1

loading...

Tuesday, October 30, 2018

MAKALAH TEORI PRILAKU PRODUSEN

MAKALAH TEORI PRILAKU PRODUSEN

A.      LATAR BELAKANG
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi.Dalam ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu ekonomi mikro mempelajari variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga.Salah satu bagian dari pembahasan mikro ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian kami angkat sebagai judul dari kelompok kami dan juga judul ini telah ditetapkan diawal sesuai dengan kelompok masing-masing. Karena kami kelompok ke 4, jadi judul inilah yang akan kami bahas dalam tugas kelompok kami.
Pembahasan teori perilaku produsen ini untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.
Sadar atau tidak, tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan kita. Namun, produsen tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang yang akan disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus dijalankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para produsen juga harus jujur dalam pembuatan produksinya maupun dalam penjualan produksinya agar masyarakat dapat tetap percaya kepada produsen yang bersangkutan.


B.      TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui prilaku produsen dan tujuannya
2. Untuk mengetahui fungsi produksi
3.Dapat membedakan klasifikasi faktor produksi
4. Dapat mengetahui bentuk umum fungsi produksi



C. TEORI PERILAKU PRODUSEN
Produsen mempunyai tujuan memaksimumkan keuntungan nya.Akan tetapi dalam perkembangan nya produsen tidak harus memaksimumkan keuntungannya. Ada produsen yang hanya menginginkan penjualan maksimum (sales maximization) , ada juga yang menginginkan keuntungan secukupnya, ada yang bahkan tidak mencari keuntungan. Dalam memutuskan tujuan perusahaan tentunya produsen dihadapkan pada banyak faktor yang antara lain apakah keuntungan tesebut untuk saat ini (present period) atau untuk masa yang akan datang (future period), juga dihadapkan pada situasi yang pasti (certainty) atau siuasi tidak pasti (ucertainty). Banyak kendala  yang dihadapi oleh produsen antara lain kendala (output constraint) produksi atau kendala biaya (cost constraint) serta kendala faktor produksi ( input con). Untuk itu perlu di bahas lebih rinci tentang beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan perilaku produsen yang antara lain:
a. fungsi produksi
b. fungsi biaya
c. fungsi penghasilan
d. fungsi keuntugan
fungsi produksi
                produksi dapat didefinisikan sebagai transformasi faktor produksi (resource) menjadi barang produksi (product) atau merupakan proses dimana input diubah menjadi output. Ada beberapa pengertian yang berarti produksi yaitu:
            a.from untility             -guna bentuk
            b.place untility                        -guna tempat
            c.time untility              -guna waktu
            d.posesion untility       -guna pemilikan
fungsi produksi sendiri merupakan hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi dengan barang produksi. Hal ini menjelaskan tentang hukum proporsi yaitu transformasi faktor produksi menjadi barang produksi pada suatu priode waktu tertentu.Fungsi produksi tersebut diatas meliputi juga semua metode teknis yang efisien atau teknologi.
            Klasifikasi fakor produksi dapat dibedakan menjadi faktor produksi tetap(fixe-input) dan faktor produksi variable(variabel input). Fixed input didefinisikan sebagi inpu yang tetap dalam artian kalau produksi berubah input tersebut jumlah nya tetap. Seandai nya input variabel adalah input yang bervariasi sesuai dengan variasi produksi yang dihasilkan. Perbedaan input ini akan membawa konsekuesi pada klasifikasifunsi produkifdanfungsi biayah dimana dibadan kedalam jangka pendek(the short run) dan jangka panjang(the long run). Jangka pendek dikaitkan dengan sejumlah input bervariasi smentara input lain diangga tetap minimal ada satu input yang dianggap tetap) sedangkan jangka panjang dimana semua input dianggap bervariasi..perlu dicatat disini bahwa jangka panjang bukan brarti berkaitan dengan priode waktu yang panjang. Sebagai mana dikenal dalam jargon pakar ekonomi bahwa jangka panjang tidak mempunyai hubungan langsung dengan waktu .ini bertai ada kala nya jangka panjang inidikaitkan dengan waktu mungkin relative panjang. Ini tentu buat anda bingung. Untuk itu perlu dicatat bahwa ada kalanya jangka pendek itu hanya beberapa hari untuk beberapa produksen(misalnya pedagang kaki lima) atau mungkin sekita lima tahun(misalnya produsen mobil). Dalam hal ini panjang dan pendek nya itu tergantung pada kesempatan dan kemampuan untuk merubah input skala produksi nya, prusahaan berada pada situasi jangka pendek sampai saat nya seuma input berubah maka situasi nya berbah menjadi jangka panajang. Begitu prusahaan merencanakan pabrik baru dan gedung baru seandai nya fasilitas lain nya tetap maka produsen tersebut kembali pada situasi jangka pendek.
