1

loading...

Monday, October 29, 2018

MAKALAH ISU-ISU AKTUAL DALAM PENDIDIKAN AKSES DAN EQUITY (pemerataan) PENDIDIKAN

MAKALAH  ISU-ISU AKTUAL DALAM PENDIDIKAN  AKSES DAN EQUITY (pemerataan) PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum.wr.wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang masih memberikan kesehatan dan kemudahan untuk menyusun tugas makalah mata kulia Isu-isu actual dalam pendidikan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada nabi MUHAMMAD SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman yang gelap menuju zaman yang terang-benerang yang penulis rasakan saat ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kulia Isu-isu actual dalam pendidikan, dalam rangka memperlancar pembelajaran sebagai salah satu bahan rujukan atau referensi. Dalam proses pembelajaran mata kulia Isu-isu actual dalam pendidikan pada saat sedang berlangsung.
Menyadari dalam pembuat makalah ini pasti banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Wassalamualaikum.wr.wb
Bengkulu,

Penulis



DAFTAR ISI
Halaman Cover.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A.    Latar Belakang.............................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah......................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A.    Akses Pendidikan.......................................................................... 2
B.     Equity (pemerataan) Pendidikan................................................... 3
BAB III PENUTUP......................................................................................
A.    Kesimpulan.................................................................................... 5
B.     Saran.............................................................................................. 5
Daftar Pustaka................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Era global ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi dalam semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM yang berkualit
as. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri dan bagi masyarakat menengah ke bawah. Mereka yang paling memerlukan layanan pendidikan dalam mengantisipasi persaingan global di samping penyandang buta huruf adalah masyarakat miskin di tempat-tempat yang jauh dan tersebar.
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Karena itu, Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Kurang meratanya pendidikan di Indonesia menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini belum ada langkahlangkah strategis dari pemerintan untuk menanganinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana akses Pendidikan di Indonesia saat ini?
2.      Bagaimana pemerataan Pendidikan di Indonesia saat ini?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui akses Pendidikan di Indonesia saat ini
2.      Untuk mengetahui pemerataan Pendidikan di Indonesia saat in


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Akses Pendidikan
Akses pendidikan menurut KBBI adalah jalur masuk. sehingga akses pendidikan adalah jalur masuk pendidikan, akses terhadap pendidikan yang merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar kelompok bisa menikmati pendidikan secara sama.[1]
Artinya, akses pendidikan adalah cara atau kesempatan seseorang dalam mendapatkan hak untuk melangsungkan pendidikan. Karna pendidikan adalah hak setiap warga negara, dengan pendidikan diharapkan terjadinya perubahan pola pikir (mainstream) atau cara pandang dan dengannya  perubahan ke arah kemajuan akan menjadi kenyataan.  Ia merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan.
. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasi pada bulan Februari 2015, terdapat 82.190 wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 13,37% tidak memiliki fasilitas Sekolah Dasar (SD) termasuk Madrasah Ibtidaiyah pada Desember 2014, sebanyak 3,89% belum memiliki fasilitas Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) dan 11,54% belum memiliki fasilitas Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Secara total, ada 12.706 desa dari keseluruhan 82.190 desa yang belum memiliki fasilitas pendidikan.[2]
Angka tersebut tentu bukan angka yang kecil. Minimnya fasilitas pendidikan tersebut merupakan penyebab utama tingginya angka anak-anak putus sekolah di Indonesia. Semakin tinggi angka persentase daerah yang tidak memiliki fasilitas pendidikan, semakin tinggi pula angka persentase masyarakat yang putus sekolah. Bukannya tidak ingin bersekolah, tapi tidak ada fasilitas atau akses yang memadai. Perlu kita akui bahwa anak-anak Indonesia memiliki semangat menempuh pendidikan yang tinggi. Kita sering melihat berita mengenai anak-anak yang rela menempuh perjalanan berliku untuk sampai ke salah satu sekolah di kecamatan atau desa lain. Ini adalah permasalahan mengenai akses pendidikan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah dan Kita juga harus ikut andil dalam hal ini.

