Makalah Tahap-tahap Perkembangan Anak dan Remaja
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan individu
selalu mengalami perubahan baik dari aspek fisik,psikis,maupun sosialnya,
seiring dengan perubahan waktu dan zaman struktur aspek itu makin membentuk
jaringan struktur yang kompleks, tidak terkecuali pada kehidupan remaja.
Semula ia sebagai
anak, kini ia beranjak menjadi seorang individu yang memiliki penampilan fisik
seperti orang dewasa, namun dari aspek kognisi maupun sikapnya belum sesuai
dengan oarang dewasa/orang tua lainnya padahal tuntutan sosial cenderung
meminta peran dari remaja agar berprilaku seperti halnya sebagai orang dewasa.
Sementara ia masih mencari-cari format yang tepat untuk membentuk identitas
dirinya, akhirnya perbedaan tuntutan tersebut memunculkan konflik batin dalam
dirinya.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
tahap perkembangan anak dan remaja?
2. Bagaimana
karakteristik perkembangan dan remaja?
3. Bagaimana
tugas-tugas perkembangan masa anak dan remaja?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui tahap perkembangan anak dan remaja
2. Untuk
mengetahui karakteristik perkembangan remaja
3. Untuk
mengetahui tugas-tugas perkembangan masa anak dan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tahap-tahap perkembangan anak dan remaja
Lazimnya, masa remaja dianggap mulai pada saat secara seksual
menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum. Namun
penelitian tentang perubahan perilaku, sikap, dan nilai-nilai sepanjang masa
remaja tidak hanya menunjukan bahwa setiap perubahan terjadi lebi cepat pada
awal masa remaja daripada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan
bahwa perilaku, sikap, dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbreda dengan
pada akhir masa remaja. Dengan demikian. Secara umum masa remaja dibagi menjadi
dua bagian. Yaitu awal dan akhir masa remaja.
Garis pemisah antara awal dan akhir remaja terletak kira-kira
disekitar usia 17 tahun; usia di mana ratarata setiap remaja memasuki sekolah
menengah tingkat atas. Dan melanjutkan pendidikan tinggi, mendorong sebagian
besar remaja untuk berprilaku maatang.
Karena rata-rata laki-laki lebih lambat matang daripada perempuan,
maka laki-laki mengalami periode awal remaja yang singkat, meskipun pada usia
18 tahun ia telah dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan. Akibatnya,
sering kali laki-laki tampak kurang matang untuk usiannya dibandingkan
perempuan. Namun adanya status yang lebih matang, sangat berbeda dengan
perilaku remaja yang lebih muda.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 athun sampai 16-17
tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 tahun atau 17 tahun hingga 18
tahun, yaiutu usia matang secara matang secara hukum. Dengan demikian akhir
remaja merupakan periode yang sangat singkat.
TAHAP
PUBERTAS
1.
Tahap prapuber
Tahap ini bertumpang-tindih
dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saatt diaanggap
sebagai “prapurber” yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang
remaja. Dalam tahap prapuber (tahap “pematangan”), ciri-ciri seks sekunder
mulai tampak tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
2.
Tahap puber
Tahap ini terjadi ada garis
pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remja; saat di mana kriteria
kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan basah
pertama kali di malam hari (tahap”matang”) ciri-ciri seks sekunder terus
berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
3.
Tahap pascapuber
Tahap ini bertumpang-tindih
dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahap ini,ciri-ciri seks
sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi dengan
matang.
Perubahan-perubahan
pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak
mampu, tidak aman, dan banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik.
Dalam membahas perubahan-perubahan ini,
Selama periode ini, anak yang
sedang berkembang mengalami berbagai perubahan dalam tubuh, perubahan dalam satatus termasuk penampilan, pakaian,
milik, jangkauan pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dari lawan
jenis kesemuannya meliputi hubungan orang tua-anak yang berubah dan perubahan
dalam peraturan yang dikenakan kepada anak muda.[1]
B.
Karekteristik Perkembangan dan Remaja
1.
Konsep tentang Adolenscence
Pengertian
dasar tentang istilah adolescence hanyalah pertumbuhan ke arah pematangan. Masa
ini adalah periode antara permulaan pebertas dengan kedewasaan yang secara
kasar anatar usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan anatar usia 12-21 tahun untuk
perempuan.
Banyak
buku pendidikan dan psikologi yang mendefinisikan adolescence dengan menunjuk kepada periode yang penuh dengan
tekanan dan ketentangan (stress and
strain), suatu periode di mana suatu periode individu menjadi sesuatu.
Generasi semacam ini tentu saja memeiliki keterbatasan karena tdiak semua
remaja mengalami tekanan dan ketengangan.
