1

loading...

Sunday, November 18, 2018

MAKALAH PERILAKU DALAM KOMUNIKASI DAN PERKEMBANGAN MEDIA


MAKALAH

PERILAKU DALAM KOMUNIKASI DAN PERKEMBANGAN MEDIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang aktif melakukan berbagai aktivitas. Salah satu ciri manusia adalah berperilaku atau bertingkah laku, namun tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perilaku. Baik disadari atau tidak, setiap manusia memiliki perilaku tersendiri, yang nantinya perilaku tersebut akan mempengaruhi tentang cara berkomunikasi.Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan.[1] Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu, sosial, dan berketuhanan.
Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku pada manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu.[2] Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap stimulus yang mengenainya. Perilaku  manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya.
Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu bertingkahlaku. Bahkan perilaku juga mendorong bagaimana seseorang berkomunikasi. Apabila seseorang memiliki perilaku yang tertutup, maka ia akan cenderung pasif ketika berkomunikasi, namun ini tidak berlaku sepenuhnya. Ada pula orang yang perilakunya tertutup, namun ia cenderung tetap aktif berkomunikasi, meskipun komnikasi yang dilakukannya melalui media. Perilaku merupakan hal yang unik karena setiap orang memiliki perilaku yang berbeda.
   Ketika perilaku mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang, maka akan berlanjut pada pengaruh perilaku pada pandangan, kebiasaan, dan seluruh aspek kehidupannya.[3] Perilaku pun tidak dipungkiri juga mampu memberikan dampak pada perkembangan media yang ada.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang penulis sampaikan, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
• Apa pengertian, jenis, dan faktor perilaku ?
• Apa perbedaan antara perilaku dan sikap ?
• Bagaimana perilaku mempengaruhi perkembangan media ?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa pengertian, jenis, dan faktor dari perilaku, perbedaan perilaku dan sikap, serta bagaimana perilaku mempengaruhi perkembangan media.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.[4] Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, yang mampu diukur dengan panca indra, yang perilaku tersebut terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Psikologi memandang perilaku manusia (Human Behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks.[5] Berbicara tentang perilaku, manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga manusia itu berperilaku , baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya perilaku manusia.

2.2  Perbedaan Perilaku dan Sikap
Perilaku (Behavior) merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang mampu diukur dengan panca indra, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. 
Sedangkan sikap (Attitude)  merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan. Karena masih dalam bentuk kecenderungan, maka responnya masih tertutup, tidak dapat dilihat langsung. Sikap berupa kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negatif  terhadap berbagai keadaan sosial seperti institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya.[6]
Jadi, dapat dilihat bahwa perilaku muncul didasarkan oleh sikap yang diambil. Sikap hanya bisa dilihat secara secara kualitatif, baik atau buruk. Sedangkan perilaku itu bisa dilihat secara kuantitatif, seberapa sering dilakukan sebagai sebuah tindakan pengalaman. Sebagai contohnya: Seorang mahasiswa dinilai memiliki sikap yang baik karena di kesehariannya perilaku yang dilakukannya ialah berbuat hal hal baik, seperti masuk tepat waktu, rajin membuat tugas, aktif di organisasi, dan lainnya.

2.3 Jenis Jenis Perilaku
Tiap-tiap perilaku yang dilakukan manusia sangat kompleks dan beragam, maka perilaku itu di kelompokkan lagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis jenis perilaku yaitu :


a.   Perilaku sadar
Perilaku sadar, merupakan perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf. Contoh : ketika sedang  mengikuti perkuliahan Psikologi  Komunikasi di ruangan kelas yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.[7]

b.   Perilaku Tidak Sadar
Perilaku tak sadar, merupakan perilaku yang spontan atau instingtif. Contoh seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Komunikasi di ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa tersebut mengipas- ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya.

c.  Perilaku Tampak dan Perilaku Tidak Tampak      
        Perilaku tidak tampak adalah perilaku yang tidak dapat ditangkap melalui indera, melainkan harus menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti psikotes atau berfikir tanggapan sikap persepsi emosi pengetahuan dan lain-lainya.[8] Contoh perilaku yang tidak tampak yaitu berfikir, emosi, pengetahuan, dan lainnya. Sedangkan perilaku tampak ialah perilaku yang mampu dilihat langsung dengan pana indra, misalnya berjalan berbicara , bereaksi berpakaian dan lain-lainya.


d.  Perilaku Sederhana dan Kompleks
Perilaku sederhana adalah perilaku yang hanya melibatkan satu aktivitas kehidupan. Sedangkan perilaku kompleks adalah perilaku yang melibatkan banyak aktivitas kehidupan, seperti sosial manusia. Contoh perilaku sederhana : menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak. Contoh perilaku kompleks : gotong royong dalam kegiatan di lingkungan sekitar.

