MAKALAH AQIDAH AKHLAK "AKHLAK TERHADAP KELUARGA"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
seorang muslim yang baik kita tentu tau bahwa ahlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting . karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa. Dan setiap
orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak
yang sukses, berbakti kepada kedua orang tua serta menjadi lebih baik dan
sholeh. Maka dari itu jika kita mamang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Melakukan apa yang telah di
perintahkan oleh orang tua dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari
kita seperti lupa terhadap kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah
kita harus memiliki ahlak yang sempurna Terhadap orang tua kita .Ahlak
merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadiranya hingga saat
ini semakin di rasakan.Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad
SAW. Adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa
faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau antara lain karena dukungan
akhlaknya yang prima.
Kepada umat manusia , khususnya yang
beriman kepada Allah SWT diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad
SAW. Di jadikan sebagai contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Perhatian
terhadap pentingnya akhlak kini muncul kembali, yaitu di saat bangsa Indonesia
di hadapkan pada masalah moral dan akhlak yang cukup serius , yang kalau di
biarkan akan menghancurkan masa depan bangsa Indonesia sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana
pengertian akhak terhadap keluarga ?
b. Bagaimana
sikap yang harus ditunjukan orang tua terhadap anak ?
c. Bagaimana
sikap yang harus ditunjukan anak kepada orang tua ?
C Tujuan penulisan
a. Mengetahui
pengertian akhlak teradap keluarga.
b. Mengetahui
sikap yang bagaimana yang harus ditunjukan orang tua terhadap anak.
c. Mengetahui
sikap yang bagaimana yang harus ditunjukan anak kepada orang tua.
D. Manfaat Penulisan
a. Makalah
ini bermanfaat untuk dosen, terutama untuk bahan reverensi dalam pengajaran
Hubungan IPS dan Ilmu Sosial.
b. Makalah
ini bermanfaat untuk pembaca sebagai bahan pembelajaran guna menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai pengertian IPS dan ilmu sosial, persamaan dan
perbedaan IPS dengan ilmu sosial dan hubungan IPS dan ilmu sosial.
c. Makalah
ini bermanfaat untuk masyarakat umum umtuk mengetahui lebih mengenai Hubungan
IPS dan Ilmu Sosial.
PEMBAHASAN
A. Akhlak terhadap keluarga
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu
Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak
menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia
melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah
Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang
muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari
kedua belah pihak.
Jadi akhlak kepada Orang Tua adalah
Menghormati dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti
kepada keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Seorang kepala keluarga berkewajiban
mengatur dan mengelola sistem yang akan diberlakukan di dalam keluarganya
tersebut. Sistem yang dibangun tersebut setidaknya mengakomodasi
kepentingan-kepentingan anggota keluarganya secara keseluruhan, dan sebagai
konsekwensinya seluruh anggota harus mempunyai komitmen untuk tidak keluar dari
peraturan yang disepakati, sehingga dengan demikian diharapkan terjadi
keharmonisan di antara anggota keluarga tersebut.
Kata keluarga secara etimologisnya
terdiri dari kata “kula” dan “warga”. Kula
artinya saya, hamba,
seorang ahli yang
tugasnya berkewajiban mengabdikan
diri, sedangkan warga artinya
anggota, dengan demikian keluarga adalah kesatuan dimana anggota-anggotanya
mengabdikan diri untuk kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu:
a) Keluarga
merupakan suatu lembaga sosial yang terkecil dari masyarakat.
b) Keluarga berarti
sekelompok manusia yang
hidup bersama karena
adanya ikatan
c) perkawinan,
hubungan darah dan biasanya hidup dalam satu rumah.
d) Keluarga adalah
suatu pergaulan sosial
karenanya menimbilkan perasaan
e) sosial
dari anggota keluarga.
Ditinjau
dari segi pendidikan,
keluarga adalah lingkungan
pendidikan pertama bagi anak. Menurut kharuddin
dalam sosiologi keluarga,
keluarga adalah kelompok primer yang
terpenting dalam masyarakat.
Secara historis keluarga
terbentuk paling tidak
dari satuan yang merupakan
organisasi terbatas dan
mempunyai ukuran yang
minimum, terutama pada pihak-pihak
yang pada awalnya
mengadakan suatu ikatan.
