TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Belajar merupakan proses yang terjadi di setiap kehidupan
seseorang di sepanjang hidupnya. Belajar dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun. Salah satu ciri belajar adalah adanya interaksi antara dua orang atau
lebih. Proses tersebut dapat diartikan sebagai salah satu proses pendidikan.
Pendidikan adalah proses membimbing, melatih, dan memandu manusia terhindar
atau keluar dari kebodohan dan pembodohan.[1]
Undang-undang (UU) No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa:
“Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara”[2]
Pendidikan mampu mengembangkan potensi diri, kecerdasan,
akhlak dan aspek lain yang ada pada diri seseorang. Ilmu pengetahuan berperan
penting untuk mengembangkan potensi diri seseorang. Untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan tersebut membutuhkan orang lain sebagai mediator penyampainya. Seperti
di jelaskan dalam Qs Al-Anbiya ayat 7:
!!$tBur$uZù=yör&n=ö6s%wÎ)Zw%y`ÍûÓÇrqRöNÍkös9Î)((#þqè=t«ó¡sù@÷dr&Ìò2Ïe%!$#bÎ)óOçFZä.wcqßJn=÷ès?ÇÐÈ
“Kami tiada mengutus Rasul
Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami
beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada mengetahui”[3]
Guru
berperan penting terhadap sebuah proses pendidikan. Guru
merupakan seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, dimana ilmu yang
dimilikinya dapat di jadikan sebagai sumber dalam belajar. Guru
menentukan perkembangan peserta didik. Sebagai pendidik, guru menjadi nahkoda
yang akan mengomandoi para peserta didik dalam mengarungi lautan kehidupan.
Apabila nahkoda memberi intruksi yang
salah, maka akibatnya sangat fatal. Kapal mungkin akan tetrsesat jauh dari
tujuan, bahkan karam sebelum mencapai tujuan. [4]
Guru merupakan ujung
tombak dalam pelaksanaan pendidikan. Guru adalah pihak yang sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan
kelangsungan proses belajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.[5]
Guru harus kreatif
dalam mendesain metode pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
berpartisipasi, aktif, kreatif terhadap materi yang diajarkan. Dengan cara
demikian, di harapkan siswa dapat memahami materi yang diberikan dan mencapai
pembelajaran bermakna.[6]
Kesuksesan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tidak
terlepas dari penggunaan metode
pembelajaran yang digunakan guru. Menurut M. Sobri Sutikno:
“Metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam mencapai tujuan”.
Seorang guru tidak bisa
mengabaikan sebuah metode. Ada begitu banyak metode yang dicetuskan oleh para
ahli. Secara umum metode pembelajaran terbagi atas metode konvensional dan
modern. Metode konvensional adalah metode yang digunakan berdasarkan
kecenderungan yang menjadikan guru dan siswa tidak pasif selalu belajar,
berfikir dan inovatif. Sedangkan metode pembelajaran modern adalah metode yang
menggunakan cara-cara yang inovatif dengan berbagai kombinasi yang komparatif
untuk menghasilkan cara belajar yang taktis, teknis, dan praktis d alam
mengaplikasikan, mengapresiasikan dan menginterpretasikan. Wortham mengemukakan
bahwa:
“Metode
pembelajaran modern dan konvensional akan melahirkan metode pembelajaran yang
taktis, teknis, dan praktis berupa metode ekspitori, demonstrasi, metode
diskusi dan debat, metode bermain peran dan metode simulasi. Metode modern dan
konvensional ini diarahkan untuk menjadi metode yang efektif, efisien dan
berkualitas dalam pembelajaran dunia pendidikan”.
Penggunaan metode di era
yang semakin berkembang, seharusnya semakin inovatif pula. Siswa tidak hanya
diharuskan menerima materi yang disampaikan oleh guru, melainkan mampu mengembangkan
materi yang telah diberikan.
Faktanya, pada era ini
siswa cenderung kurang memperdalam ilmu kegamaan, partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah umum hanya dengan dua jam pelajaran saja dalam satu
minggu, Itu pun tidak di barengi dengan penggunaan metode pembelajaran yang
inovatif dan menarik, sehingga menyebabkan berkurangnya usaha pemberdayaan
siswa selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran pun terkesan membosankan.
Pada akhirnya tujuan pembelajaran pun tak terpenuhi. Hasil belajar pun tak
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi, diperlukan upaya yang dapat meningkatkan pemahaman
konsep dan juga pemberdayaan siswa dalam pembelajaran, untuk membuat anak
tertarik belajar Pendidikan Agama, maka diperlukan metode-metode yang menarik.
