1

loading...

Wednesday, October 31, 2018

MAKALAH 7 LAPIS BUMI


BAB I

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi yang saat ini berkembang dengan sangat cepat terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul dan menjadi tren topic dalam pembahasan para ilmuwan dan peneliti. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk yang serakah, karena keserakahannya inilah yang menjadikan manusia selalu berupaya untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
Masalah demi masalah muncul dan menjadi tantangan tersendiri bagi manusia dalam pemecahannya. Sebut saja permasalahan tersebut adalah ketidaktahuan manusia terhadap bintang/planet yang ditinggalinya. Hingga pada hari ini kita tidak tahu persis apa dan bagaimana struktur dan unsur pembentuk bumi. Bumi merupakan planet yang sangat luar biasa dan menjadi planet yang berpenghuni. Manusia hanya menghuni planet ini pada bagian permukaannya saja. Tentu saja yang menjadi permasalahan adalah apa yang ingin diketahui manusia dan belum ditemukan penyelesaiannya. Pada permasalahan ini kita belum tahu berapa banyak unsur yang menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga hal inilah yang menjadi pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi kita semua.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai “7 lapis bumi” di mana dalam makalah ini kami akan menjelaskan semua hal yang terkait mengenai struktur bumi dan unsur pembentuk setiap lapisan bumi. Kami akan berusaha agar makalah ini menyajikan informasi yang komplit/lengkap dan menjadi salah satu sumber dari materi kuliah ini.

B.     RUMUSAN MASALAH

         1.         Bagaimana struktur bumi?
         2.          Apa yang dimaksud tujuh lapis bumi?
         3.         Bagaimana proses pembentukan bumi?


C.    TUJUAN

         1.         Menjelaskan struktur bumi dan susunannya.
         2.         Mendeskripsikan unsur-unsur penyusun lapisan bumi.
         3.         Menjelaskan proses lapisan

PEMBAHASAN

Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu atmosfer dan litosfer.[1]
1.         Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki ketebalan yang bervariasi.
a.      Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan berkisar 9—17 km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer.
b.      Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas permukaan bumi; Stratosfer di atas troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer yang terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
c.       Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause dan mesopause, pada umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya makin naik, memiliki ketebalan antara 45-75 km selain itu juga memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila terdapat suhu yang rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
d.      Ionosfer adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan stratosfer, mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi matahari; 2 Fis lapisan atmosfer yang tingginya mulai dari 50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-gelombang radio.
e.       Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi sampai angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
f.       Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500 km, benda-benda yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak memiliki tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
2.         Litosfer
Litosfer yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu sedangkan Sphere artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan bumi paling luar . Litosfer dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan Litosfer juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
·         Litosfer Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang berasal dari samudera.
·         Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
·         Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu, batuan beku dalam dan batuan beku luar.
·         Batuan Sedimen
·         Batuan Metamorf
Jika kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat kita bayangkan seperti sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga serta melindungi bumi ini.