e.  Perilaku Kognitif, Afektif, Konatif, dan Psikomotor
 Perilaku Kognitif
Perilaku  kognitif adalah perilaku  yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam perilaku  kognitif. [9] Perilaku kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1.      Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tapi paling mendasar. Dengan pengetahuan individu dapat mengenal dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsef, defenisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori atau kesimpulan.
2.      Pemahaman (comprehension)
Pemahaman atau dapat juga dikatakan dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari materi seperti defenisi, informasi, peristiwa dan fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru.
3.      Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sahari-hari. Seseorang dikatakan menguasai kemampuan ini jika dia dapat memberi contoh, mengklasifikasikan, memampaatkan, menyelesaikan,dan mengidentifikasi hal-ha yang sama.
4.   Analisis (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukan hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.
5.      Sintesis (syntesis)
Menggabungkan, meramu atau merangkai berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi satu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupaan ciri kemampuan ini. Contoh: contoh memilih irama dan kemudian menggabungkannya sehingga menjadi gubahan musik yang baru, memberi nama yang sesuai bagi suatu temuan baru, menciptakan suatu logo organisasi.
6.      Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)          
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk, atau bermanfaat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan yaitu: pembenaran berdasarkan internal dan pembenaran berdasarkan eksternal
• Perilaku Afektif
Perilaku afektif adalah perilaku  yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Perilaku afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.[10] Perilaku  afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai atau komplek nilai).
Perilaku Psikomotorik
            Perilaku  psikomotorik merupakan perilaku  yang berkaitan dengan keterampilan (skill). Perilaku  psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Perilaku  psikomotorik  berkaitan dengan aspek-aspek  keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: kesiapan, peniruan, membiasakan, menyesuaikan dan menciptakan..
• Perilaku konatif
 Perilaku konatif adalah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu, misalnya    kemauan, motif, kehendak, nafsu, dan lainnya. Contoh : Ketika seorang mahasiswa mau lulus dengan predikat culaude, maka perilaku mahasiswa tersebut pasti akan rajin kuliah, rajin membuat tugas, aktif dikelas, dan lain sebagainya.
                
2.4 Faktor yang mempengaruhi Perilaku
a. Faktor Internal           
Perilaku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia.[11] Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis Ras/ Keturunan            
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan perilaku yang khas. Perilaku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.   

2. Jenis Kelamin           
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.        

3. Sifat Fisik     
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.

4. Kepribadian  
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.

5. Intelegensia  
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, Perilaku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Perilaku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah Perilaku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan

6. Bakat            
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.

b. Faktor Eksternal        
1. Pendidikan   
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.        

2. Agama          
Agama akan menjadikan individu berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.    

3. Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Perilaku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya Perilaku orang Jawa dengan Perilaku orang Papua.  

4. Lingkungan  
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.           

5. Sosial Ekonomi         
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.


2.5 Perilaku dan Perkembangan Media
Seiring dengan berkembangnya zaman, perilaku manusia pun semakin berkembang dan beragam. Di zaman yang serba modern ini, manusia pun mulai beralih ke hal yang praktis dan penuh dengan teknologi.[12] Sehingga akhirnya manusia pun akhirnya tak lepas dari ketergantungan dengan media.
Manusia selalu mau mencari suatu hal yang baru, setiap individu dengan individu lainnya selalu dapat terhubung dengan media. Ketika seorang individu selalu ingin mengetahui berita terkini, maka ia bisa mencarinya melalui Koran, majalah, sosial media, dan lainnya. Begitupula ketika seorang individu ingin saling berkabar dengan individu lain, maka ia akan menggunakan media sebagai alat berkomunikasinya.
Perilaku manusia yang kompleks ini, akan semakin membuat media yang ada lebih berkembang. Media yang awalnya hanya berupa media cetak, semakin berevolusi menjadi media elektronik, bahkan media online. Contohnya, dulu ketika mahasiswa ingin mencari referensi dalam membuat makalah, maka ia perlu mencarinya di buku buku perpustakaan sebagai media, perilaku mahasiswa yang mencari referensi makalah ini pun menyebabkan perkembangan media, yang awalnya semua informasi hanya dapat diperoleh melalui buku namun sekarang dapat lebih mudah diakses melalui media internet.


  
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, yang mampu diukur dengan panca indra, yang perilaku tersebut terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Sikap hanya bisa dilihat secara secara kualitatif, baik atau buruk. Sedangkan perilaku itu bisa dilihat secara kuantitatif, seberapa sering dilakukan sebagai sebuah tindakan pengalaman.
Adapun perilaku terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Perilaku sadar, Perilaku tak sadar, Perilaku nampak, Perilaku tak nampak, Perilaku sederhana dan kompleks, Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik.
Perilaku dapat terjadi akibat beberapa faktor. Ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku. Faktor internal nya yaitu Jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, inteligensia, serta bakat. Adapun faktor eksternalnya yaitu pendidikan, agama, kebudayaan, lingkungan, serta sosial ekonomi.
Manusia selalu mau mencari suatu hal yang baru, setiap individu dengan individu lainnya selalu dapat terhubung dengan media. Ketika seorang individu selalu ingin mengetahui berita terkini, maka ia bisa mencarinya melalui Koran, majalah, sosial media, dan lainnya. Begitupula ketika seorang individu ingin saling berkabar dengan individu lain, maka ia akan menggunakan media sebagai alat berkomunikasinya.
Perilaku manusia yang kompleks ini, akan semakin membuat media yang ada lebih berkembang. Media yang awalnya hanya berupa media cetak, semakin berevolusi menjadi media elektronik, bahkan media online. Contohnya, dulu ketika mahasiswa ingin mencari referensi dalam membuat makalah, maka ia perlu mencarinya di buku buku perpustakaan sebagai media, perilaku mahasiswa yang mencari referensi makalah ini pun menyebabkan perkembangan media, yang awalnya semua informasi hanya dapat diperoleh melalui buku namun sekarang dapat lebih mudah diakses melalui media internet.





















DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Haryatmoko. 2011. Etika Komunikasi manipulasi media, kekerasan, dan pornografi. Yogyakarta : Kanisius

Makmun, Abin Syamsudin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 2017. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Soetopo, Hidayat. 2010. Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sumber Sekunder














[1]  Drs. Jalaludin Rakhmat, M. Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 34
[2]  Melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia (15 November 2018)
[5] Hidayat Soetopo, Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 65
[8] Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 44
[9] Drs. Jalaludin Rakhmat, M. Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 26
[10] Hidayat Soetopo, Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 39
[12]  Haryatmoko, Etika Komunikasi manipulasi media, kekerasan, dan pornografi,  (Yogyakarta : Kanisius, 2011), hal. 89

No comments:

Post a Comment