Dengan kata lain, keluarga tetap
merupakan bagian dari masyarakat
total yang lahir
dan berada di dalamnya
yang secara berangsur(-angsur akan
melepaskan ciri-ciri tersebut
karena tumbuhya mereka kearah pendewasaan.
Beberapa
sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga diantaranya:
1. Tanggung
jawab
Tanggung jawab harus ditunjang dengan kemampuan di
berbagai bidang termasuk kemampuan leadership (kepemimpinan), dan disadari
ataupun tidak, sikap bertanggung jawab ini akan menjadi contoh atau tauladan
bagi anggota keluarga yang lain, karena sikap bertanggung jawab tidak hanya
dibutuhkan oleh sang pemimpin tapi juga harus menjadi karakter setiap anggota
keluarga, bahkan seluruh anggota masyarakat dan bangsa.
Tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga
adalah :
a) Memberi
nafkah yang halal kepada keluarganya
Memberi
nafkah yang halal kepada keluarganya merupakan hal yang utama, nafkah yang
diberi dapat berupa materi, sandang, pangan, dan papan, atau kebutuhan tambahan
lainnya apabila diperlukan, agar anggota keluarganya dapat hidup dengan layak,
b) Memberi,
mengenalkan, mengajarkan agama
Memberi,
mengenalkan, mangajarkan pengetahuan dan pendidikan agama kepada anggota
keluarganya adalah suatu kewajiban agar anggota keluarganya mengenal dan takut
akan Tuhan sehingga mau melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta
memiliki perilaku dan akhlak yang baik agar dapat selamat di dunia maupun
akhirat.
c) Melindungi
keluarganya
Selain
itu tanggung jawab seorang ayah yang tak kalah pentingnya adalah melindungi
kesejahteraan dan keselamatan keluarganya dari segala macam ancaman atau hal
buruk lainnya
d) Menanamkan
sikap dan teladan yang baik
Menanamkan
sikap disiplin, jujur, rendah hati, rela berkorban, tenggang rasa, menghormati
orang yang lebih tua, tidak melawan orang tua, tidak berkata kasar, bertanggung
jawab dan perilaku baik lainnya kepada keluarganya terutama pada anaknya sejak
dini, serta memberi contoh atau teladan yang baik kepada keluarganya.
e) Mengenalkan
hal yang baik dengan yang buruk
Mengenalkan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anggota keluarga
terutama sang anak sejak dini agar dapat membedakan yang mana perbuatan yang
baik dengan yang buruk
f) Memberikan
pendidikan formal kepada anaknya
Seorang
ayah bertanggung jawab untuk menyekolahkan anaknya sampai anaknya menjadi insan
yang cerdas dan berhasil, serta mampu untuk terjun ke masyarakat untuk mencari
nafkah kelak sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa
g) Mengawasi
anak-anaknya
eharusnya
senantiasa menyempatkan waktu untuk anak- anaknya dan selalu memantau dan
mengawasi anak-anaknya agar anak-anaknya terhindar dari perbuatan-perbuatan
menyimpang
h) Merawat
Anggota Keluarga
Orang
tua memiliki kewajiban untuk merawat anggota keluarganya, baik ketika seorang
anak yang masih kecil, atau seorang anggota keluarga yang sedang sakit
i) Menjaga
keutuhan keluarga
Menjaga keutuhan
keluarga dapat dilakukan dengan cara membina hubungan yang harmonis antar
anggota keluarga, peduli dan menyayangi anggota keluarganya.
Tanggung jawab Ibu terhadap keluarga,
yakni :
Pada umumnya tanggung jawab seorang ibu
sama seperti dengan tanggung jawab ayah. Perbedaannya apabila dia seorang
Single Parent, maka seorang Ibu wajib mencari nafkah untuk anak-anaknya.
Apabila bukan single parent, maka Ia tidak memiliki kewajiban untuk mencari
nafkah dan sebaiknya seorang Ibu dapat memasak dan bertanggung jawab untuk
menyediakan hidangan yang baik kepada keluarganya.
