TIGA PROBLEMATIK DAKWAH KONTEMPORER
·
Problematika 1
5 Fakta Gus Miftah,
Ustadz Yang Viral Dakwah dan Shalawat di Klub Malam
Sosok Gus Miftah menjadi perbincangan
hangat warganet setelah video dakwah dan shalawat ditempat hiburan malam di
Bali viral. Namun, tidak banyak orang tahu kalau aktivitas dakwah Gus Miftah di
tempat-tempat hiburan malam dan prostitusi sudah dilakukan sejak belasan tahun
lalu.
Pertama, Gus Miftah memulai dakwah di
tempat hiburan malam atau kafe pada 2006. Boshe Jogja merupakan klub malam
pertama yang menggelar pengajian rutin sejak pertama kali dibuka. “Waktu itu
ada anak yang bekerja disana curhat kepada saya, ingin ikut pengajian tetapi
kalau diluar susah soalnya pasti dijadikan bahan pergunjingan, kerja didunia
malam, belum lagi kalau bertato” ujar Gus Miftah.
Akhirnya ia memutuskan untuk melobi
manajemen kafe dan menawarkan untuk mengisi kajian agama ditempat itu. langkah
Boshe Yogyakarta pun diikuti Boshe Bali yang dibuka dua tahun kemudian. Jadwal
rutin pengajian yang dipimpin Gus Miftah di Boshe Yogyakarta setiap dua minggu
sekali.
Kedua, tidak hanya di kafe, Gus Miftah
juga terkenal sebagai pendakwah di Pasar Kembang Yogyakarta dan salon-salon plus. Gus Miftah bercerita
pertama kali masuk Pasar Kembang karena ia memiliki kebiasaan shalat tehajud
setiap malam jum’at di salah satu mushala di kawasan itu. Ketika itu, ia
ditemani oleh GunJack, salah satu orang yang ditakuti ditempat itu. Gunjack
sempat mengancamnya supaya tidak bermain-main.
“saya menjelaskan maksud saya kepadanya
untuk berdakwah dan akhirnya diizinkan, “kata Gus Miftah.
Ketiga, Gus Miftah sempat mendapat
penlakan dari tamu dan manajemen kafe. Dakwah di tempat yang mendapat stigma
negatif dari masyarakat itu tidak mudah. Ia dicibir dan tidak dipercaya. Namun
seiring berjalannya waktu kepercayaan pun muncul dan beberapa kafe di
Yogyakarta juga memanggil Gus Miftah untuk berdakwah. “kalau dulu ditolak,
sekarang mereka merasakan itu untuk kebutuhan mereka,“tuturnya.
Keempat, Gus Miftah tidak meminta bayaran dari dakwah di kafe dan tempat
hiburan malam. Ia menolak jika dituduh melacurkan agama. Menurut Gus Miftah
banyak yang beranggapan ia mau berdakwah di kafe dan tempat hiburan malam
karena amplopnya tebal. Padahal, ia sama sekali tidak menerima bayaran dari
aktivitasnya.
Ketika ia mendapat panggilan untuk berdakwah di Boshe Bali, maka transportasi
dan akomodasi pun dikeluarkan dari kantongnya sendiri.
Kelima, prinsip tidak minum dan tidak merokok dipegang teguh. Sekalipun
keluar masuk dan akrab dengan dunia malam, Gus Miftah tidak merokok dan
mengkonsumsi minuman beralkohol. Gus Miftah berpendapat, kalau ia minum-minuman
beralkohol maka ia tidak berhak
menasehati orang yang mengkonsumsi alkohol.
A. Analisis kekurangan dari problematik 1
Menurut
saya, dalam materi sebelumnya saya kaitkan tentang komunikasi dalam berdakwah,
dalam suatu promblematik diatas tidak seharusnya menggunakan komunikasi
berdakwah dipandang dari sudut waktu dan
tempat yang tidak sesuai dan dengan cara penyampaian dakwah yang benar dan
baik, karena dilakukan di tempat-tempat yang dipandang kalangan masyarakat
tidak sepantasnya melakukan dakwah.
