MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI DI BENGKULU
BAB
1
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi di provinsi
bengkulu merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, pertumbuhan
ekonomi provinsi bengkulu 5 tahun terakhir ini terus mengalami perubahan yang
cukup signifikan. BPS Provinsi Bengkulu merilis data baru
pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I – 2016 Ekonomi Bengkulu yang
tumbuh 4,99 persen, melambat jika dibandingkan triwulan I 2015.
Perkonomian
Provinsi Bengkulu triwulan I 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestic
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai RP 13,33 triliun dan
atas dasar harga konstan 2010 mencapai RP. 9,791 triliun.
Selama ini banyak provinsi telah
berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih
banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat
pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih
banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah,
pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang
sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja
bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up.
Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi
jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan
perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan
meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor
industri dan sektor perdagangan.
Analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makroekonomi. Analisis
ini pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi dalam jangka panjang.
Disamping itu, selain untuk memahami
pertumbuhan ekonomi dan kemakmurannya perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ;
masalah-masalah yang dihadapi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
2. Rumusan
Masalah
1) Berapa
tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu selama 5 tahun terakhir ?
2) Sektor-sektor
apa saja yang membentuk produk domestik bruto (PDB) provinsi bengkulu ?
3) Sektor
apa yang paling tinggi pertumbuhan nya ?
4) Apakah
pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu sudah baik ?
5) Langkah-langkah
apa saja yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ?
3. Tujuan
Penelitian
1) Untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu selama 5 tahun
terakhir.
2) Untuk
mengetahui sektor-sektor yang membentuk produk domestik bruto (PDB) provinsi
bengkulu.
3) Untuk
mengetahui sektor yang paling tinggi pertumbuhan nya.
4) Untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu sudah baik.
5) Untuk
mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
4. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini memiliki 2 manfaat
yaitu bagi peneliti sendiri dan untuk umum :
1) Secara
teoritis ; penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti
2)
Secara praktis ;
penelitian ini bermanfaat bagi para pengambil kebijakan yang terkait sebagai
pedoman pengambil kebijakan ekonomi dan bagi masyarakat sebagai informasi pertumbuhan
ekonomi pada saat ini.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA/ TEORI
1. Kajian
Teoritis
Pertumbuhan ekonomi adalah
menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan
ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku
di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi,
perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi
sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka capaian
pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang diwakili
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rudi Nooryadi, S.Si, ME
Menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015, melambat atau lebih rendah dibandingkan
lima tahun terakhir, terhitung tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012 sebesar
6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07, tahun 2014, 5,48%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi di capai
oleh lapangan usaha jasa lainnya sbesar 9,08%, dari sisi pengeluaran
pertumbuhan tertinghi dicapai oleh komponen pengeliara. Konsumsi pemerintah
sebesar 7,23%.
“Pertumbuhan struktur perekonomian Provinsi Bengkulu
tahun 2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu pertanian,
kehutanan dan perikanan, sebanyak 30,66%, perdagangan besar dan eceran,
sebanyak 13,35%, serta administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib,
sebanyak 9,47%,” ujar Rudi.
Dia menambahkan penciptaa. Pertumbuha. Ekonomi
provinsi Bengkulu sangat di pengaruhi oleh lapangan usaha yang memiliki tingkat
pertumbuhan dan peranan yang cukup besar, dalam hal ini lapangan usaha
perdagangan besar dan eceran sebesar 1,01%, diikuti lapangan usaha administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta usaha pertanian
kehutanan dan perikanan masing- masing sebesar 0,72% dan 0,69%.
Perekonomian
Provinsi Bengkulu triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan
atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi
Bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015
sebesar 1,81 persen (q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015
(y-on-y) tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar
4,92 persen.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau
Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu. Produk
Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana
alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per
jam Kerja.