Tanggung Jawab Anak
Terhadap Keluarga
a) Tidak
boleh melawan perkataan orang tua
Seorang
anak sudah seharusnya menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya dan
tidak boleh melawan dan membangkang selama perbuatan tersebut merupakan
perbuatan yang baik dan benar, karena dianggap orang tua dijadikan contoh dari
perilaku anak-anaknya
b) Tidak
berkata kasar dan menyakiti orang tua
Orang
tua sudah melahirkan dan membesarkan anak hingga anak tersebut dapat tumbuh
besar. Selain itu orang tua telah memberikan pendidikan dan pengetahuan agama
sehingga anak tidak boleh berkata kasar yang dapat menyakiti orang tuanya baik
dari segi fisik atau pun dari perasaan orang tua karena perbuatan tersebut
merupakan dosa besar.
c) Belajar
dengan giat
Seorang
anak telah diberi pendidikan formal oleh orang tuanya (disekolahkan), alangkah
baiknya seorang anak menghargai apa yang telah orang tua nya berikan dengan
belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh sehingga membuahkan hasil dan dapat
berguna di masa depan
d) Merawat
anggota keluarga
Apabila
ada anggota keluarga seperti ibu, ayah, kakak, atau adik yang sakit sehingga
membutuhkan bantuan, maka seharusnya seorang membantu untuk merawat orang tua
atau saudara kandungnya. Selain itu apabila Ia memiliki adik, merawat anggota
keluarga juga dapat dilakukan dengan merawat adik yang masih kecil dan
mengajaknya bermain permainan yang mengandung hal positif
e) Melindungi
saudara kandungnya
Seorang
anak berkewajiban untuk saling melindungi sesama saudara kandung. Terutama
seorang kakak seharusnya melindungi adiknya.
f) Peduli
terhadap keluarga
Peduli
dengan keluarga disini maksudnya seorang anak (terutama yang sudah remaja)
diharapkan tidak terlalu asik dengan dunianya sendiri sehingga lupa akan
keluarganya. Karena ditakutkan akan adanya penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi apabila anak tersebut kurang diawasi oleh orang tuanya
2. Kerjasama
Kerjasama yang baik dalam mendidik anak itu antara
lain dalam bentuk sama-sama meningkatkan keshalehan dirinya sebagai orang tua,
karena mendidik anak itu harus dengan keteladanan yang baik, juga tidak ada
kontradiksi antara sikap bapak dengan ibu dalam mendidik anak dan sebagainya.
Keharusan kita bekerjasama dalam hal-hal yang baik,
dinyatakan Allah SWT dalam firmannya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran (QS Al Maidah: 2).
3. Perhitungan
dan Keseimbangan
Besar kecilnya kepemimpinanan membutuhkan
perhitungan dan keseimbangan yang tepat. Apalagi di dalam sebuah keluarga, tentu
harus ada yang namanya perhitungan dan keseimbangan yang baik. Pengaturan dan
keseimbangan dalam kehidupan keluarga dituntut oleh ajaran Islam.
4. Disiplin
Disiplin dalam Keluarga adalah kunci sukses dalam
pendidikan seluruh pihak terkait dalam rumah tangga seperti suami, istri, dan
anak. Disiplin adalah konsisten terhadap aturan yang dibuat serta dilakukan
secara berkelanjutan dan terus menerus. Aturan hendaknya mempunyai visi yang
berdampak jauh ke depan, bukan kebaikan jangka pendek.
Dalam kehidupan berkeluarga, sikap kedisiplinan begitu
penting. Untuk mendapatkan kesejahteraan, seorang kepala keluarga perlu
memiliki sikap disiplin dalam mengatur waktu untuk bekerja, ibadah dan
istirahat, demikian juga seorang anak, untuk menggapai cita-citanya dia harus
rela mendisiplinkan diri dan waktunya untuk belajar, bermain, ibadah dan
istirahat. Tanpa kedisiplinan, keteraturan hidup susah untuk tercapai.
5. Kasih
sayang
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati
dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi
diri sendiri sendiri yang berlandaskan hati nurani. Kasih Sayang dalam keluarga
sebagai suatu kesatuan dan pergaulan yang paling awal. Sebagai satu kesatuan
merupakan gabungan dari beberapa orang yang ditandai oleh hubungan genelogis
dan psikologis yang saling ketergantungan dengan karakteristiknya yang berbeda.
