MAKALAH SISTEM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KITABAH
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menulis
merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara,
nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang
terjadi pada kegiatan komunikasi lisan.
Bahasa
tulis dapat mengungkapkan banyak hal dengan cara leluasa tetapi penuh dengan
berbagai keterkaitan seperti teknis penulisan, kaidah bahasa, kelogisan,
koherensi, isi, ejaan dan diksi. Dengan demikian
keterampilan menulis adalah keterampilan berbahasa yang kompleks karena tidak
hanya menyangkut penyusunan gramatikal atau retorikal, tetapi juga menyangkut
penguasaan elemen -elemen konseptual dan
penilaian.
Keterampilan menulis seperti halnya
keterampilan membaca adalah keterampilan komunikatif dalam bahasa tulis, dan
bisa disebut keterampilan produktif seperti halnya keterampilan berbicara.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah konsep pembelajaran maharah al-Kitabah?
2.
Bagaimana
cara Merumuskan tujuan pembelajaran kitabah?
3.
Bagaimana
cara Memilih metode dan media pembelajaran?
4.
Bagaimana
cara Membuat alat penilaian dan evaluasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Pembelajaran keterampilan kitabah
Menulis atau kitabah adalah salah satu aspek
keterampilan bahasa arab bagi pesrta didik non arab menulis arab merupakan
materi pembelajaran bahasa arab yang termasuk dalam kategori “sukar”. Hal ini
di sebabkan karena mereka belajar telah terbiasa menulis dengan menggunakan
tulisan latin sedangkan kaidah menulis latin berbeda dengan kaidah menulis
arab. Dalam tulisan latin, semua lambang bunyi dapat di tulis dengan huruf
baku, tanpa harus di berikan tanda tertentu, akan tetapi dalam sistem tulisan
arab tidak seperti itu lambang bunyi arab, selain tulisan dengan lambang huruf
juga di tentukan oleh tanda yang ada pada huruf tersebut. Satu huruf arab bisa
mempunyai lebih dari satu macam, bila di beri tanda yang berbeda.
Agar
proses pembelajaran kitabah dapat dapat berjalan dengan efektif dan efesien,
seorang guru bahasa arab hendaknya memahami prinsip-prinsip dasar dalam
pembelajaran kitabah. Diantara prinsip-prinsip dasar yang harus di pahami oleh
guru bahasa rab dalam pembelajaran kitabah adalah sebgai berikut:
1. Metode pembelajaran kitabah bagiborang arab
berbeda dengan metode pembelajaran kitabah bagi oran non arab, namun tetap sama
dalam hal materi. Bagi oran arab, belajar nulis arab di mulai sejak ia masuk
sekolah bahkan sangat mungkin usia pra sekolah, ,melalui bimbingan orangtua
dalam rumah tangga. Adapun bagi orang non arab
belajar kitabah justru harus disampaikan setelah materi istima’i, kalam,
qira’ah.
2. Bagi orang arab, belajar menulis arab sejak di
awal di anggap sebagai kegiatan menulis arab bagaikan menulis sebuah gambar
tertentu. Artinya bagi orang arab beljar menulis akan dapat berjalan dengan
cepat sejak masa awal-awal belajar, namun berjalan lebih lambat bagi oran non
arab.
3. Adanya pengaruh bahasa ibu. Bagi orang non
arab pada umumnya sudah terbiasa menulis dari arah kanan ke kiri .
4. Akurasi tulisan arab banyak di pengaruhi dari
latihan mendengarkan secara tepat,
dengan memahami perbedaan setiap karakteristik bunyi huruf dan banyak
memperhatikan contoh-contoh tulisan kata-kata yang umum di gunakan dalam
aktivitas sehari-hari. Lebih dari itu, dengan memperhatikan karakter tulisan
yang benar, misalnya huruf apasaja yang di tulis di atas garis , mana yang
harus di bawah garis, seberapa tinggi tulisan di bandingkan dengan hruf standar
lainya, bagaimana karakter rigit, titik, dan sebagainya.
5. Khitabah merupakan salah satu aspek
kemahiran/keterampilan bahasa arab, oleh karena itu perlu memanfaatkan aspek
keterampilan yang lain untuk kelancaran pembelajaran kitabah.