Perkembangan Gini Rasio Menurut
Provinsi di Sumatera Tahun 2012-2015 (Kondisi Sept) :
|
|||||
Provinsi
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
(1)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
|
NAD
|
0.34
|
0.33
|
0.34
|
0.34
|
|
Sumatera Utara
|
0.33
|
0.33
|
0.31
|
0.33
|
|
Sumatera Barat
|
0.35
|
0.35
|
0.33
|
0.32
|
|
Riau
|
0.38
|
0.39
|
0.38
|
0.37
|
|
Jambi
|
0.36
|
0.33
|
0.34
|
0.34
|
|
Sumatera Selatan
|
0.40
|
0.37
|
0.38
|
0.33
|
|
Bengkulu
|
0.36
|
0.37
|
0.36
|
0.37
|
|
Lampung
|
0.36
|
0.36
|
0.33
|
0.35
|
|
Bangka Belitung
|
0.31
|
0.31
|
0.30
|
0.27
|
|
Kepulauan Riau
|
0.39
|
0.38
|
0.44
|
0.34
|
|
Indonesia
|
0.41
|
0.41
|
0.41
|
0.40
|
BAB
III
METODELOGI
PENELITIAN
1. Metode
Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data kami meggunakan cara kualitatif.
Pertumbuhan ekonomi adalah
menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan
ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku
di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi,
perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi
sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Adapun teori tentang pertumbuhan
ekonomi yaitu: teori klasik, menekan kan tentang faktor-faktor produksi dalam
menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang
terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut
mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Teori Schumpeter, menekan kan tentang peranan usahawan yang akan melakukan
inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar,
menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan
pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan
dalam mewujudkan pertumbuhan. Teori Neo-klasik, melalui kajan empirika; teori ini
menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat
merupakan faktor yang terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau
Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu. Produk Domestik
Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana alat
pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam
Kerja.
a)
Menurut
Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas
wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang
diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu
periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara
lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam PDB. Sebagai gambaran, PDB
Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing
(WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar
negeri (Herlambang, 2001).
b)
Sukirno
(2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara
yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan
warga negara asing.
c)
Wijaya
(1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari
semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam
suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat
diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam
suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Sektor-sektor
yang paling unggul pada provinsi bengkulu yaitu; pertama, Pengembangan sektor pangan.Pertanian
menjadi sektor strategis pembangunan di Bengkulu karena potensi sumberdaya
pertanian yang melimpah di wilayah ini. Potensi tersebut perlu dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk ketahanan pangan masyarakat Bengkulu. Sumber pangan lokal di
Provinsi Bengkulu antara lain tanaman pangan dan holtikultura, peternakan,
perkebunan, dan perikanan Produksi padi di Provinsi Bengkulu tahun 2015
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dan mencapai 644.646 ton.
Peningkatan produksi ini disebabkan karena bertambahnya luas panen seluas
12.653 hektar (8,15 persen) dan naiknya produktivitas sebesar 0,69 ton/hektar.
Kontribusi produksi padi di provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 0,85 persen
terhadap produksi padi Nasional. Kedua, pengembangan
sektor energi. Bengkulu memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah
dan belum dimanfaatkan, antara lain luasnya wilayah pegunungan dengan potensi
hutan yang mengandung sumber energi air dan biomasa energi biogas dari produk
pertanian dan peternakan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat harus
diimbangin dengan ketersediaan tenaga listrik karena meningkatnya permintaan
tenaga listrik. Ketiga, pengembangan
sektor kemaritiman dan kelautan. bidang maritim merupakan salah satu prioritas
program kerja pembangunan. Bengkulu memiliki wilayah laut (Zona Ekonomi
Eksklusif) yaitu Samudera Hindia yang belum termanfaatkan secara optimal,
dengan potensi maritim antara lain industry bioteknologi kelautan, perairan
dalam, wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, dan
industri maritim. Batas maritim memberikan kepastian hukum untuk seluruh kegiatan
kelautan, penegakan kedaulatan dan hukum laut, khususnya pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya perikanan. Keempat,
pengembangan sektor parawisata dan industri. . Pembangunan pariwisata dan
industri harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga memberikan manfaat
langsung untuk kesejahteraan masyarakat. pembangunan industri pariwisata dengan
meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta
meningkatkan keragaman dan daya saing produk dan jasa pariwisata nasional di
setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran; dan pembangunan
kelembagaan pariwisata dengan membangun sumberdaya manusia pariwisata serta
organisasi kepariwisataan nasional. Kontribusi sektor pariwisata terhadap
perekonomian Provinsi Bengkulu masih rendah dibandingkan dengan potensi
pariwisata yang dimilikinya. Wisatawan asing maupun domestic yang berkunjung ke
Bengkulu belum begitu besar. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata
di Bengkulu meningkat setiap tahunnya walaupun peningkatan jumlah kunjungan
tersebut dianggap tidak signifikan. Hal ini juga terlihat dari jumlah tamu yang
menginap di hotel dan akomodasi lainnya di Provinsi Bengkulu dibandingkan
Indonesia secara keseluruhan Tahun 2010-2014.
