebagainya, tidak ada pengecualian terhadap akhir tersebut. Baik kehidupan
seorang pesohor dengan jutaan penggemar dan seorang penggembala biasa dapat
berubah secara drastis pada suatu saat karena kecelakaan yang tidak terduga.
Tubuh manusia adalah organisme lemah yang terdiri dari
tulang dan daging dengan berat rata-rata 70-80 kg. Hanya kulit yang lemah
melindunginya. tidak diragukan, kulit yang sensitif ini dapat dengan mudah
terluka dan memar. ia menjadi pecah-pecah dan kering ketika terlalu lama terkena
sinar matahari atau angin. untuk bertahan terhadap berbagai gejala alam,
manusia harus berjaga-jaga terhadap dampak lingkungan.
meskipun manusia dilengkapi dengan sistem tubuh yang luar
biasa, "bahan-bahan" nya (daging, otot, tulang, jaringan saraf,
sistem kardiovaskuler dan lemak) cenderung meluruh. bila manusia terdiri dari
bahan lain, bukan daging dan lemak, bahan yang tidak memberi jalan bagi
penyusup dari luar seperti mikroba dan bakteri, tidak akan ada kesempatan untuk
menjadi sakit. bagaimanapun, daging adalah zat yang paling lemah: ia menjadi
busuk bahkan berulat bila dibiarkan pada suhu ruang untuk beberapa waktu. untuk
senantiasa mengingatkan kepada Allah, manusia acap kali merasakan kebutuhan
pokok tubuhnya. Jika terkena cuaca dingin, misalnya, ia mengalami risiko
kesehatan; sistem kekebalan tubuhnya perlahan-lahan "jatuh". Pada
saat tersebut, tubuhnya mungkin tidak dapat menjaga temperatur tubuh konstannya
(37ÂșC) yang penting untuk kesehatan yang baik. Satu laju jantungnya melambat,
pembuluh-pembuluh darahnya berkontraksi, dan tekanan darah meningkat.
Apabila ktia memperhatikan kata amanat dengan kaitan
kontekstualnya pada surat Al-Ahzab :72, ada beberapa qarinah yang membedakan
artinya dengan arti amanat, yaitu Pertama, sebagaiamana telah sering disinggung
bahwa kata amanat pada ayat ini dalam bentuk tunggal dan diawali dengan al yang
menunjukan kekhususan. Kedua, kata al-amanat dikaitkan dengan
kata al-insan , bahwa al-amanat itu ditawarkan kepada manusia dalam pengertian
al-insan dimana ia
sendiri sanggup menerima dan memikulnya. Dan ketiga, langit,
bumi, dan gunung-gunung yang untuk pertama kalinya menerima tawaran tersebut, semua
menolaknya.
Setiap alam semesta selain manusia, berjalan dengan hukum
alamnya secara terpaksa dan penuh kepatuhan, tanpa harus menanggung resiko dari
apa yang telah diperbuatnya. Seandainya langit menghujani bumi dengan gemuruh
petirdan menahan turunnya hujan sehingga bumi rusak kekeringan tidak ada
tanaman, atau seandainya langit berbaik hati menyirami bumi sehingga hidup
kembali, maka langit sama sekali tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatannya itu.
Sama halnya seandainya bumi berguncang merusak pemukiman
dan segenap hidup, kemudian memuntahkan lahar panas dan menghancurkan yang ada,
atau dia berbaik hati dengan mengeluarkan barang-barang tambang yang berharga
dan minyak yang melimpah sehingga penduduknya makmur sejahtera.
Hanya manusialah yang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, yang menghasilkan
pahala atau siksa. tak seorang pun
yang menanggung akibat perbuatan orang lain. Dan tidak satupun perbuatan yang
tanpa balasan.
( Q.S Annisa 28-29)
Artinya: 28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah.
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
1.
Tafsir al-misbah
Allah SWT
berfirman“Allah menciptakan kamu dari keadaan lemah”, yakni setets air hina
(sperma) yang bertemu dengan indung telur. Lalu tahap demi tahap meningkat dan
meningkat hingga kemudian setelah melalui tahap bayi, anak-anak dan remaja.
“Dia menjadikan kamu sesudah kelemahan itu
kekuatan” sehingga menjadi dewasa dan sempurna umur, inipun berlangsung cukup
lama. Kemudian setelah itu “Dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu
menderita kelemahan kembali dengan hilangnya sekian banyak potensi dan
tumbuhnya uban.
