1

loading...

Sunday, November 4, 2018

MAKALAG PSIKOLOGI : DEPRESI

MAKALAH PSIKOLOGI : DEPRESI

Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai  pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya.
Biasanya semua orang tidak mengakui bahwa mereka telah terpelosok ke dalam kancah penderitaan. Banyak dari mereka berpikir tentang tingkat-tingkat depresi yang mereka sebut ”perasaan sedih” atau seperti yang dilakukan oleh wanita dengan menangis. Tapi mereka sadar bahwa sekali waktu kehidupan mereka tidak bahagia. Jelaslah ada perbedaan antara ketidakbahagiaan dan penyakit mental. Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan akan menumpulkan ketajaman kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang yang terjebak dalam kesedihan ataupun ketidakbahagiaan lainnya, mengambil langkah berbahaya yang dapat merugikan dirinya, yaitu dengan tindakan bunuh diri dan sebagainya.
Untuk itu makalah ini disusun sedemikian rupa guna membantu pembaca agar lebih mudah memahami maksud dari depresi. Selain itu, agar dapat memberikan  pengetahuan atau wawasan bagi para pembaca.
Pada zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami stress, kecemasan, dan kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir bahwa stress dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan AIDS yang menjadi momok saat ini, stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap  banyak kematian. Karena, kedua hal tersebut merupakan sumber dari berbagai  penyakit.
Stres dan depresi yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa, kecemasan, dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan kita menjadi lemah.Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang mendapat perhatian serius. Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan  bahwa pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang  banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20%-30% dari pasien rumah sakit di Negara berkembang mengalami gangguan mental emosional seperti depresi.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian depresi?
2. Bagaimanakah gejala depresi?
3. Apakah faktor penyebab dari depresi?
4.Bagaimanakah cara mengatasi depresi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang inin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.Memahami tentang pengertian depresi;
2.Faktor penyebab depresi;
3.Memahami tentang gejala depresi;
4.Memahami tentang ciri-ciri kepribadian penderita depresi;
5.Membantu mengurangi timbulnya gejala depresi baik di lingkungan masyarakat maupun pribadinya;
6.Cara menanggulangi depresi dalam diri;
7.Memperluas wawasan mengenai penyakit psikis, khusunya depresi, agar dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi bagi masyarakat.

Bab 2
Penjelasan
2.1 Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.Dalam kaitannya dengan gangguan mental lain, depresi dapat juga menjadi gejala dari gangguan kejiwaan seperti Gangguan depresi mayor dan distimia.

a.  Pengertian Depresi Menurut Psikologi
Kondisi muramnya hari seperti kesenduan,kepribadian dan perasaan yang buram yang bersifat patologis.Depresi ditimbulkan oleh rasa sakit hati yang teramat dalam,trauma psikis,rasa bersalah,dan rasa inferior.

b.  Pengertian Depresi Menurut Para Ahli
Sebuah gangguan kejiwaan yang terjadi pada seseorang,dimana hal ini dapat dilihat dengan beberapa kondisi yang ditujukan oleh orang tersebut sebagai sebuah kemerosotan,seperti;perasaan.
Dalam psikologi depresi merupakan sejenispenyakit yang melibatkan fisik,mood dan pikiran.Depresi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari,kegiatan normal dan mengakibatkan rasa sakit bagi penderita dan orang-orang sekitar yang peduli kepadanya.Gangguan depresi bukanlah pertanda dari kelemahan seseorang atau suatu kondisi yang dapat diusir begitu saja dengan keinginan dan kemauan yang kuat.Orang-orang dengan gangguan depresi tidak dapat keluar dari situasi yang dialami dengan snedirinya.Tanpa pengobatan,gejala depresi dapat berlangsung selama berminggu-minggu,berbulan-bulan dan bahkan selama beberapa tahun.
2.2  Jenis-jenis Depresi
Gangguan depresi dapat datang dalam beberapa bentuk seperti halnya dengan penyakit lain seperti halnya dengan penyakit lain seperti penyakit pada hati,Secara umum ada 3 jenis gangguan deprsi yang umum ditemu,namu di dalam kegia jenis depresi ini terdapat perbedaaan dlam gejalah,tingkatan dan juga keberlangsungan.
Depresi hebat ditandai dengan gabungan dari beberapa gejala yang dapat mengganggu kemampuan penderitanya untuk bekerja,belajar,makan dan meikmati kegiatan yang menyenangkan.Depresi yang demikian dapat terjadi beberapa kali dalam kehidupan manusia.

