1

loading...

Tuesday, May 21, 2019

MAKALAH MEDIA


 MAKALAH MEDIA 
BAB II
PEMBAHASAN

   A.    Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim. Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Sedangkan menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara penghubung, alat komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi dan lain-lain. Media pembelajaran juga bisa diartikan sebagai alat atau sarana atau prantara yang digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.
Menurut Schramm mendefinisikan media pembelejaran adalan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
Menurut Romiszowski, media pembelajaran adalah media yang efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan dengan baik.
Menurut Azhar, media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.[1]

Menurut Arief Sadiman, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Menurut Rayanda Asyar, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
B.    Kegunaan Media
         Secara umum menfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegian pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara lebih rinci, media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1.      Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
a.       Objek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, gambar vidio, atau model.
b.      Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, flim slide, gambar vidio.
c.       Gerak yang terlalu lambat atau terlaly cepat dapat dibantu dengan timelpse.
d.      Kejadian atau peristia yang terjadi pada masa  lalu dapat ditampilkan lagi memalui rekaman flim, vidio, atau foto.
e.       Obyel yang terlalu komplek dapat disajikan dengan model, diagram, dll.
f.       Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk flim, slide. Gambar atau vidio.[2]
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. dalam hal ini mediapembelajaran berguna untuk:
a.       Menimbulkan gairah belajar.
b.      Memungkimkam intraksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c.       Memungkinkan siswa belajara sendiri menurut minat dan kemampuannya.
4.   Dengan sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya.
a.       Memberikan perangsang yang sama.
b.      Menyampaikan pengalaman.
c.       Menimbulkan persepsi yang sama.
5.    Efesiensi dalam waktu dan tenaga.
        Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminial mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana dan dirangsang sedemikian rupa sehingga sisa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluarsa simanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar disekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7.    Mengubah peran guru ke arah yang lebih fositif. Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadaian, memotivasi belajar dan lain-lain.
Sudjana dan Rivai dalam bukunya mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi  belajar.
2.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan dan guru tidak kehabisan telaga, apabila kalau guru mengajar pada setiap pelajaran.
4.      Seswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lan-lain.
Menurut Encyclopedia of educatioanal Reseach manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.      Memperbesar perhatian siswa.
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karna itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiridikalangan siwa.
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.      Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan bahasa.
7.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efesiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.[3]
Selain itu, kontribusi media pembelajaran adalah:
1.      Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2.      Pembelajaran dapat lebih menarik.
3.       Pembelajaran menjadi lebih interatif dengan menerapkan tiori belajar.
4.      Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5.      Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6.      Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
7.      Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
     C.    Macam-Macam Media Pembelajaran Aqidah Akhlak
Media pembelajaran aqidah akhlak merupan wadah dari pesan yang akan disampaikan kepada siswa supaya tepat sasaran atau penerimaan pesan, yakni peserta didik yang belajar aqidah akhlak. Tujuan penggunaan media pembelajaran aqidah akhlak tersebut adalah supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara baik. Media pembelajaran aqidah akhlak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam:
1.      Media visual
Media visual termasuk media grafis, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Menurut Suparto, media Visual adalah gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membatu menyampaikan isi atau materi pelajaran. 
2.      Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif atau dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk media audio. Pengunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubung dengan aspek-aspek keterampilan. Dan sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila akan menggunakan media audio ini di antaranya:
a.       Media ini hanya mampu melayani mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
b.      Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan dalam belajar memalui media ini.
c.       Karena sipatnya yang auditif jika ingin memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalam secara visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
3.      Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual, atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini, penyajian bahan ajar kepada para siswa akan semakin lengkap dengan optimal. Selain itu dengan media ini, dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran guru dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar. Contoh dari media audio-visual di antaranya program vidio atau televisi pendidikan, vidio atau televisi instruksional, dan program slide suara.[4]
4.      Media Cetak
Media cetak pada kenyataan meliputi bahan bacaan di indonesia. Bahan bacaan masih sedikit jumlahnya bila dilihat dari kebutuhan. Lagipula kecenderungan dan perangsang untuk membacapun masih kurang. Padahal kegiatan membaca merupakan suatu yang cukup pengting bagi siswa.
Dengan membaca secara teratur siswa dapat menyerap gagasan, tiori, analisis atau penemuan orang lain. Dan lewat kegiatan membaca orang dapat mengikuti setiap perkembangan baru yang terjadi. Selain meliputi bacaan, media cetak menampilkan simbol-simbol tertentu. Macam-macam media cetak antara lain yaitu:
a.       Buku
Buku merupakan sarana yang penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena pada hakikatnya penggunaan media buku dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mempermudah siswa belajar.
b.      Majalah
Membaca majalah berarti mempelajari hasil karya tulis para ahli menurut bidangnya. Membaca majalah merupakan suatu cara atau sesuatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahuan baru. Majalah merupakan sarana untuk menggugah minat siswa terhadap suatu masalah pada waktu lampau atau masa sekarang. Majalah ini memuat tentang artikel-artikel mengenai peristiwa sejarah pada masa lampau. Hal ini merupakan bahan penunjang bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
c.       Surat kabar/koran
Sedangkan surat kabar juga merupakan sarana penunjang dalam pembelajaran, karena surat kabar merupakan suatu cara untuk menambah pengetahuan baru bagi siwa.
5.      Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi, dan sebagainya. Media ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis yaitu media objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu objek alami yang hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, sedangkan contoh objek alami yang tidup hidup adalah batu-batuan, kayu dan sebagainya. Objek buatan yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi, dan sebaginya.
6.      Televisi
Penggunaan media ini dapat dilakukan dengan alternatif dari melihat siaran telivisi. Dengan menggunakan media ini materi pembelajaran yang diberikan dapat bersifat langsung dan nyata, jangkauan luas, dan memungkinkan penyajian aneka ragam peristiwa.[5]


[1] Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta,2008) Hlm 5

[2] Harjono, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1997), Hlm 123

[3] http:// pengertian-media-pembelajaran .belajarpsikologi.com// diakses sabtu 4 mei 2019 jam 20:54 WIB
[4] Mulyasa E, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2008), Hlm 85

[5] http://ajaran pembelajaran media pembelajaran endonesa.Wordptess.com// diakses sabtu 4 mei 2019 jam 19:54 WIB


No comments:

Post a Comment