MAKALAH STUDI ISLAM “SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM MUSLIM DI BARAT DAN INDONESIA”
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bengkulu, September 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
2
DAFTAR
ISI........................................................................................................
3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
4
1.1 LATAR
BELAKANG.............................................................................
4
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................
5
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN
STUDI ISLAM DI BARAT......................... 5
2.2 SEJARAH STUDI
PERKMBANGAN ISLAM DI INDONESIA................... 6
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................
7
3.1 KESIMPULAN...................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dalam
mengarungi kehidupan di dunia ini manusia tidak dapat lepas dari sejarah/
pengalaman hidup. Sejarah merupakan kunci untuk kita dapat memperbaiki
kehidupsn kita di masa depan, oleh karena itu mengetahui sejarah atau memahami
sejarah merupakan cara untuk kita mengetahui apa yang harus kita lakukan pada
masa yang akan datang. Dalam hal ini kami akan mengangkat sebuah pembahasan
tentang sejarah perkembangan studi islam di timur, barat, dan indonesia. Da
beberapa hal yang harus kita ketahui berama dalam memahami pembahasan tersebut
yang pertama yaitu mengetahui pola pembelajaran yang ada pada konteks terdahulu
sampai sekarang baik di timur, barat maupun indonesia.yang kedua adalah dampak
positif dan negatif yang terdapat dalam studi islam yang di laksanakan pada
masa terdahulu hingga sekarang baik di timur, barat, dan indonesia. Dan
yangterakhir inti dari pembahasan ini merupakan pemahaman tentang sudi studi
islam pada masa terdahulu hingga sekarang dan selanjutnya memmenerapkan hal hal
yang di anggap tepat ntuk sekarang dan diharapkan juga ddapat menemukan
inspirasi baru untuk memajukan studi studi islam pada era saat ini baik di
timur, barat, dan indonesia.
Indonesia
merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim hal ini yang seharusnya di
amati perjalanan sejarah studi islam, baik dari masa awal
masuknya islam hingga saat ini. Jika di lihat dari awal masuknya islam hingga
sekarang, Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian.
Bahwa lembaga/ sistem pendidikan Islam di Indonesia memiliki tahapan-tahapan
sebagai seperti,Sistem langgar, Sistem kelas dan perguruan tinggi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Perkembangan
Studi Islam di Barat.
Kontak Islam dengan
Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni: pada masa kejayaan
Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M, dan pada masa
renaissance / runtuhnya muslim, dimana bangsa Barat yang berjaya (selama abad
ke 16 M) sampai sekarang.
a. Fase Kejayaan
Muslim
kontak pertama
antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan tinggi,
sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur,
perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di
belahan barat berada di Cordova.
Bentuk lain dari
kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan
manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya
zaman kebangunan (renaissance) di Eropa pada abad ke-14, berkat penyalinan
karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi
perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran
empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di
Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
b. Fase Renaissance /
Runtuhnya Muslim
Kedatangan muslim
fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua
alasan pokok, yaitu alasan politik dan alasan ekonomi.
Alasan politik
adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara
yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan
dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke
Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan
Afrika Utara, khususnya dari Algeria ke Perancis.
Adapun alasan
ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa
Barat. Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari
Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sementara Inggris
mendatangkan dari negara-negara bekas jajahannya. Adapun kategori Muslim yang
ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang (migran) dan penduduk asli.
2.2 Sejarah Perkembangan Studi Islam di
Indonesia.
Perkembangan studi
Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga / sistem
pendidikan islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian
sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di
kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem kelas.
Maksud pendidikan
dengan sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, surau,
masjid atau di rumah guru. Kurikulumnya pun bersifat elementer, yakni
mempelajari abjad huruf arab. Dengan sistem ini dikelola oleh ‘alim, mudin,
lebai. Mereka ini umumnya berfungsi sebagai guru agama atau sekaligus menjadi
tukang baca do’a. pengajaran dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua
cara. Pertama, dengan sorogan, yakni seorang murid berhadapan secara langsung
dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua, adalah dengan cara halaqah, yakni
guru dikelilingi oleh murid-murid.
Adapun sistem
pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri dengan sarana
masjid sebagai tempat pengajaran / pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai
tempat tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni sorogan dan
halaqah. Hanya saja sorogan di pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca
kitab sementara kyai mendengar sekaligus mengoreksi jika ada kesalahan.
Sistem pengajaran
berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai dari
kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majlis ta’lim
dan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab al-Syafi’i.
Pada akhir abad ke
19 perkembangan pendidikan Islam di Indonesia mulai lahir sekolah model
Belanda: sekolah Eropa, sekolah Vernahuler. Sekolah khusus bagi ningrat
Belanda, sekolah Vernahuler khusus bagi warga negara Belanda. Di samping itu
ada sekolah pribumi yang mempunyai sistem yang sama dengan sekolah-sekolah
Belanda tersebut, seperti sekolah Taman Siswa.
Kemudian dasawarsa
kedua abad ke 20 muncul madrasah-madrasah dan sekolah-sekolah model Belanda oleh
organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, Jama’at al-Khair, dan lain-lain.
Pada level
perguruan tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi Islam
tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam Indonesia untuk
memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak zaman kolonial. Pada bulan April
1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama, dan
cendekiawan. Setelah persiapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27
Rajab 1364 H bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara pembukaan resmi
Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Dari sinilah sekarang kita mengenal UII,
IAIN, UIN, STAIN dsb.
BAB 3
PENUTUP
3.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan studi Islam di dunia barat, disebabkan
oleh adanya kontak langsung antara orang barat dengan orang islam, adanya
pelajar barat yang belajar kedunia islam dan adanya gerakan penerjemahan kitab.
Islam lebih dikenal didunia barat
adalah sebagai Sains dari pada Studi. Salah satu contoh
kemajuan ilmu pengetahuan dunia barat adalah adanya Ekspedisi Napoleon ke
Mesir.
Perkembangan peradaban
barat yang berkembang begitu pesat, dimulai sejak periode pertengahan, dimana
peradaban umat Islam pada saat itu mengalami stagnasi. Dari perkembangan studi
Islam yang berkembang di dunia barat, membawa dampak yang positif dan negatif.
Hasil perkembangan studi Islam di Dunia Barat, membuat para ilmuwan Barat
banyak tertarik untuk mengkajinya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan ,
Andi dkk. 2005. Pengantar Studi
Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Hasbullah. 1995. Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan.Jakarta
: PT RajaGrafindo Persada.
Joesoef sou’yb. 1985. Orientalisme
dan Islam .Jakarta : bulan bintang.
Murodi. 2003.Sejarah
Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga.Jakarta: Karya Toha Putra.
Nanji,Azim.
2003. Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di
Barat. Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru
[2] Andi darmawan, M.Ag dkk, Pengantar
Studi Islam, (Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005), hlm.
37
[4] Murodi, Sejarah
Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra
Semarang, 2003). hlm. 65
[5] Murodi, Sejarah
Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra
Semarang, 2003). hlm. 149
[7] Azim Nanji, Peta
Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat, (Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru, 2003). hlm. 3-5
[8] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan(Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 1995), hlm. 21-22
No comments:
Post a Comment