B. Analisis kelebihan dari problematik 1
Menurut
saya, dari materi sebelumnya saya ambil point tentang peran motivasi dalam
dakwah, karena dalam problematik dakwah diatas seorang Gus Miftah mungkin
memiliki sebuah motivasi yang membuatnya melakukan dakwah ditempat-tempat
tersebut. Karena seorang pendakwah harus memiliki keberanian mental yang cukup
kuat dan sikap tidak perduli dengan pandangan masyarakat, atas apa yang
dilakukannya, tetapi tetap mempertimbangkan segala akibat yang akan
diterimanya. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar orang-orang tersebut
menerima dakwahnya dengan baik dan interaksi antara seorang mad’u dan para da’i
terjalin dengan baik pula.
C. Kritik dan Saran
Ø Kritik
Menurut
saya, ini cara berdakwah yang tidak baik, karena tempat dimana ia berdakwah
tidak seharusnya dilakukan. Sedangkan interaksi dan komunikasi didalam syarat
sebuah dakwah tidak akan terjalin dengan baik.
Ø Saran
Menurut
saya, seharusnya seorang pendakwah terutama untuk Gus Miftah melakukan dakwahnya ditempat-tempat
yang semestinya dipandang baik oleh kalangan masyarakat agar tidak ada
terjadinya selisih paham dan anggapan-anggapan negatif lainnya yang malah akan
merusak nama dan reputasi seorang pendakwah tersebut.
Sumber: Liputan 6, 14
September 2018, 06:30 WIB, Yogyakarta.
·
Problematik 2
Terdakwah Bom Thamrin
Pernah Dakwah Lewat Ponsel Saat di Nusakambangan
Sebelumnya, mengingat bahwa terdakwah Bom
Thamrin adalah Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman telah
menyebarkan paham radikal selama kurun waktu delapan tahun melalui buku
karangannya berjudul Seri Materi Tauhid atau mendengarkan melalui MP3 yang dapat
diunduh dari situs Milah Ibrahim.
Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan
pemimpin jaringan teroris Jamaah Anshorut Daulah (JAD) dalam persidangan kasus
ledakan bom di Jalan MH Thamrin. Zainal Anshori bersaksi di hadapan terdakwah
Oman Rochman alias Aman Abdurrahman.
Dalam kesaksiannya, dia mengungkapkan
bahwa Aman Abdurrahman sempat berdakwah melalui telepon seluler saat sedang
menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan. Zainal mengutarakan, ia mengadakan
kegiatan bertajuk Dauroh selama tiga hari di Malang, Jawa Timur, khusus
pimpanan JAD seluruh Indonesia dan total yang hadir sekitar 25 orang.
Pada akhir kegiatan, telepon seluler
berdering. Seorang mengaku Abu Khotib akan menyambungkan dengan suara terdakwa
bom Thamrin itu. “saat itu saya tidak tahu ada sesi ini. Lalu, dari mana Abu
Khotib tahu nomor saya. Saya yakin disitu ada suara Abdurrahman,” ujar dia.
Selama lima menit sambungan telepon itu berlangsung. Seingatnya saat itu, Aman
Abdurrahma menyampaikan dakwah tentang syirik demokrasi. Dalam ajarannya,
dijelaskan bahwa demokrasi termasuk syirik akbar yang bisa membatalkan
keislaman seseorang. Di sela-selanya pun ada sesi tanya jawab kepada terdakwa
kasus bom Thamrin ini.
A.
Analisis
kekurangan dari problematik 2
Menurut saya, dari materi sebelumnya
tentang komunikasi dalam proses berdakwah. Mad’u tersebut menyampaikan dakwah
lewat telepon dan dakwah yang disampaikan mengandung gujaran kebencian karena
Aman Abdurrahman menyebutkan bahwa demokrasi termasuk syirik akbar yang bisa
membatalkan keislaman seseorang. Sedangkan dalam islam tidak disebutkan bahwa
demokrasi bisa membatalkan keislaman seseorang dan dalam proses dakwah tidak
dianjurkan untuk menyebarkan gujaran kebencian dan menurut saya, dalam komunikasi
dakwah tidak disebutkan berdakwah melalui telepon karena tidak cukup efektif.
B.
