1

loading...

Monday, October 29, 2018

MAKALAH MANAJEMAN PENDIDIKAN , MANAJEMAN PERSONAL SEKOLAH



                            
KATA PENGANTAR



           Segala puji dan syukur kehadirat allah swt yang melimpahkan rahmatnya, sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul manajeman personal sekolah (kepegawaian)yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajeman pendidikan.
         Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
          Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
           Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini sampai akhir.
         



                                                              Bengkulu, 25 september  2018

                                                                 
                                                                             
                                                                           
                                                                                     Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ............................................................................           i

KATA PENGANTAR  ..........................................................................          ii

DAFTAR ISI   .......................................................................................          iii

BAB I PENDAHULUAN 
A.    Latar Belakang ...........................................................................           1
B.    Rumusan Masalah .....................................................................           2
C.    Tujuan Pembelajaran .................................................................           2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Manajeman personal sekolah (kepegawaian)
1.     Daftar personal ....................................................................           3
2.     Daftar hadir guru/karyawan ................................................           5
3.     Daftar konduite  dan beberapa hal tentang kepegawaian ...           7

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................          20
B.    Kritik dan saran .........................................................................          20

 DAFTAR  PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang

          Pada prinsipnya yang dimaksud “personal” di sini ialah orang-orang yang melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini di sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai.
         Karena itu, personal di sekolah tentu saja meliputi unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif.
          Secara terperinci dapat disebutkan keseluruhan personal sekolah adalah: kepala sekolah, guru, pegawai, tata usaha dan pesuruh/penjaga sekolah.
          Kepala sekolah wajib mendayagunakan seluruh personal secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut tercapai dengan optimal.
          Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Karena itu adanya job diskription yang jelas sangat diperlukan. Dalam makalah ini kami akan membahas kegiatan administratif beserta instrumen yang dipergunakan tentang segala sesuatu yang menyangkut masalah personal sekolah.[1]
       




A.    Rumusan masalah
           Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah yaitu:
1.     Apa pengertian daftar personal beserta apa saja hal-hal  yang ada didalam daftar personal ?
2.     Apa pengertian daftar hadir Guru/karyawan dan bentuk daftar hadir Guru/karyawan ?
3.     Apa pengertian daftar kontinue dan apa saja aspek didalam daftar kontinue beserta apa saja hal-hal tentang usul kepegawaian ?

B.    Tujuan pembelajaran
1.      Mengetahui pengertian daftar personal beserta apa saja hal hal yang ada didalam daftar personal.
2.      Mengetahui pengertian daftar hadir Guru/karyawan daan bentuk daftar hadir Guru/karyawan.
3.     Mengetahui  pengertian daftar kontinue dan  aspek daftar kontinue serta hal hal tentang usul kepegawaian.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Daftar personal
        Daftar personal memuat identitas atau keterangan lengkap tentang diri pegawai atau karyawan yang bersangkutan baik ia guru maupun tenaga administratif.
        Keterangan-keterangan ini antara lain meliputi nama lengkap dan identitas pribadi lain (agama, tempat tinggal, tahun kelahiran, dan sebagainya). Pangkat, jabatan, pendidikan terakhir, pendidikan tambahan dan keadaan keluarga. Semua keterangan perlu dibuktikan dengan sah. Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut :

DAFTAR PEGAWAI
                                 Sekolah : .....................................
No. Urut : ................... 1. Nama lengkap : .................. 2 Nip : .....................
3. Tanggal/ Tempat lahir : ........................
4. Bangsa : ...............
5. pangkat : ..............
6. Pangkat : ..............
7. Jabatan : ..............
8. Status pegawai : ...
9. KTP. No : ..... Tgl...
10. Kartu Peserta TAPSEN : .................
11. Alamat rumah : ....
12. Riwayat pendidikan
a. ...............................
b. ...............................
c. ...............................
13. Pendidikan tambahan
a. .................................
b. .................................
c. ..................................
14. Nama isrti/ suami : ..................................
15. Tempat/Tgl. Lahir
....................................
16. Pekerjaan : ...........
17. Nama anak/ Tgl. Lahir : .......................
..................................

