1

loading...

Tuesday, October 31, 2017

MAKALAH FIQIH


MAKALAH FIQIH "pengertian puasa ramadhan dan puasa sunnah"

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Puasa merupakan ibadah agung yang hanya Allah saja yang mengetahuiseberapa besar pahalanya. Seorang yang berpuasa juga akan mendapatkan dua kebahagian yang tidak dirasakan oleh selain mereka. Puasa adalah rukun islam yang ketiga, karena itu setiap orang yang beriman, setiap orang islam yang mukallaf wajib melaksanakannya. Melaksakan ibadah puasa ini selain untuk memenuhi perintah Allah adalah juga untuk menjadi tangga ketingkat takwa,karena takwalah dasar keheningan jiwa dan keluruhan budi dan akhlak.
            Makalah ini kami sajikan sebagai suatu sumbangan kecil kepada para pembaca untuk maksud tersebut diatas dengan harapan ada faedahnya.
Tegur sapa, kritik dan saran dalam menyempurnakan makalah inikami ucapkan terima kasih. Semoga Allah Swt. Mengiri kita semua dengan taufiq dan hidayahnya.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian puasa ramadhan dan puasa sunnah
2. Apa saja macam-macam puasa sunnah
3. Apa dalil-dalil yang menjelaskan tentang puasa ramadhan dan puasa sunnah

C.  Tujuan
1.      Memperdalam ilmu
2.      Mengetahui dalil-dalil tentang puas ramadhan dan puasa sunnah
3.      Untuk meningkatkan ilmu tentang puasa ramadhan dan puasa sunnah

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Puasa Ramadhan

A.    Pengertian Puasa Ramadhan
Puasa dalam bahasa arab berasal dari kata  صيام /صوم  yang artinya sama dengan insaf atau menahan. Sedangkan menurut istilah syariat islam puasa adalah suatu amal ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.
Ramadhan berarti panas terik dari sengatan matahari atau membakar / bulan yang membakar dosa.Jadi puasa ramadhan adalah suatu amal ibadah puasa yang dilakuan dalam bulan ramadhan

B.     Dalil diwajibkannya Puasa
Adapun dalil yang menunjukkan wajib puasa di bulan ramadhan
Firman Allah SWT :

ياأيهاالذ ين أمنوا كتب عليك الصيام كما كتب علىاللذ ين من قبلكم لعلكم تتقون
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu” (QS. Al-Baqarah : 183)

Sabda Nabi SAW :
“Didirikan islam atas lima sendi: mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan naik haji ke Baitullah.” (H.R Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar).

C.    Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat puasa Ramadhan untuk satu bulan (dibaca pada awal ramadhan)
نويت صوم شهر رمضان كله لله تعالى
Artinya : “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan hadzihissanatilillahita’ala

Adapun hadist Ibnu Umar secara marfu’:
“telah sirna dahaga, urat-urat telah basah dan pahala telah tetap insya Allah Ta’ala.” (HR. Abu Daud no. 2357)
D.    Hal-Hal Yang Dibolehkan Dilakukan Ketika Puasa
Hal-hal yang boleh dilakukan ketika puasa, antara lain :
1.      Jima’ pada malam hari sebelum terbit fajar
2.      Dalam keadaan junub pada pagi hari
3.      Suami mencium dan mencumbui isteri tanpa jima’
4.      Mandi dan menuangkan air dikepala untuk mendinginkan badan
5.      Makan dan minum karena lupa
6.      Muntah dengan tidak sengaja
7.      Mencicipi makanan dan mengunyahnya untuk anak kecil, selama makanan tersebut tidak masuk tenggorokan
8.      Berbekam, berdonor darah, mimisan, dan memeriksa darah, selama tidak dikhawatirkan akan melemahkan tubuh
9.      Bersiwak, memakai wangi-wangian, menggunakan minyak rambut, celak mata, obat tetes mata, obat tetes hidung, dan suntikan yang tidak mengenyangkan

E.     Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
1.      Makan dan minum dengan sengaja
2.      Muntah dengan sengaja
3.      Bersetubuh
4.      Haid dan nifas
5.      Sengaja mengeluarkan mani
6.      Niat kuat untuk berbuka
7.      Murtad (keluar dari islam)
8.      Gila

