|
PENGARUH KEBERADAAN ONLINE SHOP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN BENGKUL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau
jasa secara berlebihan, walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan. Dalam
Islam hal ini termasuk ke dalam perilaku mubadzir yang dijelaskan pula dalam
QS. Al-Isra: 27:
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.[1]
Apa yang
sudah dijelaskan dari ayat tersebut bahwa Islam sendiri tidak memperbolehkan
bahkan melarang manusia untuk tidak berperilaku konsumtif atau boros, karena
hal ini termasuk ke dalam perilaku tidak terpuji. Perilaku ini tidak
mengajarkan manusia untuk lebih berhemat dan memikirkan orang lain yang belum
tentu bisa mendapatkan apa yang dia punya.
Pada
dasasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen secara umum adalah menghabiskan
produk produk dan jasa namun tidak berlebihan. Apabila konsumen menghabiskan
barang secara berlebihan dan meninggalkan pola produksi maka hal tersebut
tergolong perilaku konsumtif.[2]
Perilaku
konsumtif ini dilakukan hanya untuk mencapai kepuasan maksimal serta
meningkatkan gengsi demi memperlihatkan status sosial semata. Seperti dalam
belanja, yang biasanya seseorang hanya membeli barang yang memang diperlukan
dan dibutuhkan saja, akan tetapi saat ini cenderung membeli barang yang
diinginkan bahkan bisa dikatakan tidak dibutuhkan. Perilaku konsumtif ini akan
meningkat dengan adanya online shop. Terlebih lagi perkembangan internet
yang sudah luar biasa berkembang. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi
yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet
mengalami perkembangan yang sangat pesat dibuktikan oleh data terbaru dari We
Are Social yang menyebutkan bahwa pengguna internet aktif di seluruh dunia
mencapai angka 3,8 miliar dengan persentase 51% dari total populasi di dunia.[3]
Berdasarkan
data dari Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indenesia, mayoritas pengguna
internet sebanyak 72,41% masih dari kalangan urban. Pemanfaatannya sudah lebih
jauh, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga membeli barang, memesan
transportasi, hingga berbisnias dan berkarya. Berdasarkan wilayah geografisnya,
masyarakat Jawa paling banyak terpapar internet yakni 57,70%. Selanjutnya
sumatera 19,09%, kalimantan 7,97%, Sulawesi 6,73%, Bali-Nusa 5,63%, dan
Maluku-Papua 2,49%. Internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari
anak muda zaman sekarang. Sebanyak 49,52% pengguna internet di tanah air
berusia 19-34 tahun. Di posisi kedua, sebanyak 29,55% pengguna internet berusia
35-54 tahun. Remaja usia 13-18 tahun menempati posisi ketiga dengan porsi
16,68%. Dan terakhir orang tua diatas 54 tahun hanya 4,24% yang memanfaatkan
internet.[4]
Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengguna internet terbanyak di Indonesia berusia 19-34 tahun.
Di
Indonesia sendiri online shop sudah menjamur, biasanya pelanggan mencari
online shop yang sering digunakan oleh pelanggan lain, tidak jarang
beberapa orang mendapat rekomendasi dari orang lain. Adapun online shop yang
sering dikunjungi oleh konsumen menurut survei yang dilakukan Ryo Kusumo pada
tahun 2017 menunjukan bahwa lazada menduduki posisi pertama sebanyak 22 %,
tokopedia berada diposisi kedua sebanyak 20% dan bukalapak berada diposisi
ketiga sebanyak 17%. Data yang dirilis dari Ryo Kusumo menyebutkan banwa
kebanyakan konsumen memilih barang dengan cara membandingkannya dari satu toko
ke toko lain. Lazada menduduki posisi pertama sebagai online shop paling
sering dikunjungi serta aktif memberikan potongan harga.[5]
Menurut
data tersebut kunsumen di Indonesia cenderung membeli produk fashion
seperti baju, celana, tas, sepatu, aksesoris dan lain sebagainya. Tidak sedikit
dari konsumen yang mengatakan bahwa belanja online lebih mudah dibanding
belanja langsung di pasar atau toko. Barang-barang yang ditawarkan online
shop lebih murah dan banyak pilihan serta tidak membuang-buang waktu untuk
pergi keluar rumah. Hal ini pula membuat para pelajar termasuk mahasiswi untuk
membeli barang secara online. Mahasiswa memilih online shop untuk
mempermudah dalam belanja. Cara belanja yang simple, mudah dan
menawarkan banyak pilihan semakin membuat tertarik para pelajar khususnya
mahasiswa.
Sebelumnya
peneliti telah melakukan wawancara singkat mengenai online shop kepada
salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu, yang termasuk
salah satu pencinta belanja online. Alasan utama yang disebutkannya
adalah lebih praktis tanpa harus keluar rumah, caranya hanya dengan memilih
barang, transfer uang sesuai dengan harga barang yang akan dibeli dan ongkos
kirim maka akan otomatis konfirmasi pembayaran tersebut pada akun aplikasi yang
digunakan kemudian barang akan sampai beberapa hari kemudian. Hal ini membuat
barang yang ada di toko online menjadi lebih menarik karena gambar yang
disajikannya serta lebih banyaknya pilihan bahkan dengan model yang menggunakan
produk tersebut membuat konsumen semakin tertarik. Barang yang sering dibeli
itu beragam mulai dari baju, sepatu, tas, jilbab dan lain sebagainya. Semakin
banyak dan sering melihat toko online maka semakin banyak barang yang
ingin di beli oleh mahasiwi tersebut sehingga timbullah perilaku konsumtif.