           Di samping itu setiap personal harus disediakan satu map khusus untuk menyimpan arsip-arsip/surat keterangan yang sah, yang mungkin berwujud salinan atau fotokopi yang berhubungan erat dengan masalah kepegawaian seperti:
a.      Surat keputusan pengangkatan pegawai
b.     Surat keputusan kenaikan pangkat
c.      Surat keputusan kenaikan gaji berkala
d.     Salinan/ fotocopi ijazah atau STTB
e.      Fotokopi kartu pegawai (PARPEG)
f.      Surat keterangan tidak terikat G.30 S/PKI
g.     Surat surat nikah
h.     Catatan- catatan penting yang menyangkut diri pegawai atau guru, misalnya : tanda penghargaan sebagai guru teladan, piagam, dan lain-lain.
          Biasanya di ruang kepala sekolah terpampang juga sebuah daftar nama-nama guru pada papan tulis yang ditulis dengan cat. Daftra ini lebih bersifat sebagai daftar pembagian tugas guru, walaupun di dalamnya juga terdapat kolom pangkat/golongan ruang gaji guru yang bersangkutan. Tetapi yang penting adalah seseorang guru mengajar apa di sekolah itu, berapa jam pelajaran ia mengajar dalam seminggu dapat diperhitungkan beberapa jam kelebihan mengajarnya dari ketentuan yang berlaku. Contoh pembagian daftar pembagian tugas untuk sekolah sebagai beriku[2]t :
DAFTAR TUGAS MENGAJAR
Sekolah : ................................................
No
Nip
Nama
Guru
Pendidikan
Terakhir
Pangkat/
Golongan
Mengajar
Mat.pelj.
Kelas
Jam
Ket
1
2
3
4
5
6
n.









........................................ 20 ...........

                                                                                     Kepala sekolah
B.    Daftar Hadir Guru/Karyawan

           Kehadiran guru/karyawan di sekolah adalah suatu hal yang mutlak demi berhasilnya tujuan pendidikan. Karena itu, kehadiran guru/karyawan hendaknya selalu dapat terkontrol oleh kepala sekolah, daftar  hadir ini bagi guru SD mungkin bersifat harian, artinya setiap hari guru menandatangani  daftar tersebut, tetapi untuk guru sekolah lanjutan (sekolah menengah) daftar hadir dapat dirubah berdasarkan jam-jam mengajar.
          Dengan memeriksa daftar hadir tersebut di atas maka dapat dihitung persentase  kehadiran atau absensi guru yang bersangkutan. Di samping itu, yang terpenting lagi ialah apakah alokasi waktu yang disediakan selama satu semester atau satu caturwulan itu dapat dipenuhi oleh guru atau tidak bagi sesuatu bidang studi.[3]

Bentuk daftar hadir harian :

Bulan : .........................................

Nomor
Nama
Tanggal
1
2
3
4
5
6
Dsb.
1
2
3
4
5
6
Dsb.










      Bentuk daftar hadir berdasar jam mengajar dapat dibuat sebagai berikut :

Hari/tanggal
Jam Pelajaran
Mata pelajaran
Paraf Guru
........................
........................
........................
........................
.........................
........................
.......................
1.     07.00 - 07.45
2.     07.45 - 08.30
3.     08.30 - 09.15
4.     09.15 - 10.10
5.     10.10 - 10.55
6.     11.05 - 11.50
7.     11.50 - 12.35
..........................
..........................
..........................
..........................
.........................
..........................
.........................
........................
........................
........................
.......................
.......................
.......................
.......................

        Apabila belum dipenuhi  maka hal ini berarti guru kemungkinan besar belum dapat menyelesaikan seluruh pokok bahasan dari kurikulum atau silabus bidang studi tersebut, maka di sinilah letak pentingnya daftar hadir untuk alat kontrol dalam rangka supervisi pendidikan yang dilakukan terutama oleh kepala sekolah[4].