2.      Puasa Sunnah
Puasa sunnah mampu menutupi kelemahan dan kekurangan yang kita lakukan pada amalan-amalan yang wajib. Dengan puasa sunnah Insya Allah dapat meninggikan derajat seseorang dan meraih kecintaan Allah SWT,sebagaimana sabda Rasulullah, dalam hadits qudsi berikut ini:
“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon prlindungan, pasti Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari no. 2506)

A.    Pengertian Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat islam, akan tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

B.     Hikmah Puasa Sunnah
Hikmah puasa sunnah adalah dapat menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat yang pada akhirnya akan berujung pada datangnya siksa dari Allah SWT. Selain itu, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan kita. Selama menjalankan puasa, seseorang dilatih untuk dapat menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak diperbolehkan selama menjalankan puasa, serta membantu kita untuk menahan hawa nafsu.

C.    Jenis-Jenis Puasa Sunnah
1)      Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.

“tiada amal soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai dari pada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah).” (Hadist Riwayat Al-Bukhari).

Niat dalam melakukan puasa Arafah adalah

نويت صوم العرفة ليوم الغد لله تعا لى
Artinya : “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena lillahita’ala”

A.    Keutamaan dari Puasa Sunnah Arafah
Ø  Menghapuskan dosa selama dua tahun yakni satu tahun ke depan.
Ø  Dapat membebaskan kita dari siksa api neraka.
Ø  Dikabulkannya Do’a.
Keutamaan puasa ‘Arofah sebagaimana hadist Rasulullah SAW berikut ini yang artinya :
“Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arofah, beliau menjawab, ‘puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh muslim,Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman : Apa yang diinginkan oleh mereka ?” (HR. Muslim)

Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Tarmidzi berikut ini :
“Sebaik-baiknya do’a adalah do’a pada hari Arofah. Dan sebaik-baik yang diucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, hasan)

2)      Puasa di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Di sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan seperti berdzikir, istighfar, berdo’a, bersedekah, serta yang paling ditekankan adalah melakukan puasa.

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya :
“Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah dimana seorang hamba beribadat di dalam hari-hari itu daripada ibadat yang dilakukannya di dalam sepuluh hari Dzulhijjah. Puasa sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun qiyamulail (menghidupkan malam) di dalam hari itu seumpama qiyamulail setahun”

A.    Keutamaan Berpuasa di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Ø  Diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Ø  Diibaratkan seperti orang yang sedang beribadah dan berpuasa selama satu tahun tanpa melakukan perbuatan maksiat.
Ø  Doa-doanya akan dikabulkan Allah SWT.
Ø  Segala kesusahan, kemelaratan dan kefakirannya akan dihilangkan oleh Allah SWT, dan pada hari kiamat mereka akan bersama orang yang baik, mulia, dan terhormat.
Ø  Dapat terhindar dari sifat munafik dan siksa kubur.
Ø  Mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT dan dibebaskan dari adzab
Ø  Akan terhindar dari 30 pintu kemelaratandan kesukaran serta membuka 30 pintu kemudahan dan kesenangan
Ø  Mendapatkan pahala yang tak terhingga jumlahnya
Ø  Akan diampuni dosa-dosanya setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

3)      Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tangal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tangal 10 Muharam.

Adapun niat untuk melakukan puasa Sunnah Tasu’a adalah :

نويت صوم غد من يوم تسع سنة لله تعالى     
Artinya : “Aku berniat puasa Sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala”        

4)      Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda yang artinya:

“Seutama-utama puasa setelah Ramadhan ialah Puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat fardhu, ialah shalat malam”(HR.Muslim no.1163)  
Dalam hadist Rasulullah SAW yang artinya :
“Rasulullah SAW bersabda : “Puasa Asyura itu (puasa tanggal sepuluh Muharram), dihitung oleh Allah dapat menghapus setahun dosa yang telah lalu” (H.R Muslim).
Adapun niat puasa Asyura adalah
                                                                                                                                 
نويت صوم غد من يوم عشر سنة لله تعالى   
Artinya :”Aku berniat puasa sunnah Asyura karena lillahi ta’ala”

