MAKALAH KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi
adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan
ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok
tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan
atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama
kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan nama Carolus
Linnaeus.[1]
Sistem
klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan
dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem
klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus
bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Macam - Macam Klasifikasi Makhluk Hidup Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
Macam - Macam Klasifikasi Makhluk Hidup Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
Sistem
artifisial / buatan. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk,
dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan
Theophratus (370 SM).
Sistem
natural / alami. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi)
secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad
ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk
yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah
ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara
ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.[2]
Sistem modern (filogenetik). Sistem
klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara
evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah
sebagai berikut:
Persamaan
struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
Berdasarkan genetika modern. Gen
dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan
gen menunjukkan adanya kekerabatan.
B.
Manfaat dan Tujuan Klasifikasi
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimilikiMengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain .Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk
hidup Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain [3]:
v Klasifikasi
memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
v Klasifikasi
membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
v Klasifikasi
memudahkan komunikasi
C.
Tahapan Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul
Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk
klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan
makhluk hidup.
Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan
diklasifikasi. Pengelompokan (Klasifikasi), setelah dilakukan pencandraan,
makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam
unit-unit yang disebut takson. Bentuk pengelompokan dalam unit-unit takson
digambarkan kurang lebih seperti urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.[4]
a)
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson genus.
b)
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson famili.
c)
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson ordo.
d)
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson kelas.
e)
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup.Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah sebagai Pemberian nama takson, selanjutnya
kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.[5]
Tingkatan Takson. Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi
menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi
lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah
distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Adapun Urutan takson (dari kelompok terbesar ke kelompok paling
kecil) adalah :
Ø
kingdom (kerajaan)
Ø
divisio atau fillum
Ø
kelas (classis)
Ø
ordo (bangsa)
Ø
famili (suku)
Ø
genus (marga)
Ø
spesies (jenis)
Contoh susunan takson dalam klasifikasi adalah sebagai berikut:
1.
Takson
Kingdom.
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli
Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5
kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut
antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.[6]
Filum/divisio
(keluarga besar). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division
digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme
yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran
yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain
phyta dan mycota.
Kelas
(classis). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau
division
Ordo (bangsa).
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya
diberi akhiran ales.
Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
Genus (marga).
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas
satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
Species
(jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
Mengingat
keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti
subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok
spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat
strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan
makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya
semakin dekat.[7]
Tata Nama
Binomial Nomenclature Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa
berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi,
makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.
Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial
nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode
yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut
tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan
dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
Nama Ilmiah
suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan kata latin atau yang dilatinkan,
kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua menunjukkan jenis
(epitheton specificum) Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital,
sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
Nama ilmiah
harus ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam sebuah paragraph atau
kalimat (misalnya ditulis miring atau digaris bawahi)
Contoh:
v Padi (Oryza
sativa)
v Ketela pohon
(Manihot utilisima)
Selain contoh
di atas, terdapat pula mahluk hidup yang diberi nama dengan tiga huruf. Kata ketiga
dapat berarti varietas atau inisial penemunya. Misalnya Oryza sativa glutinosa
(ketan hitam), glutinosa merupakan varietas. Zea mays L, huruf L merupakan
inisial penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus[8]
Perkembangan
Sistem Klasifikasi Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman
dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk
hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan.
Yang termasuk kingdom tumbuhan adalah semua mahluk hidup yang mempunyai dinding
sel dan dapat berfotosintesis. Sedangkan pengelompokan dunia hewan berdasarkan
kemampuan berpindah tempat. Pada system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke
dalam kingdom plantae. Kemudian,
diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur), Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.
diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur), Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.
1)
Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem
kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering
menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
2)
Sistem Dua kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), dan
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan). Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia
C. Linnaeus tahun 1735.
3)
Sistem Tiga Kingdom, yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom
Plantae (Dunia Tumbuhan), dan Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan
organisme multiseluler sederhana). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman
Ernst Haeckel tahun 1866
4)
Sistem Empat Kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom
Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera. Sistem Ini
dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956.
5)
Sistem Lima Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom
Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi
(Dunia Jamur). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H.
Whittaker tahun 1969.
6)
Sistem Enam Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom
Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
7)
Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria. Sistem ini
dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977.
Sistem Lima Kingdom
Sistem Lima Kingdom
Menurut sistem
klasifikasi lima kingdom, yang ditemukan oleh Robert H. Whittaker, mahkluk
hidup dibedakan menjadi kingdom, monera, protista, fungi(jamur), plantae
(tumbuhan), animalia (hewan). Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa filum(untuk
hewan) atau divisi (untuk tumbuhan). Setiap filum atau divisi dibagi menjadi
beberapa kelas. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo, dan setiap ordo
diagi menjadi famili. Setiap famili dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap
genus dibagi menjadi beberapa spesies.