Ada 4 terobosan yang dilakukan pemerintah provinsi bengkulu dalam
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu;pertama, melakukan perlintasan sumatra. ini
akan menjadikan dampak besar untuk memancing perekonomian Bengkulu. Karena
masyarakat dapat membuat usaha-usaha kreatif, sepeti oleh-oleh dan lain
sebagainya. Sehingga perputaran perekonomian Bengkulu bakal akan semakin
meningkat. Kedua, Melakukan
pembangunan koridor dengan provinsi tetangga. Koridor yang dimaksud ialah
dengan melakukan kerjasama, dengan kerjasama itu maka akan memancing masyarakat
provinsi lain untuk berinvestasi di Bengkulu. Ketiga, melakukan pembangunan kemaritiman. dengan menjadikan
Provinsi Bengkulu menjadi pusat kemaritiman. Karena Provinsi Bengkulu memiliki
pantai dan samudera yang terbentang luas dari ujung ke ujung batas wilayah
Bengkulu. Sehingga dengan luas pantai dan samudera tersebut, Bengkulu memiliki
potensi laut yang luar biasa. Dengan hal itu, Bengkulu juga harus mampu menjadi
poros kemaritiman dengan potensi yang ada. Keempat,
melakukan pembangunan proyek-proyek besar. Yaitu dengan melakukan
pembangunan 2 pelabuhan besar, di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Mukomuko, untuk
mendukung pelabuhan di Pulai Baai. Dengan dibangunannya pelabuhan tersebut,
maka masyarakat Bengkulu dapat langsung mengakses transportasi laut untuk
membawa potensi darat dan lautnya.“Dengan dibangunnya 2 pelabuhan lagi, maka
Bengkulu akan memiliki 3 pelabuhan besar. Dengan pelabuhan itu, kapal-kapal
besar akan bersandar di Bengkulu. Sehingga akan membawa dampak besar untuk
Provinsi Bengkulu, terutama untuk pertumbuhan ekonominya.
2. Analisis
Data
Setelah di
analisis bahwa pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu 5 tahun terakhir tidak
rata. Perekonomian provinsi bengkulu Triwulan
I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81
persen.
Sementara jika dibandingkan triwulan
I-2015 tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar
4,92 persen.
Pada provinsi bengkulu ada 4 sektor yang paling unggul.
Pertumbuhan ekonomi yang ada pada provinsi bengkulu sudah baik tetapi perlu
peningkatan lebih lanjut lagi. Pemerintah pada provinsi bengkulu akan
melakukakn 4 langkah untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
Bahwa angka
capaian pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang
diwakili Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rudi Nooryadi,
S.Si, ME Menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015, melambat atau lebih rendah
dibandingkan lima tahun terakhir, terhitung tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012
sebesar 6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07, tahun 2014, 5,48%.Perekonomian Provinsi Bengkulu
triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan atas dasar harga konstan
2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan I-2016
tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81 persen
(q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar
4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
Sektor yang
paling unggul di provinsi bengkulu terdapat pada pengembangan sektor pangan,
sektor energi, sektor kemaritiman dan kelautan, yang terakhir adalah
pengembangan pada sektor parawisata dan industri. Semoga kedepannya lagi
sektor-sektor yang ada di provinsi dapat menjadi unggul sehingga pertumbuhan
provinsi bengkulu akan menjadi lebih baik dari yang ada.
Dan jika dilihat keadaan pertumbuhan yang ada pada provinsi
bengkulu bahwasanya pertumbuhan nya sudah bisa dikatakan baik tetapi masih
perlu peningkatan kesejahteraan yang harus dilakukan agar provinsi bengkulu
lebih maju kedepan lagi, dan Dengan kerja keras bersama-sama
diyakini Provinsi Bengkulu diyakini akan bisa lebih maju dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat bisa tercapai pada masa mendatang.
Langkah-langkah
yang harus dilkukan oleh pemerintah provinsi bengkulu untuk mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu melakukan pembangunan perlintasan
sumatra, pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman,
pembangunan proyek-proyek besar. Sehingga dengan dilakukan semua usaha itu maka
provinsi bengkulu akan dapat mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
mereka.
B. Pembahasan
Penelitian
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi.
Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa
yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang
produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan
produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Badan Pusat
Statistik (BPS) merilis angka capaian pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar
5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang diwakili Kepala Bidang Neraca Wilayah dan
Analisis Statistik, Rudi Nooryadi, S.Si, ME Menjelaskan bahwa sepanjang tahun
2015, melambat atau lebih rendah dibandingkan lima tahun terakhir, terhitung
tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012 sebesar 6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07,
tahun 2014, 5,48%.
Dari sisi
produksi, pertumbuhan tertinggi di capai oleh lapangan usaha jasa lainnya
sbesar 9,08%, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinghi dicapai oleh komponen
pengeliara. Konsumsi pemerintah sebesar 7,23%.
“Pertumbuhan
struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2015 masih didominasi oleh tiga
lapangan usaha utama, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, sebanyak
30,66%, perdagangan besar dan eceran, sebanyak 13,35%, serta administrasi
pemerintahan dan jaminan sosial wajib, sebanyak 9,47%,” ujar Rudi.
Dia menambahkan
penciptaa. Pertumbuha. Ekonomi provinsi Bengkulu sangat di pengaruhi oleh
lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan peranan yang cukup besar,
dalam hal ini lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 1,01%,
diikuti lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial
wajib, serta usaha pertanian kehutanan dan perikanan masing- masing sebesar
0,72% dan 0,69%.
Perekonomian
Provinsi Bengkulu triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan
atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi
Bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015
sebesar 1,81 persen (q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015
(y-on-y) tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar
4,92 persen.
2.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalahjumlah produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu.
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi
dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan
Pendapatan per jam Kerja.
§
Menurut
Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas
wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang
diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu
periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara
lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam PDB. Sebagai gambaran, PDB
Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing
(WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar
negeri (Herlambang, 2001).
§
Sukirno
(2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara
yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan
warga negara asing.
§
Wijaya
(1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari
semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam
suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat
diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam
suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Sebagai alat pengukur dalam pertumbuhan
ekonomi PDB memiliki rumus dalam mencari PDB dan PDB juga
memiliki empat komponen sebagai berikut:
1. Komponen-Komponen Produk Domestik Bruto
a. Konsumsi rumah tangga
b. Investasi
c. Konsumsi pemerintah
d. Ekspor bersih, yang
merupakan selisih dari total ekspor dan impor.
2. Rumus Mencari PDB
Berdasarkan komponen-komponen tersebut, maka
dirumuskan seperti dibawah ini..
PDB = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
G : Konsumsi pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
Dari rumus tersebut, dapat dijelaskan
bahwa apabila konsumsi bertambah makan akan berpengaruh pada PDB yang akan
meningkat pula. Begitu juga dengan Investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor
bersih apabila mengalami peningkatan maka jumlah PDB akan meningkat, hal ini
dikarenakan komponen-komponen tersebut berada dalam satu fungsi linier. Oleh
karena itu, setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah, dan nilai ekspor bersih.
Secara kasar PDB dapat dijadikan
ukuran kesejahteraan ekonomi suatu negara, akan tetapi ukuran ini tidak terlalu
tepat. Mengapa dikatakan tidak tepat karena jika hanya melihat PDB, perhitungan
tersebut masih mengabaikan faktor jumlah penduduk.
3. Sektor yang Paling Tinggi
Pertumbuhan di Provinsi Bengkulu
a) Pengembangan Sektor Pangan
Terwujudnya kedaulatan pangan merupakan salah satu cerminan
kemandirian ekonomi nasional. Pertanian menjadi sektor strategis pembangunan di
Bengkulu karena potensi sumberdaya pertanian yang melimpah di wilayah ini.
Potensi tersebut perlu dimanfaatkan dan dikembangkan untuk ketahanan pangan
masyarakat Bengkulu. Sumber pangan lokal di Provinsi Bengkulu antara lain
tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan Produksi
padi di Provinsi Bengkulu tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya, dan mencapai 644.646 ton. Peningkatan produksi ini disebabkan
karena bertambahnya luas panen seluas 12.653 hektar (8,15 persen) dan naiknya
produktivitas sebesar 0,69 ton/hektar. Kontribusi produksi padi di provinsi
Bengkulu tahun 2015 sebesar 0,85 persen terhadap produksi
padi Nasional.
Produksi jagung di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 mencapai
96.828 ton, meningkat sebesar 24.072 ton (3,06 persen) dari tahun 2014 sebesar
72.756 ton.
b)
Pengembangan Sektor Energi
Sumberdaya energi merupakan sarana produksi dan sarana kehidupan
sehari-hari yang memegang peran penting dalam pembangunan. Ketersediaan energi
yang berkesinambungan, handal, terjangkau dan ramah lingkungan merupakan hal
yang fundamental dalam membangun industri energi yang bisa mendukung
perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara. Berdasarkan hal tersebut beberapa
negara termasuk Indonesia telah mulai memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT)
sebagai pengganti energi fosil yang cadangannya mulai menipis. Tidak seperti
negara-negara maju, pengembangan EBT di Indonesia hingga saat ini masih belum dominan
karena masih didominasi penggunaan bahan bakar fosil. Penggunaan energy
terbarukan di Indonesia masih di bawah 50 persen, dengan kontribusi terbesar
pada pemanfaatan tenaga air Pemadaman listrik dan kelangkaan BBM menjadi
fenomena yang biasa terjadi di Bengkulu. Bengkulu memiliki sumber daya energi
terbarukan yang melimpah dan belum dimanfaatkan, antara lain luasnya wilayah
pegunungan dengan potensi hutan yang mengandung sumber energi air dan biomasa
energi biogas dari produk pertanian dan peternakan. Pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat harus diimbangin dengan ketersediaan tenaga listrik karena
meningkatnya permintaan tenaga listrik. Rasio elektrifikasi
Pembangunan
Wilayah Provinsi Bengkulu 2015
di
Provinsi Bengkulu tahun 2014 yaitu 82,17 lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar
81, 70 persen. Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah rumah tangga
yang berlistrik dan jumlah keseluruhan rumah tangga (RUPTL PLN 2015-2024).
Rasio elektrifikasi ini menggambarkan tingkat ketersediaan energi listrik untuk
masyarakat. Wilayah Bengkulu secara keseluruhan memiliki rasio elektrifikasi
yang cukup tinggi, namun masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapakan
pelayanan listrik PLN karena jarak yang cukup jauh.
Rasio
Elektrifikasi (%) Tahun 2014
Tidak
termasuk pelanggan non PLN
Sumber:
Statistik PLN, 2014
Pemerintah berupaya memenuhi
kebutuhan listrik dengan pemenuhan yang terfokus di Kabupaten atau daerah yang
selama ini relatif masih belum memperoleh pelayanan energi yang memadai
dibandingkan daerah lainnya. Pelayanan sistem jaringan kelistrikan merupakan
salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
Bengkulu. Rencana
penyediaan kebutuhan listrik
selain untuk meningkatkan ketersediaan listrik, juga untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat membantu kegiatan social dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu.
c) Pengembangan Sektor Kemaritiman dan
Kelautan
Pembangunan ekonomi bidang maritim merupakan salah satu prioritas
program kerja pembangunan. Bengkulu memiliki wilayah laut (Zona Ekonomi
Eksklusif) yaitu Samudera Hindia yang belum termanfaatkan secara optimal,
dengan potensi maritim antara lain industry bioteknologi kelautan, perairan
dalam, wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, dan
industri maritim. Batas maritim memberikan kepastian hukum untuk seluruh kegiatan
kelautan, penegakan kedaulatan dan hukum laut, khususnya pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya perikanan.
d) Pengembangan Sektor Pariwisata dan
Industri
Sektor pariwisata dan industri merupakan salah satu komponen dalam
pembangunan ekonomi. Pembangunan pariwisata dan industri harus dilakukan secara
berkelanjutan sehingga memberikan manfaat langsung untuk kesejahteraan
masyarakat. Arah kebijakan dalam pengembangan sektor pariwisata meliputi:
pemasaran pariwisata nasional dengan mendatangkan jumlah wisatawan nusantara
dan mancanegara; pembangunan destinasi pariwisata dengan meningkatkan daya
tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam dan luar negeri;
pembangunan industri pariwisata dengan meningkatkan partisipasi usaha lokal
dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk
dan jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran;
dan pembangunan kelembagaan pariwisata dengan membangun sumberdaya manusia
pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional. Arah kebijakan dalam pengembangan
sektor industri meliputi pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau
Jawa, penumbuhan populasi industri, serta peningkatan daya saing
dan produktivitas. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Provinsi
Bengkulu masih rendah dibandingkan dengan potensi pariwisata yang dimilikinya.