Metode yang dapat digunakan ialah metode kooperatif tipe STAD (Student
Team-Achievement Divisions).
Student
Team-Achievement Divisions (STAD) merupakan metode yang terdiri atas lima
komponen utama seperti presentasi kelas, tim kuis, diskusi kelompok, skor
kemajuan individual, dan rekognisi tim.[7] Metode
pembelajaran Student Team-Achievementnini akan dibandingkan dengan metode
pembelajaran konvensional yang sering digunakan di sekolah.
Metodel pembelajaran
konvensional bermacam-macam, salah satunya tipe ceramah. Metode Ceramah
Merupakan penuturan bahan pelajaran secara lisan.[8]
Setiap Metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri,
kuncinya bagaimana seorang guru menyampaikan materi tersebut. Penggunaan kedua
metode tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar
itu berupa kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
pembelajaran.
Dari uraian tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan tingkat keberhasilan Penggunaan Metode Pembelajaran Modern
(Kooperatif) Tipe STAD (Student Team-Achievement Divisions) dan Metode
Konvensional (Ceramah) terhadap hasil Belajar siswa dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi beberapa
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya yaitu:
1.
Siswa mulai lengah belajar di
dalam kelas. Siswa lebih mudah bosan mendengarkan dan memperhatikan guru yang
menerangkan pembelajaran di kelas.
2.
Ada begitu banyak metode pembelajaran, akan tetapi banyak guru yang belum
tahu dan masih banyak menggunakan metode konvensional.
3.
Metode pembelajaran berperan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,
akan tetapi metode yang dipilih guru terkadang kurang mendukung keberhasilan
belajar.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan
menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis perlu membatasi
variabelnya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini ialah penggunaan
metode pembelajaran ceramah dan STAD (Student Team Achievement Divisions),
hasil belajar dan tingkat keberhasilan penggunaan metode STAD dan Ceramah
terhadap hasil belajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipilih penulis,
maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan metode STAD (Student Team Achievement
Divisions)?
2.
Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional
(ceramah)?
3.
Bagaimana perbandingan tingkat keberhasilan penggunaan metode
konvensional (ceramah) dan metode modern (Student Team-Achievement Divisions)
terhadap hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban atau sasaran
yang ingin dicapai penulis dalam sebuah penilitian. Oleh sebab itu tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
menggunakan metode STAD (Student Team Achievement Divisions)?
2. Untuk mengetahui hasil belajar yang menggunakan
metode konvensional (ceramah)?
3. Untuk mengetahui perbandingan tingkat keberhasilan
penggunaan metode konvensional (ceramah) dan metode modern (Student
Team-Achievement Divisions) terhadap hasil belajar siswa?
F. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian
di atas, maka manfaat dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritik
a.
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkhusus dalam hal
penggunaan Metode pembelajaran.
b.
Penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar pijakan ataupun rujukan bagi peneliti
yang mengadakan penelitian pada masalah yang bersangkutan.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi siswa, sebagai motivasi pendorong untuk memiliki kesadaran diri
melakukan kegiatan dengan baik dan semangat dalam belajar.
b.
Bagi guru, membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih efektiv dan
efisien.
c. Bagi
sekolah, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas
siswa dan guru. Bahan pertimbagan pemilihan metode pembelajaran.
d.
Bagi peneliti,
menambah wawasan dan pengetahuan terhadap metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa (keberhasilan pembelajaran).
G. Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu ini menjadi salah satu acuan
penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu,
penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai
referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut
merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian
yang dilakukan penulis.
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Hasil
penelitian
|
Erni Ratna Dewi 2018
|
Metode Pembelajaran Modern dan Konvensional pada
Sekolah Menengah Atas.
|
Hasil metode pembelajaran modern dan konvensional
yang diterapkan oleh guru SMA sudah bisa dikatakan efisien, efektif dan
berkualitas dalam penerapannya mulai tahun 2013-2017.
|
Perbedaan:
Dalam kajian terdahulu ini variabel penelitiannya
luas atau dengan kata lain metode yang diteliti banyak, hampir menyeluruh.
Rentang waktu penelitiannya juga panjang yaitu 4 tahun. Sedangkan variabel
yang ada pada penelitian saya hanya terfokus pada penggunaan metode
konvensional ceramah, metode modern STAD (Student Team Achievement Division)
dan hasil belajar.