Pada mulanya para ilmuwan mengira bumi terdiri dari tiga lapis yang terdiri dari nucleus (inti bumi) dan cangkanya adalah kerak bumi. Lapisan diantara dua lapisan ini adalah lapisan yang ketiga yang biasa disebut dengan mantel bumi. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan teori tiga lapis tersebut terbantahkan. Para ilmuwan menduga bahwa lapisan bumi bukan terdiri dari tiga lapis, tetapi lima lapis. Namun,belakangan U. S. Geological Survey melakukan survei terhadap perut bumi melalui gelombang seismik dan ternyata jumlah lapisan bumi ini adalah tujuh. [2]
Hal ini sangat berkesesuaian dengan Al-qur’an dan hadist yang telah disebutkan. “Dari Said bin Zaid bin Amru bin Nufail radhiyallahu ‘anhu.: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda: [3]
 مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا، فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِيْنَ
 “Barang siapa mengambil sejengkal tanah dengan zalim, maka Allah akan mengalungkannya di hari kiamat setebal tujuh lapis bumi.”[HR. Muslim]
Pada ayat berikut dijelaskan tentang 7 tingkatan bumi dan langit:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis…” (QS. Al-Mulk [67]: 3).
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” 
(QS. Ath-Thalaq [65]: 12).
Surah Al-Mulk [67]: ayat 3 di atas menjelaskan kepada kita bahwa ada dua sifat langit:
1. Jumlah langit ada tujuh
2. Bentuk langit bertingkat-tingkat, yakni sebagian langit berada di atas begian lainnya. Hal ini seperti yang kita ketahui dalam tafsir-tafsir Al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab.
Surat Ath-Thalaq [65] ayat 12 hanya memastikan bahwa bumi menyerupai langit. Bila jumlah tingkatan langit ada 7, maka begitu pula dengan jumlah tingkatan bumi juga ada 7.
Dari berbagai kajian dan penelitian geofisika membuktikan bahwa bumi terbentkuk dari tujuh lapisan tertentu. Ketujuh lapisan tersebut adalah sebagai berikut[4] :
1.         Centrosphere (Inti Bumi)
Centrosphere (Inti Bumi) adalah nukleus atau bagian tengah yang sangat keras yang memiliki kandungan besi 90% , dan nikel 9%, ditambah unsur-unsur ringan lain seperti karbon, fosfor, sulfat, silikon dan oksigeى yang mencapai 1%. Diameter Centrhosphere kurang lebih 24.2 km, dengan rata-rata tingkat kepadatan yang mencapai 10-13.5 gram/cm3 (karena rata-rata kepadatan bebatuan lapisan kulit bumi adalah 2,8-3 gram/cm3 sedangkan rata-rata kepadatan bumi secara keseuruhan adalah  5,5 gram/cm3). Inti bumi yang terletak di dalam perut bumi ini merupakan lapisan bumi ketujuh.

2.         Lapisan Luar Inti Bumi
Lapisan ini lunak dan elastis atau semi cair. Lapisan ini meliputi inti bumi dan memiliki komposisi kimia yang hampir sama, hanya saja lapisan ini bersifat semi cair. Ketebalanya kira-kira mencapai 2,275 km. Antara lapisan bumi dan lapisan luar inti bumi ini terdapat kawasan transitory yang memiliki ketebalan mencapai 450 km yang kemudian biasa disebut  dengan bagian terbawah lapisan sebelah luar inti bumi (inti bumi yang lunak) ini. Kawasan transistory menjadi bagian bawah lapisan ini yang merupakan lapisan bumi keenam.

3.         Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
Lapisan Terbawah Pita Bumi adalah lapisa keras yang mengelilingi lapisan luar inti bumi (yang lunak). Ketebalan lapisan bumi ini mencapai 2.215 km (dari kedalaman 670 km hingga kedalaman 2.885 km). Lapisan ini  dipishkan dari pita tengah yang berada di atasnya oleh bidang diskontinuitas gelombang getar yang mengakibatkan gempa. Lapisan ini kemudian disebut lapisan bumi kelima.
4.         Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
Adalah lapisan yang keras yang ketebalannya mencapai kira-kira 270 km. Dari bawah dan atas, lapisan ini dipisahkan oleh dua bidang diskontinuitas gelombang getar. Bidang yang satu terleta pada 670 km (dan memisahakan pita tengah ini dengan pita bawah). Sedangkan yang lain terletak pada kedalaman 400 km di bawah permukaan bumi dan memisahkannya dengan pita atas. Lapisan ini merupakan lapisn bumi keempat.
5.         Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
Adalah lapisan elastis atau semi cair yang memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan yang sangat tinggi. Kadar fusi didalamnya mencapai kira-kira 1%. Oleh karena itu, Lapisan ini dekenal dengan lapisan lunak bumi (nithaq adh-dha’f al-ardhi). Lapisan ini membentang antara kedalaman 65-120 km dan kedalaman 400 km dibawah permukaan bumi sehingga ketebalanya berkisar antara 335-380 km di bawah permukaan bumi sehinga ketebalannya berkisar anatara 335-380 km. Lapisan in merupakan lapisan bumi ketiga.
6.         Lapisan Bawah Kerak Bumi
Ketebalan lapisan ini berkisar antara 5-8 km di bawah permukaan air laut dan samudara atau anatar kedalaman 60-80 km dan 120 km dibawah permukaan bumi.Dari bawah, lapisan ini dibatasi oleh batas teratas lapisan lemah bumi. Adapun dari atas, ia diabatasi oleh garis diskontinuitas gelombang getar yang disebut  mohorovicic discontinuity. Kerak batuan ini disebut dengan lapisan bumi kedua.

