1

loading...

Tuesday, October 30, 2018

MAKALAH AKHLAK “Sendi-Sendi Pokok Akhlak Tercela"

MAKALAH AKHLAK “Sendi-Sendi Pokok Akhlak Tercela"
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam perjalanan itu kehidupan manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan perdaban menimbulkan pergeseran banyak perilaku yangmempengaruhi perangai perorangan maupun kelompok. Iman Ibnul Qayyim berkata, "Akhlak yang tercela adalah bermula dari kesombongan dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga,  sok tinggi,  hebat, ujub, hasad, keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan jabatan, senang dipuji padahal tidak berbuat sesuatu dan sebagainya.
Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa sebagaimana akhlak terpuji, akhlak tercela juga memiliki akar di mana satuan-satuannya dapat dikelompokkan. Jika akar perilaku manusia ada dalam pikiran dan jiwanya, maka akar penyakit akhlak juga akan selalu ada disana. Mengenai hal itu, Ibnul Qayyim menyebutkan dua akar penyakit akhlak, yaitu Pertama, penyakit syubhat. Penyakit ini menimpa wilayah akal manusia, dimana kebenaran tidak menjadi jelas (samar) dan bercampur dengan kebatilan (talbis). Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia memahami secara baik dan memilih secara tepat. Kedua, penyakit syahwat. Penyakit ini menimpa wilayah hati dan insting manusia, dimana dorongan kekuatan kejahatan dalam hatinya mengalahkan dorongan kekuatan kebaikan. Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia untuk mengendalikan diri dan bertekad secara kuat.
Begitu banyaknya hal yang dapat menyebabkan kemerosotan akhlak yang dapat menimbulkan akhlak atau perilaku tercela.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Akhlaq?
2.      Apa Pengertian Akhlaq Tercela?
3.      Bagaimana Ruang Lingkup Aklaq Tercela?
4.      Apa saja Macam-Macam Aklaq Tercela?
5.      Bagaimana Penanggulangannya?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui Pengertian Akhlaq
2.      Untuk mengetahui Pengertian Akhlaq Tercela
3.      Untuk mengetahui Ruang Lingkup Aklaq Tercela
4.      Untuk mengetahui Macam-Macam Aklaq Tercela
5.      Untuk mengetahui Penanggulangannya




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlaq
1.      Secara Etimologi
Aklaq mulia merupakan cerminan kepribadian orang yang beriman, sebagaimana ibadah-ibadah yang di syariatkan dalam islam akan membawa pelakunya kepada aklaq  atau budi  pekerti yang luhur. Kata akhlaq diambil dari bahasa arab “akhlaq” jamaknya adalah “khuluq” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.[1]
2.      Secara terminologi
Menurut imam Ghozali, kata aklaq sering diindentifikasikan kata kholqun (dalam bentuk lahiriyah) dan bentuk khuluqun (dalam bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan kholqun dan khuluqun, maka artinya baik secara batiniyah maupun lahiriah. Maka dapat dipahami manusia terdapat dua susunan yaitu jasmani dan rohani.
Akhlaq adalah keadaan yang melekat pada didi seseorang baik secara lahiriah atau batiniah, yang darinya lahir suatu perbuatan dengan mudah tanpa melalui psoses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian, tetapi lahir dari dari proses pembiasaan diri.

B.     Pengertian Akhlaq Tercela
Definisi akhlak menurut Imam AI-Gozali adalah: Ungkapan tentang sikap jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu, artinya menciptakan, dari akar kata ini pula ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata khalik (pencipta), maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang datang dari pencipta (Allah swt). Sedangkan moral berasal dari maros (bahasa latin) yang berarti adat kebiasaan, disinilah terlihat berbeda antara moral dengan akhlak, moral berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sedangkan akhlak berbentuk aturan yang mutlak dan pasti yang datang dari Allah swt. Kenyataannya setiap orang yang bermoral belum tentu berakhlak, akan tetapi orang yang berakhlak sudah pasti bermoral. Dan Rasulullah saw di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia sebagaimana sabdanya dalam hadist dari Abu Khurairah, “Sesungguhnya aku diutus Allah semata-mata untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia.”
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain. [2]

C.    Ruang Lingkup Aklaq Tercela
Akhlaq tercela mencakup dua hal yang darinya suatu perilaku dapat dinilai buruk, yaitu :
1.      Hal-hal yang berhubungan dengan ucapan atau perkataan yang buruk.
2.      Hal-hal yang behubungan perbuatan yang buruk.

