MAKALAH
PERBANDINGAN PENDIDIKAN SISTEM PENDIDIKAN
INDONESIA DAN SISTEM PENDIDIKAN MALAYSIA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Malaysia kini telah menjelma menjadi negara maju di
Asia Tenggara. Dilihat dari segi ekonomi, pertahanan, keamanan, serta
pendidikan. Hal tersebut sangat diutamakan sebagai hal yang mesti
dikembangkan. Sebelumnya Malaysia banyak mengadopsi sistem pendidikan di
Indonesia , akan tetapi sekarang Malaysia telah jauh lebih berkembang dari
Indonesia yang notabene adalah negara yang dulunya diadopsi Malaysia.
Pendidikan di Malaysia pada dasarnya banyak
mengadopsi sistem dari negara Inggris hal ini dikarenakan dulunya Malaysia
adalah salah satu negara bekas jajahan Inggris. Hal ini menyebabkan negara
Malaysia maju dari segi pendidikannya. Salah satu penyebabanya adalah negara
Inggris sangat memperhatikan pendidikan untuk negeri jajahannya. Jadi segala
peniggalan pendidikan Inggris khususnya dari segi pendidikannya sangat dijaga
dengan baik. Berbeda dengan negara Indonesia yang bekas jajahan Belanda, karena
Belanda hanya ingin mengeruk kekayaan negara jajahannya tanpa memberikan
pendidikan yang intensif untuk negara jajahannya.
Menurut
Griya Maya Faiq (2007), pada era tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di
Malaysia masih tertinggal dibandingkan dengan di Indonesia. Banyak pemuda
Malaysia belajar di Indonesia. Bahkan beberapa guru dari Indonesia
diperbantukan mengajar di indonesia. Sekarang pendidikan di Malaysia termasuk
menjadi salah satu terbaik di Asia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan nasional masa
depan, perhatian perbaikan sistem pendidikan nasional ditujukan pada aspek-aspek
kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, tenaga kependidikan, manajemen
pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. (Indra
Djati Sidi). Untuk itu diperlukan suatu kajian yang dapat dijadikan sebagai
salah satu gambaran arah konsep dan kebijakan pendidikan yang baik. Salah satu
caranya adalah dengan komparasi pendidikan di Indonesia dengan dengan
pendidikan di negara yang mutu pendidikannya lebih baik.
Dalam
makalah ini kami akan mencoba membahas tentang gambaran umum pendidikan di
Malaysia dan Indonesia, dilihat dari sisi sistem pendidikan, kurikulum, tenaga
pendidik, peserta didik, biaya pendidikan dan komparasi konsep dan kebijakan
pendidikan.
2.
Rumusan Masalah
- Bagaimana gambaran
umum pendidikan di Malaysia?
- Bagaimana gambaran umum pendidikan di Indonesia?
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk
mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Secara etimologi atau asal
asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa Inggris disebut education yang
berasal dari bahas latin yaitu ‘educatum‘ yang tersusun atas dua kata
yaitu ‘E‘ dan “Duco“. Kata E berarti sebuah perkembangan dari
dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak, sementara ‘Duco’ berarti
perkembangan atau sedang berkembang. Hal ini secara etimologi, pengertian
pendidikan adalah menjadi berkembang atau bergerak dari dalam keluar, atau
dengan kalimat lain, pendidikan berarti proses mengembangkan kemampuan diri
sendiri (inner abilities) dan kekuatan individu. Kata Education sering juga
dihubungkan dengan ‘Educere‘ (Latin) yang berarti
dorongan (propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk memberikan pendidikan
melalui perubahan yang diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena
itu definisi pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseorang
untuk menjadi lebih baik.
Pengertian Pendidikan atau education menurut Bapak
Plato, bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan seumur hidup (life-long)
yang dimulai dari seseorang lahir hingga kematiannya, yang membuat seseorang
bersemangat dalam mewujudkan warga negara yang ideal dan mengajarkannya
bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar. Bapak Plato pun menambahkan
dalam pengertiannya tentang pendidikan bahwa pendidikan tidak hanya menyediakan
ilmu pengetahuan dan kemampuan akan tetapi nilai, pelatihan insting, membina
tingkah laku dan sikap yang benar. Pendidikan yang sejati (true education),
akan memiliki kecenderung terbesar dalam membentuk manusia yang beradab dan
memanusiakan manusia dalam hubungan mereka bermasyarakat dan mereka yang berada
dalam perlindungannya. Definisi dan pengertian pendidikan inilah yang menjadi
arah yang kemudian dijadikan sebagai dasar dari pengertian pendidikan
lainnya khususnya di negeri barat.