7.         Lapisan Atas Kerak Bumi
         Ketebalan lapisan ini berkisar antara 5-8 km di bawah dasar laut dan samudra atau rata-rata antara 60-80 km di bwah benua. Lapisan yang berada dibawah benua ini biasanya tersusun dari batu-batu granit (marmer) yang dilapisi pleh penutup tipis yang berasal dari sedimen (keledak) dan debu. Komposisi lapisan ini dimonopoli oleh unsur-unsur ringan. Lapisan ini juga kebanyakan terdiri dari batu-batu basis dan batu-batu suprabasis, dan beberapa sedimen (keledak) yang terdapat di dasar laut dan samudra. Lapisan kerak bumi ini disebut dengan lapisan bumi pertama.

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jika dilihat dari redaksi hadits (tekstual), maka terdapat dua kata kunci yaitu: pertama, hadits tersebut secara umum melarang segala bentuk kezaliman, dan lebih spesifik lagi tindakan menyerobot tanah milik orang lain. Kedua, banyak juga yang menyorot hadits ini dan kemudian dihubungkan dengan keadaan lapisan bumi yang menyatakan adanya 7 (tujuh) lapisan yang dimiliki bumi.
Setelah para ilmuwan menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur maka mereka menduga bahwa inti bola bumi ini mempunyai nucleus dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan diantara dua lapisan ini terdapat lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Namun teori tiga lapisan ini tidak cukup bertahan lama karena penemuan penemuan yang terbaru dalam system geologi memberi bukti lain
Adapun susunan 7 lapis bumi yang sudah diteliti adalah sebagai berikut:
1.      Centrosphere (inti bumi)
2.      Lapisan Luar Inti Bumi
3.      Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
4.      Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
5.      Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
6.      Lapisan Bawah Kerak Bumi
7.      Lapisan Atas Kerak Bumi
B.     Saran
Pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi Bahasa dan sumber yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada pembuatan makalah struktur bumi kedepannya menggunkan referensi yang lebih banyak dan terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA

Hendriyana, A. 2007. Struktur Bumi. Tersedia pada http://hendriyana-andri.blogspot.com/struktur-bumi.html. diakses pada tanggal 8 April 2018.

Pujani, N. M. 2004. Struktur bumi. Buku ajar. Fakultas pendidikan MIPA. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
Tanudidjaja, M. M. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi Dan Antariksa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tjasyono, B. 2003. Geosains. Bandung: ITB.
Yuli. 2000. BatuTersedia pada http://alam.leoniko.or.id/btu.htm. Diakses pada tanggal 6 April 2018.
Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung: Diponegoro.




[1] Hendriyana, A. 2007. Struktur Bumi. Tersedia pada http://hendriyana-andri.blogspot.com/struktur-bumi.html. diakses pada tanggal 8 April 2018.


[2] Pujani, N. M. 2004. Struktur bumi. Buku ajar. Fakultas pendidikan MIPA. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
[3] Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung: Diponegoro.
[4] Tanudidjaja, M. M. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi Dan Antariksa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

No comments:

Post a Comment