BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang saat ini berkembang dengan
sangat cepat terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul dan menjadi tren
topic dalam pembahasan para ilmuwan dan peneliti. Tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia adalah mahluk yang serakah, karena keserakahannya inilah yang
menjadikan manusia selalu berupaya untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
Masalah demi masalah muncul dan menjadi tantangan
tersendiri bagi manusia dalam pemecahannya. Sebut saja permasalahan tersebut
adalah ketidaktahuan manusia terhadap bintang/planet yang ditinggalinya. Hingga
pada hari ini kita tidak tahu persis apa dan bagaimana struktur dan unsur
pembentuk bumi. Bumi merupakan planet yang sangat luar biasa dan menjadi planet
yang berpenghuni. Manusia hanya menghuni planet ini pada bagian permukaannya
saja. Tentu saja yang menjadi permasalahan adalah apa yang ingin diketahui
manusia dan belum ditemukan penyelesaiannya. Pada permasalahan ini kita belum tahu
berapa banyak unsur yang menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga hal
inilah yang menjadi pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi
kita semua.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai “7 lapis
bumi” di mana dalam makalah ini kami akan menjelaskan semua hal yang terkait
mengenai struktur bumi dan unsur pembentuk setiap lapisan bumi. Kami akan
berusaha agar makalah ini menyajikan informasi yang komplit/lengkap dan menjadi
salah satu sumber dari materi kuliah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana struktur bumi?
2.
Apa yang dimaksud
tujuh lapis bumi?
3.
Bagaimana proses pembentukan bumi?
C. TUJUAN
1.
Menjelaskan struktur bumi dan susunannya.
2.
Mendeskripsikan unsur-unsur penyusun lapisan bumi.
3.
Menjelaskan proses lapisan
PEMBAHASAN
Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi
terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu atmosfer dan litosfer.[1]
1.
Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang
ada di atas permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap
lapisan memiliki ketebalan yang bervariasi.
a. Troposfer adalah bagian
paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan berkisar 9—17 km, di
atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer
memisahkan startosfer dengan mesosfer.
b. Stratosfer adalah lapisan
udara di antara 10— 60 km di atas permukaan bumi; Stratosfer di atas
troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer yang
terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas
suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan
sinar ultraviolet.
c. Mesosfer adalah daerah
atmosfer yang terletak antara stratopause dan mesopause, pada umumnya di daerah
ini makin ke atas, suhunya makin naik, memiliki ketebalan antara 45-75 km
selain itu juga memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius,
apabila terdapat suhu yang rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan
noctilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
d. Ionosfer adalah lapisan
atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan stratosfer, mengandung ion
dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi matahari; 2 Fis lapisan
atmosfer yang tingginya mulai dari 50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-gelombang radio.
e. Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi
sampai angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
f. Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500
km, benda-benda yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luar angkasa.
Eksosfer tidak memiliki tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
2.
Litosfer
Litosfer yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos
artinya adalah berbatu sedangkan Sphere artinya lapisan jadi Litosfer dapat
kita artikan sebagai lapisan bumi paling luar . Litosfer dibagi menjadi dua
yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan Litosfer juga terbagi menjadi dua
tipe, yaitu:
·
Litosfer Samudera, berfungsi sebagai penghubung
kerak samudera dan memang berasal dari samudera.
·
Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
·
Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi
yaitu, batuan beku dalam dan batuan beku luar.
·
Batuan Sedimen
·
Batuan Metamorf
Jika kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3 lapisan utama, yaitu
kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat kita bayangkan
seperti sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur
tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga
serta melindungi bumi ini.
Pada mulanya
para ilmuwan mengira bumi terdiri dari tiga lapis yang terdiri dari nucleus
(inti bumi) dan cangkanya adalah kerak bumi. Lapisan diantara dua lapisan ini
adalah lapisan yang ketiga yang biasa disebut dengan mantel bumi. Namun seiring
kemajuan ilmu pengetahuan teori tiga lapis tersebut terbantahkan. Para ilmuwan
menduga bahwa lapisan bumi bukan terdiri dari tiga lapis, tetapi lima lapis.