2.
Fungsi Pendidikan Menurut Para Ahli
Prof. Dr. Hasan Langgulung berpendapat bahwa secara
garis besar fungsi pendidikan itu ada 3. Pertama, menyiapkan generasi muda
untuk memiliki kemampuan agar bisa memegang peranan-peranan pada masa yang akan
datang di tengah kehidupan bermasyarakat. Kedua, memindahkan ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan peranan-peranan di atas dari generasi tua ke ke genarasi
muda. Ketiga, Memindahkan nilai-nilai dari generasi tua ke generasi muda dengan
tujuan agar keutuhan dan kesatuan masyarakat terpelihara, sebagai syarat utama
berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat dan juga peradaban.
Sementara Broom berpendapat bahwa fungsi pendidikan
adalah agar terjadi proses tansmisi budaya, selain itu juga untuk mengembangkan
kepribadian, mengingkatkan persatuan atau integrasi sosial masyarakat, serta
mengadakan seleksi dan alokasi tenaga kerja. Semua fungsi menurut Broom
tersebut memang suatu proses yang sangat penting agar kehidupan bermasyarakat
terus bertahan dan berkembanag menjadi jauh lebih baik lagi. Dari beberapa
pendapat para ahli mengenai pengertian dan fungsi pendidikan dapat diambil
kesimpulan bahwa pendidikan itu merupakan suatu proses yang sangat penting dan
tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Pendidikan ini harus terus berjalan
untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, karena tanpa pendidikan tidak akan
ada perpindahan ilmu pengetahuan serta nila-nilai dan norma sosial dari
generasi tua ke generasi muda.
3.
Pendidikan di Negara Malaysia Sebelum Masa Penjajahan
Malaysia adalah negeri multi-etnis dan multi ras.
Terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China, dan India. Mengingat ras
Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa
nasional. Meski demikian bahasa mandarin dan bahasa tamil juga dipergunakan
secara luas dalam percakapan sehari-hari. Sebelum penjajahan pendidikan di
Malaysia berdasarkan sistem pondok yang diadakan di madrasah dan di
sekolah-sekolah agama. Contohnya di Pondok Langgar, Pondok Sena di Kedah,
Pondok Bukit Mertajam, Madrasah Al Masyhur.
Sekolah
agama atau madrasah lebih sistematik daripada sekolah pondok dari segi
kurikulumnya, waktu belajarnya relatif tetap dan peralatannya lebih lengkap.
Sekolah-sekolah tersebt dimaksudkan agar melahirkan pelajar yang bermoral
tinggi.
4.
Pendidikan Malaysia pada Masa Penjajahan
Negara Malaysia menjadi daerah jajahan
bangsa-bangsa Eropa dimulai dari datangnya bangsa Portugis tahun 1511, disusul
bangsa Belanda dan terakhir Inggris. Bangsa-bangsa Eropa tersebut tidak hanya
menjajah perekonomiannya tetapi juga politik dan budaya. Hal tersebut kemudian
berpengaruh terhadap pola pendidikan yang ada di negara Malaysia.
Pada tahun 1815 sekolah vernakular Cina didirikan
oleh kumpulan pendakwah baru Persatuan Pendakwah London. Terdapat pula sekolah
cina Sekolah vernakular ( sekolah dasar ) merujuk kepada sekolah yang
menggunakan bahasa ibunda dalam pelaksanaan penyelidikan dan pembangunn di
sekolah. Terdapat tiga jenis vernakular yaitu : Melayu, Cina dan Tamil. Sekolah
Vernakular Melayu yang pertama kali didirikan adalah tahun 1855 yaitu di Bayan
lepas, Pulau Pinang. Sekolah Melayu Gelugor, Pulau Pinang menggunakan bahasa
melayu sebagai bahasa pengantar.yang dibuka oleh perseorangan. Sekolah
Cina menggunakan bahasa Cina atau Mandarin sebagai pengantar. Guru-guru dan
buku teks sekolah vernakular Cina ini diimpor dari negara Cina. Contoh sekolah
vernakular Cina antara lain : SJK (C) Huan Lian tanjung Perak, SJK (C) Chung
Hwa Kelantan. Kelas Bahasa Cina diadakan di semua “Free School”. Namun
perkembangannya sekolah-sekolah ini gagal dan akhirnya dihentikan atau ditutup.