C.    Daftar Konduite dan hal hal tentang kepegawaian
a.     Daftar konduite
          Yang dimaksud daftar konduite adalah daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh pimpinan atau atasannya. Dalam hal ini kepala sekolah membuat daftar konduite itu berdasarkan penilaian terhadap guru yang menjadi bawahannya.
          Kepala sekolah memang berwenang untuk membuat daftar konduite itu, karena dialah yang mempunyai kewajiban untuk membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan baik kepada para guru maupun manajeman di sekolah, sehingga dia pula yang paling tepat memberikan penilaian terhadap pekerjaan guru dan karyawan di sekolah tersebut.
          Kebanyakan pegawai negeri (termasuk guru) mengangap bahwa daftar konduite dibuat untuk dilampirkan sebagai syarat kenaikan pangkat (golongan gaji) bagi pegawai yang bersangkutan. Namun sebenarnya bukan saja daftar konduite itu untuk kepentingan usul kenaikan pangkat seseorang pegawai, melainkan berguna juga untuk pembinaan pegawai terutama bagi pegawai (guru) yang berkurang berhasil dalam pekerjaanya agar mampu bersedia memperbaiki kelemahan-kelemahan/ atau kekurang-kurangannya[5].
          Aspek yang perlu dinilai oleh kepala sekolah dalam daftar konduite guru dikemukakan beberapa hal yang penting menurut Drs. Ismed Syarief dkk. (1976:44) adalah :
a.      Kemampuan kerja (perencanaan program mengajar, kecakapan kapan mengajar, melaksanakan manajeman).
b.     Kerajinan.
c.      Kepatuhan disiplin-kerja.
d.     Rasa tanggung jawab terhadap tugas negara.
e.      Hubungan kerja sama.
f.      Kelakuan di dalam dan di luar dinas.
g.     Prakarsa (inisiatif).
h.     Kepemimpinan.
i.       Pekerjaan pada umumnya.

        Jadi dapat kita simpulkan bahwa penilaian itu teryata meliputi semua aspek kepribadian yang berhubungan dengan tugas-tugasnya selama bekerja di sekolah itu.
        Menurut pedoman dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 1975 (Buku III D:18) Format penilaian guru berbentuk sebagai berikut :


No
Aspek yang dinilai
A
B
C
D
E

1

















2.





3.


4.
4.       
Usaha peningkatan proses belajar mengajar untuk setiap bidang studi :
1.1. .............................................
1.2. .............................................
1.3. .............................................
1.4. ............................................
1.5. ............................................
1.6. ............................................
1.7. ...........................................
1.8. ...........................................
1.9. ...........................................
Sikap profesional :
2.1 Presensi guru rata-rata
2.2 Tugas mengajar 
2.3 Hubungan kerja sama  
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
Keterapilan manajeman menyangkut kerapian, pencatatan yang teratur, dan pengaturan kearsipan yang baik. 







        Hasil penilaian :
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
A
B
C
D
E

1.     Pendapat/kesimpulan/rata-rata hasil
A/B/C/D/E : ..........................
2.     Saran-saran : ..........................
................................ 20 ......
                                                                   Yang menilai,
                                                                    Kepala Sekolah,
              
                                                                     (                                )

        Tetapi semenjak keluarnya Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 10 Tahun 1979 tentang   penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri sipil, maka dengan sendirinya peraturan pemerintah tersebut berlaku pula bagi para guru (tenaga edukatif) di sekolah.
         Peraturan pemerintah tersebut dikeluarkan berdasar pertimbangan bahwa penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil harus terjamin proyektivitasnya, dalam rangka pembinaan pegawai berdasar sistem karier dan sistem prestasi kerja. Di samping itu memang dirasakan bahwa peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1952 tentang daftar pernyataan kecakapan untuk pegawai negeri sudah tidak sesuai lagi.
        Dalam peraturan ini disebutkan bahwa terhadap setiap pegawai negeri sipil, dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan sekali setahun oleh pejabat penilai, yakni atasan langsung pegawai yang bersangkutan. Selanjutnya beberapa hal yang perlu dimaklumi secara umum penulis kutipan di bawah ini :
a.      Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).
b.     Dalam DP3 tersebut, unsur-unsur yang dinilai adalah :
1). Kesetian
2). Prestasi kerja
3). Tanggung jawab
4). Ketaatan
5). Kejujuran
6). Kerja sama
7). Prakarsa
8). Kepemimpinan

        Unsur kepemimpinan di sini hanya dinilai bagi pegawai yang berpangkat pengatur muda (Golongan II/a) ke atas yang memangku suatu jabatan.
c.      Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut :
1.     Amat baik = 91 – 100
2.     Baik = 76 – 90
3.     Cukup = 61 – 75
4.     Sedang = 51 – 60
5.     Kurang = 50 ke bawah
d.     Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan ini adalah bersifat rahasia, dan penilaiannya sendiri dilakukan pada setiap akhir tahun.

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL

YANG DINILAI
1.     Nama                       :  ................................
2.     Nip                          :   ...............................
3.     Pangkat, Golongan :   ...............................
4.     Jabatan                    :   ...............................
5.     Unit Organisasi       :   ...............................

