MAKALAH METODE PENELITIAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi metode Penelitian
Kualitatif.
Penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan bekerja
dengan data non-numerik dan yang berupaya menafsirkan makna dari data ini
sehingga dapat membantu kita memahami kehidupan sosial atau tempat yang
ditargetkan.
Metode
penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Prosedur ini menghasilkan penelitian yang diperoleh dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan
beragam sarana. Sarana itu meliputi pengamatan dan wawancara, namun
juga bisa melalui dokumen buku, kaset, vidio, dan
bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus.[1]
Pengertian penelitian kuliatatif
dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
a) (Saryono, 2010: 1) Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan
untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau
digambarkan melalui pendekatan kuantitaif
b) (Strauss dan Corbin, 1998: 24) penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat di peroleh dengan menggunakan prosedur-prosedur stistik atau
cara-cara lain dari kuantifikasi.[2]
Dapat disimpilkan penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Penelitian Kualitatif penelitian yang tidak menggunakan statistic
tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan.
Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman
mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas
atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci.
Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan penyusunan
konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian
yang menggunakan paradigma kualitatif.
B. Tujuan Penelitian kualitatif.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to
understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada
gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya
menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya
ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya
dihasilkan sebuah teori. Karena
tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data
dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya
kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan
tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik
kualitas penelitian tersebut. Maka dari
segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif
memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian
kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas
data.[3]
C.
Manfaat Penelitian Kualitatif
Ada
beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian Kualitatif.berikut beberapa
kegunaannya:
a) Sebagai teknik studi kasus
Pada penelitian kualitatif sangat cocok apabila digunakan untuk melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan sebagai pengembangan teori suatu tema atau topik yang dalam
penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis. Ada
beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang
diambil dari pengalaman sosial partisipan, seperti pembelajaran berbasis kopentensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah.teori dasarnya terletak
pada konsep,model, preposisi dan hipotesis, sebab pengembangan abstraknya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.
b) Untuk penyempurnaan praktik
Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis
tentang kegiatan dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik
adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu
yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama.hasil dari
penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari penelitian
kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga
rinci.
c)
Sumbangan dalam menentukan kebijakan
Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi
perumusan, implementasi, serta perubahan
kebijakan.penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi
serta isu-isu ekonomi, dan juga politik yag mempunyai pengaruh yang besar.
d)
Sumbangan untuk studi-studi khusus
Bermanfaat
untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa,
misalnya penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik
yang rahasia atau kontroversial, dan beberapa penelitian yang tidak dapat
diselsaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif statistikal.
D. Karakteristik
Penelitian Kualitatif
a)
Menggunakan pola berpikir induktif, Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan
grounded theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu
penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa
teori substansif.
b)
Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai
tinggi, Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana
persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga
bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c)
Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan
penelitian yang baku, rancangan penelitian berkembang selama proses
penelitian.
d)
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari
makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual,
empiris logis, dan empiris logis.
e)
Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data
yang dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan.
f)
Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip
fenomenologis, yaitu dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang
dihadapi.
g)
Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data
sehingga keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h)
Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan
telah berlangsung.
i)
Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam
konteks waktu serta situasi tertentu.[4]
E. Ciri – ciri Penelitian
Kualitatif
Untuk lebih memahami mengenai penelitian
kualitatif, berikut adalah ciri-ciri dasar yang perlu diketahui:
a) Bersifat
deskriptif analitis, terlihat dari caranya mengumpulkan dan merekap data
yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan
sedalam-dalamnya.
b) Bersifat
induktif, yaitu peneltiian dimulai dari data atau fenomena yang ada di lapangan
yang kemudian memunculkan teori.
c) Menggunakan
teori yang sudah ada sebagai pedoman dan pendukung, karena meski berangkat dari
data namun tetap saja teori digunakan sebagai fokus pembatas dari objek penelitian.
d) Berfokus
pada makna yang terdapat dalam suatu fenomena yang diteliti, yang dapat digali
dari persepsi objek penelitian.
e) Mengutamakan
akan pentingnya proses penelitian yang berjalan, bukan semata mengacu pada
hasil yang ingin dicapai.
F.
Jenis – jenis penelitian kualitatif
Ada delapan jenis penelitian
kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case studies),
studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural
observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi
(phenomenology), grounded
theory, studi sejarah (historical
research). Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian
kualitatif.
a) Etnografi (Ethnography)
Etnografi
merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami
di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah
budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena
memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku
seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi
sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara
dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau
artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana
lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data
penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang
terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis
karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa
menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah
pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.
b) Studi Kasus (Case Studies)
Studi
kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu
tertentu.Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari
sebuah entitas.Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori.Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif,
data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus
bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya
mencapai prestasi akademik luar biasa.
c) Studi Dokumen/Teks (Document
Study)
Studi
dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa
berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah,
surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk
memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah
itu otentik.Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang
yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan.Para
pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan
sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik
tertentu dari sebuah teks.
d) Pengamatan Alami (Natural
Observation)
Pengamatan
alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi
menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya.Tujuan
utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok
orang dalam situasi tertentu.Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia
berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda.
Dan, bagaimana pula perilaku
dia jika berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera
tersembunyi atau isntrumen lain yang sama sekali tidak dikatahui oleh orang
yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain
dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.
e) Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi
dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya
yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik
fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus
bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali
kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran
kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
f) Studi Sejarah (historical
research)
Penelaahan
serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan
dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertuga
mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian
dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang
sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat
rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti
untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang
kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa,
waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong
objek-objek yang diobservasi.
g) Grounded theory
Walaupun
suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di
mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
h) Biografi, Penelitian
Biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan
penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu
pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya
sendiri.
No comments:
Post a Comment