RESUME HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN
A.
Pengertian
dan Teori Kepribadian
Istilah-istilah yang dikenal didalam kepribadian ialah:
1.
Mentaly,
yaitu situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental atau intelektual.
2.
Personality,
menurut Wibwers dictonary, adalah
a.
The
totslity of personality’s characteristic
b.
An
itegrated group of constitution of trends behavior tendencies act.
3.
Individuality,
adalah sifat khas seseor ng yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat berbeda
dari orang lainya.
4.
Identity,
yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan
dirinya terhadap sesuatu dari luar.
B.
Tipe-tipe
kepribadian
1.
Aspek
biologis
Aspek biologis yang mempengaruhi tipe kepribadian sesorang ini
didasarkan atas kondisi tubuh dan bentuk tubuh yang dimilik seseorang,
tokoh-tokoh yang mengemukakan teori berdasarkan aspek biologis antara lain;
a.
Hippocrates
dan Galenus
1). Tipe
choleris
Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning yang
dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi, mudah marah dan mudah tersinggung
2). Tipe
melancholic
Tipe
ini disebabkan cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak
tertutup, rendah hati, mudah sedih dan sering putus asa.
b.
Kretchmer
Dalam
pembagian tipe wataknya kretchmer mendasarkan pada bentuk tubuhseseorang,
yaitu:
1)
Tipe
piknis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk bulat.
Sifat-sifat yang dimilikinya antaralain, periang, mudah bergaul dan suka humor.
2)
Tipe atletis, yaitu tipe orang yang memiliki
bentuk tubuh atlet tinggi, kekar, dan berotot, sifat-sifat yang dimiliki antara
lain, mudah menyesuaikan diri, berpendirian teguh dan pemberani.
3)
Tipe displastis, yaitu tipoe orang yang
memiliki bentuk tubuh ycampuran. Sifat yang dimiliki tipe ini adalah sifat yang
mudah terombang-ambing dengan situasi sekelilingnya.
2.
Aspek
sosiologis
Pembagian ini didasarkan pada pandangan hidup dan kualitas sesorang
a.
Edward
spanger
Ia
berpendapat bahwa kepribadian sseorang ditentukan oleh pandang hidup mana yang
dipilihnya. Berdasarkan hal itu ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1)
Tipe
teoritis, orang yang perhatianya selalu diarahkan kepada masalah teori dan
nilai.
2)
Tipe ekonomis, yaitu orang yangg perhatianya
kepada untung dan rugi.
3)
.
Tipe estetis, yaitu orang yang perhatianya tertuju pada masalah-masalah
keindahan.
4)
Tipe sosial, yaitu orang yang perhatianya
tertuju kearah kepentingan masyarakat dan pergaulan.
5)
Tipe politis, yaitu orang yang perhatianya
tertuju pada kepentingan kekuasaan dan organisasi.
6)
Tipe
religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan
masalah-masalah ke-Tuhanan dan keyakinan agama.
3.
Aspek
psikologis
Dalam pembagian
tipe kepribadian berdasarkan psikologis Pro. Heyman mengemukakan bahwa dalam
diri manusia terdapat tiga unsur, yaitu:
a.
Emosionalisme,
merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang positif,
sifat umumnya adalah kurang respek pterhadap orang lain, perkataan berapi-api,
tegas, ingin menguasai, bercita-cita yang dinamis, pemurung, dan suka
berlebih-lebihan.
b.
Aktivitas,
yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas gerakan, sifat umum yang tampak adalah
lincah, praktis, berpandangan luas, ulet periang, dan selalu melindungi
kepentingan orang lemah.
c.
Fungsi
sekunder, yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang
tampak adalah waatak tertutup, tekun, hemat, tenang, dan dapat dipercaya.
C.
Hubungan
Kepribadian Dan Sikap Keagamaan
1.
Menurut
freud kepribadian terdiri atas tiga sistem yaitu:
a.
Das
es
Yaitu aspek biologis dan merupakan sistem yang original didalam
kepribadian. Das es berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir (unsur-unsur
biologis) termasuk instink. Dengan kata lain das es mengemban prinsip
kesenangan, yaitu menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar keenakan.
Untuk menghilangkan ketidakenakan itu das es mempunyai dua cara, yaitu:
·
Refleks
dan reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya.
·
Prses
primer, seperi misalnya orang yang sedang lapar membayangkan makanan
b.
Das
ich
Yaitu aspek psikologis dari pada kepribadiandan timbul karena
kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan.
Misalnya orang yang lapar mesti perlu makan untuk menghilangkan tegangan yang
ada dalam dirinya, ini berarti bahwa organisme harus dapat membedakan antara
khayalan tentang makanan dan kenyataan tentang makanan. Dengan kata lain das
ich berpegang pada prinsip kenyataan.
c.
Das
ueber ich
Yaitu aspek sosiologis kepribadian, merupakan wakil dari
nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaiman ditafsirkan orang
tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan berbagai perintah dan larangan.
Fungsinya das ueber ich yang pokok adalah menentukan apakah sesuatu dianggap
sebagai benar atau salah, pantas atau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat
bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Jadi das ueber ich itu berisikan dua
hal,yaitu conscientia (menghukum orang dengan memberikan rasa dosa), sedangkan
ich-ideal (menghadiahi orang dengan ras bangga akan dirinya).[1]
2.