Namun,belakangan U. S. Geological Survey melakukan survei
terhadap perut bumi melalui gelombang seismik dan ternyata jumlah lapisan bumi
ini adalah tujuh. [2]
Hal ini
sangat berkesesuaian dengan Al-qur’an dan hadist yang telah disebutkan. “Dari Said bin Zaid bin Amru bin Nufail radhiyallahu
‘anhu.: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda: [3]
مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا،
فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِيْنَ
“Barang siapa mengambil sejengkal tanah dengan
zalim, maka Allah akan mengalungkannya di hari kiamat setebal tujuh lapis
bumi.”[HR. Muslim]
Pada ayat berikut dijelaskan
tentang 7 tingkatan bumi dan langit:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ
“Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis…” (QS. Al-Mulk [67]: 3).
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ
مِثْلَهُنَّ
“Allah-lah yang menciptakan
tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”
(QS. Ath-Thalaq [65]: 12).
Surah Al-Mulk [67]: ayat 3 di atas
menjelaskan kepada kita bahwa ada dua sifat langit:
1. Jumlah langit ada tujuh
2. Bentuk langit bertingkat-tingkat, yakni sebagian langit berada di atas begian lainnya. Hal ini seperti yang kita ketahui dalam tafsir-tafsir Al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab.
1. Jumlah langit ada tujuh
2. Bentuk langit bertingkat-tingkat, yakni sebagian langit berada di atas begian lainnya. Hal ini seperti yang kita ketahui dalam tafsir-tafsir Al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab.
Surat Ath-Thalaq [65] ayat 12 hanya
memastikan bahwa bumi menyerupai langit. Bila jumlah tingkatan langit ada 7,
maka begitu pula dengan jumlah tingkatan bumi juga ada 7.
Dari
berbagai kajian dan penelitian geofisika membuktikan bahwa bumi terbentkuk dari
tujuh lapisan tertentu. Ketujuh lapisan tersebut adalah sebagai berikut[4]
:
1.
Centrosphere
(Inti Bumi)
Centrosphere (Inti Bumi) adalah nukleus atau bagian
tengah yang sangat keras yang memiliki kandungan besi 90% , dan nikel 9%,
ditambah unsur-unsur ringan lain seperti karbon, fosfor, sulfat, silikon dan
oksigeى
yang mencapai 1%. Diameter Centrhosphere kurang lebih 24.2 km, dengan rata-rata
tingkat kepadatan yang mencapai 10-13.5 gram/cm3 (karena rata-rata kepadatan
bebatuan lapisan kulit bumi adalah 2,8-3 gram/cm3 sedangkan rata-rata kepadatan
bumi secara keseuruhan adalah 5,5 gram/cm3). Inti bumi yang terletak di
dalam perut bumi ini merupakan lapisan bumi ketujuh.
2.
Lapisan Luar
Inti Bumi
Lapisan ini lunak dan elastis atau semi cair. Lapisan
ini meliputi inti bumi dan memiliki komposisi kimia yang hampir sama, hanya
saja lapisan ini bersifat semi cair. Ketebalanya kira-kira mencapai 2,275 km.
Antara lapisan bumi dan lapisan luar inti bumi ini terdapat kawasan transitory
yang memiliki ketebalan mencapai 450 km yang kemudian biasa disebut
dengan bagian terbawah lapisan sebelah luar inti bumi (inti bumi yang
lunak) ini. Kawasan transistory menjadi bagian bawah lapisan ini yang merupakan
lapisan bumi keenam.
3.
Lapisan Terbawah
Pita Bumi (Pita Bawah)
Lapisan Terbawah Pita Bumi adalah lapisa keras yang
mengelilingi lapisan luar inti bumi (yang lunak). Ketebalan lapisan bumi ini
mencapai 2.215 km (dari kedalaman 670 km hingga kedalaman 2.885 km). Lapisan
ini dipishkan dari pita tengah yang berada di atasnya oleh bidang
diskontinuitas gelombang getar yang mengakibatkan gempa. Lapisan ini kemudian
disebut lapisan bumi kelima.
4.
Lapisan
Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
Adalah lapisan yang keras yang ketebalannya mencapai
kira-kira 270 km. Dari bawah dan atas, lapisan ini dipisahkan oleh dua bidang
diskontinuitas gelombang getar. Bidang yang satu terleta pada 670 km (dan
memisahakan pita tengah ini dengan pita bawah). Sedangkan yang lain terletak
pada kedalaman 400 km di bawah permukaan bumi dan memisahkannya dengan pita
atas. Lapisan ini merupakan lapisn bumi keempat.