Berdasarkan uraian diatas, maka dari itu
penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat masalah ini sebagai topik di
dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Online Shop Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Bengkulu”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka fokus penelitian hanya meneliti mengenai pengaruh online
shop terhadap perilaku
konsumsi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas,
selanjutnya penulis merumuskan masalah penelitian ke dalam pertanyaan berikut :
“Bagaimana
pengaruh online shop terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu ?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh online
shop terhadap perilaku konsumsi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Bengkulu.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
1.
Manfaat
teoritis
Penelitian ini diharapkan
memberikan penjelasan deskriptif kepada
akademsisi, mahasiswa, dan pihak-pihak lainnya tentang pengaruh
online shop terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
2.
Manfaat
praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan
akan bermanfaat kepada pihak-pihak seperti:
a.
Mahasiswa
Menambah
wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam meningkatkan kompetensi diri,
intelektualitas serta emosional dalam bidang ekonomi Islam khusunya mengenai pengaruh
online shop terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
b.
Akademisi
Penelitian ini diharapkan akan menjadi
sumber referensi dan rujukan dalam menunjang penulisan-penulisan ilmiah serta
dapat menjadi perbandingan bagi penulis lain dalam karya ilmiahnya.
c.
Bagi penulis
Penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan
mengenai pengaruh online shop
terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bengkulu.
F. Penelitian Terdahulu
Mitriani, yang berjudul
“Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas dan Bisnis Islam Terhadap Jilbab Ditijau
dari Ekonomi Islam”, pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriftif kualitatif. Dalam penelitian ini lebih menekankan pembahasan
perilaku konsumsi jilbab yang merupakan proses pengambilan keputusan konsumen
dalam memilih, membeli dan menggunakan barang untuk memaksimalkan kepuasannya.
Yang mana hasilnya menunjukan bahwa dari segi perilaku, secara umuym mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu 2012/2013 dalam mengokonsumsi
jilbab belum sepenuhnya sesuai dengan konsumsi dalam Islam.[6]
Persamaannya adalah sama-sama mengenai perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Perbedaannya pada skripsi membahas perilaku konsumsi
terhadap jilbab yang belum sepenuhnya sesuai dengan konsumsi dalam Islam
sedangkan penelitian yang akan penulis teliti
mengenai pengaruh online shop
terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Siti Nafi’ul Muthoharoh, yang
berjudul “ Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa-Siswi
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darunnaja Kecamatan Ketahun”, pada tahun 2017.
Penelitin ini menggunakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
ini lebih menekankan membahas perilaku konsumsi busana pada siswa-siswi
madraasah aliyah pondok pesantren darunnaja kecamatan ketahun. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan perilaku konsumsi siswa-siswi madraasah aliyah
pondok pesantren darunnaja kecamatan ketahun dalam mengkonsumsi busana padaa
umumnya yang lebih mengutamakan keinginan mereka meniru trend dan tidak ketinggalan zaman. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap
perilaku konsumsi siswa-siswi madraasah aliyah pondok pesantren darunnaja
busana belum sepenuhnya sesuai dengan prisip konsumsi dalam Islam. Karena pada
umumnya siswa-siswi kurang mementingkan aspek maslahah, amana, dan kesederhanaan sebab lebih cendrung kepada
pemborosan.[7] Persamaan
dengan yang penulis akan teliti adalah sama-sama mengenai perilaku konsumsi.
Perbedaan penelitian ini dengan yang penulis akan teliti adalah objek
penelitian, selain itu penelitian ini hanya meneliti perilaku konsumsi pada
siswa-siswi sedangkan penulis menilih mengenai pengaruh online shop terhadap perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
Nur Chayati, yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Sosial Media Instagram Terhadap Minat Berwirausaha dan Perilaku
Konsumtif”, pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif
dengan metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Penelitian ini menekankan pengaruh penggunaan instagram terhadap
minat berwirausaha dan perilaku konsumtif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwwa penggunaan media sosial instagram berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirausaha namun media sosial instagram tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa.[8]
Persamaan dengan yang penulis akan teliti adalah sama-sama meneliti mengenai perilaku
konsumen. Perbedaannya penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penggunaan
media sosial instagram sedangkan yang penulis teliti pengaruh online shop.
Selain itu penelitian ini membahas minat berwirausaha sedangkan yang akan
penulis teliti tidak.
[6] Mitriani,
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas dan Bisnis Islam Terhadap Jilbab
Ditinjau Dari Ekonomi Islam”, IAIN Bengkulu: Skripsi, Ekonomi Islam,
2016.
[7] Siti Nafi’ul Muthoharoh, yang
berjudul “ Tinjauan Ekonomi Islam
Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
Darunnaja Kecamatan Ketahun”, (IAIN Bengkulu: Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, 2017)
No comments:
Post a Comment