1

loading...

Friday, November 2, 2018

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI DI BENGKULU

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI DI BENGKULU 

BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi di provinsi bengkulu merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu 5 tahun terakhir ini terus mengalami perubahan yang cukup signifikan. BPS Provinsi Bengkulu merilis data baru pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I – 2016 Ekonomi Bengkulu yang tumbuh 4,99 persen, melambat jika dibandingkan triwulan I 2015.
Perkonomian Provinsi Bengkulu triwulan I 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai RP 13,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai RP. 9,791 triliun.
Selama ini banyak provinsi telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up.
Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan.
Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makroekonomi. Analisis ini pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi dalam jangka panjang.
Disamping itu, selain untuk memahami pertumbuhan ekonomi dan kemakmurannya perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ; masalah-masalah yang dihadapi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan bentuk-bentuk kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
2.      Rumusan Masalah
1)      Berapa tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu selama 5 tahun terakhir ?
2)      Sektor-sektor apa saja yang membentuk produk domestik bruto (PDB) provinsi bengkulu ?
3)      Sektor apa yang paling tinggi pertumbuhan nya ?
4)      Apakah pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu sudah baik ?
5)      Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ?
3.      Tujuan Penelitian
1)      Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu selama 5 tahun terakhir.
2)      Untuk mengetahui sektor-sektor yang membentuk produk domestik bruto (PDB) provinsi bengkulu.
3)      Untuk mengetahui sektor yang paling tinggi pertumbuhan nya.
4)      Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu sudah baik.
5)      Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
4.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki 2 manfaat yaitu bagi peneliti sendiri dan untuk umum :
1)      Secara teoritis ; penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti
2)      Secara praktis ; penelitian ini bermanfaat bagi para pengambil kebijakan yang terkait sebagai pedoman pengambil kebijakan ekonomi dan bagi masyarakat sebagai informasi pertumbuhan ekonomi pada saat ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA/ TEORI
1.      Kajian Teoritis
Pertumbuhan ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka capaian pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang diwakili Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rudi Nooryadi, S.Si, ME Menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015, melambat atau lebih rendah dibandingkan lima tahun terakhir, terhitung tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012 sebesar 6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07, tahun 2014, 5,48%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi di capai oleh lapangan usaha jasa lainnya sbesar 9,08%, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinghi dicapai oleh komponen pengeliara. Konsumsi pemerintah sebesar 7,23%.
“Pertumbuhan struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, sebanyak 30,66%, perdagangan besar dan eceran, sebanyak 13,35%, serta administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib, sebanyak 9,47%,” ujar Rudi.
Dia menambahkan penciptaa. Pertumbuha. Ekonomi provinsi Bengkulu sangat di pengaruhi oleh lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan peranan yang cukup besar, dalam hal ini lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 1,01%, diikuti lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta usaha pertanian kehutanan dan perikanan masing- masing sebesar 0,72% dan 0,69%.
Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81 persen (q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja.
Perkembangan Gini Rasio Menurut Provinsi di Sumatera Tahun 2012-2015 (Kondisi Sept) :
Provinsi
2012
2013
2014
2015
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
NAD
0.34
0.33
0.34
0.34
Sumatera Utara
0.33
0.33
0.31
0.33
Sumatera Barat
0.35
0.35
0.33
0.32
Riau
0.38
0.39
0.38
0.37
Jambi
0.36
0.33
0.34
0.34
Sumatera Selatan
0.40
0.37
0.38
0.33
Bengkulu
0.36
0.37
0.36
0.37
Lampung
0.36
0.36
0.33
0.35
Bangka Belitung
0.31
0.31
0.30
0.27
Kepulauan Riau
0.39
0.38
0.44
0.34
Indonesia
0.41
0.41
0.41
0.40


 
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1.      Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data kami meggunakan cara kualitatif.