Wisatawan asing maupun domestic yang berkunjung ke Bengkulu belum begitu besar.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Bengkulu meningkat setiap
tahunnya walaupun peningkatan jumlah kunjungan tersebut dianggap tidak
signifikan. Hal ini juga terlihat dari jumlah tamu yang menginap di hotel dan
akomodasi lainnya di Provinsi Bengkulu dibandingkan Indonesia secara keseluruhan
Tahun 2010-2014
4.
Apakah
Pertumbuhan Ekonomi Sudah Baik ?
KBRN,
Bengkulu: Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyatakan, di usia ke 47 tahun
Propinsi Bengkulu sekarang ini, sudah menunjukan kemajuan yang berarti. Apalagi
selama 4 tahun masa kepemimpinan-nya, Propinsi Bengkulu telah banyak menorehkan
prestasi baik ditingkat daerah maupun nasional, diantaranya Pemerintah Propinsi
Bengkulu selama 4 tahun berturut-turut mendapatkan penilaian opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK dalam pengelolaan keuangan daerah, dan kemajuan
dalam bidang transportasi udara, serta peningkatan perekonomian nasional yang
berada diatas nasional.“Saat ini sedikitnya sudah ada 9 kali penerbangan dari
dan menuju Bengkulu setiap harinya dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu selalu
berada diatas rata-rata nasional 7,3 persen,” ungkapnya dalam pidato HUT ke 47
Propinsi Bengkulu, Rabu (18/11/2015) di DPRD propinsi Bengkulu. Selain itu
menurut Gubernur Bengkulu, untuk hal yang belum berhasil ditorehkan Pemerintah
Propinsi Bengkulu, seperti masih minimnya nilai investasi di daerah, dan
banyaknya jalan yang rusak di Propinsi Bengkulu, secara bertahap diyakini dalam
kepemimpinan masa mendatang, akan dapat diatasi dengan baik.
“Memang masih ada yang
perlu kita benahi terutama infrastruktur jalan, iklim investasi, pembangunan
rel kereta api dan penyelesaian lelang mess Pemda,” ujarnya. Sementara itu
Ketua DPRD Propinsi Bengkulu Ihsan Fajri mengatakan, meski perkembangan
propinsi Bengkulu di usia ke 47 tahun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,
namun tidak dipungkiri masih ada kekurangan yang perlu dibenahi dalam setiap
tahun anggarannya. “Pihak legislative selaku wakil rakyat juga terus melaksanakan
tufoksi seperti penyerapan aspirasi masyarakat untuk disampaikan ke pihak
esekutif dan agar bisa direalisasikan pemerintah daerah,” katanya.
Dalam kesempatan itu
Politisi PDIP ini juga mengajak semua pihak, khususnya birokrasi dan anggota
dewan untuk mensukseskan dan menerapkan dalam keseharian gerakan nasional ayo
kerja.
“Dengan kerja keras
bersama-sama diyakini Propinsi Bengkulu diyakini akan bisa lebih maju dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai pada masa mendatang,”
tandasnya.
Intinya bahwa pertumbuhan
ekonomi di provinsi Bengkulu sudah baik tetapi perlu peningkatan lagi agar bisa
lebih maju.
5.
Langkah-Langkah yang Pemerintah dan Masyarakat Lakukan
Untuk Mempercepat Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Gubernur
Bengkulu, Ridwan Mukti dalam membangun Bengkulu. Ada 4 terobosan besar yang
akan ia lakukan.
“Terobosan itu ialah dengan cara melakukan pembangunan perlintasan Sumatera,
pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman dan
pembangunan proyek-proyek besar,” terang Ridwan Mukti saat menggelar Coffee
Morning bersama media di kediaman Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu,
kemarin(8/9). Ridwan Mukti yang sering disapa RM ini menjelaskan, bahwa cara
pertama dengan melakukan pembangunan perlintasan sumatera bertujuan agar
Provinsi Bengkulu menjadi sasaran utama perlintasan yang ramai dilalu untuk
menempuh provinsi lain di pulau sumatera ini. Sehingga dengan ramainya dilalui
oleh kendaraan antar lintas sumatera, maka akan membuka dan mempercepat perekonomian
untuk masyarakat Bengkulu.