D.    Macam-Macam Aklaq Tercela
1.      Sifat Iri
a.       Pengertian Iri
Iri artinya tidak senang orang lain memperoleh nikmat. Biasanya sifat iri ini selalu dibarengi dengan sifat dengki. Sifat iri dalam kehidupan sehari-hari ini sangat banyak sasaranya antara lain iri terhadap tetangga yang kaya, atau iri terhadap orang lain sukses dalam usaha dan sebagainya. Sifat ini sangat dicela dalam ajaran islam karena sifat iri sangat mengganggu ketentraman jiwa dan bahkan dapat menimbulkan pertengkaran satu dengan yang lain.  [3]
b.      Bahayanya
Bahaya iri hati adalah :
1)      Sifat iri jika berlebihan akan menjadi dengki, artinya bukan saja tidak senang melihat orang lain melihat orang lain mendapatkan kenikmatan, melainkan ia akan mengharapkan kenikmatan itu berpindah kepadanya.
2)      Iri hati dapat menimbulkan perbuatan jahat.
3)      Iri hati dapat menimbulakan perasaan jengkel  terhadap yang menyamai atau menandinginya.
4)      Iri hati dapat meniimbulkan  peraaan takabur.
c.       Pencegahannya
Untuk mmenghindari sifat iri dapat dilakukan beberapa cara antara lain :
1)      Menerima dan mensyukuri  bahwa hasil yang sudah diperoleh adalah nikmat dari Allah sehingga merasa bahwa semua itu sudah berlaku dengan seadil-adilnya.
2)      Menyadari bahwa kebahagian di dunia itu hanya sementara sedangkan kebahagian yang kekal itu ada di akhirat.
3)      Berusaha dengan keras sambil bertawakkal agar mendapat kebahagian sesuai dengan usahanya.
2.      Dengki
a.       Pengertian Dengki
Dengki adalah merasa tidak senang melihat orang lain mendapatkan anugrah kenikmatan dari Allah SWT. Menginginkan agar kenikamatan tersebut pindah padanya. Sifat ini sangat membahyakan bagi dirinya ia selalu mencari-cari kelemahan orang lain. Jalan yang ditempuh suka menceritakanb kejelekan orang lain pada masyarakat, dengan bermacam-macam dalih.
Rosulullah telah memberikan bimbingan kepada kita agar umatnya tidak dengki, iri hati atau hasut sebagai berikut : Artinya : “Jauhilah olehmu dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebajikan sebagaimana api memakan kayu (HR. Abu dawud).
b.      Bahayanya
Bahaya yang mempunyai sifat dengki antara lain :
1)      Menimbulkan sifat dan sikap serta tingkah laku yang hina.
2)      Dapat menimbulkan sifat permusuhan.
3)      Tidak disenangi orang banyak
4)      Menimbulkan perasaan dendam
c.       Pencegahannya
Menghindarinya dengan cara, antara lain sebagai berikut :
1)      Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.
2)      Menyadari dengki dapat menghapus kebaikan.
3)      Meningkatkan syukur kepada Allah SWT.
3.      Buruk Sangka
a.       Pengertian Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sikap yang bisa merugikan kepada pihak lain, sebelum ada bukti yang kuat dan kuat dan jelas orang lain sudah dituduh dengan dakwaan yang jelek-jelek. Pendapat pribadinya ini hanya didasarkan pada kasak kusuk dan kabar burung yang tak jelas sumbernya. Buruk sangka atau su’udhon bisa berakibat fatal bagi orang-orang yangg menjadi sasarannya.[4]
Oleh karena itu, Allah menyuruh untuk menjahui sifat buruk sangka ini Allah berfirman.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al Hujurat :12)
b.      Bahayanya
Bahaya buruk sangka dalam kehidupan sehari-hari antara lain, dapat
1)      Memecah persatuan dan persaudaraan
2)      Menjatuhkan nama baik seseorang
3)      Merusakak iman
4)      Pencegahannya
c.       Cara menghindari buruk sangka antara lain:
1)      Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah
2)      Menyadari setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan
3)      Menyadari buruk sangka termasuk perbuatan dosa.[9]
4.      Fitnah dan Adu Domba
a.       Pengertian Dengki dan Adu Domba
Fitnah adalah  menyiarkan rahasia (aib) seseorang kepada orang lain padahal orang itu tidak pernah melakukannya. Firman allah. Artinya : fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan (Q.S Al Baqoroh : 191)
Fitnah dan adu domba adalah sikap mental yang ingin mencelakakan orang lain. Dengan harapan dan tujuan akan memperoleh keuntungan di balik semua ini. Akibat fitnah yang berupa perpecahan, pertikaian, dan permusuhan akan memperlemah masing-masing pihak yang berselisih ini. Dengan demikian si tukanfitnah akan dapat menguasai atau mengatur mereka.
b.      Bahayanya
Bahaya fitnah merugikan orang lain juga merugikan diri sendiri yaitu:
1)      Menyebabkan orang yang difitnah menderitata
2)      Menyebabkan orang yang difitnah dikucilkan masyarakat
3)      Menyebabkan orang yang difitnah sulit mngembalikan nama baiknya
4)      Merusak iman

