1

loading...

Friday, November 2, 2018

RESUME HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN


RESUME HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN



HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN
A.  Pengertian dan Teori Kepribadian
Istilah-istilah yang dikenal didalam kepribadian ialah:
1.      Mentaly, yaitu situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental atau intelektual.
2.      Personality, menurut Wibwers dictonary, adalah
a.       The totslity of personality’s characteristic
b.      An itegrated group of constitution of trends behavior tendencies act.
3.      Individuality, adalah sifat khas seseor ng yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat berbeda dari orang lainya.
4.      Identity, yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan dirinya terhadap sesuatu dari luar.

B.  Tipe-tipe kepribadian
1.         Aspek biologis
Aspek biologis yang mempengaruhi tipe kepribadian sesorang ini didasarkan atas kondisi tubuh dan bentuk tubuh yang dimilik seseorang, tokoh-tokoh yang mengemukakan teori berdasarkan aspek biologis antara lain;
a.          Hippocrates dan Galenus
1). Tipe choleris
 Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi, mudah marah dan mudah tersinggung
2). Tipe melancholic
Tipe ini disebabkan cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak tertutup, rendah hati, mudah sedih dan sering putus asa.

b.      Kretchmer
Dalam pembagian tipe wataknya kretchmer mendasarkan pada bentuk tubuhseseorang, yaitu:
1)      Tipe piknis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk bulat. Sifat-sifat yang dimilikinya antaralain, periang, mudah bergaul dan suka humor.
2)       Tipe atletis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh atlet tinggi, kekar, dan berotot, sifat-sifat yang dimiliki antara lain, mudah menyesuaikan diri, berpendirian teguh dan pemberani.
3)       Tipe displastis, yaitu tipoe orang yang memiliki bentuk tubuh ycampuran. Sifat yang dimiliki tipe ini adalah sifat yang mudah terombang-ambing dengan situasi sekelilingnya.

2.         Aspek sosiologis
Pembagian ini didasarkan pada pandangan hidup dan kualitas sesorang
a.     Edward spanger
Ia berpendapat bahwa kepribadian sseorang ditentukan oleh pandang hidup mana yang dipilihnya. Berdasarkan hal itu ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1)   Tipe teoritis, orang yang perhatianya selalu diarahkan kepada masalah teori dan nilai.
2)    Tipe ekonomis, yaitu orang yangg perhatianya kepada untung dan rugi.
3)   . Tipe estetis, yaitu orang yang perhatianya tertuju pada masalah-masalah keindahan.
4)    Tipe sosial, yaitu orang yang perhatianya tertuju kearah kepentingan masyarakat dan pergaulan.
5)    Tipe politis, yaitu orang yang perhatianya tertuju pada kepentingan kekuasaan dan organisasi.
6)   Tipe religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan masalah-masalah ke-Tuhanan dan keyakinan agama.

3.      Aspek psikologis
Dalam pembagian tipe kepribadian berdasarkan psikologis Pro. Heyman mengemukakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur, yaitu:
a.       Emosionalisme, merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang positif, sifat umumnya adalah kurang respek pterhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita yang dinamis, pemurung, dan suka berlebih-lebihan.
b.       Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas gerakan, sifat umum yang tampak adalah lincah, praktis, berpandangan luas, ulet periang, dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
c.       Fungsi sekunder, yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang tampak adalah waatak tertutup, tekun, hemat, tenang, dan dapat dipercaya.

C.     Hubungan Kepribadian Dan Sikap Keagamaan
1.    Menurut freud kepribadian terdiri atas tiga sistem yaitu:
a.    Das es 
Yaitu aspek biologis dan merupakan sistem yang original didalam kepribadian. Das es berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir (unsur-unsur biologis) termasuk instink. Dengan kata lain das es mengemban prinsip kesenangan, yaitu menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar keenakan. Untuk menghilangkan ketidakenakan itu das es mempunyai dua cara, yaitu:
·         Refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya.
·         Prses primer, seperi misalnya orang yang sedang lapar membayangkan makanan