Di antara perasaan-perasaan mulia yang ditanamkan
Allah di dalam keluarga adalah perasaan kasih sayang. Seorang ayah rela bekerja
keras mencari nafkah tentu karena kasih sayang terhadap anak dan istrinya,
seorang ibu tanpa mengeluh dan tak kenal lelah mengandung anaknya selama
sembilan bulan, inipun dilandasi cinta dan kasih sayang kepada sang jabang
bayi, bahkan setelah sang anak lahir, dia pun rela mengorbankan diri dan
waktunya untuk membesarkan anaknya tersebut, serta masih banyak lagi contoh
keajaiban dari kekuatan besar yang dinamakan cinta yang merupakan anugrah dari
Allah SWT.
Walaupun
cinta dan kasih sayang ini adalah sifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap
insan, tapi ternyata tidak semua orang mudah mendapatkannya, karena untuk
mendapatkannya diperlukan sebuah perjuangan. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah
menjadikan kasih sayang di dalam hati orang-orang yang dikehendaki-Nya dari
para hamba-Nya. Dan sesungguhnya Allah hanya mengasihi hamba-hamba –Nya yang
suka mengasihi.”
Dengan demikian, perjuangan untuk mendapatkan kasih
sayang-Nya adalah dengan berusaha sekuat tenaga dan terus menerus memancarkan
kasih sayang kepada-Nya dan kepada sesama, karena semakin ia menyayangi atau
mengasihi-Nya maka kasih sayang-Nya akan semakin ia dapatkan.
B. Sikap yang harus ditujukaan
orang tua kepada anak
Sikap menghormati tidak hanya berlaku
untuk orang yang memiliki pangkat lebih tinggi atau yang usianya di atas kita.
Sikap hormat juga perlu diterapkan dalam sebuah keluarga. Peran keluarga untuk
mewujudkan sikap saling menghormati satu sama lain sangat dibutuhkan. Pasalnya,
setiap orang tentu ingin dihormati, begitu pun diri kita sendiri. Berikut
adalah sikap yang harus orangtua tunjukan terhadap anak :
a) Menjaga
Ucapan
Ucapan
orang tua ini sangat berpengaruh terhadap akhlak sang anak. Jika orang tua
terbiasa berbicara dengan nada tinggi, bahasa kotor dan tidak tepuji serta
ucapan-ucapan yang tidak baik dan tidak
layak di didepan anak, maka anak secara tidak langsung akan terbentuk dengan
akhlak yang buruk. Ia akan mengikuti bahasa orang tuanya dan menerapkannya.
Oleh karena itu, jagalah lisan dari ucapan-ucapan yang tidak baik, seperti yang
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak ibu atau ayah yang
memarahi anaknya dengan sebutan yang tidak baik dan tidak seharusnya di ucapkan
pada anak. Sering membicarakan keburukan orang lain di depan anak atau menggibah dan lain sebagainya.
b) Lemah
lembut & tidak kasar pada siapapun
Biasakan
untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik, terlebih jika kita telah menjadi
orang tua. Apapun yang ada pada diri kita, akan terserap dan dinilai oleh
anak-anak. Bersikap lembutlah pada siapapun, tidak kasar baik pada pasangan,
anak maupun orang lain.
c) Rajin
membaca
Sejak
kecil anak harus terbiasa melihat kebiasaan baik orang tuanya, salah satunya
adalah membaca buku. Anak akan mengikuti jejak dan hobi yang baik dari orang
tuanya. Ia akan mengikuti kesenangan untuk selalu membaca buku . Jika ingin
anaknya menjadi seorang pecinta ilmu, tanamkanlah pada diri Anda sendiri untuk
mencintai sesuatu yang baru dan pengetahuan yang luas dengan membaca buku.
d) Rajin
beribadah
Rajin
dalam melakukan ibadah hendaklah diperlihatkan pada anak. Kebiasaan orang tua
yang rajin dalam melakukan ibadah ini bukan termasuk dalam hal riya’, namun
bagian dari cara mendidik anak agar anak taat dan terbiasa melakukan ibadah.
