1

loading...

Tuesday, July 2, 2019

MAKALAH SISTEM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KITABAH


MAKALAH SISTEM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KITABAH

BAB I
PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang
Menulis merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan.
Bahasa tulis dapat mengungkapkan banyak hal dengan cara leluasa tetapi penuh dengan berbagai keterkaitan seperti teknis penulisan, kaidah bahasa, kelogisan, koherensi, isi, ejaan dan diksi. Dengan demikian keterampilan menulis adalah keterampilan berbahasa yang kompleks karena tidak hanya menyangkut penyusunan gramatikal atau retorikal, tetapi juga menyangkut penguasaan elemen  -elemen konseptual dan penilaian.
Keterampilan  menulis seperti halnya keterampilan membaca adalah keterampilan komunikatif dalam bahasa tulis, dan bisa disebut keterampilan produktif seperti halnya keterampilan berbicara.
   B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah konsep pembelajaran maharah al-Kitabah?
2.      Bagaimana cara Merumuskan tujuan pembelajaran kitabah?
3.      Bagaimana cara Memilih metode dan media pembelajaran?
4.      Bagaimana cara Membuat alat penilaian dan evaluasi? 

BAB II
PEMBAHASAN
    A.    Sistem Pembelajaran keterampilan kitabah
Menulis atau kitabah adalah salah satu aspek keterampilan bahasa arab bagi pesrta didik non arab menulis arab merupakan materi pembelajaran bahasa arab yang termasuk dalam kategori “sukar”. Hal ini di sebabkan karena mereka belajar telah terbiasa menulis dengan menggunakan tulisan latin sedangkan kaidah menulis latin berbeda dengan kaidah menulis arab. Dalam tulisan latin, semua lambang bunyi dapat di tulis dengan huruf baku, tanpa harus di berikan tanda tertentu, akan tetapi dalam sistem tulisan arab tidak seperti itu lambang bunyi arab, selain tulisan dengan lambang huruf juga di tentukan oleh tanda yang ada pada huruf tersebut. Satu huruf arab bisa mempunyai lebih dari satu macam, bila di beri tanda yang berbeda.
            Agar proses pembelajaran kitabah dapat dapat berjalan dengan efektif dan efesien, seorang guru bahasa arab hendaknya memahami prinsip-prinsip dasar dalam pembelajaran kitabah. Diantara prinsip-prinsip dasar yang harus di pahami oleh guru bahasa rab dalam pembelajaran kitabah adalah sebgai berikut:
1.      Metode pembelajaran kitabah bagiborang arab berbeda dengan metode pembelajaran kitabah bagi oran non arab, namun tetap sama dalam hal materi. Bagi oran arab, belajar nulis arab di mulai sejak ia masuk sekolah bahkan sangat mungkin usia pra sekolah, ,melalui bimbingan orangtua dalam rumah tangga. Adapun bagi orang non arab  belajar kitabah justru harus disampaikan setelah materi istima’i, kalam, qira’ah.
2.      Bagi orang arab, belajar menulis arab sejak di awal di anggap sebagai kegiatan menulis arab bagaikan menulis sebuah gambar tertentu. Artinya bagi orang arab beljar menulis akan dapat berjalan dengan cepat sejak masa awal-awal belajar, namun berjalan lebih lambat bagi oran non arab.
3.      Adanya pengaruh bahasa ibu. Bagi orang non arab pada umumnya sudah terbiasa menulis dari arah kanan ke kiri .
