1

loading...

Friday, November 23, 2018

CERITA SINGKAT UMAR BIN KHATTAB


KISAH HEROIC UMAR BIN KHATTAB MENENTANG BELASAN KAFIR QURAISY


          Aku dikenal sebagai seorang pemuda yang gagah perkasa, tegap dan pemberani. Tidak ada yang berani menentangku di mekkah kecuali satu umat yang sangat aku benci yaitu umat Islam. Sakin bencinya aku kepada umat itu dari kejahuan pun aku sudah tercium baunya dan penglihatan ku seolah-olah seperti mata elang yang dari kejauhan melihat para pemecah belah bangsa arab. Pemimpin mereka muhammad yang sangat ingin aku bunuh karna dialah awal yang menyebabkan masyarakat di mekkah menjadi terpecah belah.
              Suatu ketika aku mendengar adik kandungku fatima yang mana selama ini tidak pernah menentangku telah murtad dan masuk ke agama Islam. Seketika muka ku berubah merah dan kepala ku seakan tinggal menunggu waktunya untuk diledakkan di tahun baru. Aku tidak bisa lagi mentolerannya, aku langsung munuju ketempat umat Islam berkumpul di darur arkam. Dengan jubah perang dan pedang yang selama ini selalu menemaniku berburu dan tidak pernah gagal sudah terpasang dan siap untuk menemani memulai pembasmiaan hama besar-besaran.
            Tibanya disana aku sudah disambut oleh umat Islam yang mana sudah siap siaga seperti siaga seorang calon ayah yang menunngu kelahiran bayinya.
            “Wahai umat Islam serahkanlah muhammad atau aku akan meretakkan ginjal kalian semua yang berani menghalani jalanku.” Tekanku dengan lantangnya
            “Kami tidak akan membiarkan kau wahai umar untuk bertemu derngan rasullah SAW mau apapun yang akan terjadi kepada kami.” Jawab mereka
Aku terheran kepada mereka apa keistimewaan muhammad sampai mereka rela melakukan apapun demi melindungi nya walaupun keselamatan nyawa mereka terancam. Tiba-tiba sosok penerang dari dunia kegelapan keluar dari kerumunan umat Islam dan langsung memegang pundakku sambil berkata.
            “Hai Ibnu khattab belum tibakah saatnya kau tunduk kepada allah dan rasullnya.” Aku  terdiam seketika
ketiga kalinya aku diguncang membuatku terjatuh berlutut dihadapannya dan langsung mengucapkan 2 kalimat syahadat “asyhadu anlaa ilaha ilallah Wa asyhadu anna Muahammadan rasulullah” seketika satu darur bertakbir “allahuakbar”.
            “ Wahai rasullah ajarkan saya lebih jauh tentang Islam.” Tanyaku kepadanya
Rasullah SAW mengajarkan tauhid, menyembah berhala itu dilarang, yang punya kabbah itu adalah allah, dan lainnya. Yang membuatku bertanya lagi kepadanya
            “Wahai rasullah apabila yang kau katakan semua itu benar, maka yang dilakukan quraisy itu adalah salah.”
            “Iya.” Jawab rasullah
            “Ayo kita perangi mereka wahai  rasullah.” Ajakanku kepadanya
            “Belum ada perintah wahai umar, jangan dulu.” Katanya kepadaku
Aku yang sudah mantap dengan ajaran Islam dan apa yang dilakukan quraisy itu adalah salah, mendatangi mereka di kabbah dan mengucapkan “asyhadu anlaa ilaha ilallah Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah.” Kaum quraisy yang menganggapku berkhianat mengeroyokku sampai berhenti pada saat aku ingin membutakan pemimpin mereka.
            Besok harinya lagi aku mendantangi mereka dan mengucapkan dua kalimat syahadat berantem lagi dari pagi hingga magrib, selesai ketika aku menangkap kepala suku mereka dan akan menjadikan si buta dari gua hantu selanjutnya apabila tidak menyruruh mereka  untuk bubar. Terus berlanjut sampai hari ke-empat tidak ada yang berani lagi melawanku dan menentangku dalam menyebarkan akidah tentang Islam.

             
           
           
           
           
           

No comments:

Post a Comment