Sedangkan
sekolah vernikular tamil diselnggarakan dengan menggunakan bahasa Tamil sebagai
bahasa pengantar. Guru, kurikulum dan buku teks diimpor dari India. Contohnya
SJK (T) Manikavasagam Tanjung malim dan Perak.
5
. Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun 2007
Setelah mengalami kemerdekaan, Malaysia membangun
pendidikannya. Dengan berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia
menerapkan pendidikan dasar selama enam tahun, disusul pendidikan menengah
selama lima tahun ( tiga tahun menengah rendah atau pertama dan dua tahun
menengah atas ). Semuanya itu dapat diakses anak-anak Malaysia sengan gratis.
Para siswa wajib mengikuti ujian negara di setiap akhir jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah rendah dan pendidikan menengah tinggi.
Pendidikan
rendah atau dasar 9 Primary Education ) di malaysia berlangsung 6 tahun yang
wajib diikuti oleh anak usia 7-12 tahun. Wajib belajar di Malaysia dicanangkan
dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003. Pendidikan wajib adalah satu
peraturan yang mewajibkan setiaporang tua yang mempunyai anak berumur 6 tahun
mendaftarkannya di sekolah rendah. Pendaftaran siswa baru biasanya dilakukan 1
tahun sebelum masa persekolahan. Keteledoran orang tua memasukkan anaknya
mengikuti wajib belajar dianggap sebagai kesalahan menurut undang-undang. Jika
hal ini terbukti dipengadilan, maka orang tua tersebut akan didenda maksima RM
5000 atau dihukum maksimal 6 tahun.
Buku pelajaran yang dipakai siswa relatif tidak
berganti setiap tahun. Bila orang tua siswa membeli semua buku pelajaran,
harganya berkisar antara RM 80 samai RM 125 per siswa per tahun. Buku yang
telah dibeli untuk anak sulung akan dapat dipakai terus oleh adiknya secara
turun-temurun. Khusus keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000 per bulan,
dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peminjaman buku teks yang
disediakan dari sekolah. Mulai tahun ajaran 2008, semua siswa sekolah rendah
mendapat bantuan peminjaman buku pelajaran dari bantuan pemerintah melalui
sekolah masing-masing.
Sedangkan
untuk pendidikan tinggi, umumnya dikelola oleh pemerintah dan swasta.
Pendidikan tinggi menawarkan berbagai macam program sertifikat, diploma,
sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan
oleh pemerintah, seperti universitas, perguruan tinggi negeri, politeknik, dan
lembagapelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasata
diselenggarakan oleh swasta, dan cabang universitas luar negeri. Kini jumlah
perguruan tinggi swasta di Malaysia lebih dari 400 buah.
Beberapa
nama universitas di Malaysia anatara lain: Univeriti Tun Hussein, Universiti
Utara Malaysia, Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Pertahanan Nasional
Malaysia, Universiti Malaya, Universiti Teknikal Malaysia Malaya, dsb.
6
. Pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan
Pendidikan di Indonesia pada zaman sebelum
kemerdekaan dapat digolongkan ke dalam tiga periode, yaitu:Pendidikan yang
berlandaskan ajaran keagamaan, Pendidikan yang berlandaskan kepentingan
penjajahan, dan Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan.
Pendidikan yang berlandaskan ajaran keagamaan meliputi:
- Pendidikan
Hindu-Budha. Pendidikan pada zaman keemasan Hindu-Budha yang berlangsung
antara abad ke-14 hingga abad ke-16 masehi. Pada periode awal
berkembangnya agama Hindu-Budha di nusantara, sistem pendidikan sepenuhnya
bermuatan keagamaan yang dilaksanakan di biara-biara atau pedepokan. Pada
perkembangan selanjutnya, muatan pendidikan bukan hanya berupa ajaran keagamaan,
melainkan ilmu pengetahuan yang meliputi sastra, bahasa, filsafat, ilmu
pengetahuan, tata negara, dan hukum. Kerajaan-kerajaan hindu di tanah jawa
banyak melahirkan empu dan pujangga besar yang melahirkan karya-karya seni
yang bermutu tinggi. Pada masa, itu pendidikan mulai tingkat dasar hingga
tingkat tinggi dikendalikan oleh para pemuka agama. Pendidikan bercorak
Hindu-Budha semakin pudar dengan jatuhnya kerajaan Majapahit pada awal
abad ke 16, dan pendidikan dengan corak Islam dalam kerajaan-kerajaan
Islam datang menggantikannya.