Sebagai mana
disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson akan dijumpai banyak anggota
organisme yang persamaan cirinya sedikit, dan semakin rendah takson akan
dijumpai lebih sedikit anggota organisme yang memiliki persamaan ciri yang
banyak. Contoh takson tertinggi misalnya kingdom tumbuhan.Ciri-ciri anggota
kingdom tumbuhan adalah berakar, berbatang, berdaun, berklorofil, dan memiliki
dinding sel dari selulosa.
Contoh takson
terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies padi. Semua organisme yang
tergolog padi memiliki berbagai persamaan ciri, baik itu ciri akar, batang,
daun, biji, aroma, ketahanan terhadap penyakit, habitat, dan sebagainya. Dengan
kata lain, didalam spesies yang sama, setiap anggotanya memiliki keseragaman
ciri. Sebaliknya, dalam spesies yang berbeda, terdapat keanekaragaman ciri.
Contohnya antar anggota spesiaes manusia terdapat keseragaman ciri, misal
antara ras melayu dengan ras mongol atau yang lain. Akan tetapi, antara spesies
manusia dengan spesies kuda tentu memiliki banyak perbedaan.
Berikut ini
adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikas 5 kingdom.
a
Monera. Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti
(organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini
memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA ( Deoxy
ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat).
b
Protista. Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari
satu sel atau banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot).
Protista dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa),
protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
c
Jamur. Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak
memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk
benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat
kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokan dalam dunia hewan atau
tumbuhan.
d
Plantae. Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel
banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh
karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel
tumbuhan termasuk eukariut (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun
dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali
jamur yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar
kawin tak kawin.
e
Animalia. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai
membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan
tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan hewan dapat bergerak aktif
dan memiliki sitem saraf.
D.
Kerterkaitan Mahkluk Hidup Ditinjau dari Biologi, Fisika Dan Kimia
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam.
Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,
misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan
pelajaran tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas.
Mengapa kalian perlu mempelajari Fisika? Fisika menjadi ilmu
pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur
benda, khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua,
karena dimulai dengan pengamatanpengamatan dari gerakan benda-benda langit,
bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini
telah dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan
Newton. Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem
tata surya. Gerak planet-planet dalam sistem tata surya dipelajari dalam Fisika
Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu fisika sangat
mendukung perkembangan teknologi, industri, komunikasi, termasuk kerekayasaan
(engineering), kimia, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Ilmu fisika dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai fenomena-fenomena yang menarik. Mengapa
bumi dapat mengelilingi matahari? Bagaimana udara dapat menahan pesawat terbang
yang berat? Mengapa langit tampak berwarna biru? Bagaimana siaran/tayangan TV
dapat menjangkau tempattempat yang jauh? Mengapa sifat-sifat listrik sangat
diperlukan dalam sistem komunikasi dan industri? Bagaimana peluru kendali dapat
diarahkan ke sasaran yang letaknya sangat jauh, bahkan antarbenua? Dan
akhirnya, bagaimana pesawat dapat mendarat di bulan? Ini semua dipelajari dalam
berbagai bidang ilmu fisika. Bidang fisika secara garis besar terbagi atas dua
kelompok, yaitu fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik bersumber pada
gejala-gejala yang ditangkap oleh indra. Fisika klasik meliputi mekanika,
listrik magnet, panas, bunyi, optika, dan gelombang yang menjadi perbatasan antara
fisika klasik dan fisika modern. Fisika modern berkembang mulai abad ke-20,
sejak penemuan teori relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh keluarga
Curie.[9]
sedangkan ilmu biologi yaitu
Jika dilihat dari asal usul katanya, pengertian biologi berasal dari kata
Yunani yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti pengetahuan
(ilmu). Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan
dengan makhluk hidup dan kehidupan. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang
merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai perintis
biologi. Objek kajian Biologi adalah mempelajari tentang kehidupan pada
berbagai tingkatan organisme. Tingkatan organisme kehidupan tersebut meliputi
sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem
bahkan juga tingkatan yang lebih tinggi yaitu Biosfer.
Cabang Biologi mencakup berbagai bidang misalnya Genetika: ilmu yang
mempelajari gen, Sitologi: ilmu yang mempelajari sel, Histologi: ilmu yang
mempelajari jaringan, Morfologi: ilmu yang mempelajari struktur luar organisme.
Anatomi: ilmu yang mempelajari struktur dalam organisme, Fisiologi: ilmu yang
mempelajari proses kehidupan organisme, Taksonomi: ilmu yang mempelajari
klasifikasi organisme. Ekologi: ilmu yang mempelajari hubungan organisme dengan
lingkungannya, Evolusi: ilmu yang mempelajari asal usul kehidupan dan perubahan
organisme dari waktu ke waktu .
