1

loading...

Thursday, July 4, 2019

MAKALAH METODE PENELITIAN


MAKALAH METODE PENELITIAN 

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi metode Penelitian Kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan bekerja dengan data non-numerik dan yang berupaya menafsirkan makna dari data ini sehingga dapat membantu kita memahami kehidupan sosial atau tempat yang ditargetkan.
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Prosedur ini menghasilkan penelitian yang diperoleh dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana. Sarana itu meliputi  pengamatan dan wawancara, namun juga bisa melalui dokumen buku, kaset, vidio, dan bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus.[1]
Pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
a)    (Saryono, 2010: 1) Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif
b)    (Strauss dan Corbin, 1998: 24) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat di peroleh dengan menggunakan prosedur-prosedur stistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi.[2]
Dapat disimpilkan penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif  penelitian yang tidak menggunakan statistic tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan. Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.

B.  Tujuan Penelitian kualitatif.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.[3]

C.  Manfaat  Penelitian Kualitatif
Ada beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian Kualitatif.berikut beberapa kegunaannya:
a)  Sebagai teknik studi kasus
Pada penelitian kualitatif sangat cocok apabila digunakan untuk melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan sebagai pengembangan teori suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis. Ada beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, seperti pembelajaran berbasis kopentensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah.teori dasarnya terletak pada konsep,model, preposisi dan hipotesis, sebab pengembangan abstraknya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.

b)  Untuk penyempurnaan praktik
Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama.hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga rinci.

    c)    Sumbangan dalam menentukan kebijakan
Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi perumusan, implementasi, serta perubahan kebijakan.penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu ekonomi, dan juga politik yag mempunyai pengaruh yang besar.
   
    d)   Sumbangan untuk studi-studi khusus
Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, misalnya penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial, dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselsaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif statistikal.

D.  Karakteristik Penelitian Kualitatif

a)    Menggunakan pola berpikir induktif, Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b)   Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi, Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c)    Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku, rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
d)   Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.
e)    Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f)    Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g)   Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h)   Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i)     Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.[4]

E.  Ciri – ciri Penelitian Kualitatif
Untuk lebih memahami mengenai penelitian kualitatif, berikut adalah ciri-ciri dasar yang perlu diketahui:
a)    Bersifat deskriptif analitis, terlihat dari caranya mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya. 
b)   Bersifat induktif, yaitu peneltiian dimulai dari data atau fenomena yang ada di lapangan yang kemudian memunculkan teori. 
c)    Menggunakan teori yang sudah ada sebagai pedoman dan pendukung, karena meski berangkat dari data namun tetap saja teori digunakan sebagai fokus pembatas dari objek penelitian. 
d)   Berfokus pada makna yang terdapat dalam suatu fenomena yang diteliti, yang dapat digali dari persepsi objek penelitian.
e)    Mengutamakan akan pentingnya proses penelitian yang berjalan, bukan semata mengacu pada hasil yang ingin dicapai. 

F.   Jenis – jenis penelitian kualitatif
Ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded
theory, studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian kualitatif.
a)    Etnografi (Ethnography)
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang  dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.
b)   Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu.Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas.Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori.Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya mencapai prestasi akademik luar biasa.
c)    Studi Dokumen/Teks (Document Study)
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan  tertulis berdasarkan  konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik.Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan.Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
d)   Pengamatan Alami (Natural Observation)
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya.Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu.Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika  berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.
e)    Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
f)    Studi Sejarah (historical research)
Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertuga mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
g)   Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
h)   Biografi, Penelitian
 Biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.


[1] Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,  2011), hlm.77
[2] Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm...78
[3] Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.
[4] Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm...98

No comments:

Post a Comment