- Pendidikan Islam
Pendidikan berlandaskan ajarna Islam dimulai sejak datangnya para saudagar
asal Gujarat India ke Nusantara pada abad ke-13. Kehadiran mereka
mula-mula terjalin melalui kontak teratur dengan para pedagang asal
Sumatra dan Jawa. Ajaran islam mula-mula berkembang di kawasan pesisir,
sementara di pedalaman agama Hindu masih kuat. Didapati pendidikan agama
Islam di masa prakolonial dalam bentuk pendidikan di surau atau langgar,
pendidikan di pesantren, dan pendidikan di madrasah.
- Pendidikan Katolik
dan Kristen-Protestan
7.
Pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan (1945-1969)
Pendidikan dan pengajaran sampai dengan tahun 1945
diselenggarakan oleh Kantor Pengajaran yang terkenal dengan nama Jepang Bunkyo
Kyoku dan merupakan bagian dari kantor yang menyelenggarakan urusan
pamong praja yang disebut dengan Naimubu. Segere setelah
diproklamasikannya kemerdekaan, Pemerintah Indonesia yang baru dibentuk
menunjuk Ki Hajar Dewantara, sebagai Menteri Pendidikan dan Pengajaran mulai 19
Agustus sampai dengan 14 November 1945, kemudian digantikan oleh Mr. T.G.S.G
Mulia dari tanggal 14 November 1945 sampai dengan 12 Maret 1946. Tidak lama
kemudian Mr. Dr. T.G.S.G Mulia digantikan oleh Mohamad Syafei dari 12 Maret
1946 sampai dengan 2 Oktober 1946. Karena masa jabatan yang umumnya amat
singkat, pada dasarnya tidak banyak yang dapat diperbuat oleh para menteri
tersebut, apalagi Indonesia masih disibukkan dengan berbagai persoalan bangsa
setelah diproklamasikannya.
8.
Kurikulum Pendidikan di Malaysia
Kurikulum pendidikan, ditetapkan oleh Kementrian
Pelajaran Malaysia. Kurikulum sekolah di malaysia relatif stabil. Kurikulum
yang digunakan di sekolah rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah
Rendah ( KBSR ). Dari data Kementrian Pelajaran malaysia, KBSR mulai
diujicobakan tahun 1982 di 302 buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988,
pelaksanaan KBSR sepenyhnya dicapai dan hingga tahun 2007 masih dipergunakan.
Revisi dilakukan pada tahun 2003, dimana mata pelajaran Sains menggunakan
bahasa pengantar Bahasa Inggris dan pada tahun 2005 penggunaan bahasa pengantar
dengan bahasa Inggris diperluas untuk matapelajaran sains dan Matematika.
9
Kurikulum Pendidikan Indonesia
Dalam
sejarah, sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 198, 1975, 1984, 1994, dan tahun
2004, dan terakhir adalah KTSP. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis
dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi dan IPTEK dalam
masyarakat.
- Rencana Pelajaran 1947
- Rencana Pelajaran Terurai 1952
- Kurikulum 1968
- Kurikulum 1975
- Kurikulum 1984
- Kurikulum 1994 dan Suplemmen Kurikulum 1999
- Kurikulum 2004
- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Standar
isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
- kerangka dasar dan
struktur kurikulum,
- beban belajar,
- kurikulumm tingkat
satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat
- satuan pendidikan,
dan
- kalender
pendidikan.
9.
Sistem Pendidikan Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia diselia oleh
Kementerian Pelajaran Malaysia. Pendidikan Malaysia boleh didapatkan dari
sekolah tanggungan kerajaan, sekolah swasta atau secara sendiri. Sistem
pendidikan dipusatkan terutamanya bagi sekolah rendah dan sekolah menengah.
Kerajaan negeri tidak berkuasa dalam kurikulum dan aspek lain pendidikan
sekolah rendah dan sekolah menengah, sebaliknya ditentukan oleh kementerian.
Terdapat peperiksaan piawai yang merupakan ciri yang biasa bagi negara-negara
Asia seperti di Singapura dan China.