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Hasil
penelitian
|
Samsul Bahri -
|
Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD Guna
Meningkatkan Prestasi Belajar PKN Siswa Pada Kelas IV SD Negeri 211 Sabadolok
|
Hasil penerapan model pembelajaran tipe STAD belum
berjalan baik. Karena dari hasil penelitian didapatkan data bahwa
keberhasilan belajar siswa dengan menggunakan metode ini hanya mencapai 55%
sementara kriteria yang diharapkan 85%.
|
Perbedaan:
Pada kajian terdahulu ini yang diteliti hanya
penerapan sebuah metode dan perannya dalam meningkatkan prestasi belajar,
sedangkan pSada penelitian penulis metode yang digunakan sebanya dua metode.
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Hasil
penelitian
|
Elisabet Dyah Kusuma, Gunarhadi dan Riyadi
|
Keefektifan Model Quantum Learning Berbasis
Masalah Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah
|
Berdasarkan
hasil uji hipotesis terbukti bahwa model Quantum Learning berbasis masalah
berpengaruh terhadap pemecahan masalahsiswa pada pembelajaran tematik.
|
Perbedaan: Kajian
terdahulu ini yang diteliti ialah keefektifan model Quantum Learning,
sedangkan pada penelitian penulis yang diteliti ialah perbandingan tingkat
ketercapaian metode.
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Hasil
penelitian
|
Hanri Eko Saputro
|
Implementasi Metode Guide Discovery Dalam
Pembelajaran PAI di SMP 1 Lasem Kabupaten Rembang
|
Dalam kajian terdahulu ini tidak dilakukan
penelitian, karena hanya berupa Sinopsis Tesis.
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Hasil
penelitian
|
Dhida Dwi Kurniawati 2010
|
Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar
IPS pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
|
Model Mind Mapping dan keaktifan belajar IPS berpengaruh
terhadap prestasi belajar IPS siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
|
Perbedaan: Kajian terdahulu ini membahas pengaruh metode
metode Mind Mapping dan keaktifan belajar, sedangkan penulis membahas
mengenai perbandingan tingkat ketercapai penggunaan metode ceramah dan STAD
terhadap hasil belajar.
|
H. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini, maka
perlu dikemukakan sistematika penulisan:
1.
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi
latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan masalah, manfaat penelitian, kajian terdahulu, dan sistematika penulisan
penelitian.
2.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini
merupakan landasan yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan
dengan definisi metode, metode pembelajaran, definisi metode STAD (Student Team
Achievement Divisions), definisi metode ceramah hubungan antar variable dan
hipotesis.
3.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini
menguraikan tentang jenis dan rancangan penelitian, subyek dan obyek
penelitian, populasi, sampel dan sampling, data dan instrumen pengumpulan data,
teknik pengumpulan data, teknik
penyajian data dan teknik analisis data.
4.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini
berisi hasil pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan hasil analisis
data.
5.
PENUTUP
Penutup
menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan
saran dari peneliti.
6.
BAB V PENUTUP
Penutup
menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan
saran dari peneliti.
7.
DAFTAR PUSTAKA
8.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Al-‘Aliyy. 2006. Al-Quran
dan Terjemahannya Jawa Barat: Diponegoro.
Danim Sudarwan. 2013. Pengantar Kependidikan. Bandung:Alfabeta
Bandung.
E. Slavin Robet. 2010. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset dan
praktik. Bandung:Nusa Media.
Ien
Mahmudah Hurin. 2016. Bahan Ajar Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam.
Said Alamsyah dan Andi Budiman Jaya. 2015. 95 Strategi Mengajar
Multiple Intelligences. Jakarta: Prenadia Group.
Susanto
Ahmad. 2016. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Prenadia Group
Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta:
Dapertemen Agama RI
[1]Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan (Bandung:Alfabeta
Bandung, 2013). h. 2.
[2]Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. (Jakarta: Dapertemen Agama RI).
h. 5.
[4] Hurin ‘Ien Mahmudah, Bahan Ajar Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam
(2016). h. 43.
[5] Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar(Jakarta:Prenadia Group:2016). h. 92.
[6] Ibid,... h. 93.
[7]Robet E.
Slavin, COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset dan praktik (Bandung: Nusa
Media:2010). h. 143.
[8]Alamsyah Said dan
Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences
(Jakarta:Prenadia Group:2015). hal. 33.
No comments:
Post a Comment