No
1
Unsur yang  dinilai
2
Uraian
3
Nilai
4
Nilai
5
Keterangan
6
1.
2.
3. 
4.
5.
6.
7.
Kesetiaan
Prestasi kerja 
Tanggung jawab
Kejujuran
Kerja sama
Prakarsa
Kepemimpinan
Rata-rata





e.      Pejabat penilai baru dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan apabila ia telah ia telah membawahi pegawai negeri sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan[6].


b.     Beberapa Hal tentang Usul Kepegawaian    
           Pada prinsipnya suatu usul kepegawaian merupakan penghargaan terhadap pegawai yang bersangkutan yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Beberapa usul kepegawaian ini yang pokok ialah :
a.      Usul kenaikan gaji berkala (KBG).
b.     Usul kenaikan pangkat.
c.      Usul pengangkatan dalam suatu jabatan tertentu.
d.     Usul atau permohonan cuti.
e.      Usul pemberian pensiun.
f.      Usul pemberhentian pegawai.
Keterangan singkat :      

a.     Usul kenaikan Gaji Berkala (KGB) 
         Menurut ketentuan dalam Peraturan Gaji Pegawai Sipil (PGPS) tahun 1968 kenaikan gaji berkala diberikan jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a). Menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan/counduite staat/ bagi yang bersangkutan menunjukkan kemampuan kerja, kerajinan, dan kepatuhan (disiplin) kerja dengan nilai “cukup” dan
b). Mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala itu.

b.     Usul kenaikan pangkat
        Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian pasal 18 berbunyi sebagai berikut :
(1). Pemberian kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan kenaikan pangkat pilihan.
(2). Setiap pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, berhak atas kenaikan pangkat reguler.
(3). Pemberian kenaikan pangkat pilihan adalah penghargaan atas prestasi kerja pegawai negeri sipil yang bersangkutan.
(4). Syarat-syarat kenaikan pangkat  reguler adalah prestasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, dan syarat-syarat obyektif lainnya.

          Dengan melihat ketentuan tersebut, maka setiap kepala sekolah hendaklah selalu dapat menggunakan kesempatan yang tepat kapan guru atau karyawan sudah sampai saatnya untuk diusulkan kenaikan pangkatnya. Dalam PGPS 1968 dijelaskan bahwa kenaikan pangkat reguler ini dapat diberikan setelah seseorang pegawai negeri menduduki pangkat terakhir selama 4 tahun dan memenuhi persyaratan sesuai pada ayat (4)  pasal 18 diatas.
           Kenaikan pangkat dilaksanakan oleh pemerintah pada bulan April dan Oktober, karena itu, usulan kenaikan pangkat tersebut harus dikirim beberapa bulan sebelumnya dengan dilengkapi bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
1). Surat keputusan kenaikan pangkat terakhir
2). Surat keputusan kenaikan gaji berkala terakhir
3). Konduite dari atasan yang bersangkutan (kepala sekolah)
4). Surat keterangan bebas G.30 S/PKI
5). Kartu pegawai negeri/NIP

         Menurut PGSD 1968 Bab II pasal 16, untuk kenaikan dari golongan I ke golongan I, golongan II ke golongan III, serta dari golongan III ke golongan IV perlu diadakan ujian dinas. Jadi lebih konkretnya dari golongan I/d ke golongan II/a dari II/b ke III/d ke IV/a harus menempuh ujian dinas yang diadakan oleh pemerintah.
         Apabila pegawai yang bersangkutan lulus dalam ujian tersebut barulah usul kenaikan pangkatnya mulai diproses. Biasanya ujian dinas itu diselenggarakan satu kali dalam satu tahun.


c.      Usul pengangkatan dalam suatu jabatan tertentu
         Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Pasal 19 berbunyi sebagai berikut :
“ pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas prestasi kerja, disiplin kerja, kesetian, kesetian, pengabdian, pengalaman, dapat dipercaya, serta syarat-syarat obyektif lainnya. “
          Jadi dalam hal ini prinsip the right on in the right place (penempatan secara tepat pada tempat yang tepat ) diperhatikan benar. Masa kerja, pangkat, kemampuan kerja atau konduite adalah aspek yang dipertimbangkan.
           Sebagai contoh pengangkatan dalam jabatan misalnya dari jabtan guru biasa hendak diusulkan untuk diangkat menjadi kepala sekolah.