b.    Das ich
Yaitu aspek psikologis dari pada kepribadiandan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Misalnya orang yang lapar mesti perlu makan untuk menghilangkan tegangan yang ada dalam dirinya, ini berarti bahwa organisme harus dapat membedakan antara khayalan tentang makanan dan kenyataan tentang makanan. Dengan kata lain das ich berpegang pada prinsip kenyataan.
c.    Das ueber ich
Yaitu aspek sosiologis kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaiman ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan berbagai perintah dan larangan. Fungsinya das ueber ich yang pokok adalah menentukan apakah sesuatu dianggap sebagai benar atau salah, pantas atau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Jadi das ueber ich itu berisikan dua hal,yaitu conscientia (menghukum orang dengan memberikan rasa dosa), sedangkan ich-ideal (menghadiahi orang dengan ras bangga akan dirinya).[1]
2.      Sukamto M.M
Menurut sukamanto kepribadian terdiri dari empat sistem
a.       qalb (angan-angan kehatian).
Qalb adalah hati yang menurut istilah artinya sesuatu yang berbolak-balik (sesuatu yang lebih), berasal dari kata qalaba, artinya membolak-balik. Qalb adalah adalah reservoir energi nafsah yang menggerakkan ego dan fuad. Dilihat dari beberapa segi, ada kecenderungan bahwa teori freud tentand DAS Es mirip dengan karakter hati yang tidak berisikan iman, yaitu qalb yang selalu menuntut kepuasan dan menganut prinsipkesenangan. Ia menghendaki agar segala sesuatu segera terpenuhi atau dilaksanakan. Kalau satu segi sudah terpenuhi, ia menuntut lagi dan begitu seterusnya.
b.      fuad (perasaan atau hati nurani )
fuad adalah perasaanyang terdalam dari hati yang sering kita sebut hati nurani dan berfungsi sebagai penyimpan daya ingatan. Ia sangat sensitif terhadap gerak atau dorongan hati dan merasakan akibatnya. Kalau hati kufur, fuadpun kufur dan menderita. Kalau hati bergejolak karena terancam oleh bahaya, atau hati tersentuh oleh siksaan batin, fuad terasa seperti terbakar., kalau fuad senang hati pun tentram dan senang.
Satu segi kelebihan fuad dibandingkan dengan hati ialah, bahwa fuad itu dalam situasi yang bagaimanapun, tidak bisa dusta. Ia tidak bisa menghianati kesaksian terhadap apa yang dipantulkan oleh hati dan apa yang diperbuat oleh ego. Ia berbicara apa adanya. Berbagai rasa yang dialami oleh fuad dituturkan dalam al-quran sebagai berikut:
·         fuad bisa bergoncang gelisah (QS. Al-Qashash: 10)
 Dan fuad menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia Termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).

·         fuad tidak bisa berdusta (Q.S Al-Najm :11)
.Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya
·         orang yang zalim hatinya kosong (Q.S Ibrahim:43)  
 Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.

·         Dengan diwahyukannya al-quran kepada nabi, fuad nabi menjadi teguh (Q.S Al-Furqan: 32)  
. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
c.        ego (aku sebagai pelaksana dari kepribadian).
Aspek ini timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Ego Atau aku bisa dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, mengontrol cara-cara yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan, memilih objek-objek yang bisa memenuhi kebutuhan, mempersatukan pertentangan-pertentangan dengan dunia kenyataan. Didalam fungsinya, ego berpegang pada prinsip kenyataan. Tujuan prinsip kenyataan ini ialah, mencari objek yang tepat untuk mereduksikan ketegangan yang timbul dalam organisme.
d.      Tingkah laku (wujud gerakan)
Nafsiologi kepribadian berangkat dari kerangka acuan dan asumsi-asumsi bahwa subjektif tentang tingkah laku manusia, karena menyadari bahwa tidak seorang pun bisa bersikap objektif sepenuhnya dalam mempelajari manusia. Tingkah laku ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi.
D.    Dinamaika kepribadian
Selain tipe dan struktur, kepribadian juga memiliki semacam dinamika yang unsurnya secara aktif ikut mempengaruhi aktivitas seseorang. Unsur-unsur tersebut adalah:
1.        Energi rohaniah yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas rohaniah seperti berfikir, mengingat, mengamati dan sebagainya.
2.        Naluri yang berfungsi sebagai pengatur kebutuhan primer seperti makan, minum, dan seks. Sumber naruli adalah kebutuhan jasmaniah dan gerak hati. Berbeda dengan energi rohaniah, maka naluri mempunyai sumber dorongan, maksud dan tujuan.
3.        Ego (aku sadar) yang berfungsi untuk meredakan ketegangan dalam diri dengan cara melakukan aktivitas penyesuaian dorongan-dorongan yang ada dengan kenyataan objektif. Ego memiliki kesadaran untuk menyelaraskan dorongan yang baiak dan buruk hingga tidak terdapat kegelisahan atau ketegangan batin.
4.        Super ego yang berfungsi sebagai pemberi ganjaran batin baik berupa penghargaan maupun berupa hukuman.
Dalam kaitanya dengan tingkah laku keagamaan, maka dalam kepribadian manusia sebenarnya telah diatur sistem kerja untuk menyelaraskan tingkah laku manusia agar tercapai ketentraman dalam batinya. Secara fitrah manusia memang terdorng untuk melakukan sesuatu yang baik, benar dan indah. Namun, terkadang naluri mendorong manusia untuk segera memenuhi kebutuhanya yang bertentangan dengan realita yang ada.[2]

DAFTAR PUSTAKA

·      Prof. Dr.   H. Jalaluddin, PSIKOLOGI AGAMA. Jakarta:PT RajaGrafindo persada, 2003)
·      Drs. SUMADI SURYABRATA, BA, MA, Eds, Phd. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.PT RajaGrafindo:Jakarta.2003





[1] Drs. SUMADI SURYABRATA, BA, MA, Eds, Phd. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.PT RajaGrafindo:Jakarta.2003. h-124-128
·       [2] Prof. Dr.     H. Jalaluddin, PSIKOLOGI AGAMA. Jakarta:PT RajaGrafindo persada, 2003). H-218


No comments:

Post a Comment