Manfaat
pengetahuan tentang makhluk hidup untuk memecahkan berbagai masalah guna
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Berbagai masalah yang berkaitan
dengan pangan , sandang, papan, energi, lingkungan bahkan sosial dapat diatasi
dengan Biologi. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan
seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.
Ilmuwan
Biologi memperoleh ilmu pengetahuan tidak saja dengan cara membaca, namun juga
menyelidiki organisme dan fenomena kehidupan secara langsung. Penyelidikan
tersebut dilakukan dengan cara yang sistematis yang disebut metode ilmiah dan
disertai dengan sikap ilmiah.Sekarang ini berkembang aspek biologi yang
mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang,
juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu
astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian
pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta
biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui
bidang bioinformatika.
sedangkan Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau
fenomena yang terjadi dialam, lebih spesifiknya lagi mempelajari tentang materi
dan perubahan yang menyertainya.Ilmu kimia seringkali dikatakan sebagai central
sain karena pada disiplin ilmu apapun selalu berkaitan dengan kimia. Seorang
ahli yang melakukan eksperimen tentang kimia dikatakan sebagai ilmuwan, dimana
ilmuwan tersebut melakukan peneletian tentang perubahan materi dan perubahan
yang menyertainya.
Kimia dalam
kehidupan kita. Kimia dalam kehidupan sehari - hari ada dimana-mana, semua yang
anda rasakan, anda cium, anda cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis terjadi
reaksi kimia, ketika kamu laper terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari
kimia sangat penting untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi didunia
ini.Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan ( Baca:
Jangan salah paham dengan kimia). Mereka menggap bahwa kimia hanya ada di
labor, kimia hanya ada pada makanan berhaya. Padahal para ahli meyakini bahwa
segala sesuatu di Alam ini adalah kimia.Cabang Ilmu kimia, Ilmu kimia memiliki
banyak cabang-cabang ilmu diantaranya adalah ilmu kimia analitik, ilmu kimia
organik, ilmu kimia anorganik, ilmu biokimia, dan kimia nuklir.Kimia analitik
adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia
dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.
Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia,
kecuali untuk kimia teori murni.
Kimia
organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi
senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah
mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia
organologam.
Biokimia
mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.[10]
Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan
membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan
tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Hubungan Antara ilmu Pengetahuan
Biologi
adalah ilmu mengenai kehidupan. Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang
bersifat sementara. kimia adalah salah satu cabang dari IPA yang mempelajari
tentang materi, komposisi materi, sifat materi dan perubahan materi serta
energi yang menyertai perubahan tersebut.
Perkembangan
ilmu pengetahuan semakin memadai jika di lihat dari pengetahuan barat dan Al
Qur’an. Banyak ayat-ayat suci Al Qur’an yang menunjukan betapa besarnya kuasa
tuhan sebelum manusia mencari tahu tentang sesuatu semuanya telah ada secara
nyata di ayat-ayat tersebut.
PERBEDAAN ANTARA KIMIA, FISIKA DAN BIOLOGI
v Kimia : Pelajaran yg terus berkutat dengan zat-zat.
Ex : Atom, Ion, Rumus Kimia, dll.
v Fisika : Pelajaran yg menanamkan logika disetiap
belajarnya, ga ada yg fiksi dlm Fisika. Ex : "kenapa pas gasing berputar,
pasti berhenti ?" dlm fisika kan ga ada yg namanya karena takdir, pasti ada
penjelasannya, penjelasannya "karena ada gaya gesek antara gasing dengan
bidang".
v Biologi :
Pelajaran tentang alam, anatomi tumbuhan, hewan, dll. Ilmu hewan, Bioteknologi,
Kromosom, dll.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut, kita
menarik simpulkan bahwa Kingdom Plantae terbagi atas 3 kelas yaitu bryophyte,
pteridophyta, dan spermatophyte. Setiap kelas mempunyai cirri dan peranan yang
berbeda. Dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari berbagai macam
tumbuhan, contohnya sebagai bahan obat-obatan, makanan, hiasan dan lain-lain
B. Saran
Sebaiknya kita harus
dapat menjaga lingkungan kita. Karena apabila tidak dijaga, maka beberapa
spesies tumbuhan yang langka maupun bermanfaat akan punah. Dan apabila hal
tersebut terjadi, maka kita tidak akan dapat merasakan manfaat yang diberikan
tumbuhan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, A.
1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Dwidjoseputro.
1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W.
1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Lumowa, sonja
V.T. 2012 .Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi.
Universitas Mulawarman: samarinda
Fried, dkk.
2005. Biologi . Jakarta: Erlangga
Kimball, dkk.
2002.Biology.Jilid I . Jakarta: Erlangga
.Lehninger.
2005. Dasar-Dasar Biokimia .Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Salisbury,
dkk. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB
No comments:
Post a Comment