MAKALAH PRINSIP-PRINSIP MONITORING EVALUASI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indikator keberhasilan sekolah dalam menjalankan programnya dilihat
dari kesesuaian proses dengan apa yang direncanakan, kesesuaian dalam
pencapaian tujuan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya yang efektif dan
efisien, serta kemampuan dalam memberikan jaminan terhadap kesesuaian proses
dan pencapaian tujuan melalui satu mekanisme kendali yang harmonis dan melekat
utuh dalam sistem. Mekanisme kendali yang dimaksudkan adalah sebuah upaya
sistematik yang merupakan bagian dari manajemen untuk mengamankan sistem dimana
setiap komponen dalam sistem memiliki satu keterpaduan dan tidak terjadi
penyimpangan yang besar dari rencana yang sudah di buat. Sebagai sebuah
mekanisme, kendali yang terjadi memadukan antara tuntutan-tuntutan atas
pelaksanaan standar pekerjaan dan kedewasaan secara psikologis sebagai bagian
dari tanggungjawab sebagai anggota organisasi. Pemaduan diantara keduanya akan
memberikan kemudahan bagi pimpinan dalam menegawasi bawahannya, disatu sisi
bawahan tidak akan merasa tertekan karena proses pengawsan yang dilakukan.
Proses monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan bawahan dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta, data, dan informasi dalam proses upaya pencapaian
tujuan, apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan? Tidak terjadi
penyimpangan?
Monitoring menghendaki pimpinan untuk secara langsung melihat
proses yang terjadi, juga dengan dukungan dokumen-dokumen dan pendapat-pendapat
dari yang dimonitor, hal ini dilakukan sebagai validasi dan keabsahan proses
monitoring. Data-data dan fakta tersebut selanjutnya dijadikan sebagai rujukan
bagi pimpinan untuk melakukan evaluasi terhadap projek yang dikerjakan, program
yang disiapkan atau bahkan sampai pada titik rencana yang sudah dibuat. Dalam
konteks kelembagaan sekolah monitoring yang dilakukan kepala sekolah terutama
dalam kegiatan administratif guru dan proses pembelajaran yang dilakukan,
artinya bahwa kepala sekolah melalui monitoring harus tahu ”What’s hapen behind
the door”. Selanjutnya, lakukan evaluasi supaya bila terjadi kesalahan atau
kekurangan dapat dengan segera ditangani dan dicarikan solusinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dan Tujuan
Monitoring Evaluasi?
2. Apa Fungsi Monitoring
Evaluasi?
3.
Apa Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui
Pengertian Dan Tujuan Monitoring Evaluasi?
2. Untuk Mengetahui Fungsi
Monitoring Evaluasi?
3.
Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi?
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Tujuan Monitoring Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pada
dasarnya terdiri atas dua aspek kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi.
Meskipun kedua istilah tersebut seringkali dipandang memiliki satu pengertian,
sesungguhnya masing-masing memiliki makna dan fokus.
Fokus monitoring adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan program sekolah/ madrasah,
bukan pada hasilnya lebih spesifiknya fokus monitoring adalah pada komponen proses pelaksanaan program baik menyangut proses pengambilan keputusan pengelolaan kelembagaan pengelolaan program maupun pengelolaan proses belajar mengajar disekolah/madrasah. Monitoring merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelaksanaan manajemen
berbasis sekolah terutama dalam monitoring siswa dan kegiatan pembelajaran. Dalam
monitoring ini yang menjadi objek adalah guru dan siswa, yaitu bagaimana guru
dalam mengajar dan bagaimana siswa dalam belajar.[1] Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan. Informasi hasil evaluasi dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan
pada program. Apabila
hasilnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, berarti program tersebut efektif. Jika sebaliknya, maka program tersebut dianggap tidak efektif gagal.
Untuk memverikasi keberhasilan suatu program, para manajer SDM meminta agar kegiatan
pendidikan di evaluasi secara sistematis, termasuk pengelola pelaksana
pendidikan, lemahnya evaluasi mungkin menjadi permasalahan yang serius dalam
suatu kegiatan pendidikan. Dinyatakan secara sederhana, para profesional SDM
juga jarang menanyakan, apakah program dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau belum. Mereka sering mengasumsikan bahwa suatu pendidikan akan
bernilai hanya karena isi program tampak penting. Pendidikan juga perlu
memperhatikan evaluasi (feed back) dari peserta yang mengikuti program
pendidikan, siamping dari hasil evaluasi diri.[2]
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervise, yaitu untuk mengetahui apakah
program sekolah/madrasah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Dengan kata lain monitoring menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin tim petugas memberikan sara untuk mengatasi masalah yang terjadi hasil monitoring digunakan umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan program-program di sekolah/madrasah.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapakan. Evaluasi menekankan pada aspek hasil (output). Konsekuensinya, Evaluasi baru dapat
dilakukan jika program sekolah madrasah sudah berjalan dalam
satu periode sesuai dengan tahapan sasaran yang dirancang. Misalnya untuk satu
tahun pelajaran.
Hasil dari monitoring dan evaluasi berupa informasi untuk pengambilan keputusan, sehingga informasi/datanya harus dapat dipertanggung jawabkan (valid dan
reliable). Informasi dan simpulan hasil monitoring diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusantentang apa yang perlu dilakukan utnuk membantu agar Program sekolah / madrasah berhasil seperti yang diharapkan.
Informasi dan simpulan hasil evaluasi diharapkan dapat untuk mengambil keputusan tentang program sekolah/madrasah secara utuh, mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan masa depan (konteks), input, proses, output yang ditargetkan maupun outcome yang diharapkan, dan juga untuk program-program tahun berikutnya.