1.    Dysthymic(dysthymia)
Melibatkan gejala jangka panjang yang berlangsung dua tahun atau kurang.Gejala yang dialami tidaklah terlalu hebat,namun seringkali gejala ini mencegah seseorang dari beraktivitas secara normal ataupun merasa senang.Banyak orang yang menderita dysthymia juga merasakan depresi yang hebat dalam kehidupan mereka.

2.    Depresi  Psikotik
Jenis depresi ini terjadi pada saat gejala depresi juga disertai dengan suatu bentuk psikosis,misalnya adalah pemisahan dari kenyataan,halusinasi dan juga delusi.

3.    Depresi Postpartum
Depresi ini sringkali didiagnosis pada ibu muda yagn baru melahirkan.Diperkirakan ada sebanyak 10-15 persen wanita yang menderita depresi postpartum sesudah melahirkan.

4.    Seasonal Affective Disorder
Merupakan jenis depresi yang umum ditemui pada orang yang tinggal di tempat dengan 4 musim.Depresi ini umumnya ditandai dengan dimulainya musim dingin dimana terdapat sinar matahari yang lebih sedikit.Pada sat musim semi,gejala depresi umumnya dilakukan adalah dengan terapi cahaya.Namun,hampir separuh dari penderita Seoasonal Affective Disorder tidak dapat merespon terhadap terapi.

2.3 Proses Terjadinya Depresi
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi,  pembedahan,kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang  pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya.
Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang  bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.Penyebab depresi terbagi menjadi beberapa aspek menurut Beck yaitu :
1.Aspek Yang Dimanifestasikan Secara Emosional
a) Perasaan kesal atau patah hati (dejected mood)
perasaan ini menggambarkan keadaan sedih, bosan dan kesepian yang dialami individu. Keadaan ini bervariasi dari kesedihan sesaat hingga kesedihan yang terus - menerus.
b). Perasaan negatif terhadap diri sendiri
perasaan ini mungkin berhubungan dengan perasaan sedih yang dijelaskan di atas, hanya bedanya perasaan ini khusus ditujukan kepada diri sendiri.
c). Hilangnya rasa puas
maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yang dilakukan. Perasaan ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan termasuk hubungan psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab.
d). Hilangnya keterlibatan emosional
dalam melakukan pekerjaan atau hubungan dengan orang lain ; keadaan ini biasanya disertai dengan hilangnya kepuasan diatas. Hal ini dimanifestasikan dalam aktivitas tertentu, kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang lain.
e). Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan
gejala ini banyak dialami oleh penderita depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka yang tidak pernah menangis selama bertahun-tahun dapat bercucuran air mata atau merasa ingin menangis tetapi tidak dapat menangis.
f). Hilangnya respon terhadap humor
dalam hal ini penderita tidak kehilangan kemampuan untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak pada kemampuan penderita untuk merespon humor tersebut dengan cara yang wajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila mendengar lelucon.

2.Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif
a). Rendahnya evaluasi diri
hal ini tampak dari bagaimana penderita memandang dirinya. Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang sebenarnya penting, seperti kemampuan prestasi, intelegensi, kesehatan, kekuatan, daya tarik, popularitas, dan sumber keuangannya.
b)Citra tubuh yang terdistorsi
hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka merasa dirinya jelek dan tidak menarik.
c). Harapan yang negatif
 penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan menolak uasaha terapi yang dilakukan.
d). Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri
hal ini muncul dalam bentuk anggapan penderita bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan cenderung mengkritik dirinya untuk segala kekurangannya.
e). Keragu-raguan dalam mengambil keputusan
ini merupakan karakteristik depresi yang biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita. Penderita sulit untuk mengambil keputusan, memilih alternatif yang ada, dan mengubah keputusan.
1.      Aspek yang dimanifestasikan secara motivasional
Meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah sifat regresif motivasi penderita,  penderita tampaknya menarik diri dari aktifitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab, inisiatif bertindak atau adanya energi yang kuat.
2.      Aspek depresi yang muncul sebagai gangguan fisik
Meliputi kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kehilangan libido, dan kelelahan yang sangat. Individu mengalami depresi jika individu mengalami gajala-gejala rasa, seperti sedih, pesimis, membenci diri sendiri, kehilangan energi, kehilangan konsentrasi, dan kehilangan motivasi. Selain itu individu uga kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, insomnia, kehilangan libido, dan selalu ingin menghindari orang lain.Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala depresi yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik dan pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati,  perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya. Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan gejala yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom dan hipotalamus.