Bentuk umum fungsi produksi dapat ditulusikan sebagi :
                        Q=f(L,K,R,S,v,y)
Dimana Q nya adalah output yang dihasilkan
L adalah input tenaga kerja(labor)
Q adalah input capital(capital)
R adalah bahan mentah (rawmaterial)
S alah input tanah (land input)
v adalah skala hasil (return to scale)
y adalah parameter evisiensi
            dalam jangka pendek, sebagaimana adanya anggapan bahwa ada beberapa input yang di anggap tetap maka bentuk fungsinya adalah sebagai berikut:
                        Q = f (L,K)
            Bentuk hubugan bentuk produksi secara matematisnya tergantung pada produktivitas paktor produksi pada berbabgai tingkat input yang digunakan. Dan produktivitas input ini tergantung pada teknologi yang digunakan atau dengan perkataan lain kemampuan faktor produksi unuk menghasilkan suatu output tergantung teknologi yang digunakan (state of technology). Seandainya ada prkembangan teknologi maka untuk suatu kombinasi K dan L yang sama akan menghasilkan output yang lebih besar.
____________________
            *)SP, Iswardono.  Teori Ekonomi Micro, Hal 13
            Ada beberapa bentuk fungsi produksi, misalnya linear production fungction yang dituliskan sebagai berikut :
                        Q= a + b1 K + b2 L
Ada yang berbentuk power function sebagaimana berikut ini
                        Q= A Ka Lb
Bentuk fungsi produksi sebagai mana di atas ini yang terkenal adalah yang di temukan oleh Cobb-Douglas yang dikenal dengan nama fungsi produksi Cobb-Douglas yang mempunyai kelebihan bahwa dapat diketahui secara langsung besar kecilnya elastisitas produksi masing-masing faktor berdasarkan besar kecilnya power tersebut (a dan b). karakteristik yang lain dari fakor produksi ini adalah jika a+b= 1 maka akan constant return to scale, jika a+b > 1 akan increasing return to scale dan jika a+b < 1 akan decreasi return to scale. Pembicaraan fungsi produksi di atas berkaitan dengan fungsi produksi jangka panjang dimana dalam hal ini semua input (tenaga kerja dan kapital) berubah. Fungsi produksi jangka panjang dikenal dengan nama Isoquant yang secara sederhana didefenisikan sebagaikurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi antara input K dan input L yang menghasilkan suatu ingkat output yang sama. Ada berbagai kemugkinan bentuk Isoquant yaitu antara lain: Linear Isoquant, Kinked Isoquant, Input-Output Isoquant dan Smooth Convex Isoquant dimana perbedaan nya terletak pada derajat subsitusi antar input.
Ada tidaknya subsitusi antar input akan berpengaruh pada besar kecilnya derajat subsitusi dimana jika derajat subsitusinya (MRTS=0) maka akan menghasilkan suatu garis yang disebut Ridge Line jika kita hubungkan sebagai titik yang mempunyai MRTS=0 pada peta Isoquant.
Ekonom lebih banyak berbicara tentang Opportunity Cost atau Alternative Cost. Sedangkan akuntun akan berbicara tetang Historical Cost dan Explicit Cost. Perbedaan ini tergantung pada perbedaan fungsi produksinya, artinya kalau berbicara masalah produksi jangka pendek maka kaitannya adalah fungsi biaya jangka pendek dan berbicara masalah produksi jangka panjang maka kaitannya adalah fungsi biaaya jangka panjang dimana ltak perbedaannya yang hakiki pada ada tidaknnya biaya tetap ( fixed cost) yang dipengaruhi oleh ada tidaknya input tetap (fixed input). Seandainnya ada input tetap maka fungsi produksinya dikatakan fungsi produksi jangka pendek atau juga dikenal dengan nama fungsi produksi Neo-klasik yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a.       No input variables, yang berarti seandainya hanya tersedia input tetap ( tanahh, gedung, pabrik, mesin dan raw material) tanpa adanya input variabel ( dalam hal ini tenaga kerja) maka tidak akan menghasilkan output apapun.
b.      Berlakunya law of Diminsihing Return atau Law of Diminishing Marginal Product atau hukum tambahan hasil yang semakin berkurang yang berbunyi sebagai berikut :  seandainya pada suatu input tetap di tambahkan input variable, maka mula-mula akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu; dan seandainya input variable di tambah lagi maka tambahannya akan meningkat; tetapi jika input variable nya di tambah lagi maka tambahannya akan meningkat: tetapi jika input variable nya di tambah terus makan tambahan hasilnya semakin lama semakin menurun yang akhirnya input variable nya di tambah lagi maka tambahan hasil nya akan negatife

berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang tersebut akan mempengaruhi bentuk fungsi ongkos nya. Bentuk fungsi total biaya akan mengikuti bentuk fungsi total produksi nya, demikian juga untuk bentuk fungsi biaya marginal akan mengikuti bentuk fungsi produksi marginal nya serta bentuk fungsi biaya rata-rata nya akan mengikuti bentuk fungsi biaya rata-rata adalah berbentuk urut ‘’U’’ atau U-shaped yang berarti mula-mula turun, mencapai minimum, kemuian meningkat. Hubungan antara fungsi biaya marginal dengan biaya rata-rata variable nya ( AVC dan AC ) adalah sebagai berikut :

A. pada saat AVC menurun MC berada di bawahnya
B. pada saat AVC minimum MC = AVC
C. pada saat AVC menaik MC berada di atas nya.
Untuk fungsi biaya dalam jangka panjang semuanya variable, karena tidak ada input tetap yang berakibat tidak ada biaya tetap nya. Untuk fungsi biaya dalam jangka panjang yang paling menarik adalah biaya rata-rata jangka pnajangnya (LAC) yang juga sering di sebut sebagai kurva Amplop atau Nvlope curve yang berarti merupakan tempat kedudukan dari berbagai SAC yang ada, karena pada dasarnya LAC merupakan nerupakan kumpulan dari beberapa SAC yang ada. Kurva LAC berbentuk U yang di sebabkan karena adanya dua faktor yang berpengaruh seandainya skala produksi di tingkatkan yaitu faktor yang menyebabkan penghematan
(Economies Of Scale) dan faktor yang menyebabkan terjadinya pemborosan jika skala produksi di tingkatkan (Diseconomies of scal
e). Dalam perluasan skala produksi sering terjadi penghematan yang di sebabkan karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja.Hal ini di mungkinkan karena skala produksi nya memungkinkan untuk di adakan hal di atas. Dan sering berkaitan dengan pembelian input dalam jumlah besar sering mendapatkan potongan (Discount) yang akhirnya akan menekan ongkos produksi rata-rata jangka panjang nya. Dan sebaliknya jika skala produksi di tingkatkan terus Karena ulasan tertentu maka ada kemungkinan terjadinya pemborosan karena semakin besar produksi semakin sulit keoordinasi, organisasi, dan pengawasan nya.

_____________
            *) SP, Iswardono. Teori Ekonomi Micro, Hal 15

D. KESIMPULAN DAN PENDAPAT KELOMPOK
Menurut kelompok kami, teori diatas memang benar adanya, dimana setiap produsen dalam berwirausaha maupun melakukan proses produksi pasti ingin memiliki keuntungan dari produk yang ia jual/tawarkan. Tinggal tergantung dari produsennya sendiri, ingin mengambil untung yang banyak kah, atau kah sedikit. Ada banyak faktor yang mempengaruhi produsen dalam mengambil rasio keuntungan, diantaranya yaitu biaya bahan baku, biaya produksi, upah karyawan, biaya pemasaran, jenis produk, dan juga resiko dari pekerjaan/usaha yang dikerjakan. Dan juga biasanya produsen melihat harga pasar dari produk yang ia tawarkan. Kalau ia ingin produk nya banyak terjual, si produsen harus menjual di bawah harga pasaran, dengan rincian ia akan mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit dari setiap produk yang ia jual. Kalau ia menjual di atas harga pasaran dengan keuntungan yang pasti sedikit lebih banyak dari yang lainnya, dijamin konsumen akan sedikit atau bahkan juga ada yang tidak mau membeli produk yang ia jual.
Dalam teori diatas juga dijelaskan, ada juga produsen yang tidak mengambil keuntungan. Menurut kelompok kami, kami kurang setuju, kenapa? Karena bagaimana mungkin seorang produsen melakukan produksi, memasarkan produk, mengupah karyawan, dll kalau bukan untung mendapatkan keuntungan. Perumpamaan tak ada hasil dari kegiatan yang ia lakukan apabila ia tidak mengambil keuntungan.
Mungkin itu saja pendapat dan kesimpulan dari kelompok kami.
 DAFTAR PUSTAKA
SP, Iswardono. 1994, Teori Ekonomi Micro. Jakarta: Gunadarma.

No comments:

Post a Comment