Analisis
kelebihan dari problematik 2
Menururut saya, dari materi sebelumnya tentang
komunikasi dalam proses dakwah, Aman Abdurrahman bisa mengambil keputusan untuk
berdakwah melalui telepon dan memiliki keberanian untuk menyampaikan dakwahnya
saat dia sedang menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan.
C.
Kritik
dan saran
Ø Kritik
Menurut
saya, cara seorang pendakwah diatas tidak baik bahkan bisa dikatakan salah,
karena ia berdakwah melalui telepon saat dalam masa hukuman dan menyampaikan
dakwah yang mengandung gujaran kebencian.
Ø Saran
Menurut
saya, seharusnya penjagaan dalam Lapas tersebut harus lebih diperketat lagi
agar tidak ada terjadinya dakwah secara sembunyi-sembunyi dan mengandung ujaran
kebencian.
Sumber : Liputan 6, 09
Maret 2018, 14:52 WIB, Malang, Jawa Timur.
·
Problematik 3
Menag : Presiden Minta
Dakwah Pemuka Agama mengedepankan Islam Yang Damai
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengkonfirmasi
pertemuan Presiden Jokowi dengan para mubalig di Bogor, Jawa Barat. Dia mengatakan,
pertemuan itu sebagai bentuk kerja sama pemerintah dengan para mubalig dalam
melakukan dakwahnya. Lukman mengatakan, para mubalig atau pendakwah sangat
penting ditengah kondisi negara saat ini yang rentan menyalahgunakan agama dan
tindakan.
“presiden amat sangat mengharapkan pemuka
agama, mubalig menyampaikan dakwah hendaknya lebih mengedepankan sisi-sisi
Islam penuh kedamaian yang mampu memberikan kemaslahatan segenap manusia, bukan
agama yang disalahpahami, dieksploitasi, “ujar Lukman di Kantor Kementerian
Agama, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018). Terlebih dalam momentum Ramadhan
tahun ini seluruh umat Islam melaksanakan ibadahpuasa secara bersamaan, tanpa
perbedaan selisih waktu seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini dinilai Lukman sedianya menjadi
momen para pendakwah agar lebih proaktif menyampaikan dakwah tentang pentingnya
persatuan. Tidak hanya kepada pendakwah, Lukman juga meminta para ormas
melakukan hal serupa. “oleh karena itu, ormas juga lebih proaktif menjelaskan
esensi agama Islam yang menebarkan rahmat bagi sesama manusia,” ujarnya.
A.
Analisis
kekurangan problematik 3
Menurut saya, prombelamatik diatas
berhubungan dengan materi sebelumnya komunikasi dalam proses dakwah, karena
dakwah pada jaman sekarang banyak yang menyalahgunakan berdakwah dalam lingkup
agama dan ditambah lagi adanya dakwah secara perlahan-lahan mulai menyebarkan
ujaran kebencian dalam melakukan berdakwah.
B.
Analisis
kelebihan problematik 3
Menurut saya, hal yang dilakukan oleh
Menteri Agama Lukman Hakim sangat baik, karena dapat mengembangkan lagi
dakwah-dakwah ditengah-tengah masyarakat dengan lebih baik dan mengurangi
adanya penyebaran ujaran kebencian dalam berdakwah hal ini sangat berkaitan dengan komunikasi
dan interaksi dalam proses berdakwah, karena baik dari Da’i dan Mad’u bisa
membuat interaksi yang terjadi berjalan dengan efektif dan komunikasi yang
terjadi juga lebih terjaga.
C.
Kritik
dan Saran
Ø Kritik
Menurut
saya, hal yang dilakukan dalam membuat kesepakatan untuk lebih mengedepankan
sisi-sisi Islam penuh kedamaian agar
dapat memberikan masyarakat pehaman tentang agama.
Ø Saran
Menurut
saya, akan jauh lebih baik lagi jika pemerintah, kementerian agama dan
pemuka-pemuka agama lainnya saling memberikan apresiasi nya dalam memajukan
dakwah ditengah masyarakat, karena masih banyak masyarakat yang tidak paham
akan agama ataupun masyarakat lain yang seperti tidak perduli dengan agama,
agar bisa memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat khususnya.
Sumber : Liputan 6, 16
Mei 2018, 07:54 WIB, Bogor, Jawa Barat.
No comments:
Post a Comment