2.4  Penyebab Depresi
Beberapa ahli membrikan penjelasan penyebab depresi.Menurut kaplan dalam tarigan (2003) faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyeban dapat dibagi atas:
1.  Faktor Biologi
Dalam penelitian biopsikologi,norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood.Beberapa peneliti menemukan bahawa gangguan mood melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.

2.  Fator Genetik
Dalam genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan gangguan mood adalah genetik.Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan depresi berat,pada anak kembar monozigot adalah 50% ,sedangkan dizigot 10-25%.

3.  Faktor Psikososial
·         Peristiwa kehidupan dan lingkungan:seuatu pengamatan klinik menyatakan bahwa peristiwa atau kejadiandalam kehidupan yang penuh ketegangan sering mendahuli episode gangguan mood.
·         Faktor kepribadian premorbid:Tidak ada satu kepribadian atau bentuk kepribadian yang khusus sebagai predisposisi terhadap depresi.Semua orang dengan ciri  kepribadian manapun dapat mengalami depresi,walaupun tipe-tipen kepribadian seperti oral dependen,obsesi komplusif,hiterik mempunyai resiko yang besar mengalami depresi dibandingkan denganyang lainnya.
·         Faktor Psikoanalitik dan Psikodinamik:Frued menyatakan suatu hubungan antara kehilangan objek dan melankolin.Ia meyatakan bahwa kemarahan pasien depresi diarahkan kepada diri sendiri karena mengidentifikasi terhdap objek yang hilang.Frued percaya bahwa introjeksi suatu cara ego untuk melepas diri terhadap objek yang hilang .Depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan kedalam dirinya.Apabia pasien depresi menyadari bahwa mereka tidak hidup sesuai dengan yang dicita-citakannya,akan mengakibatkan mereka putus asa.
·         Ketidak berdayaan yang dipelajari:Didalam percobaa,dimana binatangsecara berulang-ulang dihadapka dengan kejutan listrik yang tidak dapat dihindarinya,binatang tersebut akhirnya menyerah dan tidak mencoba sama sekali utnuk menghindari kejutan selanjutnya.Merka belajar bahwa mereka tidak berdaya.
·         Teori Kognitif:Beck menunjukan perhatian gangguan kognitif pada depresi Asikal H.S  dalam Tarigan (2003) Dia mengidentifikasikan 3 pola kognitif utama pada depresi yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu : a) Pandangan negatif terhadap masa depan, b) Pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu menganggap dirinya tak mampu, bodoh, pemalas, tidak berharga, c) Pandangan negatif terhadap pengalaman hidup. Meyer berpendapat bahwa depresi adalah reaksi seseorang terhadap pengalaman hidup.

2.5 Tanda-tanda dan Gejala Depresi        
·         Sulit Konsentrasi
·         Merasa Sedih atau Kosong
·         Kehilangan Minat akan hal-hal yang gembira
·         Merasa masa depannya tidak baik atau putus asa
·         Merasa tidak berenergi
·         Merasa gelisa atau sulit tidur
·         Hilang minat pada seks
·         Berpikir bunuhdiri atau pembunuhan

2.6 Cara Menanggulangi Depresi
1. Obat Antidepresan
Ada beberapa obat antidepresan yaitu:
a.Lithium
Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan  bipolar.
b.MAOIs
c.Tricyclics.
d.SSRIs

2. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-pikiran atau  pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional. Jadi fokus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis menjadi logis.
3.Terapi  Interpersonal
Terapi Interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang  berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan simtom  penyakit kejiwaan.

4.Konseling kelompok dan dukungan sosial
Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara konseling yang dilakukan antara seorang konselor professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok kecil.

