MAKALAH ILMU MANAJEMEN PEMBAGIAN KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur organisasi adalah keseluruhan dari
tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi yang ada sehingga
merupakan suatu kesatuah hamonis, yakni diarahkan dan dikembangkan secara terus
menerus pada suatu tujuan tertentu menuju kondisi optimal, struktur suatu
organisasi di gamarkan dalam bentuk suatu skema organisasi atau organigram,
yaitu suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbgai hubungan organisatoris,
baik vertikal maupun horizontal, antarbagian maupun antarindividu. Dengan kata
lain, oganigram memberikan gambaran tentang struktur personalia, yakni
penempatan individu-individu pada posisi-posisi yang da dalam suatu organisasi.
Hal ini maksudkan untuk menentukan siapan-siapan yang memegang tampuk
jpimpinan, apa dan kepada sipa ugas, wewenang, tanggung jawab, serta posisi
diberikan.
Perlu diperhatikan di sini, ahwa penyusunan stuktu organisasi perlu dilandasi ole hide dan imajinsi yang memungkinkan perkembangnya diri individu yang akan menangani permasalahan organisasi, Tentunya dalam hal ini individu akan dituntut untuk memiliki “kemampuan abstraksi” pada tingkat tertentu sehingga mampu menghayati dan menyderhanakan kenyataan-kenyataan yang ada (dalam dimensi ruang dalam waktu).
Perlu diperhatikan di sini, ahwa penyusunan stuktu organisasi perlu dilandasi ole hide dan imajinsi yang memungkinkan perkembangnya diri individu yang akan menangani permasalahan organisasi, Tentunya dalam hal ini individu akan dituntut untuk memiliki “kemampuan abstraksi” pada tingkat tertentu sehingga mampu menghayati dan menyderhanakan kenyataan-kenyataan yang ada (dalam dimensi ruang dalam waktu).
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian organisasi ?
b. Struktur
organisasi ?
c. Pembagian
kerja ?
d. Departementalisasi
?
e. Bentuk-bentuk
struktur organisasi ?
Pengertian
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama
untuk tujuan bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah
sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpul dan berkerja sama secara
rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana,
data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengertian Organisasi Menurut Definisi Para Ahli
Pengertian Organisasi Menurut Definisi Para Ahli
Ditinjau dari pengertian organisasi yang
beragam seperti pengertian organisasi secara umum dan luas, para ahli juga
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian organisasi antara lain sebagai
berikut :
1.
Stoner;
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan melalui mana orang-orang dibawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama2.
2.
W.J.S.
Poerwadarminta; Organisasi adalah susunan serta
ketentuan dari berbagai macam sisi (orang atau grup) hingga menjadi satu
kesatuan yang teratur.3.
3.
James
D. Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.4.
4.
Janu
Murdiyatmoko; Organisasi ialah satu sistem sosial
yang memiliki jati diri kolektif dengan cara yang tegas, progja yang pasti,
prosedur juga langkah-langkah dalam bekerja 5.
5.
Chester
I. Bernard; Arti organisasi adalah suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.6.
6.
Drs.
H. Malayu S,P, Hasibuan; Organisasi adalah sebagai proses
penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
7.
Max
Weber; Definisi organisasi adalah suatu kerangka hubungan
terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh
yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan
kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana
tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.
·
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
Ernie (2006), menyatakan ada 4 (empat) faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
a.
Strategi Organisasi
Strategi
organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika
struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka
struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka,
jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada
perubahan struktur organisasi.
b.
Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai
faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah
tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut
barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa
pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak
sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar
jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen
penghasil produk-produk konveksi.
Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut.Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan
Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut.Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan
c.
Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah
terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga,
faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah
organisasi.
d.
Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi
juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis
akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan
tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang
cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
·
Fungsi Struktur Organisasi
a.
Kejelasan Tanggung Jawab
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan
apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
b.
Kejelasan Kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang dalam
struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun
hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan
kepada seseorang.
c.
Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan
uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
d.
Kejelasan Jalur Hubungan
Dalam
rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam
sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam
struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat
saling menguntungkan. Pola
dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak
perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada
jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas
jangkauannya, namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami
perubahan.
Yang perlu mendapat perhatian dalam mengisi struktur
organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis
tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam
struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur :
Ø unsur pimpinan
Ø unsur pembantu
pimpinan
Ø unsur pelakasana
tugas pokok
Ø unsur pelaksana
tugas-tugas fungsional
Pembagian kerja adalah merupakan penjadwalan kerja
personila karyawan di suatu perusahaan.Fungsi pembagian kerja adalah utuk
memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja .Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan degan efektif dan efisien.
Dengan adanya prinsip orang akan memberikan jaminan
terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin
menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang
manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya. Dalam
Pembagian kerja karyawan harus memiliki sikap seperti dibawah ini :
· Wewenang dan tanggung jawab (Authority and
responsibility).
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang
untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti
pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap
pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar terletak
pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi
terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewenang terbesar adalah
manajer puncak.
·
Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan
patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan
erat dengan wewenang. Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat
dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari
manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
·
Kesatuan
pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan
tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan
tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja
terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh
karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan
(unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
D.
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Ada beberapa cara dimana organisasi dapat
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sekali
lagi, proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut
departementalisasi atau departementasi. Departementalisasi
juga dibagi menjadi 2 yaitu:
· Departementalisasi
Fungsional
Departementalisasi
fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan
sejenis untuk membentuk satu satuan organisasi. Semua individu- individu yang
melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, seperti seluruh personalia
,penjualan, akuntansi, programmer computer, dan sebagainya.
· Departementalisasi
Divisional
Banyak
perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur
organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu
kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk
divisi- divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan
memasarkan produknya sendiri.
Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah.kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan satuan bebas seperti halnya perusahaan terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum, wewenang kepala divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan divisi-divisi lain.
Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah.kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan satuan bebas seperti halnya perusahaan terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum, wewenang kepala divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan divisi-divisi lain.
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas,
wewenang serta tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai
berikut :
1.
Struktur
Organisasi Lini
Organisasi
bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini,
wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga
sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada
ataan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini
adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi
kerjanya masih sederhana
Ciri-Ciri
Struktur Organisasi Lini :
Kesatuan
perintah terjamin; Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan; Organisasi
tergantung pada satu pimpinan.
2.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Ciri-Ciri
Struktur organisasi fungsional :
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah,
Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi,Penghematan
waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
3.
Struktur
Oranisasi Garis dan Staf
Struktur
organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar,
daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang
banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan
bantuan staf. Staf adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi
nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4.
Struktur
Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur
organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang
menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
Struktur Organisasi Di
Buat Dengan Maksud :
Memperlihatkan pola hubungan antara
anggota organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi
mengerti dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung jawab.
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan
adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan oleh seorang individu,
pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan masing-masing tahap
diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu mengkhususkan diri dalam melakukan
bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh kegiatan.
Amirullah,
dkk. 2004. Pengantar Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu
Wiludjeng,
Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Garaha Ilmu
http://obay04.blogspot.co.id/2013/02/manajemen-dan-organisasi.html
http://diyahsetyo.blogspot.co.id/2015/05/makalah-manajemen-dan-organisasi_8.html
No comments:
Post a Comment