Pertumbuhan ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Adapun teori tentang pertumbuhan ekonomi yaitu: teori klasik, menekan kan tentang faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teori Schumpeter, menekan kan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar, menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan. Teori Neo-klasik, melalui kajan empirika; teori ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja.
a)    Menurut Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam PDB. Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar negeri (Herlambang, 2001).
b)   Sukirno (2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing.
c)    Wijaya (1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Sektor-sektor yang paling unggul pada provinsi bengkulu yaitu; pertama, Pengembangan sektor pangan.Pertanian menjadi sektor strategis pembangunan di Bengkulu karena potensi sumberdaya pertanian yang melimpah di wilayah ini. Potensi tersebut perlu dimanfaatkan dan dikembangkan untuk ketahanan pangan masyarakat Bengkulu. Sumber pangan lokal di Provinsi Bengkulu antara lain tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan Produksi padi di Provinsi Bengkulu tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dan mencapai 644.646 ton. Peningkatan produksi ini disebabkan karena bertambahnya luas panen seluas 12.653 hektar (8,15 persen) dan naiknya produktivitas sebesar 0,69 ton/hektar. Kontribusi produksi padi di provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 0,85 persen terhadap produksi padi Nasional. Kedua, pengembangan sektor energi. Bengkulu memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah dan belum dimanfaatkan, antara lain luasnya wilayah pegunungan dengan potensi hutan yang mengandung sumber energi air dan biomasa energi biogas dari produk pertanian dan peternakan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat harus diimbangin dengan ketersediaan tenaga listrik karena meningkatnya permintaan tenaga listrik. Ketiga, pengembangan sektor kemaritiman dan kelautan. bidang maritim merupakan salah satu prioritas program kerja pembangunan. Bengkulu memiliki wilayah laut (Zona Ekonomi Eksklusif) yaitu Samudera Hindia yang belum termanfaatkan secara optimal, dengan potensi maritim antara lain industry bioteknologi kelautan, perairan dalam, wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, dan industri maritim. Batas maritim memberikan kepastian hukum untuk seluruh kegiatan kelautan, penegakan kedaulatan dan hukum laut, khususnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan. Keempat, pengembangan sektor parawisata dan industri. . Pembangunan pariwisata dan industri harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga memberikan manfaat langsung untuk kesejahteraan masyarakat. pembangunan industri pariwisata dengan meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk dan jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran; dan pembangunan kelembagaan pariwisata dengan membangun sumberdaya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Provinsi Bengkulu masih rendah dibandingkan dengan potensi pariwisata yang dimilikinya. Wisatawan asing maupun domestic yang berkunjung ke Bengkulu belum begitu besar. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Bengkulu meningkat setiap tahunnya walaupun peningkatan jumlah kunjungan tersebut dianggap tidak signifikan. Hal ini juga terlihat dari jumlah tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya di Provinsi Bengkulu dibandingkan Indonesia secara keseluruhan Tahun 2010-2014.
Ada 4 terobosan yang dilakukan pemerintah provinsi bengkulu dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu;pertama, melakukan perlintasan sumatra. ini akan menjadikan dampak besar untuk memancing perekonomian Bengkulu. Karena masyarakat dapat membuat usaha-usaha kreatif, sepeti oleh-oleh dan lain sebagainya. Sehingga perputaran perekonomian Bengkulu bakal akan semakin meningkat. Kedua, Melakukan pembangunan koridor dengan provinsi tetangga. Koridor yang dimaksud ialah dengan melakukan kerjasama, dengan kerjasama itu maka akan memancing masyarakat provinsi lain untuk berinvestasi di Bengkulu. Ketiga, melakukan pembangunan kemaritiman. dengan menjadikan Provinsi Bengkulu menjadi pusat kemaritiman. Karena Provinsi Bengkulu memiliki pantai dan samudera yang terbentang luas dari ujung ke ujung batas wilayah Bengkulu. Sehingga dengan luas pantai dan samudera tersebut, Bengkulu memiliki potensi laut yang luar biasa. Dengan hal itu, Bengkulu juga harus mampu menjadi poros kemaritiman dengan potensi yang ada. Keempat, melakukan pembangunan proyek-proyek besar. Yaitu dengan melakukan pembangunan 2 pelabuhan besar, di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Mukomuko, untuk mendukung pelabuhan di Pulai Baai. Dengan dibangunannya pelabuhan tersebut, maka masyarakat Bengkulu dapat langsung mengakses transportasi laut untuk membawa potensi darat dan lautnya.“Dengan dibangunnya 2 pelabuhan lagi, maka Bengkulu akan memiliki 3 pelabuhan besar. Dengan pelabuhan itu, kapal-kapal besar akan bersandar di Bengkulu. Sehingga akan membawa dampak besar untuk Provinsi Bengkulu, terutama untuk pertumbuhan ekonominya. 