Informasi dan simpulan hasil evaluasi diharapkan dapat untuk mengambil keputusan tentang program sekolah/madrasah secara utuh, mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan masa depan (konteks), input, proses, output yang ditargetkan maupun outcome yang diharapkan, dan juga untuk program-program tahun berikutnya.
B.
Fungsi Monitoring Evaluasi
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan
sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama
kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah
sebagai berikut:[3]
a.
Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b.
Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d.
Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986)
sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan monitoring memiliki
fungsi sebagai berikut:
a.
Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;
b.
Evaluasi sebagai alat perencanaan;
c.
Evaluasi sebagai alat perbaikan.
Dengan uraian di atas
maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok adalah: mengukur hasil
yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang
sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring)
untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan
dan penyempurnaan (Soewardji Lazaruth : 1994).
C.
Prinsip-Prinsip
Monitoring Evaluasi
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan
diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya
objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah pada tujuan
program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut: [4]
1)
Monitoring harus dilakukan secara
terus-menerus
2)
Monitoring harus menjadi umpan
terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3)
Monitoring harus memberi manfaat
baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan.
4)
Monitoring harus dapat memotifasi
staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5)
Monitoring harus berorientasi pada
peraturan yang berlaku \
6)
Monitoring harus obyektif
7)
Monitoring harus berorientasi pada
tujuan program.
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)
mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:
1)
Prinsip berkesinambungan, artinya
dilakukan secara berlanjut.
2)
Prinsip menyeluruh, artinya
keseluruhan aspek dan komponen program harus dievaluasi
3)
Prinsip obyektif, artinya
pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.
4)
Prinsip sahih, yaitu mengandung
konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur.
5)
Prinsip penggunaan kritis
6)
Prinsip kegunaan atau manfaat
Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung kebenaran
hampir sebagian besar, jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus. Hal ini
sesuai dengan pendapat Cross yang mengatakan bahwa “ a principle is a
statment that holds in most, if not all cases”. Keberadaan prinsip
bagi seorang guru mempunyai arti penting karena dengan memahami prinsip
evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna
merealisasi evaluasi dengan cara benar.
-
Evaluasi harus masih dalam
kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.
-
Evaluasi sebaiknya dilaksanakan
secara komprehensif.
-
Evaluasi diselenggarakan dalam
proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik.
-
Evaluasi dilaksanakan dalam proses
kontinue
-
Evaluasi harus peduli dan
mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan menurut Slameto evaluasi harus mempunyai minimal tujuh
prinsip berikut :[5]
1. Terpadu
2.
Menganut cara belajar siswa aktif
3.
Kontinuitas
4.
Koherensi dengan tujuan
5.
Menyeluruh
6.
Membedakan ( diskriminasi )
7.
Pedagogis.
Dalam suber lain disebutkan hasil evaluasi yang lebih baik, maka
kegiatan evaluasi harus beritik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
a.
Continuenitas
Evaluasi tidak
boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu
proses yang continue. Oleh sebab itu evaluasi pun harus dilakukan secara
continue.
b.
Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalkan jika objek evaluasi itu
adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik yang
menyangkut koognitif, afektif maupun psikomotor.
c.
Adil dan Obejektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih
kasih. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
d.
Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk
dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa
puas dengan hasil evaluasi dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai
e.
Praktis
Mengandung arti mudah digunakan, baik oleh
guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan
menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk
mengerjakan soal.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Monitoring
merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelaksanaan manajemen berbasis sekolah
terutama dalam monitoring siswa dan kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
2.
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervise, yaitu untuk mengetahui apakah
program sekolah/madrasah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapakan.
3.
Fungsi
monitoring yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam
melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati;
menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan
dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan.
4.
Prinsip-prinsip monitoring: monitoring harus dilakukan secara terus-menerus, menjadi umpan
terhadap perbaikan kegiatan program organisasi, memberi manfaat baik terhadap
organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan, dapat memotifasi staf dan sumber daya
lainnya untuk berprestasi, berorientasi pada peraturan yang
berlaku, obyektif dan harus
berorientasi pada tujuan program. Sedangkan Prinsip-prinsip
evaluasi: Prinsip berkesinambungan, Prinsip menyeluruh, Prinsip obyektif,
artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi. Prinsip sahih, Prinsip
penggunaan kritis Prinsip kegunaan atau manfaat.
B. KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan maupun penyajian
materi, oleh karenanya penulis sangat mengharapkan, masukan, kritik dan saran
dari dosen pembimbing dan rekan-rekan yang bersifat membangun guna perbaikan
makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rivai,Veithzal,
dan Murni, Sylviana. 2012. Education Management. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Subakir,
Supriono, dan Sapari, Achmad. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jawa
Timur: IKAPI.
Asep Suryana.Strategi
Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu Internal Sekolah.
Diakses melalui :http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf pada tanggal 07 OKTOBER 2018 Pukul 16.35 WIB
[2] Veithzal Rivai Dan Sylviana Murni. Education Management. (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2012). H. 20.
[3] Asep Suryana.Strategi
Monitoring dan evaluasi (Monev) Sistem Penjamin mutu internal Sekolah. Diakses:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf
pada tanggal 07 desember 2017 Pukul
16.35 WIB
[4] Asep Suryana.Strategi
Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu Internal Sekolah.Diakses:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf
pada tanggal 07 desember 2017 Pukul
16.35 WIB
No comments:
Post a Comment