Dalam
dunia yang banyak mengalami perubahan yang cepat, memang tidak bisa dihindarkan
bahwa tingkah laku seorang remaja mengalami ketidaketentuan kanak, tetapi juga
belum menjadi orang dewasa. Mereka cenderung dan bersifat lebih sensitif karena
paranya belum tegas.
2.
Keunikan Remaja
Keunikan
para remaja terletak pada individu-individunya. Tampak jelas bahwa para remaja
dari keluarga yang sama memperlihatkan perbedaan –perbedaan dalam besar badan
,imtelegensi,minat, dan sifat sosialnya. Anak kembarpun memperlihatkan
perbedaan-perbedaan sekalipun mereka kesamaan pembawaan. Para remaja dari kelas
yang lain sikap dan cita-citanya . pendeknya, beberapa keunikan para remaja
terletak dalam indivualitasnya , bukan pada masa remajanya.
Karakteristik perkembangan pada individu memiliki
tahapan-tahapan yang spesifik secara struktural maupun fungsional. Begitu juga
dengan tugas-tugas perkembangannya. Dalam hal ini masing-masing karakteristik
dalam tahapan-tahapan perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangannya sepanjang
rentang kehidupan pada individu.
Point pertama pada makalah ni membahas tentang
masalah perkembangan yang meliputi: masa prenatal, masa neonatal, masa bayi,
awal masa kanak-kanak, masa puber, masa remaja, masa dewasa awal, masa paruh
baya dan masa lanjut usia. Sedangkan dari point tugas-tugas perkembangan,
memaparkan tentang tanggung jawab dari tiap tahapan karakteristik perkembangan
yang dilalui individu.
a. Karakteristik Perkembangan
1) Masa Prenatal
Periode
pranatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan manusia. Periode ini
merupakan periode yang terpenting dari semua periode perkembangan, karena
memberi dasar untuk perkembangan selanjutnnya. Perkembangan periode pranatal
ditandai dengan konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma), dan diakhiri dengan
kelahiran, dengan jangka waktu kurang lebih sembilan bulan sepuluh hari.
2) Masa Neonatal
Masa Neonatal adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana keberadaan dianggap
sebagai individu dan bukan lagi sebagai parasit seperti saat didalam tubuh ibu.
3) Masa Bayi
Bayi adalah masa tahapan
pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu. Pada
masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama,
terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan
namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang
terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang
terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
4) Masa Kanak – Kanak Awal
Masa ini berlangsung mulai dari
umur 2 tahun sampai 6 tahun. Pada masa ini pun peranan ibu kini beralih dari
perpanjangan evolusi alamiah kekuatan budaya. Tugas ibu kini adalah mendorong
pola – pola kelakuan yang memungkinkan anak mengambil tempat dalam masyarakat
manusia. Masa ini pun kita akan melihat bagaimana bayi yang sebelumnya sangat
tergantung penuh pada sang ibu, kini mereka harus berusaha bergerak untuk
melepaskan kemandiriannya secara perlahan – lahan, tetapi tidak dipungkiri
seorang ibu akan selalu membantunya walaupun tidak secara penuh. Pada masa
kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan
bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang
lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.
5) Masa Kanak – Kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak yang
berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami
kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat
belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang
menyulitkan’, ‘tidak rapi’, atau ‘usia bertengkar’, oleh para pendidik disebut sebagai ‘usia berkelompok’,
‘usia penyesuaian’, atau ‘usia kreatif’. Pertumbuhan fisik yang lambat pada
ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex,
danintelegensi.
6) Masa Pubertas
Adalah
masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan
fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat
berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15
hingga 16 tahun.Masa puber memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap
“anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang
sebelumnya sudah berkembang.fase puber dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a) Tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tapi belum
remaja).
b) Tahap puber (kematangan seksual muncul).
c) Tahap pascapuber (muncul ciri2 seks sekunder).
7) Masa Remaja
Istilah adult atau
dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang
berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah
menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal
dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik
dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock
(2002) mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin
hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal
lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda (youth) adalah
periodekesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan
padakemandirian dan menjadi terlibat secara sosial.
8) Masa dewasa paruh baya
9) Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga
usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara
usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan
fisik maupun mental.
10) Masa lanjut usia (di atas 60 tahun)
Berdasarkan defenisi secara
umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke
atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh
kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres
fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup
serta peningkatan kepekaan secara individual.
C. Tugas-tugas Perkembangan masa anak dan
remaja
1.