Prinsip-prisnsip tersebut di atas merupakan faktor
penting yang harus di perhatikan dalam sistem pembelajaran kitabah. Berbicara
tentang sistem pembelajaran keterampilan kitabah sesungguhnya berbicara
mengenai unsur-unsur dan komponen yang saling terkait dan saling memengaruhi
dalam proses pembelajaran kitabah. Artinya ada unsur guru, peserta didik,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media yang di
gunakan, alat penilaian yang di pakai dan sistem evaluasinya. Berikut akan di
uraikan masing-masing unsur sistem pembelajaran kitabah dalam konteks
perencanaan pembelajaran didalam kelas.
1. Tujuan
pembelajaran keterampilan kitabah
Secara umum, tujuan
pembelajaran kitabah adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik memahami struktur tulisan setiap
huruf arab.
b. Peserta didik memahami setiap perubahan
karakter tulisan setiap huruf arab.
c. Peserta didik memahami karakteristik harakat
huruf arab.
d. Peserta didik memahami tanda baca huruf arab.
e. Peserta didik mampu menulis kata demi kata
dalam kalimat sempurna secara sistematis, lengkap dengan tanda baca.
f. Peserta didik mampu menulis kata demi kata
yang pernah dilihat.
g. Peserta didik mampu menulis kata demi kata
yang di dengar.
h. Peserta didik mampu menulis kalimat demi
kalimat yang mencerminkan gagasan didalam pikiranya.
i.
Menumbuhkan motivasi dan minat peserta didik untuk
menulis dalam rangka mengembangkan gagasan-gagasan tertentu.
Tujuan-tujuan pembelajaran kitabah sebagaimna
tersebut di atas, merupakan tujuan yang masih bersifat umum dan abstrak. Oleh
karena itu, perlu spesifikasi tujuan secara konkret, terukur, dan bersifat
operasional dalam setiap proses pembelajaran kitabah.artinya, setiap tujuan
umum di perlukan tujuan kusus yang dapat di capai dalam setiap kali tatap muka.
Contoh, bila tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik memahami struktur tulisan
setiap huruf arab, maka tujuan tersebut dapat di buat menjadi lebih spesifik
sebagai berikut:
·
Peserta didik mampu memahami karakteristik tulisan huruf
berstruktur tunggal meliputi : ا د ر ء و ه
·
Peserta didik mampu memahami
karakteristik tulisan huruf berstruktur ganda, meliputi: ب و ت ث ز ذ ك ق ل م ن ي ح ص س ش ط ع ف
·
Peserta didik mampu memahami
karakteristik tulisan huruf berstruktur tiga meliputi: ظ ج خ ش ض غ
2. Menyusun materi
pembelajaran kitabah
Materi pembelajaran kitabah yang baik harus di susun
berdasarkan pertimbangan beberapa faktor penting yaitu tujuan yang ingin di
capai, prinsip dasar pembeljaran kitabah, realitas kemampuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik dan kebutuhan yang ingin di penuhi. Untuk lebih
memudahkan dalam memahami konsep ini, uraian mengenai menyusun materi
pembelajaran kitabah akan menyertakan contoh utama konkret dengan
mempertimbangkan tujuan sebagai faktor utanma dalam menyusun materi
pembelajaran. Tujuan, menjadi faktor utama yang di jadikan dasar menyusun
materi pembelajaran di dasarkan asumsi bahwa tujuan pembelajaran peserta didik,
kebutuhan yang ingin di penuhi, dan cita-cita yang ingin di capai.
Bila tujuan pembelajaran kitabah adalah agar
peserta didik memahami struktur tulisan setiap huruf arab, maka materi
pembeljaran berupa :
a. Mengenal dab memahami struktur tulisan huruf
arab berstruktur tunggal. Materi mengenai huruf arab berstruktur tunggal
meliputi : ا د ر ء و هdengan menguraikan karakteristik
huruf-huruf tersebut ketika berdiri
sendiri, ketika berada di awal dan bertemu dengan huruf lainya , ketika di
tengah, di dahului dan bertemu dengan huruf-huruf lainya. Dan juga ketika di
akhir kata dan di dahului oleh huruf-huruf lainya.
b. Mengenal memahami
huruf arab berstruktur ganda meliputi huruf: ب و ت ث ز ذ ك ق ل
م ن ي ح ص س ش ط ع ف dengan menguraikan karakteristik huruf –huruf
tersebut ketika berdiri sendiri, ketika berada di awal dan bertemu dengan
huruf-huruf lainya, ketika di tengah, di dahului dan bertemu dengan huruf-huruf
lainya, dan juga ketika di akhir kata dan di dahukui oleh huruf-huruf lainya.
c. Mengenal dan memahami
huruf arab berstruktur tiga. Materi mengenai huruf arab berstruktur tiga
meliputi huruf: ظ ج خ ش ض غ dengan menguraikan
karakteristik huruf-huruf lainya, ketika di tengah, di dahului dan bertemu
dengan huruf-huruf lainya, dan juga ketika di akhir kata dan di dahului oleh
huruf-huruf lainya.