Hanya
pendidikan di sekolah rendah diwajibkan dalam undang-undang. Oleh itu,
pengabaian keperluan pendidikan selepas sekolah rendah tidak melanggar
undang-undang. Sekolah rendah dan sekolah menengah diuruskan oleh Kementerian
Pelajaran Malaysia tetapi dasar yang berkenaan dengan pengajian tinggi
diuruskan oleh Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia yang ditubuhkan pada tahun
2004. Sejak tahun 2003, kerajaan memperkenalkan penggunaan bahasa Inggeris
sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran yang berkenaan dengan Sains. dan
matematik.
Pendidikan
Malaysia terdiri dari pada beberapa peringkat:
1. Pendidikan
prasekolah
2. Pendidikan
rendah
3. Pendidikan
menengah
10
.Sistem pendidikan Indonesia
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan
yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas), dahulu bernama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Depdikbud). Di
Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan
dasar selama sembilan tahun, enam tahun di
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia
terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar,
menengah, dan tinggi.
11.
Jenis-Jenis Sekolah di Malaysia
Ada beberapa jenis sekolah di Malaysia, antara lain:
1)
Sekolah Kebangsaan
2)
Sekolah Kluster
3)
Sekolah Jenis Kebangsaan
4)
Sekolah Wawasan
5)
Sekolah Agama Islam
6)
Sekolah Mubaligh
7)
Sekolah Bestari
8)
Sekolah Teknik dan Vokasional
9)
Sekolah Berasrama Penuh
Terdapat
beberapa jenis sekolah yaitu :
12.
Jenis-Jenis Pendidikan Indonesia
Menurut
Sisdiknas :
- Pendidikan formal
- Pendidikan non
formal
- Pendidikan
informal
- Jenjang pendidikan
Formal
- Pendidikan Dasar
- Pendidikan
Menengah
- Pendidikan Tinggi
- Jenis Pendidikan
Formal
- Pendidikan Umum
- Kejuruan
- Akademik
- Profesi
- Vokasi
- Keagamaan
- Khusus
13.
Siswa atau Peserta Didik
Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi wawasan
kebangsaan Negara Malaysia. Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi
kedisiplinan serta kearifan. Kedisiplinan dipupuk dengan arahan dari pemerintah
melalui peraturan dan perundang-undangan. Sekolah juga memiliki kebijakan untuk
membuat peraturan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Akan tetapi masih
banyak juga siswa di Malaysia yang kurang mematuhi peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan.
Pengelolaan
kelas juga mempengaruhi peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar. Kapasitas kelas diperhatikan agar terjadi kenyamanan untuk melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran. Ini sangat mempengaruhi tingkat motivasi
belajar serta prestasi siswa. Prestasi siswa amat dipengaruhi oleh kualitas
guru sebagai pendidik serta pemimpin siswa di dalam kelas.
14.
Guru di Malaysia
Peranan guru pada dasarnya sama di semua Negara
yaitu sebagai pengajar, fasilitator, pemimpin, dan motivator bagi siswa. Guru
amat berperan dalam perkembangan siswa. Siswa dapat berkembang dengan baik
apabila diajar oleh guru yang memiliki kualitas yang baik. Di Malaysia guru
dibekali dengan keterampilan yang baik untuk mengatur keadaan emosi siswa.
Guru
dapat dikatakan memiliki prestasi apabila siswa yang diajarkannya memiliki
kualitas dan suskes menatap masa depan. Hal ini dikarenakan kesuskesan dari
seorang siswa dipengaruhi oleh guru.
Pengetua
sekolah (kepala sekolah) mempunyai peranan yang amat penting bagi kemajuan sekolah.
Hak dari pengetua sekolah adalah menciptakan kebijakan sekolah.
Kebijakan-kebijakan pengetua sekolah bertujuan untuk kenajuan sekolah. Mencapai
kemajuan pendidikan di Malaysia kementerian Malaysia memberlakukan
pelatihan-pelatihan bagi kepala sekolah karena dinilai kepala sekolah sebagai
pemimpin sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan sekolah serta
pendidikan di Malaysia.
Selain
gaji pokok ini, mereka juga berhak memperoleh tunjangan-tunjangan lain, seperti
tunjangan perumahan sebesar 180 RM, laptop gratis, danpinjaman mobil. Para guru
dan dosen juga memperoleh insentif khusus jika mengajar mata pelajaran seperti
Bahasa Inggris atau mengajar pelajar cacat.