d.     Usul tentang pindah jabatan, cuti, pensiun dan pemberhentian pegawai
           Mengenai hal-hal yang sudah ada pada ketentuan yang termuat dalam undang-undang No. 8 Tahun 1974 tersebut. Kepindahan guru harus disertai alasan-alasan yang tepat untuk dipertimbangkan oleh pimpinan. Pada pasal 22 dari undang-undang itu berbunyi sebagai berikut :  
          Secara normal perpindahan jabatan atau wilayah kerja itu dilaksanakan secara teratur antara 2 sampai dengan 5 tahun. Dalam merencanakan dan melaksanakan perpindahan wilayah kerja disesuaikan dengan kemampuan kuangan negara.
          Ditinjau dari segi waktu seseorang pegawai negeri baru dapat pindah setelah melaksanakan tugas pada suatu tempat sekurang-kurangnya 2 tahun. Di samping itu, pegawai negeri juga berhak atas cuti. Bagu guru cuti yang biasa adalah cuti sakit, dan cuti melahirkan (bagi guru wanita). Guru tidak diberikan cuti tahunan karena telah mengikuti hari libur sekolah. Ada lagi cuti di luar tanggungan negara, tetapi hal ini bagi guru masih memerlukan pertimbangan-pertimbangan tersendiri[7].
          Masalah pemberhentian pegawai negeri dari jabatannya (tugas sebagai pegawai negeri) ada dua kemungkinan yakni diberhentikan dengan hormat dan diberhentikan tidak dengan hormat (dipecat). Pemberhentian dengan hormat dari tugas pegawai negeri apabila :
1.     Mencapai batas pensiun
2.     Penyelewenangan ringan
3.     Akibat suatu kecelakaan sehingga catat
4.     Meninggalkan pekerjaan lebih 5 bulan kurang dari 6 bulan
5.     Meninggal dunia
Pemberhentian tidak dengan hormat (dipecat) apabila :
1.     Melanggar sumpah pegawai negeri
2.     Dihukum penjara
3.     Pelanggaran jabatan sehingga dipidana
4.     Menentang pemerintah
5.     Meninggalkan pekerjaan selama 6 bulan atau lebih tanpa izin atasan
6.     Ketahuan telah memberikan keterangan palsu pada saat melamar pekerjaan[8].

         Adapun yang menandatangani surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat ialah :
1.     Presiden – untuk pegawai Golongan IV/b ke atas
2.     Menteri – untuk pegawai Golongan IV/a ke bawah
       Masalah batas pensiun pegawai negeri ditetapkan menurut Peraturan Pemerintah No, 32 tahun 1979 yakni khususnya tenaga guru SD sampai dengan SLTA, bahwa batas pensiun adalah berusia 60 tahun (menurut Undang – Undang No. 8 Tahun 1974 ditentukan berusia 56 tahun).

Contoh :
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.     Nama Lengkap                          : ....................................               
2.     Nip                                             : ...................................
3.     Laki-laki/Perempuan                 : ...................................
4.     Tanggal/Tempat Lahir               : ...................................
5.     Kawin/Tidak                              : ...................................
6.     Bangsa/Agama                           : ...................................
7.     Calon Pegawai/Pegawai Negeri : ...................................
8.     Pangkat/Golongan/Gaji Pokok  : ...................................
9.     Jabatan                                       : ...................................
10.  Tempat Tugas                            : ...................................
11.  Riwayat Pendidikan                   : ...................................
a.       ...................................... thn
b.     ....................................... thn
c.      ................................... thn
d.     ................................... thn
e.      ................................... thn
12.  Riwayat Pendidikan                 :             Terlampir
13.  Tanggungan keluarga               : ....................................
a.      Isteri                                    : ...................................
b.     Anak    1. .....................      :  Lahir .........................
                   2......................       :  Lahir .........................
                   3. ....................       :   Lahir ........................
14. Alamat Rumah
15. Keterangan lain-lain

      Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dengan berani angkat sumpah bila mana perlu.

Mengetahui,                                              ................................. 20 ....
Kepala Sekolah                                         Pegawai yang bersangkutan

(                      )                                          (                                         )
NIP : .............                                             NIP : ................................