Bila tujuan
pembelajaran kitabah adalah agar peserta didik memahami tanda baca, maka materi
pembelajaran berupa:
a. Mengenal dan memahami
karakteistik harokat tunggal. Materi mengenai harokat tunggal meli puti harakat
harakat: fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan syaddah.
b. Mengenal dan memahami
karakteristik harakat ganda. Materi mengenai harakat ganda meliputi harakat fathatain,
kasratain, dan dhmmatain.
c. Memahami karakteristik
huruf-huruf berharakat khusus, seperti harakat huruf illah, dan harakat huruf
akhir dari isim ghairu munsharif.
Bila tujuan
oembelajaran kitabah adalah agar peserta didik mampu menulis kata demi kata
dalam kalimat sempurna secara sistematis, maka materi pembelajaran berupa:
a.
Latihan menyusun jumlah ismiyah
dengan sgala bentuknya, seoperti jumlah ismiyah dengan menggunakan mubtada’
khabar biasanya, jumlah ismiyah dengan menggunakan khabar muqaddam, mubtada’
mu’akhar, dengan menggunakan jumlah mu’taridhah, dan sebagainya.
b.
Latihan menyusun jumlah fi’liyah dengan
segala bentuknya, seperti dengan jumlah fi’liyah dengan menggunakan fiil lazim,
fi’il muta’ady, fi’il mabny maj’hul dan sebagainya.
c.
Latihan menyusun jumlah ismiyah
dengan menggunakan awanil nawasikh, manfy, dan sebagainya,
d.
Latihan menyusun jumlah fi’liyah
dengan menggunakan awamil nawasikh dan sebagainya.
Bila tujuan
pembelajaran kitabah agar pesrta didik mampu menulis kata demi kata yang pernah
di lihat, maka materi pembelajaran berupa:
a.
Latihan menyalin materi
pembelajaran yang telah di pelajari, misalnya materi qira’ah yang telah di
pelajari sebelumnya.
b.
Latihan menyalin materi yang
telah di hafal, misalnya nazham qowaid.
c.
Menyalin materi-materi yang
berkenaan dengan pengetahuan umum, misalnya tentang ayat-ayat Al-Qur’an.
Bila tujuan
pembelajaran kitabah agar pesrta didik mampu menulis kata demi kata yang di
dengar maka materi pembelajaran berupa:
a.
Latihan dikte tentang pengetahuan
secara umum.
b.
Latihan menyalin materi
muhadatsah yang pernah di berikan tanpa melihat teks.
c.
Latihan menulis materi qira’ah
yang sedang di dengarkan dan sebagainya.
Bila tujuan
pembelajaran kitabah agar peserta didik mampu menulis kaliamat demi kalimat
yang mencerminkan gagasan yang ada dalam pikiranya, maka materi pembelajaranya
berupa:
a.
Latihan menulis karangan
terbimbing.
b.
Latihan menulis karangan bebas.
c.
Latihan menulis karangan yang
berbentuk narasi.
d.
Latihan menulis karangan
berbentuk argumentasi.
e.
Latihan menulis karangan yang
berbentuk khitaby, dan sebagainya.
3.
Memilih metode dan
media pembelajaran kitabah
Metode san media pada dasarnya
digunakan sebagai alat dan teknik untuk menunjang efektivitas dan efesiensi
proses pembelajaran. Artinya jangan sampai penggunaan media dan metode justru
menambah beban dan menyita perhatian dan waktu yang sesungguhnya tidak perlu
terjadi, misalnya karena pengoprasianya terlalu rumit, terlalu banyak
membutuhkan dana dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang
matang sebelum penerapan suatu metode ataupun media pembelajaran. Faktor utama
menjadi pertimbangan dalam memilih metode dan media pembelajaran adalah
realitas karakteristik modalitas pesrta didik. Bila mayoritas peserta didik di
dalam kelas mempunyai modslitas auditorial, maka media audio dan metode ceramah
dapat di gunakan secara efektif. Namun bila modalitas yang dimiliki peserta
didik kebanyakan visual, maka metode ceramah kurang efektif, dan metode yang
tepat adalah patern drill dengan menggunakan media visual. Sementara bagi
peserta didik yang mempunyai modalitas kinestetik, akan lebih tepat bila menggunakan
metode penugasan, bermain peran dengan menggunakan media audiovisual sekaligus,
serta dialogis, dalam hal ini, kartu pembelajaran seperti digunakan dalam
pembelajaran qira’ah dapat digunakan.
