1

loading...

Wednesday, October 24, 2018

MAKALAH MONITORING

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP MONITORING EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indikator keberhasilan sekolah dalam menjalankan programnya dilihat dari kesesuaian proses dengan apa yang direncanakan, kesesuaian dalam pencapaian tujuan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya yang efektif dan efisien, serta kemampuan dalam memberikan jaminan terhadap kesesuaian proses dan pencapaian tujuan melalui satu mekanisme kendali yang harmonis dan melekat utuh dalam sistem. Mekanisme kendali yang dimaksudkan adalah sebuah upaya sistematik yang merupakan bagian dari manajemen untuk mengamankan sistem dimana setiap komponen dalam sistem memiliki satu keterpaduan dan tidak terjadi penyimpangan yang besar dari rencana yang sudah di buat. Sebagai sebuah mekanisme, kendali yang terjadi memadukan antara tuntutan-tuntutan atas pelaksanaan standar pekerjaan dan kedewasaan secara psikologis sebagai bagian dari tanggungjawab sebagai anggota organisasi. Pemaduan diantara keduanya akan memberikan kemudahan bagi pimpinan dalam menegawasi bawahannya, disatu sisi bawahan tidak akan merasa tertekan karena proses pengawsan yang dilakukan. Proses monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan bawahan dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta, data, dan informasi dalam proses upaya pencapaian tujuan, apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan? Tidak terjadi penyimpangan?
Monitoring menghendaki pimpinan untuk secara langsung melihat proses yang terjadi, juga dengan dukungan dokumen-dokumen dan pendapat-pendapat dari yang dimonitor, hal ini dilakukan sebagai validasi dan keabsahan proses monitoring. Data-data dan fakta tersebut selanjutnya dijadikan sebagai rujukan bagi pimpinan untuk melakukan evaluasi terhadap projek yang dikerjakan, program yang disiapkan atau bahkan sampai pada titik rencana yang sudah dibuat. Dalam konteks kelembagaan sekolah monitoring yang dilakukan kepala sekolah terutama dalam kegiatan administratif guru dan proses pembelajaran yang dilakukan, artinya bahwa kepala sekolah melalui monitoring harus tahu ”What’s hapen behind the door”. Selanjutnya, lakukan evaluasi supaya bila terjadi kesalahan atau kekurangan dapat dengan segera ditangani dan dicarikan solusinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Dan Tujuan Monitoring Evaluasi?
2.      Apa Fungsi Monitoring Evaluasi?
3.      Apa Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Dan Tujuan Monitoring Evaluasi?
2.      Untuk Mengetahui Fungsi Monitoring Evaluasi?
3.      Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi?

BAB II PEMBAHASAN 

A.    Pengertian Dan Tujuan Monitoring Evaluasi

Monitoring dan evaluasi pada dasarnya terdiri atas dua aspek kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi. Meskipun kedua istilah tersebut seringkali dipandang memiliki satu pengertian, sesungguhnya masing-masing memiliki makna dan fokus.
Fokus monitoring adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan program sekolah/ madrasah, bukan pada hasilnya lebih spesifiknya fokus monitoring adalah pada komponen proses pelaksanaan program baik menyangut  proses pengambilan keputusan pengelolaan kelembagaan pengelolaan program maupun pengelolaan proses belajar mengajar disekolah/madrasah. Monitoring merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelaksanaan manajemen berbasis sekolah terutama dalam monitoring siswa dan kegiatan pembelajaran. Dalam monitoring ini yang menjadi objek adalah guru dan siswa, yaitu bagaimana guru dalam mengajar dan bagaimana siswa dalam belajar.[1] Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan. Informasi hasil evaluasi dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan pada program. Apabila hasilnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, berarti program tersebut efektif. Jika sebaliknya, maka program tersebut dianggap tidak efektif gagal. Untuk memverikasi keberhasilan suatu program, para manajer SDM meminta agar kegiatan pendidikan di evaluasi secara sistematis, termasuk pengelola pelaksana pendidikan, lemahnya evaluasi mungkin menjadi permasalahan yang serius dalam suatu kegiatan pendidikan. Dinyatakan secara sederhana, para profesional SDM juga jarang menanyakan, apakah program dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau belum. Mereka sering mengasumsikan bahwa suatu pendidikan akan bernilai hanya karena isi program tampak penting. Pendidikan juga perlu memperhatikan evaluasi (feed back) dari peserta yang mengikuti program pendidikan, siamping dari hasil evaluasi diri.[2]
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervise, yaitu untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Dengan kata lain monitoring menekankan  pada pemantauan proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin tim petugas memberikan sara untuk mengatasi masalah yang terjadi hasil monitoring digunakan umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan program-program di sekolah/madrasah.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapakan. Evaluasi menekankan pada aspek hasil (output).  Konsekuensinya, Evaluasi baru dapat dilakukan jika program sekolah madrasah sudah berjalan dalam satu periode sesuai dengan tahapan sasaran yang dirancang. Misalnya untuk satu tahun pelajaran.
Hasil dari monitoring dan evaluasi berupa informasi untuk pengambilan keputusan, sehingga informasi/datanya harus dapat dipertanggung jawabkan (valid dan reliable). Informasi dan simpulan hasil monitoring diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusantentang apa yang perlu dilakukan utnuk membantu agar Program sekolah / madrasah berhasil seperti yang diharapkan. 
 Informasi dan simpulan hasil evaluasi diharapkan dapat untuk mengambil keputusan tentang program sekolah/madrasah secara utuh, mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan masa depan (konteks), input, proses, output yang ditargetkan maupun outcome yang diharapkan, dan juga untuk program-program tahun berikutnya.