5.
Lapisan
Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
Adalah lapisan elastis atau semi cair yang memiliki
tingkat kepadatan dan kerekatan yang sangat tinggi. Kadar fusi didalamnya mencapai
kira-kira 1%. Oleh karena itu, Lapisan ini dekenal dengan lapisan lunak bumi
(nithaq adh-dha’f al-ardhi). Lapisan ini membentang antara kedalaman 65-120 km
dan kedalaman 400 km dibawah permukaan bumi sehingga ketebalanya berkisar
antara 335-380 km di bawah permukaan bumi sehinga ketebalannya berkisar anatara
335-380 km. Lapisan in merupakan lapisan bumi ketiga.
6.
Lapisan
Bawah Kerak Bumi
Ketebalan lapisan ini berkisar antara 5-8 km di bawah
permukaan air laut dan samudara atau anatar kedalaman 60-80 km dan 120 km
dibawah permukaan bumi.Dari bawah, lapisan ini dibatasi oleh batas teratas
lapisan lemah bumi. Adapun dari atas, ia diabatasi oleh garis diskontinuitas
gelombang getar yang disebut mohorovicic discontinuity. Kerak batuan ini
disebut dengan lapisan bumi kedua.
7.
Lapisan Atas
Kerak Bumi
Ketebalan lapisan ini berkisar antara 5-8 km di bawah dasar laut dan
samudra atau rata-rata antara 60-80 km di bwah benua. Lapisan yang berada
dibawah benua ini biasanya tersusun dari batu-batu granit (marmer) yang
dilapisi pleh penutup tipis yang berasal dari sedimen (keledak) dan debu.
Komposisi lapisan ini dimonopoli oleh unsur-unsur ringan. Lapisan ini juga
kebanyakan terdiri dari batu-batu basis dan batu-batu suprabasis, dan beberapa
sedimen (keledak) yang terdapat di dasar laut dan samudra. Lapisan kerak bumi
ini disebut dengan lapisan bumi pertama.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dilihat dari
redaksi hadits (tekstual), maka terdapat dua kata kunci yaitu: pertama,
hadits tersebut secara umum melarang segala bentuk kezaliman, dan lebih
spesifik lagi tindakan menyerobot tanah milik orang lain. Kedua,
banyak juga yang menyorot hadits ini dan kemudian dihubungkan dengan keadaan
lapisan bumi yang menyatakan adanya 7 (tujuh) lapisan yang dimiliki bumi.
Setelah para ilmuwan
menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur maka mereka menduga bahwa inti bola
bumi ini mempunyai nucleus dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis
jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan diantara dua lapisan ini terdapat
lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Namun teori tiga lapisan
ini tidak cukup bertahan lama karena penemuan penemuan yang terbaru dalam
system geologi memberi bukti lain
Adapun susunan 7 lapis bumi yang sudah
diteliti adalah sebagai berikut:
1. Centrosphere (inti bumi)
2. Lapisan Luar Inti Bumi
3. Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
4. Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
5. Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
6. Lapisan Bawah Kerak Bumi
7. Lapisan Atas Kerak Bumi
B. Saran
Pada
pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi Bahasa dan sumber
yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada pembuatan
makalah struktur bumi kedepannya menggunkan referensi yang lebih banyak dan
terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendriyana, A. 2007. Struktur Bumi. Tersedia
pada http://hendriyana-andri.blogspot.com/struktur-bumi.html. diakses pada tanggal 8 April 2018.
Pujani, N. M.
2004. Struktur bumi. Buku ajar. Fakultas pendidikan MIPA. Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
Tanudidjaja,
M. M. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi Dan Antariksa. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tjasyono, B. 2003. Geosains.
Bandung: ITB.
Yuli.
2000. Batu. Tersedia pada http://alam.leoniko.or.id/btu.htm. Diakses
pada tanggal 6 April 2018.
Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung:
Diponegoro.
[1] Hendriyana, A. 2007. Struktur Bumi. Tersedia pada http://hendriyana-andri.blogspot.com/struktur-bumi.html. diakses pada tanggal
8 April 2018.
[2] Pujani, N. M. 2004.
Struktur bumi. Buku ajar. Fakultas pendidikan MIPA. Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
[4] Tanudidjaja, M. M.
1996. Ilmu Pengetahuan Bumi Dan Antariksa. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment