MAKALAH DANA DAN MODAL KERJA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DANA DAN MODAL KERJA
Dalam praktiknya dana yang dimiliki
perusahaan, baik dana pinjaman atau modal sendiri dapat digunakan untuk dua
hal. Pertama,digunakan untuk
keperluan investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membiayai dan membeli
aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang dapat digunakan secara
berulang-ulang, seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan aktiva
tetap lainnya. Kedua, dana digunakan
untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka
pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah dan biaya-biaya
operasional lainnya.
Analisis sumber dana dan penggunaan
modal kerja merupakan analisis yang berhubungan dengan sumber-sumber dana dan
penggunaan dana yang berkaitan dengan modal kerja perusahaan. Artinya dari mana
saja perusahaan memperoleh dana guna membiayai kegiatannya. Kemuadian, dana
yang sudah diperoleh tersebut digunakan untuk aktivitas apa saja.
Perolehan dana yang dibutuhkan
perusahaan cukup banyak tersedia dan untuk memperolehnya relatif tidak terlalu
sulit selama memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan. Hanya saja dari berbagai
sumber yang ada perlu diseleksi terlebih dahulu. Artinya pemilihan setiap
sumber dana yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Disamping itu juga perlu dipikirkan untung ruginya penggunaan sumber dana yang
akan dipilih.
Dalam praktiknya pengertian dana atau
fund dibagi kedalam beberapa pengertian sebagai berikut ini :
1. Dana
dianggap sebagai uang kas (uang tunai)
Artinya
dana yang tertera seperti didalam neraca dan langsung dapat menjadi uang tunai
yang dibutuhkan. Sebagai kas dapat diartikan bahwa dana yang sesungguhnya yang
dimiliki perusahaan dan siap digunakan setiap waktu dibutuhkan.
2. Dana
dianggap sebagai uang yang disimpan di bank dalam bentuk giro atau tabungan
Artinya dana tersebut
ditempatkan dalam bentuk simpanan. Biasanya jenis simpanan (rekening) yang
dikelompokkan di sini adalah rekening giro (demand deposit) dan rekening
tabungan (saving deposit). Pertanyaannya mengapa uang yang disimpan dibank
dikelompokkan sebagai dana. Hal ini disebabkan karena uang yang ada pada kedua
rekening tersebut, baik giro maupun tabungan juga dapat diambil setiapsaat jika
dibutuhkan melalui teller (kasir) atau ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar
diberbagai tempat strategis. Kemudian waktu pengambilannya pun tidak terbatas
sampai 24 jam per hari dan 7 hari seminggu. Artinya uang tunai yang ada di ATM
dapat diambil setiap waktu selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
bank.
3. Dana
yang dianggap sebagai modal kerja
Merupakan dana yang
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, terutama yang
memiliki jangka waktu pendek. Sebagai modal kerja diartikan seluruh aktiva
lancar atau setelah dikurangi dengan utang lancar.
4. Dana
dianggap sebagai seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan
Artinya seluruh harta
perusahaan yang dimiliki dalam aktivanya dianggap dana perusahaan. Pengertian
ini memang dianggap terlalu luas.
5. Dana
dianggap sebagai aktiva yang memiliki sifat sama atau setara dengan kas
Artinya semua aktiva
yang memilikifungsi seperti kas dapat diartikan sebagai dana
Modal kerja merupakan modal yang
digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja
diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan
aktiva lancar lainnya.
Pengertian modal kerja secara mendalam
terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Konsep
Kuantitatif
Konsep kuantitatif
menyebutkan, bahwa modal kerja adalah
seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini bagaimana mencukupi kebutuhan dana
untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering disebut
dengan modal kerja kotor (gross working capital). Kelemahan konsep ini adalah
pertama,tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan, dan kedua, konsep ini
tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka
panjang atau jangka pendek atau pemilik modal.jumlah aktiva lancar yang besar
belum menjamin margin of safety bagi perusahaan sehingga kelangsungan operasi
perusahaan belum terjamin.
2. Konsep
Kualitatif
Merupakan konsep yang
menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat antara jumlah
jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja
bersih atau net working capital. Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya
tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar darinkewajiban
lancar menunjukkan kepercayaan pada kreditor kepada pihak perusahaan sehingga
kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari
kreditor.
3. Konsep
Fungsional
Konsep fungsional
menekankan fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya
sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba
perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya
dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula sebaliknya, jika dana yang
digunakan sedikit laba pun akan akan menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya
terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.
Secara umum, modal kerja perusahaan
dibagi menjadi kedalam dua jenis, yaitu :
1. Modal
kerja kotor (gross working capital) : adalah semua komponen yang ada di aktiva
lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari
kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan aktiva lancar lainnya.
Nilai komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
2. Modal
kerja bersih (net working capital) : merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek). Utang
lancar meliputi dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek (satu tahun),
utang gaji, utang pajak, dan utang lancar lainnya.
B.
ARTI
PENTING DAN TUJUAN MODAL KERJA
Modal kerja memiliki arti yang sangat
penting bagi operasional suatu perusahaan. Disamping itu, manajemen modal kerja
juga memiliki tujuan tertentuyang hendak tercapai. Oleh karena itu, setiap
perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan
likuiditasnya. Dengan terpenuhi modal kerja, perusahaan juga dapat
memaksimalkan perolehan labanya. Perusahaan dalam kekurangan modal kerja dapat
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat tidak
dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal
kerja juga merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.
Secara umum arti penting modal bagi
perusahaan terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan
seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kehiatan operasional
perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan menejemn modal kerja.
2. Investasi
dalam aktiva lancar cepatdan sering kali mengalami perubahan serta cenderung
stabil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja. Oleh karena itu,perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
3. Dalam
praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari
aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Dengan kata lain jumlah
aktiva lancar sama ataulebih dari 50% dari total aktiva.
4. Bagi
perusahaan yang relatif kecil , fungsi modal kerja amat penting. Perusahaan
kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka
panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek,
seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi
modal kerja.
5. Terdapat
hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal
kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sediaan dan juga
saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, akan
berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja
bagi perusahaan adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Guna
memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan
2. Dengan
modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
pada waktunya
3. Memungkinkan
perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup daslam rangka memenuhi kebutuhan
pelanggannya
4. Memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio
keuangannya memenuhi syarat
5. Memungkinkan
bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan,
dengan kemampuan yang dimilikinya.guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar
guna meningkatkan penjualan dan laba
6. Melindungi
diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar,
dan
7. Tujuan
lainnya.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan
harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang
untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu
tersedia. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat
tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak
manajemen dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan
dalam upaya pemenuhan modal kerja harus selalu memperhatikan faktor-faktor
tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi
beberapa modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Jenis
perusahaan
Jenis
perusahaan dalam praktiknya meliputi dua hal, yaitu : perusahaan yang bergerak
di bidang jasa dan nonjasa(industri). Kebutuhan modal dalam perusahaan industri
lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri,
investasi dalam bidang kas, piutang dan sediaan relatif lebih besar jika
dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena itu, jenis perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal
kerjanya.
2. Syarat
kredit
Syarat
kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil
(angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan
bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui penjualan
secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada
konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur (cicilan)
beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal yang perlu diketahui dari
syarat-syarat kredit dalam hal ini adalah :
1. Syarat
untuk pembelian bahan atau barang dagangan
Digunakan untuk
memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak terhadap
pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih mudah akan sedikit uang kas yang
keluar, demikian pula sebaliknya , syarat untuk pembelian barangatau bahan
dagangan juga memiliki kaitannya dengan sediaan.
2. Syarat
penjualan barang
Dalam syarat penjualan,
apabila syarat kredit relatif lunak seperti potongan harga, modal kerja yang
dibutuhkan semakin besar dalam sektor piutang. Syarat-syarat kredit yang
diberikan apakah 2/10 net 30 2/10 net 60 juga akan mempengaruhi penjualan
kredit. Agar moddal kerja yang diinvestasikan dalam sektor piutang dapat
diperkecil, perusahaan perlu memberikan potongan harga. Kebijakan ini disamping
bertujuan untuk menarik minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga
untuk memperkecil kemungkinanresiko utang yang tidak tertagih (macet).
3. Waktu
produksi
Untuk
waktu produksi,artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang.
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan
semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya, semakin
pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi modal kerja maka semakin kecil
modal kerja yang dibutuhkan.
4. Tingkat
perputaran sediaan
Pengaruh
tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaan.
Semakin kecil atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja semakin
tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan perputaran sediaan
yang cukup tinggi agar memperkecil resiko kerugian akibat penurunan harga serta
mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.
D.
MODAL
KERJA
Kebutuhan akan modal kerja mutlak
disediakan perusahaan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, diperlukan
sumber-sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang tersedia.
Namun, dalam pemilihan sumber modal
harus diperhatikan untung ruginya sumber modal kerja tersebut.
Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban perusahaan kedepan
atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Sumber-sumber dana untuk modal kerja
dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Berikut ini
beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan,yaitu :
1. Hasil
operasi perusahaan
Maksutnya
adalah pendapatan atau laba yang diperoleh dalam periode tertentu. Pendapatan
atau laba yang diperoleh perusahaan atau yang ditambah dengan penyusutan.
Seperti misalnya cadangan laba, atau laba yang belum dibagi. Selama laba yang
belum dibagi perusahaan dan belum atau tidak diambil pemegang saham, hal
tersebut akan menambah modal kerja perusahaan. Namun, modal kerja ini sifatnya hanya
sementara waktu saja dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama.
2. Keuntungan
penjualan surat-surat berharga
Keuntungan
penjualan surat-surat berharga digunakan untuk keperluan modal kerja. Besar
keuntungan tersebut adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat
berharga tersebut. Namun, sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat-surat
berharga dalam kondisi rugi ,otomatis akan mengurangi modal kerja.
3. Penjualan
saham
Penjualan
saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk
dijual ke berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat digunakan sebagai
modal kerja.
4. Penjualan
aktiva tetap
Pada
penjualan aktiva tetap ,maksutnya yang dijual disini adalah aktiva tetap yang
kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan ini dapat dijadikan
uang kas atau piutang sebesar harga jual.
5. Penjualan
obligasi
Penjualan
obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada
pihak yang lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat di jadikan modal kerja,
sekalipun hasil penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan
jangka panjang.
6. Memperoleh
pinjaman
Mengenai
memperoleh pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain) terutama pinjaman
jangka pendek, khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya
saja peruntukkan pinjaman jangka panjang biasanyadigunakan untuk kepentingan
investasi. Dalam praktiknya pinjaman, terutama dari dunia perbankan ada yang
dikhususkan untuk digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah aktiva
lancar.
7. Dana
hibah
Mengenai
memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga, ini juga dapat digunakan sebagai
modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana
pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.
Dapat
disimpulkan bahwa secara umum, kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan :
1. Adanya
kenaikan modal (penambahan modal pemilik atau laba)
2. Adanya
pengurangan aktiva tetap (penjualan aktiva tetap)
3. Adanya
penambahan utang
E.
PENGGUNAAN
MODAL KERJA
Setelah memperoleh lembar kerja yang
diinginkan, tugas manager keuangan adalah menggunakan modalkerja tersebut.
Hubungan antar sumber dan penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya
penggunaan modal kerja dipilih dari sumber modal kerja tertentu atau
sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat mempengaruhi jumlah modal kerja
itu sendiri.seorang manager dituntut untuk menggunakan modal kerja secara
tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Penggunaan dana untuk modal kerja dapat
diperoleh dari kenaikan aktiva dan menurunnya passiva. Secara umum dikatakan
bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk :
1. Pengeluaran
untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya
Arti
pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya, perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah, dan biaya operasi lainnya
yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran
untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksud
pengeluaran untuk membelibahan baku atau barang dagangan, adalah pada sejumlah
bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi dan pembelian
barang dagangan untuk dijual kembali.
3. Menutupi
kerugian akibat penjualan surat berharga
Maksud
menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga atau kerugian lainnya adalah
pada saat perusahaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian.
Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera di tutupi.
4. Pembentukan
dana
Pembentukan
dana merupakan pemisahaan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang, misalnnya pembentukan dana pensiun, dana ekspansi, atau dana pelunasan
obligasi . pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar
menjadi aktiva tetap.
5. Pembelian
aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)
Pembelian
aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan,
kendaraan, mesin dan lainnya . pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya
aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.
6. Pembayaran
utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank jangka panjang)
Arti
daripembayaran utang jangka panjang adalah adanya pembayaran utang jangka
panjang yabg sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi, hipotek danutang bank
jangka panjang.
7. Pembelian
atau penarikan kembali saham yang beredar
Maksud
pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar adalah perusahaan menarik
kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alasan tertentu dengan cara
membeli kembali, baik untuk sementara waktu maupun selamanya.
8. Pengambilan
uang atau barang untuk kepentingan pribadi
Maksudnya
adalah pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk
kepentingan pribadi , termasuk dalam hal ini adanya pengambilan keuntungan atau
pembayaran dividen oleh perusahaan.
Penggunaan modal kerja diatas jelas
mengakibatkan perubahan modal kerja,namun perubahan modal kerja tergantung dari
penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu
perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi.