B.     Equity (pemerataan ) pendidikan
Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan  lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat dengan persaingan antar bangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global.
. TAP MPR No. IV/MPR/1999 mengamanatkan, antara lain:
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.
Artinya, Pendidikan akan menciptakan masyarakat terpelajar yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang maju, mandiri, demokratis, sejahtera, dan bebas dari kemiskinan.[3] Dalam menciptakan masyarakat yang diingin tidaklah berjalan dengan mudah karna sampai sekarang pendidikan di Indonesia, belum merata secara sepenuhnya hal ini disebabkan beberapa factor. Pertama, tidak meratanya pendidikan di Indonesia di sebabkan oleh pergantian kurikulum yang tidak konsisten. Contohnya saja penggunakan kurikulum CBSA, KBK, KTSP dan K2013. Di tengah-tengah ketidak merataannya pendidikan di indonesia pemerintah tiba-tiba saja mengeluarkan kebijakan pergantian kurikulum menjadi K13 padahal saat ini fasilitas yang ada di setiap daerah berbeda-beda, ada yang sudah maju dan ada pula yang masih sekedarnya.
Kedua, Fasilitas juga menjadi faktor penting di dalam pemerataan tingkat pendidikan di Indonesia, karena dangan fasilitas yang baik dan mendukung akan mempermudah para pengajar menyampaikan materi pembelajaran dan ini juga mempermudah para siswa untuk mengerti tentang materi yang di sampaikan. Tapi, di Indonesia setiap daerahnya belum tentu memiliki buku pelajaran dan referensi yang sama, bahkan masih ada sekolah-sekolah yang buku-bukunya tidak lengkap. Belum lagi ada sekolah-sekolah yang fasilitas lab, Komputer dan kelasnya masih belum memadai. Padahal ini termaksud penunjang yang paling penting dalam proses pembelajaran.
Ketiga, kualitas pengajar rendah ini karena kurangnya bimbingan yang di berikan kepada pengajar dalam hal mengajar dan terkadang ini adalah akibat dari kurangnya Sumber Daya Manusia di suatu daerah menyebabkan secara terpaksa para pengajar yang belum siap mengajar sudah di jadikan pengajar, tentu saja ini sangat menghambat kemajuan pendidikan di daerah tersebut.[4]
Solusi untuk masalah ini adalah pemerintah seharusnya lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil dan tidak hanya sibuk memajukan daerah-daerah yang sebenarnya sudah baik tingkat pendidikannya, memberikan sarana dan fasilitas yang memadai di setiap daerah sampai semua daerah sudah memiliki fasilitas yang baik. Lalu, memperbaiki kurikulum agar terjadi keseimbangan antara keinginan memperbaiki sistem pendidikan dengan saran perwujudtanya.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dapat kita lihat dari pembahasan diatas bahwa saat ini, Pendidikan di Indonesia masih memperhatinkan ditengah-tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat. Hal ini dikarnakan beberapa factor masalah yang dihadapi oleh Negara kita, dari kemiskinan hingga masalah lainnya. Membuat Indonesia kurang focus pada permasalahan  pendidikan saat ini.

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini pasti tidak luput dari kesalahan maka dari itu, penulis meminta kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Agar kedepannya penulis akan membuat makalah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.



Daftar Pustaka
Hanifa zulfitri. 2017. Permasalahan akses pendidikan.di Indonesia. https://www.slideshare.net/HanifaZulfitri/akses-pendidikan. diakses pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul 20.41

Sufiana tan. 2017. Peningkatan akses pendidikan di Indonesia. https://www.kompasiana.com/sufianatan/58b1918c107f61e8083debc0/peningkatan-akses-pendidikan-di-indonesia. diakses pada 15 Oktober 2018 pukul 21.02

Ali imron. Kebijaksaan dalam pendidikan Indonesia . Pt bumi aksara, Jakarta.

Annisa fitriani. 2016. Esai tiga factor tidak meratanya pendidikan di Indonesia. https://www.kompasiana.com/fitrikanisa/575185c5f17a61dc08899c17/esai-tiga-faktor-tidak-meratanya-pendidikan-di-indonesia. diakses pada 10 Oktober 2018 pukul 22.57



[1] Hanifa zulfitri. 2017. Permasalahan akses pendidikan.di Indonesia. https://www.slideshare.net/HanifaZulfitri/akses-pendidikan. diakses pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul 20.41
[2] Sufiana tan. 2017. Peningkatan akses pendidikan di Indonesia. https://www.kompasiana.com/sufianatan/58b1918c107f61e8083debc0/peningkatan-akses-pendidikan-di-indonesia. diakses pada 15 Oktober 2018 pukul 21.02
[3] Ali imron. Kebijaksaan dalam pendidikan Indonesia . (Pt bumi aksara, jakarta ). Hlm 113-114
[4] Annisa fitriani. 2016. Esai tiga factor tidak meratanya pendidikan di Indonesia. https://www.kompasiana.com/fitrikanisa/575185c5f17a61dc08899c17/esai-tiga-faktor-tidak-meratanya-pendidikan-di-indonesia. diakses pada 10 Oktober 2018 pukul 22.57

No comments:

Post a Comment