Pengertian Tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
(development tasks) yakni tugas
–tugas/kewajiban yang harus dilalui oleh setiap individu sesuai dengan tahap
perkembnagan individual itu sendiri . Dari sejak di kandungan, bayi, anak-anak,
remaja, dewasa sampai dewasa akhir, setiap individu harus melakukan tugas itu.
Keberhasilan
individu dalam menunaikan tugas perkembangan ini , akan menentukakan
perkembangan kepribadiannya. Seorang individu mampu menjalani dengan baik, maka
timbul perasaan mampu., percaya diri, berharga dan optimis menghadapi masa
depannnya. Sebaliknya mereka yang gagal akan merasakan bahwa dirinya adalah
orang yang tidak mampu , gagal, kecewa, putus asa, ragu-ragu, rendah diri, dan
pesimis menghadapi masa depannya.
2.
Tugas-tugas Perkembangan Remaja Menurut Havighurst
Menurut
Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila berhasil
mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan
kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga
akan mengalami kesulitan.
Pembagian
tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai
usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
a. Masa bayi dan masa kanak-kanak awal.
1) Belajar memakan makanan padat
2) Belajar
berjalan.
3) Belajar berbicara.
4) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
5) Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
6) Mempersiapkan diri untuk membaca.
7) Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai
mengembangkan hati nurani.
b. Masa kanak-kanak akhir
1) Belajar keterampilan fisik yang
diperlukan untuk bermain.
2) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita.
5) Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis
dan berhitung.
6) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama
dan tingkatan nilai.
8) Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga
9) Mencapai kebebasan pribadi.
c. Masa Remaja
1) Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya.
2) Mencapai peran sosial pria dan wanita.
3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif.
4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang
bertanggung sosial.
5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya
6) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
7) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika sebagai
pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
d. Masa dewasa awal
1) Mulai bekerja
2) Memilih pasangan.
3) Belajar hidup dengan tunangan
4) Mulai membina keluarga.
5) Mengasuh anak.
6) Mengelola rumah tangga.
7) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
8) Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
e. Masa usia paruh baya
1) Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga
negara.
2) Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa
yang bertanggungjawab dan bahagia.
3) Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu
luang.
4) Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu.
5) Menerima dan menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan fisik.
6) Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier pekerjaan.
7) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
f. Masa Tua
1) Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan
kesehatan.
2) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
penghasilan keluarga.
3) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
4) Membentuk hubungan orang-orang seusia.
5) Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
6) Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
setiap
individu menjalani tahap-tahap perkembangan secara berurutan meskipun demikian
dengan kecepatan yang berbeda. Setiap tahap atau periode masing-masing ditandai
oleh ciri-ciri perilaku atau perkembangan tertentu. Hurlock (1980:14) membagi
rentang kehidupan manusia menjadi 10 fase perkembanga
·
Masa
pranatal Merupakan periode pertama dan paling penting dari semua periode.
Periode ini dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran (270-280
hari atau 9 bulan)
·
Masa
neonatal merupakan periode tersingkat dari semua periode perkembangan,
merupakan saat penyesuaian diri yang radikal,terhentinya
perkembangan,pendahuluan dari perkembangan lebih lanjut dan merupakan periode
berbahaya
·
Awal
masa kanak kanak oleh orang tua disebut sebagai usia problematis,menyulitkan
usia mainan para pendidik menyebutnya sebagai usia pra sekolah ahli psikologi
menyebut sebagai usia kelompok,menjelajah,usia bertanya dan usia meniru.
·
Akhir
masa kanak-kanak oleh orang tua disebut sebagai usia yang menyulitkan ,tidak
rapi,usia bertengkar, para pendidik menyebutnya sebagai usia sekolah dasar dan
ahli psikologi menyebut usia kelompok,usia penyesuaian,atau usia kreatif.
·
Masa
remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan suatu periode
peralihan,masa perubahan,usia bermasalah,saat dimana individu mencari
identitas, usia yang menakutkan,masa tidak realistik dan ambang kedewasaan.
2. Saran
·
Setelah
mempelajari bab ini diharapkan mempermudah kemudahan untuk mengetahui pola
perilaku apa yang diharapkan dari anak, dan kapan pola tersebut digantikan
dengan pola yang lebih matang
·
Memperoleh
kemudahan untuk menyusun pedoman dalam memahami dan mengatasi
penyimpangan-penyimpangan penyesuaian diri yang terjadi pada individu
·
Guru
sebaikanya membantu proses perkembangan pada saat-saat yang tepat
DAFTAR
PUSTAKA
Yusuf LN Syamsu.Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung Rosda.2008
Muhibbin Syah, 1995,Psikologi pendidikan, Suatu pendekatan baru Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Endang Poerawanti,2002. Perkembangan Peserta Didik, UMM Malang
No comments:
Post a Comment