1. Pembelian
barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai
2. Pembelian
surat-surat berharga secara tunai
3. Perubahan
bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel
Dikatakan modal kerja tidak mengalami
perubahan disebabkan pembelian barang secara tunai,posisinya tetap berada di
aktiva lancar hanya berubah komponennya saja. Demikiaan pula dengan pembelian
surat-surat berharga secara tunai tetap tidak mengubah aktiva lancar. Sementara
itu perubahan bentuk piutang nisalnya dari piutang dagang kepiutang wesel juga
tidak mengubah posisi utang lancar.
F.
LAPORAN
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Perolehan modal kerja dari sumber yang
telah dipilih serta penggunaan modal kerja yang telah dilakukan selama operasi
perusahaan perlu dibuatkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban manager
keuangan. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana
perputaran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan
kinerja manajemen dalam mengelola modal kerjanya. Dalam laporan penggunaan dan
sumber modal kerja akan terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki
perusahaan.laporan perubahan modal kerja tersebut juga dengan statement of fund
atau statement of financial changes.
Seperti dijelaskan sebelumnya, perubahan
modal kerja disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan yang terjadi dalam modal
kerja harus dibuatkan laporannya yang kita sebut dengan nama laporan perubahan
modal kerja. Dalam praktiknya laporan perubahan modasl kerja menggambarkan :
1. Posisi
modal kerja per periode
2. Perubahan
modal kerja
3. Komposisi
modal kerja
4. Jumlah
modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5. Jumlah
modal kerja yang berasal dariuatang jangka panjang
6. Jumlah
modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
7. Jumlah
aktiva tetap yang telah dijual
8. Lainnya
Untuk membuat laporan perubahan modal
kerja, berikut ini disajikan contoh perbandingan neraca PT Ray Ibrahim Tbk
PT Ray IbrahimTbk
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan rupiah)
Periode
|
Naik atau
turun
|
|||
Pos-pos dalam
neraca
|
Tahun 2005
|
Tahun 2006
|
Naik
|
Turun
|
aktiva
lancar
|
||||
kas
|
250
|
350
|
100
|
|
Surat-surat
berharga
|
140
|
50
|
90
|
|
Piutang
|
350
|
250
|
100
|
|
sediaan
|
125
|
150
|
25
|
|
Total aktiva
lancar
|
865
|
800
|
65
|
|
Aktiva tetap
|
||||
Tanah
|
735
|
735
|
||
Mesin
|
2500
|
3790
|
1290
|
|
Kendaraan
|
1500
|
1500
|
||
Akumulasi
penyusutan
|
(400)
|
(925)
|
500
|
|
Total aktiva
tetap
|
4335
|
5100
|
2790
|
|
Total aktiva
|
5200
|
6900
|
2730
|
|
Utang lancar
|
||||
Utang
bank
|
550
|
200
|
350
|
|
Utang
dagang
|
100
|
200
|
100
|
|
Utang
wesel
|
100
|
50
|
50
|
|
Total utang
lancar
|
750
|
450
|
300
|
|
Utang jangka
panjang
|
||||
Utang
hipotek
|
2000
|
1450
|
550
|
|
Total utang
jangka panjang
|
2000
|
1450
|
200
|
|
Ekuitas
|
||||
Modal
setor
|
2000
|
2500
|
500
|
|
Laba
ditahan
|
450
|
1500
|
1050
|
|
Total ekuitas
|
2450
|
4000
|
1550
|
|
Total passiva
|
5200
|
5900
|
Secara
ringkas laporan perubahan modal kerja dapat dilihat dari penjelasan berikut ini
:
Komponen
|
Periode
|
Modal kerja
|
||
Tahun 2005
|
Tahun 2006
|
Naik
|
Turun
|
|
Kas
|
250
|
350
|
100
|
|
Surat
berharga
|
14
|
50
|
90
|
|
Piutang
|
350
|
250
|
100
|
|
Sediaan
|
125
|
150
|
25
|
25
|
Utang
bank
|
550
|
200
|
350
|
|
Utang
dagang
|
100
|
200
|
100
|
|
Utang
wesel
|
100
|
50
|
50
|
|
525
|
315
|
|||
Kenaikanmodal
kerja
|
210
|
|||
525
|
525
|
Sumber modal
kerja :
1.
Hasil operasi
-
Laba : Rp1050
-
Penyusutan : Rp 500
Rp
1550
2.
Penjualan saham Rp 500
Jumlah modal
kerja Rp
2050
Penggunaan
modal kerja
1.
Pembelian mesin Rp 1290
2.
Pembayaran utang hipotek Rp 500
Rp
1840
Kenaikan modal
kerja bersih Rp
210
No comments:
Post a Comment