Bagi
mereka yang tinggal di kawasan pinggiran dan mengalami kesulitan transportasi juga
memperoleh tunjangan antara 500 RM sampai 1.500 RM serta dana cuti belajar.
15.
Guru di Indonesia
Pada tahun 2004 berdasarkan fakta mutu guru
Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang sifatnya
mendasar berkaitan kurikulum yang beberbasis kompetensi yang sudah kita
terapkan. Berdasarkan statistik 60% guru SD, 40% guru SMP, 43% guru SMA, dan
34% guru SMK, dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing.
Selain itu 17% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang
studinya. Kualitas SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human
Develoment Index.
Peranan
guru pada dasarnya sama di semua Negara yaitu sebagai pengajar, fasilitator,
pemimpin, dan motivator bagi siswa. Guru amat berperan dalam perkembangan
siswa. Siswa dapat berkembang dengan baik apabila diajar oleh guru yang
memiliki kualitas yang baik. Di Malaysia guru dibekali dengan keterampilan yang
baik untuk mengatur keadaan emosi siswa.
Guru
dapat dikatakan memiliki prestasi apabila siswa yang diajarkannya memiliki
kualitas dan suskes menatap masa depan. Hal ini dikarenakan kesuskesan dari
seorang siswa dipengaruhi oleh guru.
Pengetua sekolah (kepala sekolah) mempunyai peranan
yang amat penting bagi kemajuan sekolah. Hak dari pengetua sekolah adalah
menciptakan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan pengetua sekolah bertujuan
untuk kenajuan sekolah. Mencapai kemajuan pendidikan di Malaysia kementerian
Malaysia memberlakukan pelatihan-pelatihan bagi kepala sekolah karena dinilai
kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sekolah serta pendidikan di Malaysia.
Berkaitan
dengan kesejahteraan guru, Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM 1000
(>Rp 2.500.000), yang hampir setara dengan gaji profesor (golongan IV/e) di
negaraIndonesia. Meskipun juga banyak keluhan dari para guru Malaysia tersebut
yang merasa gaji mereka masih juga rendah. Namun pada kenyataannya, guru
sekolah rendah di Malaysia sudah mampu mengajukan kredit mobil dari gajinya,
sedangkan guru SD di Indonesia baru pada tahap layak mengajukan kredit sepeda
motor. Itupun baru sebagian kecil guru saja, sedang sebagian besar lainnya
berusaha melunasinya dengan mengandalkan pekerjaan sampingan.
BAB II
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
deskripsi yang telah Penulis uraiankan, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut: Masing-masing negara mempunyai sistem pendidikan yang
sangat berbeda. Di Indonesia tidak berlaku automatic transision disetiap
jenjang pendidikan karena masing-masing jenjang pendidikan diharuskan mengikuti
Ujian Nasional sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya. Sebagai contoh siswa
SMP harus mengikuti UN sebelum melanjutkan ke SMA. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan sistem pendidikan di Malaysia di mana hasil PSAT tidak
menentukan karena setiap anak harus melanjutkan ke form one. Malaysia
mempunyai persiapan untuk memasuki perguruan tinggi yang disebut dengan A Level
dan matriculation study program. Sedangkan di Indonesia sisiw yang akan
melanjutkan ke perguruan tinggi harus mengikuti SPMB
B.
KRITIK
dan SARAN
Sebagai manusia biasa yang
memiliki keterbatasan, penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang membangun
dari semua pihak, termasuk dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan
tulisan dan pengetahuan penulis. Apalagi penulis yakin bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari standar sebuah karya ilmiah.
Inilah usaha dan kerja keras
penulis dalam mencari, mempelajari, dan menulis tentang PerkembanganIslam di Spanyol. Akhirnya penulis berharap tulisan ini dapat
bermanfaat kepada para pembaca terlebih lagi bagi pribadi penulis dan mendapat
kebaikan serta petunjuk dari Allah
DAFTAR
FUSTAKA
AdelunaChibi.(2014).PendidikandiJepang.http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.26 Anonim.(2014).
Education in Finland .http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland
. Diakses
Kurikulum
di Indonesia”, (meilanikasim.wordpress.com, diakses 29 Desembar 2014, pukul.
20.45 WITA).
Rianti Nugroho, Pendidikan Indonesia: Harapan,
Visi,dan Strategi, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm.15-16.
Yamin, Moh. Menggugat Pendidikan Indonesia.
Jogjakarta: Ar Ruz. 2009.
No comments:
Post a Comment