Sukamto
M.M
Menurut sukamanto kepribadian terdiri dari empat sistem
a.
qalb
(angan-angan kehatian).
Qalb adalah
hati yang menurut istilah artinya sesuatu yang berbolak-balik (sesuatu yang
lebih), berasal dari kata qalaba, artinya membolak-balik. Qalb adalah adalah
reservoir energi nafsah yang menggerakkan ego dan fuad. Dilihat dari beberapa
segi, ada kecenderungan bahwa teori freud tentand DAS Es mirip dengan karakter
hati yang tidak berisikan iman, yaitu qalb yang selalu menuntut kepuasan dan
menganut prinsipkesenangan. Ia menghendaki agar segala sesuatu segera terpenuhi
atau dilaksanakan. Kalau satu segi sudah terpenuhi, ia menuntut lagi dan begitu
seterusnya.
b.
fuad
(perasaan atau hati nurani )
fuad adalah
perasaanyang terdalam dari hati yang sering kita sebut hati nurani dan
berfungsi sebagai penyimpan daya ingatan. Ia sangat sensitif terhadap gerak atau
dorongan hati dan merasakan akibatnya. Kalau hati kufur, fuadpun kufur dan
menderita. Kalau hati bergejolak karena terancam oleh bahaya, atau hati
tersentuh oleh siksaan batin, fuad terasa seperti terbakar., kalau fuad senang
hati pun tentram dan senang.
Satu segi
kelebihan fuad dibandingkan dengan hati ialah, bahwa fuad itu dalam situasi
yang bagaimanapun, tidak bisa dusta. Ia tidak bisa menghianati kesaksian
terhadap apa yang dipantulkan oleh hati dan apa yang diperbuat oleh ego. Ia
berbicara apa adanya. Berbagai rasa yang dialami oleh fuad dituturkan dalam
al-quran sebagai berikut:
·
fuad
bisa bergoncang gelisah (QS. Al-Qashash: 10)
Dan fuad menjadi
kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang
Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia Termasuk orang-orang
yang percaya (kepada janji Allah).
·
fuad
tidak bisa berdusta (Q.S Al-Najm :11)
.Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya
·
orang
yang zalim hatinya kosong (Q.S Ibrahim:43)
Mereka datang
bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata
mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.
·
Dengan
diwahyukannya al-quran kepada nabi, fuad nabi menjadi teguh (Q.S Al-Furqan: 32)
. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu
tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya
Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan
benar).
c.
ego
(aku sebagai pelaksana dari kepribadian).
Aspek ini
timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan.
Ego Atau aku bisa dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, mengontrol
cara-cara yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan, memilih objek-objek yang
bisa memenuhi kebutuhan, mempersatukan pertentangan-pertentangan dengan dunia
kenyataan. Didalam fungsinya, ego berpegang pada prinsip kenyataan. Tujuan
prinsip kenyataan ini ialah, mencari objek yang tepat untuk mereduksikan
ketegangan yang timbul dalam organisme.
d.
Tingkah
laku (wujud gerakan)
Nafsiologi
kepribadian berangkat dari kerangka acuan dan asumsi-asumsi bahwa subjektif
tentang tingkah laku manusia, karena menyadari bahwa tidak seorang pun bisa
bersikap objektif sepenuhnya dalam mempelajari manusia. Tingkah laku ditentukan
oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi.
D.
Dinamaika
kepribadian
Selain tipe dan struktur, kepribadian juga memiliki semacam
dinamika yang unsurnya secara aktif ikut mempengaruhi aktivitas seseorang.
Unsur-unsur tersebut adalah:
1.
Energi
rohaniah yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas rohaniah seperti berfikir,
mengingat, mengamati dan sebagainya.
2.
Naluri
yang berfungsi sebagai pengatur kebutuhan primer seperti makan, minum, dan
seks. Sumber naruli adalah kebutuhan jasmaniah dan gerak hati. Berbeda dengan
energi rohaniah, maka naluri mempunyai sumber dorongan, maksud dan tujuan.
3.
Ego
(aku sadar) yang berfungsi untuk meredakan ketegangan dalam diri dengan cara
melakukan aktivitas penyesuaian dorongan-dorongan yang ada dengan kenyataan
objektif. Ego memiliki kesadaran untuk menyelaraskan dorongan yang baiak dan
buruk hingga tidak terdapat kegelisahan atau ketegangan batin.
4.
Super
ego yang berfungsi sebagai pemberi ganjaran batin baik berupa penghargaan
maupun berupa hukuman.
Dalam
kaitanya dengan tingkah laku keagamaan, maka dalam kepribadian manusia sebenarnya
telah diatur sistem kerja untuk menyelaraskan tingkah laku manusia agar
tercapai ketentraman dalam batinya. Secara fitrah manusia memang terdorng untuk
melakukan sesuatu yang baik, benar dan indah. Namun, terkadang naluri mendorong
manusia untuk segera memenuhi kebutuhanya yang bertentangan dengan realita yang
ada.[2]
DAFTAR PUSTAKA
· Prof. Dr. H. Jalaluddin, PSIKOLOGI AGAMA. Jakarta:PT RajaGrafindo persada, 2003)
· Drs. SUMADI SURYABRATA, BA, MA, Eds, Phd. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.PT RajaGrafindo:Jakarta.2003
[1] Drs.
SUMADI SURYABRATA, BA, MA, Eds, Phd. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.PT
RajaGrafindo:Jakarta.2003. h-124-128
No comments:
Post a Comment