5)      Puasa Syawal
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan syawal yang merupakan sunnah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam.
A.    Keutamaan Puasa di Bulan Syawal
Di enam hari pada bulan syawal adalah sesuai dengan hadits nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam yang artinya:

“siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan syawal, maka itulah puasa satu tahun”(HR. Ahmad dan Muslim)

6)      Puasa Senin – Kamis
Puasa senin kamis merupakan puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dari Abu Hurairah Radiallahuanhu pernahberkata

“Bahwasannya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari senin dan kamis. “dan ketika Rasulullah ditanya tentang alasannya, beliau bersabda “Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari senin dan kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan. “ Maka Allah pun berfirman “tangguhkan keduanya.” (HR. Ahmad)

Adapun niat puasa senin kamis adalah

نويت صوم يومم الإثنين سنة لله تعالى
Artinya: ”saya niat puasa hari senin, sunnah karena Allah ta’ala”

نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى
Artinya: ”saya niat puasa hari kamis, sunnah karena Allah ta’ala”

7)      Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa). Dari Abdullah bin Amru radiallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling Afdhal. Lalu aku berkata, sesunguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka nabi shallallahu alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu” (HR. Bukhari No. 1840)

Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah daud adalah

نويت صوم داود سنة لله تعلى
Artinya: “saya niat puasa daud, sunnah karena lillahi ta’ala”

A.    Keutamaan Puasa Daud
Ø  Senantiasa terpelihara dari perbuatan-perbuatan maksiat
Ø  Dapat menumbuhkan akhlaq yang baik dan budi pekerti luhur
Ø  Dapat menerima segala pemberian dari Allah dengan lapang hati
Ø  Dikaruniai pemikiran yang senantiasa positif, kreatif, dan inovatif
Ø  Dikaruniai sifat istiqomah atau dapat menahan emosi
Ø  Senantiasa mendapatkan ketentraman jiwa
Ø  Terlihat wibawa
Ø  Menjadi pintu datangnya rezeki
Ø  Dijadikan sebagai hamba Allah yang selalu bersyukur
Ø  Dikaruniai Rumah tangga dan keluarga yang harmonis

8)      Puasa Sya’ban
Bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan menuju bulan Ramadhan, sehingga sangat dianjurkan untuk banyak melakukan puasa sunnah dan harinya pun bebas sesuai kemampuan. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Mualim ini.
Dari Aisyah r.a beliau mengatakan yang artinya :

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari pada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

oleh karena itu puasa Sya’ban dilakukan menjelang buan Ramadhan maka puasa Sya’ban memiliki keutamaan untuk untuk menyempurnakan puasa Ramadhan yang wajib sifatnya.

9)      Puasa 3 Hari Pada Pertengahan Bulan
Dikenal dengan sebutan Ayyamul Bidh (hari putih) karena biasanya pada pertengahan bulan itu bulan sudah berbentuk lengkap (purnama) dengan sinarnya yang putih. Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya pada tanggal 13, 14, 15. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, yang artinya :

”wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan hijriyah,”
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Puasa dalam bahasa arab berasal dari kata  صيام  /صوم  yang artinya sama dengan insaf atau menahan. Sedangkan menurut istilah syariat islam puasa adalah suatu amal ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.
Adapun puasa wajib yaitu puasa Ramadhan, dan macam-macam puasa sunnah yaitu :
Dalam melakukan puasa, ada hal-hal yang bisa membatalkan puasa, di antaranya : makan dan minum, muntah dengan sengaja, bersetubuh, haid atau nifas, gila dan keluar mani dengan sengaja.
Setiap amal ibadah yang dilakukan tidaklah sia-sia, puasa salah satunya, ada hikmah di balik ibadah tersebut. Diantaranya : meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan masih banyak lagi hikmah apabila melakukan ibadah puasa.

B.     Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan juga saran yang komunikatif senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat. Amiiin.

DAFTAR PUSTAKA
http//pondokislam.com/macam-macam-puasa-sunnah-dalam-islam-beserta-dalil-dan-keutamaannya.html
http//www.google.co.id/tentang-puasa-sunnah-arofah-ayat-alqur’an
http//rokadierlang.blogspot.co.id/2015/10/makalah-puasa-dalam-bentuk-doc.html
23-fiqih-puasa-baru-pdf.pdf



No comments:

Post a Comment