2.      Analisis Data
Setelah di analisis bahwa pertumbuhan ekonomi provinsi bengkulu 5 tahun terakhir tidak rata. Perekonomian provinsi bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81 persen. Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015 tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
Pada provinsi bengkulu ada 4 sektor yang paling unggul. Pertumbuhan ekonomi yang ada pada provinsi bengkulu sudah baik tetapi perlu peningkatan lebih lanjut lagi. Pemerintah pada provinsi bengkulu akan melakukakn 4 langkah untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian
Bahwa angka capaian pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang diwakili Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rudi Nooryadi, S.Si, ME Menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015, melambat atau lebih rendah dibandingkan lima tahun terakhir, terhitung tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012 sebesar 6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07, tahun 2014, 5,48%.Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81 persen (q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
            Sektor yang paling unggul di provinsi bengkulu terdapat pada pengembangan sektor pangan, sektor energi, sektor kemaritiman dan kelautan, yang terakhir adalah pengembangan pada sektor parawisata dan industri. Semoga kedepannya lagi sektor-sektor yang ada di provinsi dapat menjadi unggul sehingga pertumbuhan provinsi bengkulu akan menjadi lebih baik dari yang ada.
Dan jika dilihat keadaan pertumbuhan yang ada pada provinsi bengkulu bahwasanya pertumbuhan nya sudah bisa dikatakan baik tetapi masih perlu peningkatan kesejahteraan yang harus dilakukan agar provinsi bengkulu lebih maju kedepan lagi, dan Dengan kerja keras bersama-sama diyakini Provinsi Bengkulu diyakini akan bisa lebih maju dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai pada masa mendatang.
Langkah-langkah yang harus dilkukan oleh pemerintah provinsi bengkulu untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu melakukan pembangunan perlintasan sumatra, pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman, pembangunan proyek-proyek besar. Sehingga dengan dilakukan semua usaha itu maka provinsi bengkulu akan dapat mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mereka.
B.  Pembahasan Penelitian
1.      Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka capaian pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 5,14%. Kepala BPS Bengkulu yang diwakili Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rudi Nooryadi, S.Si, ME Menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015, melambat atau lebih rendah dibandingkan lima tahun terakhir, terhitung tahun 2011 sebesar 6,8%, tahun 2012 sebesar 6,83%, tahun 2013 sebesar 6,07, tahun 2014, 5,48%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi di capai oleh lapangan usaha jasa lainnya sbesar 9,08%, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinghi dicapai oleh komponen pengeliara. Konsumsi pemerintah sebesar 7,23%.
“Pertumbuhan struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, sebanyak 30,66%, perdagangan besar dan eceran, sebanyak 13,35%, serta administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib, sebanyak 9,47%,” ujar Rudi.
Dia menambahkan penciptaa. Pertumbuha. Ekonomi provinsi Bengkulu sangat di pengaruhi oleh lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan peranan yang cukup besar, dalam hal ini lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 1,01%, diikuti lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta usaha pertanian kehutanan dan perikanan masing- masing sebesar 0,72% dan 0,69%.
Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 9,791 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan I-2016 tumbuh 0,33 persen melambat dibanding triwulan IV-2015 sebesar 1,81 persen (q-to-q). Sementara jika dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,99 persen diatas angka nasional yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
2.    Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalahjumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu daerah di saat tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja.
§  Menurut Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam PDB. Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar negeri (Herlambang, 2001).
§  Sukirno (2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing.
§  Wijaya (1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Sebagai alat pengukur dalam pertumbuhan ekonomi PDB memiliki rumus dalam mencari PDB  dan PDB juga memiliki empat komponen sebagai berikut:
1. Komponen-Komponen Produk Domestik Bruto
    a. Konsumsi rumah tangga
    b. Investasi
    c. Konsumsi pemerintah
    d. Ekspor bersih, yang merupakan selisih dari total ekspor dan impor. 
2.      Rumus Mencari PDB
Berdasarkan komponen-komponen tersebut, maka dirumuskan seperti dibawah ini..
PDB = C + I + G + (X-M) 
Keterangan : 
C : Konsumsi rumah tangga
I  : Investasi
G : Konsumsi pemerintah 
X : Ekspor 
M : Impor 
         Dari rumus tersebut, dapat dijelaskan bahwa apabila konsumsi bertambah makan akan berpengaruh pada PDB yang akan meningkat pula. Begitu juga dengan Investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih apabila mengalami peningkatan maka jumlah PDB akan meningkat, hal ini dikarenakan komponen-komponen tersebut berada dalam satu fungsi linier. Oleh karena itu, setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan nilai ekspor bersih. 
Secara kasar PDB dapat dijadikan ukuran kesejahteraan ekonomi suatu negara, akan tetapi ukuran ini tidak terlalu tepat. Mengapa dikatakan tidak tepat karena jika hanya melihat PDB, perhitungan tersebut masih mengabaikan faktor jumlah penduduk.
3. Sektor yang Paling Tinggi Pertumbuhan di Provinsi Bengkulu
a)   Pengembangan Sektor Pangan
Terwujudnya kedaulatan pangan merupakan salah satu cerminan kemandirian ekonomi nasional. Pertanian menjadi sektor strategis pembangunan di Bengkulu karena potensi sumberdaya pertanian yang melimpah di wilayah ini. Potensi tersebut perlu dimanfaatkan dan dikembangkan untuk ketahanan pangan masyarakat Bengkulu. Sumber pangan lokal di Provinsi Bengkulu antara lain tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan Produksi padi di Provinsi Bengkulu tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dan mencapai 644.646 ton. Peningkatan produksi ini disebabkan karena bertambahnya luas panen seluas 12.653 hektar (8,15 persen) dan naiknya produktivitas sebesar 0,69 ton/hektar. Kontribusi produksi padi di provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 0,85 persen terhadap produksi padi Nasional.
Produksi jagung di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 mencapai 96.828 ton, meningkat sebesar 24.072 ton (3,06 persen) dari tahun 2014 sebesar 72.756 ton.
b)   Pengembangan Sektor Energi
Sumberdaya energi merupakan sarana produksi dan sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peran penting dalam pembangunan. Ketersediaan energi yang berkesinambungan, handal, terjangkau dan ramah lingkungan merupakan hal yang fundamental dalam membangun industri energi yang bisa mendukung perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara. Berdasarkan hal tersebut beberapa negara termasuk Indonesia telah mulai memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai pengganti energi fosil yang cadangannya mulai menipis. Tidak seperti negara-negara maju, pengembangan EBT di Indonesia hingga saat ini masih belum dominan karena masih didominasi penggunaan bahan bakar fosil. Penggunaan energy terbarukan di Indonesia masih di bawah 50 persen, dengan kontribusi terbesar pada pemanfaatan tenaga air Pemadaman listrik dan kelangkaan BBM menjadi fenomena yang biasa terjadi di Bengkulu. Bengkulu memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah dan belum dimanfaatkan, antara lain luasnya wilayah pegunungan dengan potensi hutan yang mengandung sumber energi air dan biomasa energi biogas dari produk pertanian dan peternakan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat harus diimbangin dengan ketersediaan tenaga listrik karena meningkatnya permintaan tenaga listrik. Rasio elektrifikasi
 Pembangunan Wilayah Provinsi Bengkulu 2015
di Provinsi Bengkulu tahun 2014 yaitu 82,17 lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 81, 70 persen. Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang berlistrik dan jumlah keseluruhan rumah tangga (RUPTL PLN 2015-2024). Rasio elektrifikasi ini menggambarkan tingkat ketersediaan energi listrik untuk masyarakat. Wilayah Bengkulu secara keseluruhan memiliki rasio elektrifikasi yang cukup tinggi, namun masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapakan pelayanan listrik PLN karena jarak yang cukup jauh.
Rasio Elektrifikasi (%) Tahun 2014
Tidak termasuk pelanggan non PLN
Sumber: Statistik PLN, 2014
Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan listrik dengan pemenuhan yang terfokus di Kabupaten atau daerah yang selama ini relatif masih belum memperoleh pelayanan energi yang memadai dibandingkan daerah lainnya. Pelayanan sistem jaringan kelistrikan merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Bengkulu. Rencana
penyediaan kebutuhan listrik selain untuk meningkatkan ketersediaan listrik, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat membantu kegiatan social dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu.
c)    Pengembangan Sektor Kemaritiman dan Kelautan
Pembangunan ekonomi bidang maritim merupakan salah satu prioritas program kerja pembangunan. Bengkulu memiliki wilayah laut (Zona Ekonomi Eksklusif) yaitu Samudera Hindia yang belum termanfaatkan secara optimal, dengan potensi maritim antara lain industry bioteknologi kelautan, perairan dalam, wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, dan industri maritim. Batas maritim memberikan kepastian hukum untuk seluruh kegiatan kelautan, penegakan kedaulatan dan hukum laut, khususnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan.
d)   Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri
Sektor pariwisata dan industri merupakan salah satu komponen dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan pariwisata dan industri harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga memberikan manfaat langsung untuk kesejahteraan masyarakat. Arah kebijakan dalam pengembangan sektor pariwisata meliputi: pemasaran pariwisata nasional dengan mendatangkan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara; pembangunan destinasi pariwisata dengan meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam dan luar negeri; pembangunan industri pariwisata dengan meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk dan jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran; dan pembangunan kelembagaan pariwisata dengan membangun sumberdaya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional. Arah kebijakan dalam pengembangan sektor industri meliputi pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau
Jawa, penumbuhan populasi industri, serta peningkatan daya saing dan produktivitas. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Provinsi Bengkulu masih rendah dibandingkan dengan potensi pariwisata yang dimilikinya. Wisatawan asing maupun domestic yang berkunjung ke Bengkulu belum begitu besar. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Bengkulu meningkat setiap tahunnya walaupun peningkatan jumlah kunjungan tersebut dianggap tidak signifikan. Hal ini juga terlihat dari jumlah tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya di Provinsi Bengkulu dibandingkan Indonesia secara keseluruhan Tahun 2010-2014
4.         Apakah Pertumbuhan Ekonomi Sudah Baik ?
KBRN, Bengkulu: Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyatakan, di usia ke 47 tahun Propinsi Bengkulu sekarang ini, sudah menunjukan kemajuan yang berarti. Apalagi selama 4 tahun masa kepemimpinan-nya, Propinsi Bengkulu telah banyak menorehkan prestasi baik ditingkat daerah maupun nasional, diantaranya Pemerintah Propinsi Bengkulu selama 4 tahun berturut-turut mendapatkan penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dalam pengelolaan keuangan daerah, dan kemajuan dalam bidang transportasi udara, serta peningkatan perekonomian nasional yang berada diatas nasional.“Saat ini sedikitnya sudah ada 9 kali penerbangan dari dan menuju Bengkulu setiap harinya dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu selalu berada diatas rata-rata nasional 7,3 persen,” ungkapnya dalam pidato HUT ke 47 Propinsi Bengkulu, Rabu (18/11/2015) di DPRD propinsi Bengkulu. Selain itu menurut Gubernur Bengkulu, untuk hal yang belum berhasil ditorehkan Pemerintah Propinsi Bengkulu, seperti masih minimnya nilai investasi di daerah, dan banyaknya jalan yang rusak di Propinsi Bengkulu, secara bertahap diyakini dalam kepemimpinan masa mendatang, akan dapat diatasi dengan baik.
“Memang masih ada yang perlu kita benahi terutama infrastruktur jalan, iklim investasi, pembangunan rel kereta api dan penyelesaian lelang mess Pemda,” ujarnya. Sementara itu Ketua DPRD Propinsi Bengkulu Ihsan Fajri mengatakan, meski perkembangan propinsi Bengkulu di usia ke 47 tahun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, namun tidak dipungkiri masih ada kekurangan yang perlu dibenahi dalam setiap tahun anggarannya. “Pihak legislative selaku wakil rakyat juga terus melaksanakan tufoksi seperti penyerapan aspirasi masyarakat untuk disampaikan ke pihak esekutif dan agar bisa direalisasikan pemerintah daerah,” katanya.
Dalam kesempatan itu Politisi PDIP ini juga mengajak semua pihak, khususnya birokrasi dan anggota dewan untuk mensukseskan dan menerapkan dalam keseharian gerakan nasional ayo kerja.
“Dengan kerja keras bersama-sama diyakini Propinsi Bengkulu diyakini akan bisa lebih maju dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai pada masa mendatang,” tandasnya.
Intinya bahwa pertumbuhan ekonomi di provinsi Bengkulu sudah baik tetapi perlu peningkatan lagi agar bisa lebih maju.
5.         Langkah-Langkah yang Pemerintah dan Masyarakat Lakukan Untuk Mempercepat Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dalam membangun Bengkulu. Ada 4 terobosan besar yang akan ia lakukan.
“Terobosan itu ialah dengan cara melakukan pembangunan perlintasan Sumatera, pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman dan pembangunan proyek-proyek besar,” terang Ridwan Mukti saat menggelar Coffee Morning bersama media di kediaman Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu, kemarin(8/9). Ridwan Mukti yang sering disapa RM ini menjelaskan, bahwa cara pertama dengan melakukan pembangunan perlintasan sumatera bertujuan agar Provinsi Bengkulu menjadi sasaran utama perlintasan yang ramai dilalu untuk menempuh provinsi lain di pulau sumatera ini. Sehingga dengan ramainya dilalui oleh kendaraan antar lintas sumatera, maka akan membuka dan mempercepat perekonomian untuk masyarakat Bengkulu.