4.      Akurasi tulisan arab banyak di pengaruhi dari latihan  mendengarkan secara tepat, dengan memahami perbedaan setiap karakteristik bunyi huruf dan banyak memperhatikan contoh-contoh tulisan kata-kata yang umum di gunakan dalam aktivitas sehari-hari. Lebih dari itu, dengan memperhatikan karakter tulisan yang benar, misalnya huruf apasaja yang di tulis di atas garis , mana yang harus di bawah garis, seberapa tinggi tulisan di bandingkan dengan hruf standar lainya, bagaimana karakter rigit, titik, dan sebagainya.
5.      Khitabah merupakan salah satu aspek kemahiran/keterampilan bahasa arab, oleh karena itu perlu memanfaatkan aspek keterampilan yang lain untuk kelancaran pembelajaran kitabah.
Prinsip-prisnsip tersebut di atas merupakan faktor penting yang harus di perhatikan dalam sistem pembelajaran kitabah. Berbicara tentang sistem pembelajaran keterampilan kitabah sesungguhnya berbicara mengenai unsur-unsur dan komponen yang saling terkait dan saling memengaruhi dalam proses pembelajaran kitabah. Artinya ada unsur guru, peserta didik, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media yang di gunakan, alat penilaian yang di pakai dan sistem evaluasinya. Berikut akan di uraikan masing-masing unsur sistem pembelajaran kitabah dalam konteks perencanaan pembelajaran didalam kelas.
   1.      Tujuan pembelajaran keterampilan kitabah
Secara umum, tujuan  pembelajaran kitabah adalah sebagai berikut:
a.       Peserta didik memahami struktur tulisan setiap huruf arab.
b.      Peserta didik memahami setiap perubahan karakter tulisan setiap huruf arab.
c.       Peserta didik memahami karakteristik harakat huruf arab.
d.      Peserta didik memahami tanda baca huruf arab.
e.       Peserta didik mampu menulis kata demi kata dalam kalimat sempurna secara sistematis, lengkap dengan tanda baca.
f.       Peserta didik mampu menulis kata demi kata yang pernah dilihat.
g.      Peserta didik mampu menulis kata demi kata yang di dengar.
h.      Peserta didik mampu menulis kalimat demi kalimat yang mencerminkan gagasan didalam pikiranya.
i.        Menumbuhkan motivasi dan minat peserta didik untuk menulis dalam rangka mengembangkan gagasan-gagasan tertentu.
Tujuan-tujuan pembelajaran kitabah sebagaimna tersebut di atas, merupakan tujuan yang masih bersifat umum dan abstrak. Oleh karena itu, perlu spesifikasi tujuan secara konkret, terukur, dan bersifat operasional dalam setiap proses pembelajaran kitabah.artinya, setiap tujuan umum di perlukan tujuan kusus yang dapat di capai dalam setiap kali tatap muka. Contoh, bila tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik memahami struktur tulisan setiap huruf arab, maka tujuan tersebut dapat di buat menjadi lebih spesifik sebagai berikut:
·         Peserta didik mampu memahami karakteristik tulisan huruf berstruktur tunggal meliputi :  ا د ر  ء و ه
·         Peserta didik mampu memahami karakteristik tulisan huruf berstruktur ganda, meliputi: ب و ت ث ز ذ ك ق ل م ن ي ح ص س ش ط ع ف
·         Peserta didik mampu memahami karakteristik tulisan huruf berstruktur tiga meliputi: ظ ج خ ش ض غ