B.     Fungsi Monitoring Evaluasi
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi. Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:[3]
a.       Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b.      Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
c.       Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d.      Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:
a.       Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;
b.      Evaluasi sebagai alat perencanaan;
c.       Evaluasi sebagai alat perbaikan.
Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan (Soewardji Lazaruth : 1994).

C.    Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut: [4]
1)      Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2)      Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3)      Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan.
4)      Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5)      Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku \
6)      Monitoring harus obyektif
7)      Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:
1)      Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.
2)      Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus dievaluasi
3)      Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.
4)      Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur.
5)      Prinsip penggunaan kritis
6)      Prinsip kegunaan atau manfaat
Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung kebenaran hampir sebagian besar, jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus. Hal ini sesuai dengan pendapat Cross yang mengatakan bahwa “ a principle is a statment that holds in most, if not all cases”.  Keberadaan prinsip bagi seorang guru mempunyai arti penting karena dengan memahami prinsip evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna merealisasi evaluasi dengan cara benar.
-          Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.
-          Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif.
-          Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik.
-          Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinue 
-          Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan menurut Slameto evaluasi harus mempunyai minimal tujuh prinsip berikut :[5]
1.      Terpadu
2.      Menganut cara belajar siswa aktif
3.      Kontinuitas
4.      Koherensi dengan tujuan
5.      Menyeluruh
6.      Membedakan ( diskriminasi )
7.      Pedagogis.
Dalam suber lain disebutkan hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus beritik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
a.       Continuenitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang continue. Oleh sebab itu evaluasi pun harus dilakukan secara continue.
b.      Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalkan jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik yang menyangkut koognitif, afektif maupun psikomotor.

c.       Adil dan Obejektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
d.      Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai
e.       Praktis
Mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

BAB IIIPENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Monitoring merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelaksanaan manajemen berbasis sekolah terutama dalam monitoring siswa dan kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
2.      Monitoring dilakukan untuk tujuan supervise, yaitu untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapakan. 
3.      Fungsi monitoring yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan.
4.      Prinsip-prinsip monitoring: monitoring harus dilakukan secara terus-menerus, menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi, memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan, dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi, berorientasi pada peraturan yang berlaku, obyektif dan harus berorientasi pada tujuan program. Sedangkan Prinsip-prinsip evaluasi: Prinsip berkesinambungan, Prinsip menyeluruh, Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi. Prinsip sahih, Prinsip penggunaan kritis Prinsip kegunaan atau manfaat.

B.     KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan maupun penyajian materi, oleh karenanya penulis sangat mengharapkan, masukan, kritik dan saran dari dosen pembimbing dan rekan-rekan yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Rivai,Veithzal, dan Murni, Sylviana. 2012. Education Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Subakir, Supriono, dan Sapari, Achmad. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jawa Timur: IKAPI.

Asep Suryana.Strategi Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu Internal Sekolah. Diakses melalui :http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf  pada tanggal 07 OKTOBER  2018 Pukul 16.35 WIB



[1] Supriono Subakir Dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah (Jawa Timur: IKAPI, 2001),H.12.
[2] Veithzal Rivai Dan Sylviana Murni. Education Management. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012). H. 20.
[3] Asep Suryana.Strategi Monitoring dan evaluasi (Monev) Sistem Penjamin mutu internal Sekolah. Diakses:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf  pada tanggal 07 desember 2017 Pukul 16.35 WIB
[4] Asep Suryana.Strategi Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu Internal Sekolah.Diakses:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/STRATEGI_MONITORING_DAN_EVALUASI.pdf  pada tanggal 07 desember 2017 Pukul 16.35 WIB
[5] Slameto. Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 2001) h. 16

No comments:

Post a Comment