“Kalau Bengkulu ini, jadi sasaran utama perlintasan se-Sumatra, ini akan
menjadikan dampak besar untuk memancing perekonomian Bengkulu. Karena
masyarakat dapat membuat usaha-usaha kreatif, sepeti oleh-oleh dan lain
sebagainya. Sehingga perputaran perekonomian Bengkulu bakal akan semakin
meningkat,” ujarnya.
Kemudian, untuk mendukung hal tersebut, Bengkulu juga harus dapat membangun
koridor antar provinsi tetangga. Koridor yang dimaksud ialah dengan melakukan
kerjasama, dengan kerjasama itu maka akan memancing masyarakat provinsi lain
untuk berinvestasi di Bengkulu.
“Kalau semakin banyak orang berinvestasi di daerah kita, itu akan membuka luas
perekonomian di Bengkulu. Disamping akan menyerap tenaga kerja, ini akan
berdampak besar pada pendapatam asli daerah (PAD). Namun untuk mencapai itu,
Sumber Daya Manusia (SDM) nya harus dipersiapkan betul. Agar masyarakat
Bengkulu tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri. Caranya bagaimana, harus
mendapatkan pendidikan yang terjamain atau dilakukan pelatihan-pelatihan
kreatif lainnya,” papar RM yang berpasangan dengan Rohidin Mersyah ini.
Selanjutnya, dengan menjadikan Provinsi Bengkulu menjadi pusat kemaritiman. Karena Provinsi Bengkulu memiliki pantai dan samudera yang terbentang luas dari ujung ke ujung batas wilayah Bengkulu. Sehingga dengan luas pantai dan samudera tersebut, Bengkulu memiliki potensi laut yang luar biasa. Dengan hal itu, Bengkulu juga harus mampu menjadi poros kemaritiman dengan potensi yang ada.
Selanjutnya, dengan menjadikan Provinsi Bengkulu menjadi pusat kemaritiman. Karena Provinsi Bengkulu memiliki pantai dan samudera yang terbentang luas dari ujung ke ujung batas wilayah Bengkulu. Sehingga dengan luas pantai dan samudera tersebut, Bengkulu memiliki potensi laut yang luar biasa. Dengan hal itu, Bengkulu juga harus mampu menjadi poros kemaritiman dengan potensi yang ada.
“Strategis laut Bengkulu, sangat berpotensial sekali. Sehingga Bengkulu harus
mampu menjadi poros kemaritiman sesuai dengan cita-cita presiden kita. Karena
kenapa, dengan Bengkulu menjadi pusat kemaritiman, maka akan meningkatkan
perekonomian bagi masyarakat pesisir khususnya Provinsi Bengkulu sendiri,”
ungkapnya.Kemudian untuk mendukung kemaritiman tersebut, Bengkulu harus
memiliki proyek besar. Yaitu dengan melakukan pembangunan 2 pelabuhan besar, di
Kabupaten Kaur dan Kabupaten Mukomuko, untuk mendukung pelabuhan di Pulai Baai.
Dengan dibangunannya pelabuhan tersebut, maka masyarakat Bengkulu dapat
langsung mengakses transportasi laut untuk membawa potensi darat dan lautnya. “Dengan
dibangunnya 2 pelabuhan lagi, maka Bengkulu akan memiliki 3 pelabuhan besar.
Dengan pelabuhan itu, kapal-kepal besar akan bersandar di Bengkulu. Sehingga
akan membawa dampak besar untuk Provinsi Bengkulu, terutama untuk pertembuhan
ekonominya. Dengan begitu, Bengkulu akan menjadi lebih maju dalam sektor ril
yang akan kita lakukan kedepannya,” pungkas RM
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan
ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu
ekonomi. Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang
dan jasa yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah
produksi, barang produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah
sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang
modal.
Sektor yang paling tinggi
pertumbuhannya di provinsi bengkulu yaitu pengembangan sektor pangan, sektor
energi, sektor kemaritiman dan kelautan,sektor parawista dan industri.
bahwa
pertumbuhan ekonomi di provinsi Bengkulu sudah baik tetapi perlu peningkatan
lagi agar bisa lebih maju.
Ada 4
langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi bengkulu untuk mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu pembangunan perlintasan sumatera,
pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman, serta
pembangunan proyek-proyek besar.
B. Saran
Mengingat pentingnya kita
mengetahui pertumbuhan ekonomi maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami nya maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono, Makroekonomi,(Rajawali
Pers: PT RajaGrafindo Persada,jakarta,2010), hlm. 421
Statistik PLN, 2014
No comments:
Post a Comment