    2.      Menyusun materi pembelajaran kitabah
Materi pembelajaran kitabah yang baik harus di susun berdasarkan pertimbangan beberapa faktor penting yaitu tujuan yang ingin di capai, prinsip dasar pembeljaran kitabah, realitas kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik dan kebutuhan yang ingin di penuhi. Untuk lebih memudahkan dalam memahami konsep ini, uraian mengenai menyusun materi pembelajaran kitabah akan menyertakan contoh utama konkret dengan mempertimbangkan tujuan sebagai faktor utanma dalam menyusun materi pembelajaran. Tujuan, menjadi faktor utama yang di jadikan dasar menyusun materi pembelajaran di dasarkan asumsi bahwa tujuan pembelajaran peserta didik, kebutuhan yang ingin di penuhi, dan cita-cita yang ingin di capai.
Bila tujuan pembelajaran kitabah adalah agar peserta didik memahami struktur tulisan setiap huruf arab, maka materi pembeljaran berupa :
a.       Mengenal dab memahami struktur tulisan huruf arab berstruktur tunggal. Materi mengenai huruf arab berstruktur tunggal meliputi :  ا د ر  ء و هdengan menguraikan karakteristik huruf-huruf  tersebut ketika berdiri sendiri, ketika berada di awal dan bertemu dengan huruf lainya , ketika di tengah, di dahului dan bertemu dengan huruf-huruf lainya. Dan juga ketika di akhir kata dan di dahului oleh huruf-huruf lainya.
b.      Mengenal memahami huruf arab berstruktur ganda meliputi huruf: ب و ت ث ز ذ ك ق ل م ن ي ح ص س ش ط ع ف   dengan menguraikan karakteristik huruf –huruf tersebut ketika berdiri sendiri, ketika berada di awal dan bertemu dengan huruf-huruf lainya, ketika di tengah, di dahului dan bertemu dengan huruf-huruf lainya, dan juga ketika di akhir kata dan di dahukui oleh huruf-huruf lainya.
c.       Mengenal dan memahami huruf arab berstruktur tiga. Materi mengenai huruf arab berstruktur tiga meliputi huruf: ظ ج خ ش ض غ dengan menguraikan karakteristik huruf-huruf lainya, ketika di tengah, di dahului dan bertemu dengan huruf-huruf lainya, dan juga ketika di akhir kata dan di dahului oleh huruf-huruf lainya.
Bila tujuan pembelajaran kitabah adalah agar peserta didik memahami tanda baca, maka materi pembelajaran berupa:
a.       Mengenal dan memahami karakteistik harokat tunggal. Materi mengenai harokat tunggal meli puti harakat harakat: fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan syaddah.
b.      Mengenal dan memahami karakteristik harakat ganda. Materi mengenai harakat ganda meliputi harakat fathatain, kasratain, dan dhmmatain.
c.       Memahami karakteristik huruf-huruf berharakat khusus, seperti harakat huruf illah, dan harakat huruf akhir dari isim ghairu munsharif.
Bila tujuan oembelajaran kitabah adalah agar peserta didik mampu menulis kata demi kata dalam kalimat sempurna secara sistematis, maka materi pembelajaran berupa:
a.       Latihan menyusun jumlah ismiyah dengan sgala bentuknya, seoperti jumlah ismiyah dengan menggunakan mubtada’ khabar biasanya, jumlah ismiyah dengan menggunakan khabar muqaddam, mubtada’ mu’akhar, dengan menggunakan jumlah mu’taridhah, dan sebagainya.
b.      Latihan menyusun jumlah fi’liyah dengan segala bentuknya, seperti dengan jumlah fi’liyah dengan menggunakan fiil lazim, fi’il muta’ady, fi’il mabny maj’hul dan sebagainya.
c.       Latihan menyusun jumlah ismiyah dengan menggunakan awanil nawasikh, manfy, dan sebagainya,
d.      Latihan menyusun jumlah fi’liyah dengan menggunakan awamil nawasikh dan sebagainya.
Bila tujuan pembelajaran kitabah agar pesrta didik mampu menulis kata demi kata yang pernah di lihat, maka materi pembelajaran berupa:
a.       Latihan menyalin materi pembelajaran yang telah di pelajari, misalnya materi qira’ah yang telah di pelajari sebelumnya.
b.      Latihan menyalin materi yang telah di hafal, misalnya nazham qowaid.
c.       Menyalin materi-materi yang berkenaan dengan pengetahuan umum, misalnya tentang ayat-ayat Al-Qur’an.
Bila tujuan pembelajaran kitabah agar pesrta didik mampu menulis kata demi kata yang di dengar maka materi pembelajaran berupa:
a.       Latihan dikte tentang pengetahuan secara umum.
b.      Latihan menyalin materi muhadatsah yang pernah di berikan tanpa melihat teks.
c.       Latihan menulis materi qira’ah yang sedang di dengarkan dan sebagainya.
Bila tujuan pembelajaran kitabah agar peserta didik mampu menulis kaliamat demi kalimat yang mencerminkan gagasan yang ada dalam pikiranya, maka materi pembelajaranya berupa:
a.       Latihan menulis karangan terbimbing.
b.      Latihan menulis karangan bebas.
c.       Latihan menulis karangan yang berbentuk narasi.
d.      Latihan menulis karangan berbentuk argumentasi.
e.       Latihan menulis karangan yang berbentuk khitaby, dan sebagainya.

   3.      Memilih metode dan media pembelajaran kitabah
Metode san media pada dasarnya digunakan sebagai alat dan teknik untuk menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran. Artinya jangan sampai penggunaan media dan metode justru menambah beban dan menyita perhatian dan waktu yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, misalnya karena pengoprasianya terlalu rumit, terlalu banyak membutuhkan dana dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang matang sebelum penerapan suatu metode ataupun media pembelajaran. Faktor utama menjadi pertimbangan dalam memilih metode dan media pembelajaran adalah realitas karakteristik modalitas pesrta didik. Bila mayoritas peserta didik di dalam kelas mempunyai modslitas auditorial, maka media audio dan metode ceramah dapat di gunakan secara efektif. Namun bila modalitas yang dimiliki peserta didik kebanyakan visual, maka metode ceramah kurang efektif, dan metode yang tepat adalah patern drill dengan menggunakan media visual. Sementara bagi peserta didik yang mempunyai modalitas kinestetik, akan lebih tepat bila menggunakan metode penugasan, bermain peran dengan menggunakan media audiovisual sekaligus, serta dialogis, dalam hal ini, kartu pembelajaran seperti digunakan dalam pembelajaran qira’ah dapat digunakan.

   4.      Membuat alat penilaian evaluasi
Penilaian terhadap keterampilan kitabah bisa di lakukan melalui tes lisan dan tertulis. Bila yang di nilai adalah keterampilan menulis apa yang di dengar, maka alat penilaian tes lisan dapat digunakan secara efektif. Tes lisan yang di maksud berupa soal-soal dikte, atau dengan menggunakan  media audio, misalnya menulis apa yang di dengar dari suatu percakapan atau cerita yang di tampilkan dari sebuah kaset tape recorder. Adapun bentuk tes tertulis dapat digunakan, bila untuk menilai kemampuan menulis apa yang dilihat, atau yang menjadi gagasan. Tes tertulis ini dapat di tampilkan dengan menggunakan media visual seperti gambar atau film. Kemudian masalahnya adalah materi pembelajaran yang telah di berikan dengan mmengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Bila yang ingin di lihat adalah kemampuan peserta didik dalam memahami struktur tulisan arab, maka materi tes berupa:
a.       Ketepatan menulis huruf per huruf sesuai dengan struktur nya.
b.      Ketepatan menulis huruf perhuruf sesuai dengan kaidah kitabiyah, terutama perubahan bentuk huruf berdasarkan posisinya dalam suatu kata.
c.       Ketepatan menulis huruf perhuruf sebagai lambang bunyi.
Bila yang ingin di lihat adalah kemampuan peserta didik dalam memahami karaktristik harakat hurf arab, maka materi tes berupa:
a.       Ketepatan menulis harakat huruf per huruf sesuai dengan kaidah nahwiyah.
b.      Ketepatan menulis harakat huruf per huruf sesuai demgan kaidah sharfiah.
c.    Ketepatan menulis harakat huruf perhuruf sesuai dengan kaidah imia’ secara umum.
Bila yang di lihat adalah kemampuan peserta didik dalam memahami tanda baca huruf arab, maka materi tes berupa:
a.       Ketepatan menggunakan tanda koma dalam suatu kalimat.
b.      Ketepatan dalam tanda titik.
c.       Ketepatan menggunakan tanda seru
d.   Ketepatan menggunakan tanda petik dan sebagainya.
Bila yang di lihat adalah kemampuan peserta didik dalam menulis kata demi kata dalam kalimat sempurna, maka materi tes dapat berupa:
a.       Ketepatan menggunakan kata sebagai mubtada’ dan khabar dalam jumlah ismiyah.
b.      Ketepatan menyusun kata demi kata dalam konteks jumlah fi’liyah.
c.       Ketepatan menggunakan kata keterangan dalam konteks kalimat  sempurna.
d.   Ketepatan memilih kata yang sesuai dengan konteks kalimat sempurna.
Bila yang ingin dilihat adalah kemampuan peserta didik mampu menulis kalimat demi kalimat yang mencerminkan gagasan di dalam pikiranya, maka materi berupa tes:
a.       Gaya bahasa yang di pakai dalam karangan.
b.      Makna yang terkandung dalam karangan.
c.       Ketepatan dalam menggunakan tanda baca.
Setelah di lakukan tes baik lisan maupun tewrtulis, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengolah hasil tes tersebut sebagai bahan evaluasi menyeluruh[1].
BAB III
PENUTUP

  A.    KESIMPULAN
Menulis atau kitabah adalah salah satu aspek keterampilan bahasa arab bagi pesrta didik non arab menulis arab merupakan materi pembelajaran bahasa arab yang termasuk dalam kategori “sukar”. Hal ini di sebabkan karena mereka belajar telah terbiasa menulis dengan menggunakan tulisan latin sedangkan kaidah menulis latin berbeda dengan kaidah menulis arab. Dalam tulisan latin, semua lambang bunyi dapat di tulis dengan huruf baku, tanpa harus di berikan tanda tertentu, akan tetapi dalam sistem tulisan arab tidak seperti itu lambang bunyi arab, selain tulisan dengan lambang huruf juga di tentukan oleh tanda yang ada pada huruf tersebut. Satu huruf arab bisa mempunyai lebih dari satu macam, bila di beri tanda yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Munir, M.Ag. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab (jakarta 2016)



[1] Dr. Munir, M.Ag. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta 2016)

No comments:

Post a Comment