“Kalau Bengkulu ini, jadi sasaran utama perlintasan se-Sumatra, ini akan menjadikan dampak besar untuk memancing perekonomian Bengkulu. Karena masyarakat dapat membuat usaha-usaha kreatif, sepeti oleh-oleh dan lain sebagainya. Sehingga perputaran perekonomian Bengkulu bakal akan semakin meningkat,” ujarnya.
Kemudian, untuk mendukung hal tersebut, Bengkulu juga harus dapat membangun koridor antar provinsi tetangga. Koridor yang dimaksud ialah dengan melakukan kerjasama, dengan kerjasama itu maka akan memancing masyarakat provinsi lain untuk berinvestasi di Bengkulu.
“Kalau semakin banyak orang berinvestasi di daerah kita, itu akan membuka luas perekonomian di Bengkulu. Disamping akan menyerap tenaga kerja, ini akan berdampak besar pada pendapatam asli daerah (PAD). Namun untuk mencapai itu, Sumber Daya Manusia (SDM) nya harus dipersiapkan betul. Agar masyarakat Bengkulu tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri. Caranya bagaimana, harus mendapatkan pendidikan yang terjamain atau dilakukan pelatihan-pelatihan kreatif lainnya,” papar RM yang berpasangan dengan Rohidin Mersyah ini.
Selanjutnya, dengan menjadikan Provinsi Bengkulu menjadi pusat kemaritiman. Karena Provinsi Bengkulu memiliki pantai dan samudera yang terbentang luas dari ujung ke ujung batas wilayah Bengkulu. Sehingga dengan luas pantai dan samudera tersebut, Bengkulu memiliki potensi laut yang luar biasa. Dengan hal itu, Bengkulu juga harus mampu menjadi poros kemaritiman dengan potensi yang ada.
“Strategis laut Bengkulu, sangat berpotensial sekali. Sehingga Bengkulu harus mampu menjadi poros kemaritiman sesuai dengan cita-cita presiden kita. Karena kenapa, dengan Bengkulu menjadi pusat kemaritiman, maka akan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat pesisir khususnya Provinsi Bengkulu sendiri,” ungkapnya.Kemudian untuk mendukung kemaritiman tersebut, Bengkulu harus memiliki proyek besar. Yaitu dengan melakukan pembangunan 2 pelabuhan besar, di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Mukomuko, untuk mendukung pelabuhan di Pulai Baai. Dengan dibangunannya pelabuhan tersebut, maka masyarakat Bengkulu dapat langsung mengakses transportasi laut untuk membawa potensi darat dan lautnya. “Dengan dibangunnya 2 pelabuhan lagi, maka Bengkulu akan memiliki 3 pelabuhan besar. Dengan pelabuhan itu, kapal-kepal besar akan bersandar di Bengkulu. Sehingga akan membawa dampak besar untuk Provinsi Bengkulu, terutama untuk pertembuhan ekonominya. Dengan begitu, Bengkulu akan menjadi lebih maju dalam sektor ril yang akan kita lakukan kedepannya,” pungkas RM
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Perkembngan ekonomi ini berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu provinsi, seperti pertambahan dan jumlah produksi, barang produksi, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
            Sektor yang paling tinggi pertumbuhannya di provinsi bengkulu yaitu pengembangan sektor pangan, sektor energi, sektor kemaritiman dan kelautan,sektor parawista dan industri.
            bahwa pertumbuhan ekonomi di provinsi Bengkulu sudah baik tetapi perlu peningkatan lagi agar bisa lebih maju.
Ada 4 langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi bengkulu untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu pembangunan perlintasan sumatera, pembangunan koridor dengan provinsi tetangga, pembangunan kemaritiman, serta pembangunan proyek-proyek besar.
B.     Saran
Mengingat pentingnya kita mengetahui pertumbuhan ekonomi maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami nya maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan 
DAFTAR PUSTAKA
            Sukirno Sadono, Makroekonomi,(Rajawali Pers: PT RajaGrafindo Persada,jakarta,2010), hlm. 421           
 Statistik PLN, 2014

No comments:

Post a Comment