c.       Pencegahannya
1)      Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah
2)      Menyadari fitnah itu dilarang oleh Allah
5.      Khianat
a.       Pengertian khianat
Khianat artinya menyia-nyiakan kepercayaan orang lain. Allah berfiman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.( Q.S Al Anfal : 27-28)
Betapa pentingnya menunaikan amanah, baik amanah dari Allah maupun amanah di antara sesamanya.  Oleh karena itu sebagai orng muslim kita harus dapat menghindari  sifat khianat agar ketentraman dapat terlaksana dengan baik.
b.      Bahayanya
Khianat dapat membahayakan manusia anrara lain :
1)      Merugikan orang lain yang dikhianati
2)      Penghianat tidak akan dpercaya orang lain
3)      Khianat merugikan bangsa dan negara apabila yang dikhianati itu bangsa dan negara
c.       Pencegahannya
Cara menghindari khianat yaitu:
1)      Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah
2)      Menyadari kehidupan didunia merupakan ujian dari Allah.

E.     Penanggulangannya
1.      Pembinaan Akhlaq
Pembinaan adalah suatu usaha untuk membina. Membina adalah memelihara dan mendidik, dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian utama.
Maksud dan tujuan pendidikan akhlaq atau kesusilaan adalah memimpin anak setia dalam mengerjakan segala sesuatu yang baik dan meninggalkan yang buruk atas kemauan sendiri dalam segala hal dari setiap waktu.[5]
2.      Peningkatan Kualitas Akhlaq
a.       Menurut Ali Kholil Abu ‘Aini
1)      Pengajaran tentang cara beramal dan pengalaman / keterampilan.
2)      Mempergunakan akal
3)      Contoh yang baik dan jujur
4)      Perintah kepada kebaikan, larangan perbuatan munkar, saling berwasiat kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang
5)      Nasihat-nasihat
6)      Kisah-kisah
7)      Tamsil (perumpamaan)
8)      Menggemarkan dan menakutkan atau dorongan dan ancaman
9)      Menanamkan kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk
10)  Menyalurkan bakat
11)  Peristiwa-peristiwa yang lalu
b.      Menurut Prof. Dr. H. M Arifin Med
1)      Perintah dan larangan
2)      Cerita-cerita orang-orang yang taat dan orang -orang berdosa (tidak taat) serta akibatakibat dari perbuatannya.
3)      Peragaan, misalnya manusia disuruh melihat kejadian alam ini
4)      Instruksional (bersifat pengajaran) misalnya menyebutkan sifat-sifat orang-orang yang beriman.
5)      Acqusition ( self education ), misalnya menyebutkan tingkah laku orang yang munafik yang merugikan diri sendiri
6)      Mutual education (mengajar dalam kelompok) misalnya nabi mengajar cara sholat kepada para sahabatnya dengan contohperbuatan
7)      Exposition (dengan penyajian) yang didahului dengan motivasi (menumbuhkan minat) yakni dengan memberikan moqodimah (pengantar) lebih dahulu, kemudian pelajaran
8)      Function (pelajaran dihidupkan dengan praktek) misalnya nabi mengajarkan hukum dan syarat-syarat haji[6]
Konsep pendidikan modern saat ini sejalan dengan pandangan Imam Al Ghozali tentang pentingnya pembiasaan melakukan suatu perbuatan sebagai suatu metode pembentukan akhlaq yang utama, terutama pembiasaan itu dapat berpengaruh baik terhadap jiwa manusia, yang mmemberikan rasa nikmat jika diamalkan sesuai dengan akhlaq yang telah terbentuk dalam dirinya, yang tentunya kesemuanya itu memerlukan sikap disiplin  dalam prosesnya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Akhlaq adalah keadaan yang melekat pada didi seseorang baik secara lahiriah atau batiniah, yang darinya lahir suatu perbuatan dengan mudah tanpa melalui psoses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian, tetapi lahir dari dari proses pembiasaan diri.
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain.
Akhlaq tercela mencakup dua hal yang darinya suatu perilaku dapat dinilai buruk, yaitu :
1.      Hal-hal yang berhubungan dengan ucapan atau perkataan yang buruk.
2.      Hal-hal yang behubungan perbuatan yang buruk.
Macam-Macam Aklaq Tercela yaitu:
1.      Sifat Iri
2.      Dengki
3.      Buruk Sangka
4.      Fitnah dan Adu Domba
5.      Khianat
Penanggulangannya
1.      Pembinaan Akhlaq
2.      Peningkatan Kualitas Akhlaq

B.     Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami yakin dalam pemaparan materi makalah ini masih ada banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Suparmin, Buku Kerja Siswa Madrasah Aliyah, Ranma Media Pustaka. 2005
Dr. Husni Rahim, Husni,  Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama RI, Jakarta , 1999.
Drs. H. Amirudin, dkk, Pendidikan Agama Islam 2, Bumi Aksara, Jakarta, 2001.
Drs. Hadi Burhan, Nurul,  dkk, Pendidikan Agama Islam, Surya Angksa, Semarang, 1994.
Drs. Djamhuri, dkk, Aqidah AklaqAneka Ilmu, Semarang, 1992.



[1] Drs. H. Suparmin, Buku Kerja Siswa Madrasah Aliyah, (Ranma Media Pustaka.2005) h. 56
[2] Dr. Husni Rahim, Husni,  Pendidikan Agama Islam, (Departemen Agama RI, Jakarta , 1999.) h. 76
[3] Drs. H. Amirudin, dkk, Pendidikan Agama Islam 2, (Bumi Aksara, Jakarta, 2001.) h. 121
[4] Drs. H. Amirudin, dkk, Pendidikan Agama Islam 2, (Bumi Aksara, Jakarta, 2001.) h. 125
[5] Drs. Hadi Burhan, Nurul,  dkk, Pendidikan Agama Islam, (Surya Angksa, Semarang, 1994.) h. 23
[6] Drs. Djamhuri, dkk, Aqidah AklaqAneka Ilmu, (Semarang, 1992.) h. 14

No comments:

Post a Comment