Contohnya sholat, membaca Al-Qur’an, bersholawat, berdzikir, melakukan sholat
sunnah, puasa sunnah, dan lain sebagainya.
e) Jangan
bertengkar dengan pasangan di depan anak
Menjaga
keharmonisan rumah tangga tidaklah mudah. Banyak sekali masalah dan
perselisihan yang terjadi silih berganti. Namun, usahakan jangan pernah
bertengkar dengan pasangan di hadapan anak-anak. Karena jika anak sering
melihat pertengkaran orang tuanya, maka hatinya akan sangat terluka, terpukul
dan bahkan bisa trauma serta dapat mempengaruhi mentalnya. Banyak dampak buruk
lainnya yang bisa terjadi pada anak jika orang tua sering bertengkar di depan
mereka atau mereka mendengar pertengkaran orang tuanya.
f) Menjaaga
penampilan
Orang
tua merupakan cerminan bagi anak, dalam hal apapun termasuk dalam mejaga
penampilan. Orang tua yang menjaga penampilannya seperti menjaga kerapihan
rambutnya (bagi seorang ayah), menjaga kebersihan badan dan pakaiannya serta
menjaga keceriaan wajahnya. Secara tidak langsung telah memberikan contoh pada
anak-anaknya tentang kerapihan dan kebersihan.
g) Bersikap
tegas dan penuh wibawa
Usahakan
jangan terlalu memanjakan anak, boleh dan tidak dilarang memanjakan anak, namun
tetap di sisi lain orang tua harus menujukkan sikap ketegasannya. Seperti
contoh, saat anak menginginkan sesuatu (bermain, membeli makanan, berlibur
bersama teman, dll) tidak selamanya orang tua meng”iya“kan apa yang anak
inginkan. Berikan ketegasan pada anak, agar anak terbiasa dengan didikan baik
tersebut sehingga ia bisa lebih mandiri, bisa menahan emosi, bisa belajar sabar
dan tidak lemah. Dibalik ketegasan tersebut, orang tua juga telah menunjukkan
kewibawaannya di hadapan anak. Sehingga anak akan lebih hormat dan lebih segan
serta takut jika melanggar aturan dan perintahnya.
h) Menolong
dan membantu orang lain
Merupakan
sikap dan perilaku terpuji yang harus dimiliki orang tua sebagai tauladan bagi
anak-anaknya. Tunjukkan sikap ringan tangan pada anak-anak agar mereka terbiasa
dan mengikuti akhlak baik ini.
i)
Penuh kasih
sayang
Bersikaplah
dengan baik dan penuh kasih sayang didepan anak-anak. Maka anak-anak akan
terbentuk karakternya untuk menjadi seorang yang penyayang. Jangan lalai dalam
memberikan perhatian, kepedulian dan penuh tanggung jawab. Tunjukkanlah rasa
dan sikap itu di hadapannya, agar anak mengetahui betapa besarnya rasa cinta
dan kasih sayang orang tuanya pada dirinya.
j)
Disiplin dalam
hal apapun
Biasakanlah
untuk bersikap disiplin penuh dalam hal apapun. Ajaklah anak untuk terjun di
dalam kedisiplinan itu. Contohnya disiplin dalam memanage waktu, seperti bangun
pagi langsung biasakan sikat gigi, berwudhu kemudian sholat berjamaah. Sehabis
magrib tidak ada yang menghidupkan televisi maupun bermain gadget dan lain
sebagainya, membiasakan untuk bermurojaah, mengaji, kumpul keluarga dan lain
sebagainya. Disiplin dalam hal belajar, membantu pekerjaan rumah, tanggung
jawab dan lain sebagainya. Disiplin ini akan membantu membentuk sikap dan
karakter anak untuk menjadi orang yang lebih taat, patuh, bertanggung jawab dan
dapat dipercaya.
C.
Sikap anak kepada orang tua
Birrul Wlidain
terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru artinya kebajikan, Al-walidain
artinya dua orang tua atau ibu dan bapak. Birrul Walidain merupakan suatu
istilah yang berasal langsung dari Nabi Muhammad saw, yang berarti berbuat
kebajikan kepada kedua orang tua. Semakna dengan birrul walidain, Al-Qur’an
Al-Karim menggunakan istilah ihsan (wa bi al-walidaini ihsana), seperti yang
terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya…”(QS. Al-Isra’ 23).