4.
Membuat alat penilaian
evaluasi
Penilaian terhadap keterampilan
kitabah bisa di lakukan melalui tes lisan dan tertulis. Bila yang di nilai
adalah keterampilan menulis apa yang di dengar, maka alat penilaian tes lisan
dapat digunakan secara efektif. Tes lisan yang di maksud berupa soal-soal
dikte, atau dengan menggunakan media
audio, misalnya menulis apa yang di dengar dari suatu percakapan atau cerita
yang di tampilkan dari sebuah kaset tape recorder. Adapun bentuk tes tertulis
dapat digunakan, bila untuk menilai kemampuan menulis apa yang dilihat, atau
yang menjadi gagasan. Tes tertulis ini dapat di tampilkan dengan menggunakan
media visual seperti gambar atau film. Kemudian masalahnya adalah materi
pembelajaran yang telah di berikan dengan mmengacu pada tujuan pembelajaran
yang ingin di capai.
Bila yang ingin di lihat adalah
kemampuan peserta didik dalam memahami struktur tulisan arab, maka materi tes
berupa:
a.
Ketepatan menulis huruf per huruf
sesuai dengan struktur nya.
b.
Ketepatan menulis huruf perhuruf
sesuai dengan kaidah kitabiyah, terutama perubahan bentuk huruf berdasarkan
posisinya dalam suatu kata.
c.
Ketepatan menulis huruf perhuruf
sebagai lambang bunyi.
Bila yang ingin di lihat adalah
kemampuan peserta didik dalam memahami karaktristik harakat hurf arab, maka
materi tes berupa:
a.
Ketepatan menulis harakat huruf
per huruf sesuai dengan kaidah nahwiyah.
b.
Ketepatan menulis harakat huruf
per huruf sesuai demgan kaidah sharfiah.
c.
Ketepatan menulis harakat huruf
perhuruf sesuai dengan kaidah imia’ secara umum.
Bila yang di lihat adalah kemampuan
peserta didik dalam memahami tanda baca huruf arab, maka materi tes berupa:
a.
Ketepatan menggunakan tanda koma
dalam suatu kalimat.
b.
Ketepatan dalam tanda titik.
c.
Ketepatan menggunakan tanda seru
d.
Ketepatan menggunakan tanda petik
dan sebagainya.
Bila yang di lihat adalah
kemampuan peserta didik dalam menulis kata demi kata dalam kalimat sempurna,
maka materi tes dapat berupa:
a.
Ketepatan menggunakan kata
sebagai mubtada’ dan khabar dalam jumlah ismiyah.
b.
Ketepatan menyusun kata demi kata
dalam konteks jumlah fi’liyah.
c.
Ketepatan menggunakan kata
keterangan dalam konteks kalimat
sempurna.
d.
Ketepatan memilih kata yang
sesuai dengan konteks kalimat sempurna.
Bila yang ingin dilihat adalah
kemampuan peserta didik mampu menulis kalimat demi kalimat yang mencerminkan
gagasan di dalam pikiranya, maka materi berupa tes:
a.
Gaya bahasa yang di pakai dalam
karangan.
b.
Makna yang terkandung dalam
karangan.
c.
Ketepatan dalam menggunakan tanda
baca.
Setelah di lakukan tes
baik lisan maupun tewrtulis, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengolah
hasil tes tersebut sebagai bahan evaluasi menyeluruh[1].
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menulis atau kitabah adalah salah satu aspek keterampilan
bahasa arab bagi pesrta didik non arab menulis arab merupakan materi
pembelajaran bahasa arab yang termasuk dalam kategori “sukar”. Hal ini di
sebabkan karena mereka belajar telah terbiasa menulis dengan menggunakan
tulisan latin sedangkan kaidah menulis latin berbeda dengan kaidah menulis
arab. Dalam tulisan latin, semua lambang bunyi dapat di tulis dengan huruf
baku, tanpa harus di berikan tanda tertentu, akan tetapi dalam sistem tulisan
arab tidak seperti itu lambang bunyi arab, selain tulisan dengan lambang huruf
juga di tentukan oleh tanda yang ada pada huruf tersebut. Satu huruf arab bisa
mempunyai lebih dari satu macam, bila di beri tanda yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Munir, M.Ag. Perencanaan Pembelajaran
Bahasa Arab (jakarta 2016)
No comments:
Post a Comment