5.Berolahraga
Keadaan mood yang negative seperti depresi, kecemasan, dan kebingungan disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang negative pula. Salah satu cara yang dapat dilakuakan untuk menghasilkan pikiran dan perasaan  positif yang dapat menghalangi munculnya mood negative adalah dengan  berolahraga.
6.Diet (mengatur pola makan)
Simtom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin  parah yaitu:
·         Konsumsi kafein secara berkala. 
·         Konsumsi sukrosa (gula) 
·         Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C, kalsium, tembaga, magnesium 
·         Kelebihan magnesium
·         Ketidakseimbangan asam amino
·         Alergi makanan



7.Terapi Humor
Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai tawa, merespons  lebih baik terhadap pengobatan. Respons psiologis dari tertawa termasuk meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim pencernaan dan peningkatan tekanan darah.

8.Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada agama dalam memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya, keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi. Mengambil waktu untuk berdoa memberi kesempatan kepada kita menghentikan kegiatan kita dan jalan arus hidup kita.

9. Hidroterapi dan Hidrotermal
Hidroterapi adalah penggunaan air untuk pengobatan penyakit terapi. Hidrotermal adalah penggunaan efek temperature air misalnya mandi air  panas, sauna, dan lain-lain.Pengobatan dari hidroterapi berdasarkan efek mekanis dan atau termal dari air. Tubuh bereaksi pada stimulus panas dan dingin. Saraf mengantarkan rangsangan yang dirasakan kulit kedalam tubuh, dimana merangsang system imun, memengaruhi hormone stres, meningkatkan aliran tubuh dan mengurang rasa sakit.

2.7 Tips-Tips Mencegah Depresi             
Adapun tips yang disarankan dan juga dianjurkan untuk mencegah terjadinya depresi antara lain.
1.      Terbuka
dan jangan suka memendam masalah. Di dunia ini tidak ada orang yang luput dari masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah cenderung tidak mempunyai pegangan. Sedikit sekali ada orang yang selalu bisa mengatasi masalahnya sendiri, jadi berbagilah kepada teman dekat.
2.      Curhat
 dan Sharing. Kalau masalah tidak bisa dipecahkan secara sendiri lebih  baik mengajak temam untuk sharing, atau siapa pun orang yang kita percayai. Karena dengan begitu siapa tahu kita bisa mendapat bantuan solusi untuk  memecahkan masalah. Kalaupun enggak, paling tidak dengan berbagi cerita,  perasan jadi lebih enteng dan pikiran tidak stres. Kalau beginim jadi bisa mikirin solusinya lagi kan.
3.      Kerjakan banyak hal
. Saat waktu senggang dan masih muda, banyak cara untuk menghilangkan beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku, menonton dan istirahat adalah pentung artinya dalam hidup.
4.      Mencoba
 yang belum pernah. Bukan berarti coba-coba sesuatu yang mengundang risiko, akan tetapi menguji nyali diri untuk melakukan tantangan yang dapat men-supprt diri.
5.      Banyak cara
 untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan asal dengan sungguh dan pantang menyerah. Cara berserah diri dan sabar adalah  pegangan supaya tidak terpeleset ke jurang kebimbangan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.Dalam kaitannya dengan gangguan mental lain, depresi dapat juga menjadi gejala dari gangguan kejiwaan seperti Gangguan depresi mayor dan distimia.
Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik, gejala psikis, dan gejala sosial yang khas. Orang yang mudah sekali mengalami depresi biasanya memiliki beberapa kepribadian tertentu.
Penderita depresi memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan orang normal. Hal ini merupakan pengaruh pikiran dari orang yang mengalami depresi tersebut terhadap situasi sulit yang sedang dialaminya.

3.2 Saran
Kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Lumongga Namora. 2009.Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta:KencanaPranada
Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Ny. Y Singgih. 1995.Psikologi Keperawatan. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia.
Maramis. 2012. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press .
Latipah, Eva. 2012.Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pedagogia 
Sunaryo. 2004.Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Sadock, Benjamin J.. 2010.Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/03/tokoh-psikologi-edward-lee-thorndike.html.
http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-kesehatan-depresi.html

No comments:

Post a Comment