Allah SWT mewasiatkan kepada umat
manusia untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tua kita, Allah SWT berfirman:
“Dan
Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya…”(QS.
Al-Ankabut 8)
Allah
SWT juga meletakan perintah berterima kasih kepada kedua orang tua langsung
sesudah perintah berterima kasih kepada Allah SWT. Allah berfirman:
“Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.”(QS. Luqman 14)
Rasulullah
juga mengaitkan bahwa keridhaan dan kemarahan Allah SWT berhubungan dengan
keridhaan dan kemarahan kedua orang tua. Rasulullah bersabda:
“Keridhaan Rabb (Allah) ada pada
keridhaan orang tua, dan kemarahan Rabb (Allah) ada pada kemarahan orang
tua.”(HR. Tirmidzi)
Bentuk-bentuk
Birrul Waldain
a) Mengikuti
keinginan dan saran orang tua
b) Menghormati
dan Memuliakan kedua orang tua
c) Membantu
kedua orang tua secara fisik dan materiil
d) Mendo’akan
kedua orang tua
Demikianlah
Allah SWT dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa
sehingga berbuat baik kepada keduanya menempati posisi yang sangat mulia, dan
sebaliknya durhaka kepada salah satu atau keduanya juga menempati posisi yang
sangat hina. Secara khusus Allah mengingatkan betapa besar jasa dan perjuangan
seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat, dan mendidik anaknya. Kemudian
bapak walaupun tidak ikut mengandung, tetapi dia berperan besar dalam mencari
nafkah, membimbing, melindungi, membesarkan, dan mendidik anaknya hingga mampu
berdiri sendiri, bahkan sampai waktu yang tidak terbatas.
Berdasarkan
hal tersebut maka sangatlah wajar apabila seorang anak menghormati dan
menyanyangi kedua orang tua setelah cintanya kepada Allah SWT.
Beberapa sikap yang
harus anak tujukan kepada kedua orang :
a) Menunjukkan
rasa hormat
Tidak
hanya anak yang harus menghormati orang tua, orangtua juga perlu menghormati
hak anak. Misalnya, seorang anak berhak memilih jurusan apa yang akan
diambilnya di jenjang perguruan tinggi. Untuk mewujudukan rasa saling
menghormati dalam keluarga, orang tua tentu harus menghormati hak anaknya
dengan cara tidak memaksakan kehendak serta memberikan dukungan selama hal
tersebut positif.
b) Lemah
lembut dalam bertutur kata kepada orang tua
Jagalah
setiap tutur kata kita sebagai anak agar senantiasa lemah lembut tatkala berbicara kepada orang tua. Jauhi
ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar. Kepada pimpinan atau bos
kita saja kita bisa berusaha santun (meskipun terkadang hanya basa-basi),
seharusnya kita pun bisa bertutur lemah lembut kepada orang tua. Kadang kita
temui anak yang berkata kepada orang tuanya dengan cara berteriak-teriak.
c) Membantu
berbagai pekerjaan rumah
Banyak
dari kita yang tidak menyadari sebenarnya ada berbagai rutinitas orang tua,
terutamanya Ibu yang sebenarnya cukup melelahkan, namun atas dasar tanggung
jawab sebagai orang tua, perkara-perkara rutinitas dalam keseharian itu tidak
menjadikan mereka berkeluh kesah. Maka tidak ada salahnya bagi kita untuk
membantu meringankan beban orang tua tersebut, seperti halnya membantu mencuci
piring, menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan rumah dan semisalnya.
Meskipun mungkin kita tidak setiap hari membantu dalam meringankan
pekerjaan-pekerjaan tersebut, tapi niscaya itu akan membuat orang tua merasa
bahagia.
d) Ringan
tangan menjalankan perintah orang tua
Jika
orang tua memerintahkan suatu hal kepada kita, yang mana hal tersebut dapat
kita jalankan, maka janganlah menolak atau menunda-nunda jika memang kita tidak
memiliki udzur dalam perkara tersebut. Orang tua ‘melayani’ kita sejak kita
lahir, sejak masih bayi hingga dewasa dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Sungguh tidak pantas ketika tiba saatnya orang tua kita memerintahkan kita
untuk melakukan suatu perkara yang sanggup kita kerjakan, namun kita
mencari-cari alasan untuk mengelak dari perintah tersebut.