Ayat ini melukiskan
pertumbuhan fisik, kendati kelemahan dan kekuatan berkaitanjuga dengan mental. Contoh : ada manusia
yang apabila di berikan cobaan atau ujian oleh Allah SWT, ia tidak kuat dan
semangatnya mengendor akibat kelemahannya, disisi lain ada pula kekuatan yang
dianugrahkan Allah SWT berupa kekuatan jiwa kepada manusia, sehingga ia kuat
dan mampu menghadapi godaan juga tantangan.
Tentu saja kekuatan
ataupun kelemahan jiwa dan mental seseorang tergantung pada diri masing-masing
dan tentunya berbeda-beda pula. Perlu dicatat, apa yang di kemukakan ayat di
atas adalah uraian tentang tahapan-tahapan hidup manusia secara umum.
Kesimpulan ayat di atas
adalah bahwa kelemahan manusia pada umumnya ketika manusia itu di ciptakan
sampai ia menuju dewasa tentunya atas bantuan atau bimbingan orangtua, lalu
manusia akan mengalami kelemahan ketika ia menginjak masa tua, disaat segala
potensi yand di miliki perlahan melemah. Kedunya masa dimana manusia itu
mengalami kelemahan berkaitan erat juga dengan fisik dan psikis manusia
tersebut.
2.
Tafsir shafwatut tafasir
Allah menjelaskan watak manusia yaitu sangat tamak untuk
mengumpulkan harta benda. “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah
lagi kikir”; manusia berwatak asli keluh kesah, tidak sabar terhadap musibah
dan tidak bersyukur atas nikmat. Ulama tafsir berkata, “yakni sangat tamak dan
sedikit sabar”. Yang dimaksudkan adalah manusia secara umum. Buktinya, ada
pengecualian selanjutnya. Kemudian Allah menjelaskan dengan firman: “apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah”; jika dia ditimpa sesuatu yang dia benci
berupa kemelaratan, sakit atau ketakutan, dia sangat mengeluh dan banyak
mengeluh serta putus asa. “dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir”;
jika dia memperoleh kebaikan berupa kekayaan, kesehatan dan rezeki melimpah,
dia sangat kikir dan bakhil. Jika ditimpa kemelaratan dia tidak sabar dan jika
diberi kekayaan oleh Allah, dia tidak berinfak. Ibnu kiisan berkata, “Allah
menciptakan manusia cenderung mencintai apa yang menyenangkanya dan menghindar
lari dari apa yang dia benci”.
Namun Allah menyuruhnya beribadah, menginfakkan apa yang
di sukai dan bersabar atas apa yang dia benci.“kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat”; Allah mengecualikan orang yang shalat dari kalangan
manusia yang memiliki sifat mengeluh kikir. Ini dikarenakan, shalat mendorong
mereka hanya sedikit mempedulikan urusan duniawi, sehingga mereka tidak
mengeluh jika tertimpa keburukan dan tidak kikir ketika memperoleh kebaikan.
“yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya” mereka senantiasa menunaikan
shalat dan tidak ada hal yang mengganggu dalam hal itu. Itu disebabkan jiwa
mereka jernih dari keruhnya kehidupan karena mereka mengharap anugrah Allah.
“dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu” didalam harta
mereka terdapat bagian khusus yang diwajibkan Allah, yaitu zakat.
“bagi orang
(miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau
meminta)”; yakni untuk orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang
enggan meminta-minta, sehingga dia disangka kaya. Ini senada dengan firman
Allah, “orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara
diri dari meminta-minta”. (Al-Baqarah:273) “dan orang-orang yang mempercayai
hari pembalasan”; mereka beriman kepada hari perhitungan dan pembalasan serta
meyakini kebenaran terjadinya hari itu dengan keyakinan kuat tanpa tercampur
oleh kebimbangan dan keraguan. Karena itu, mereka memeprsiapkan diri denga
amal-amal shaleh.”dan orang–orang yang takut terhadap adzab Tuhanya”;
mengkhawatirkan dirinya dari siksa Allah. Mereka mengharapkan pahala dan takut
siksa.
(
Q.S Azzumar 8 dan 48)
Artinya:
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaratan,
dia menmohon (pertolongan) kepada tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian
apabila tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia dengan kemudaratan
yang pernah dia berdo’a (kepada Allah)untuk menghilangkan sebelum itu, dan dia
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya.
Katakanlah: “bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu;
sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka”.
Artinya:
“Dan (jelaslah) bagi mereka akibat buruk dari
apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka
dahulu selalu memperolok-olokkanya.
No comments:
Post a Comment