Kutipan tentang :

DAFTAR PANGKAT PGPS 1968

Angka                                     Aturan khusus pada pangkat-pangkat
Urut
1.     Sekurang-kurangnya sekolah dasar IV tahun.
2.     Sekurang-kurangnya berijazah sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).
3.     Sekurang-kurangnya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
4.     Sekurang-kurangnya pendidikan kejuruan khusus 2 (dua) tahun di atas SLTA atau berijazah sarana muda/perguruan Tinggi.
5.     Sekurang-kurangnya berijazah sekolah tinggi sarjana.
6.     Jika ada lowongan dan setelah menjabat pangkat ini selama 4 (empat) tahun serta menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (konduite) dinyatakan memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan yang setingkat lebih tinggi.
7.     Jika ada lowongan setelah menjabat pangkat ini selama 4 (empat) tahun, menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (konduite) dinyatakan memenuhi syarat-syarat kenaikan pangkat dan lulus ujian dinas :
a.      Tingkat I
b.     Tingkat II
c.      Tingkat III
Dapat diangkat dalam pangkat yang lebih tinggi.
8.     Dapat diangkat dari calon-calon yang cakap dan mempunyai cukup pengalaman kerja yang diperlukan :
a.      Setelah menjalankan masa percobaan selama sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun.
b.     Menjalankan masa percobaan selama sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan lulus ujian dinas yang disyaratkan untuk pangkat itu.
9.     a. Lulus ujian dinas tingkat III
b.memangku jabatan pimpinan yang sesuai dengan pangkat ini atau jabatan lain yang sederajat dengan jabatan pimpinan itu, yang penilaiannya ditetapkan oleh ketua presidium[9].  

      








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
        Daftar personal merupakan daftar identitas diri pegawai atau karyawan baik guru ataupun tenaga administratif, yang berisi lengkap meliputi nama, agama, tempat tinggal, tanggal kelahiran, pangkat jabatan serta riwayat pendidikan.
       Sedangkan daftar hadir guru/karyawan yaitu daftar kehadiran guru yang bersifat harian, daftar hadir berbentuk jadwal mengajar atau jadwal bertugas yang harus ditanda tanggani. Apabila guru guru yang malas dengan adanya daftar hadir Guru/karyawan pihak sekolah dapat dengan mudah mana mana saja Guru/karyawan yang sering hadir/mengajar.
        Lalu daftar konduite daftar yang berisi tentang penilaian pegawai atau karyawan yang dibuat oleh atasannya, misalnya kepala sekolah membuat penilaian terhadap guru. Aspek-aspek yang perlu dinilai meliputi kemampuan kerja, kerajinan, kepatuhan kerja, hubungan kerja sama, kelakuan, inisiatif, kepemimpinan, dan koleksi terhadap pekerjaan pada umumnya. Dengan adanya daftar kontinue juga guru dapat lebih mudah dalam menilai anak anak misalnya dari tugas , keaktifan, dan kehadiranya. Dan dengan adanya hal tentang asal usul kepegawaian kita jadi mengetahui asal usul mengenai kepegawaian baik usul kenaikan gaji berkala (KGB), kenaikan pangkat, pangkatan dalam suatu jabatan tertentu, permohonan cuti, pemberian pensiun dan pemberhentian pegawai.  

B.    Kritik dan Saran
           Adapun saran agar makalah ini bermanfaat sebagai tambahan ilmu mengenai manajeman personal sekolah (kepegawaian). Dalam penyajian makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunanya.
          Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman teman sekaligus guna memperbaiki makalah ini kedepanya.semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Kompri. 2014. Manajeman sekolah teori dan praktik.bandung: alfabeta
Minarti,sri. 2016. manajeman sekolah. Yogyakarta:  ar-ruzz media
Mustari,mohamad. 2014. manajeman pendidikan.jakarta: PT rajagrafindo persada
Suryosubroto. 2004. manajeman pendidikan di sekolah. jakarta:  PT Rineka cipta




[1] Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 86

[2] Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 86-88
[3] Mustari,mohamad.2014.manajeman pendidikan.jakarta:PT rajagrafindo persada. Hlm 142
[4]  Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 89-90


[5] Minarti,sri. 2016. manajeman sekolah. Yogyakarta: ar-ruzz media. Hlm 138
[6]  Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 90-94
[7] Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 95-98
[8] Kompri.2014.manajeman sekolah teori dan praktik.bandung:alfabeta.hlm 124-125
[9] Suryosubroto.2004.manajeman pendidikan di sekolah.jakarta: PT Rineka cipta. Hlm 101-103


No comments:

Post a Comment