e) Senantiasa
bersikap sopan dan santun
Tidak
sekedar ucapan yang lemah lembut saja yang harus kita jaga, namun juga disertai
dengan sikap sopan dan santun terhadap orang tua. Semisal kita mengucapkan
salam ketika pulang, tidak sekedar seperti orang masuk pasar. Terlebih lagi
kita harus menjauhi sikap kurang ajar kepada orang tua.
f) Bersikap
sabar dan menahan marah
Sering
kali kita mendengar ucapan dari sekian banyak orang terkait orang tua yang
semakin bertambah usia mereka, maka akan semakin ‘rewel’ sikap mereka, seperti
anak kecil lagi. Terkadang dipicu oleh kondisi kesehatan yang sudah tidak prima
lagi, terkadang orang tua semakin usianya renta mereka jadi lebih sensitif dan
mudah marah. Dalam keadaan seperti ini kita harus berusaha untuk menahan diri
dengan bersabar. Bahwasanya surga itu adalah tempat yang salah satu ciri-ciri
penghuninya adalah mereka yang dapat menahan marah.Bayangkan bagaimana
kesabaran orang tua mengasuh kita sejak kecil hingga dewasa, sabar menghadapi
kebandelan kita, sabar menasehati kita, dll.
g) Tidak
menyia-nyiakan kerja keras orang tua
Di jaman
sekarang ini, banyak kita temui anak yang tidak bisa menghargai perjuangan dan
kerja keras orang tuanya dalam menafkahi mereka, menyekolahkan mereka, dan hal
yang semisalnya yang notabene perjuangan tersebut adalah untuk membuat kita
menjadi lebih baik. Semisal bentuk tidak menghargai perjuangan dan kerja keras
orang tua adalah: bolos sekolah, menghambur-hamburkan uang pemberian orang tua,
malas belajar, dan sikap negatif lainnya yang dilakukan seorang anak.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu
Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak
menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia
melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan
pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua
adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya
orang muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan
kakek dari kedua belah pihak.
Jadi akhlak kepada Orang Tua adalah
Menghormati dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti
kepada keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Beberapa sikap yang harus dimunculkan
oleh setiap anggota keluarga :
a. Tanggung
jawab
b. Kerja
sama
c. Perhitungan
dan keseimbangan
d. Disiplin
e. Kasih
sayang
Beberapa sikap yang
harus orangtua tunjukan terhadap anak :
a. Menjaga
ucapan
b. Lemah
lembut dan tidak kasar pada siapapun
c. Rajin
membaca
d. Rajin
beribadah
e. Tidak
bertengkar dengan pasangan di depan anak
f. Menjaga
penampilan
g. Tegas
dan penuh wibawa
h. Menolong
dan membantu orang lain
i.
Penuh kasih
sayang
j.
Disiplin dalam
hal apapun
Beberapa sikap yang
harus anak tunjukan terhadap orangtua :
a. Menunjukan
rasa hormat
b. Lemah
lembut dalam bertutur kata kepada orangtua
c. Membantu
berbagai pekerjaan rumah
d. Sopan
santun terhadap orangtua
e. Sabar
dan menahan amarah
f. Tidak
menyia-nyiakan kerja keras orangtua
B.
Kritik dan saran
a. Saat
ini masih banyak anak muda yang ketika dengan orangtuanya tidak menunjukan rasa
hormat maupun sopan santun, oleh karena itu semua generasi muda agar menghormati
dan menyayangi orangtuanya kapanpun dan dimanapun kita berada serta berbaktilah
dan janganlah durhaka kepada keduanya.
b. Masih
banyak anak muda ketika bertutur kata terhadap orangtanya masih kurang sopan,
oleh karea itu kita sebagai anak harus bersikap lemah lembut ketika berbicara
kepada mereka sebab, orangtua akan merasa bahwa anaknya menghormati mereka
sebagai orangtua yang harus dihormati.
DAFTAR PUSTAKA
Daud
Ali, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama
Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Ilyas,
Yunahar. 2011. Kuliah Akhlak.
Yogyakarta :LPPI
Khalimi.2009. Pembelajaran Aqidah Akhlak. Jakarta :Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
No comments:
Post a Comment