Makalah Sastra Daerah
Mantra, Pantun, dan Karmina
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul
“Mantra,Pantun, dan Karmina” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Penyusun
Kelompok III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.....................................................................................
B.
Rumusan Masalah.................................................................................
C.
Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pegertian mantra...................................................................................
B.
Pengertian pantun.................................................................................
C.
Pengertian karmina...............................................................................
BAB III PPENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................................
B.
Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Di dalam makalah ini kami
membahas mengenai pantun,mantra, dan karmina sebagaimana telah kita ketahui
pantun termasuk karya sastra puisi lama.
Pantun sering kita dengar di mana saja, dalam percakapan, acara-acara
penting, kegiatan sehari-sehari, bahkan sering kita di radio ada acara yang
mengkhususkan untuk berpantun. Pantun kerap kali kita ketahui hanya sastra
lisan semata, tetapi perlu diketahui bahwa pantun kini terdapat pantun
tertulis, pantun yang ditulis, dikumpulkan, dan dipublikasikan secara luas,
tetapi pantun juga harus dibacakan secara lisan agar terlihat nilai estetika
yang terkandung di dalamnya.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksu dengan
mantra
2.
Apa yang dimaksud dengan
pantun
3.
Apa yang di maksud dengan
karmina
C.
Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui
1. Pengertian dan jenis-jenis mantra
2. Pengertian dan jenis-jenis pantun
3. Pengertian dan jenis-jenis karmina
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mantra
Menurut
definisi secara umum, kata mantra diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu “mantra”
atau “manir”, yang merujuk pada kata-kata dalam kitab suci umat Hindu, Veda.
Mantra, menurut para pakar dan pengamat kebudayaan, dianggap sebagai sastra
paling awal dikenal oleh manusia. Di Indonesia, mantra atau sastra lisan sudah
ada dikenal ( berkembang ) semenjak manusia purba. Dalam masyarakat Melayu,
mantra juga dikenal sebagai jampi-jampi atau seru, adalah sejenis pengucapan
yang terdengar seperti puisi yang mengandung unsur supranatural dan di tunjukan
untuk memenuhi keinginan perapal atau penuturnya Bagi orang Jawa, mantra
biasanya diucapkan dengan cara dihafal dan pembacaan mantra diyakini dapat
menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu.
Mantra memiliki arti perkataan atau ucapan
yang memiliki kekuatan gaib, misalnya dapat menyembuhkan atau mendatangkan
celaka, dan sebagainya. Mantra juga memiliki susunan kata berunsur puisi
(seperti rima dan irama) yang mengandung kekuatan gaib (Hasan, 2007). Mantra
juga masuk sebagai sebuah karya puisi lama, karena dari segi bentuk, mantra
lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu
terikat pada aspek baris, rima, dan jumlah kata dalam setiap baris.
Mantra adalah susunan kata atau kalimat khusus yang isinya
mengandung arti kekuatan ghaib dan susunan kata berunsur puisi yaitu memikiki
rima dan irama, biasanya mantra ini sering digunakan oleh para dukun, atau
pawang untuk menandingi kekuatan ghaib yang lain. Persamaan mantra dalam bahasa
melayu yaitu jampi, serpah, tawar, sembur, cuca, puja, seru dan tangkal. Di
masyarakat melayu mantra termasuk dalam genre satra lisan yang populer. Karena
penggunaan mantra hanya di gunakan oleh orang-orang tertuntu saja sehingga
mengakibatkan mantra penggunaanya lebih ekslusif.
Jenis-jenis
Mantra
1.
Pekasih (asihan)
Mantra pakasih adalah jenis mantra cinta
kasih. Mantra ini biasanya digunakan untuk memikat seseorang agar jatuh hati
kepada yang membaca mantra tersebut.
2.
Pengobatan
Mantra pengobatan adalah jenis mantra
yang biasa digunakan untuk mengobati suatu penyakit.
3.
Guna-guna (pelet)
Mantra ini digunakan ketika ada musuh yang sangat tidak
disenangi
4.
Mantra pagar diri
Mantra pagar diri adalah jenis mantra
yang digunakan sebagai perisai diri supaya orang tidak dapat membinasakan
dirinya atau orang-orang tidak akan berkehendak untuk mengalahkan dirinya
5.
Rajah (kata pembuka jampi)
Mantra yang dibacakan sebelum melaksanakan jampi-jampi
Ciri-ciri
mantra
1.
Mantra terdiri atas beberapa rangkaian kata
yang memiliki irama
2.
Isi dari mantra berhubungan dengan kekuatan
gaib
3.
Mantra dibuat dan diamalkan untuk tujuan
tertentu
4.
Mantra memakai kesatuan pengucapan
5.
Mantra adalah sesuatu yang utuh dan tidak
bisa dipahami melalui setiap bagiannya
Contoh
mantra
1.
Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh
makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
2.
Mantra pengobat sakitperut
Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbuny
3.
Mantra agar anjing tidak menggonggong
Pulanglah engkau ke rimba sekampung
Pulanglah engkau pada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
4.
Mantra orang menyedap nira
Pulanglah engkau ke rimba sekampung
Pulanglah engkau pada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
5.
Mantra berburu rusa
Sirih lontar pinang lontar
terletak diujung muara
Hantu buta jembalang buta
aku angkat jembalang rusa
B. Pengertian pantun
antun
ialah salah satu jenis dari puisi lama yang sudah sangat populer dalam
bahasa-bahasa di Nusantara. Kata pantun berasal dari kata patuntun yang dalam
bahasa Minangkabau yang mempunyai arti "petuntun". Dalam bahasa Jawa
pantun juga dikenal dengan parikan, dalam bahasa Sunda, pantun dikenal dengan
paparikan, serta juga dalam bahasa yang lain yaitu dalam bahasa Batak yang
dikenal sebagai umpasa.
Pantun
adalah suatu ungkapan perasaan dan pikiran, karena suatu ungkapan tersebut
disusun dengan sebuah kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik
untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai ciri
khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.
Berikut pengertian pantun menurut para ahli:
1.
Menurut R.O. Winsted
Menurut R.O. Winsted yang menyatakan bahwa pantu ialah
sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta
irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu
kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya
2.
Menurut Dr. R. Brandsetter
Menurut Dr. R. Brandstetter menyatakan bahwa pantun berasal dari akar
kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di nusantara, misalnya dalam
sebuah bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur; didalam bahasa Tagalog, tonton
bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu, dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun
yang artinya benang dan atuntun yang berarti teratur serta matuntun yang
artinya memimpin; dalam bahasa Toba pantun yang artinya kesopanan atau
kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak
berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun yang
artinya cerita panjang yang bersanjak dan diiringi musik.
Jenis-jenis pantun
1.
Berdasarkan siklus kehidupan manusia
a.
Pantun anak-anak
yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan
suatu kehidupan masa kanak–kanak. Pada Pantun anak-anak dapat bermakna sebuah
suka cita ataupun duka cita.
b.
Pantun orang muda
yaitu sala satu jenis pantun yang masih berhubungan
dengan sebuah kehidupan masa muda. Pantun orang muda mempunyai makna tentang
sebuah perkenalan, asmara, perasaan, dan lain sebagainya.
c.
Pantun orang tua
yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan sebuah
keadaan pada masa tua. Biasanya pantun ini membahas tentang sebuah kebudayaan,
agama, nasihat, dan lain sebagainya.
2.
Berdasarkan isinya
a.
Pantun jenaka
Yaitu jenis pantun yang bentuknya lucu atau humor
sehingga dapat menimbulkan tawa
b.
Pantun teka-teki
Yaitu pantun yang isinya teka-teki atau tebak-tebakan.
Pantun teka-teki umumnya digunakan untuk pergaulan sehari-hari dan berbalas
pantun
c.
Pantun nasihat
Yaitu pantun yang isinya nasihat atau petuah yang
tujuannya akan memberi tuntunan kepada orangnya
Ciri-ciri pantun
1.
Tiap bait terdiri dari empat baris
2.
Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
3.
Memiliki sampiran dan isi
4.
Berima a-b-a-b
Contoh pantun
1.
Pantun nasihat
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua
2.
Pantun jenaka
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
3.
Pantun teka-teki
Burung nuri burung dara,
Terbang ke sisi taman kayangan,
Cubalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon
C. Pengertian karmina
Karmina
atau juga dikenal dengan pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun
yang baitnya berjumlah 2 baris, pada setiap barisnya terdapat 8-12 suku kata dan
mempunyai sajak berpola a-a
Pada
bait pantun terdiri dari sampiran dan isi, dimana baris pertama disebut
sampiran dan baris kedua disebut isi.
Sampiran
dan isi tidak lah berhubungan dengan makna yang akan disampaikan, hanya akhiran
katanya saja yang sama.
Karmina
atau Pantun kilat biasanya digunakan untuk mengungkapkan, menyampaikan atau
menyindir seseorang secara langsung.
Sebenarnya
pantun ini bermula pada pantun 4 baris yang berjumlah 4-5 suku kata, namun
keempat baris tersebut di katakan secara langsung seolah-olah menjadi sebuah
kalimat sehingga menjadi 2 baris bait pantun. contohnya seperti berikut ini,
Ciri-ciri
karmina
1.
Terdiri atas dua baris.
2.
Baris pertama adalah sampiran, dan baris
kedua adalah isi.
3.
Isi pada karmina merupakan sebuah pernyataan
lugas atau sindiran atas suatu hal.
4.
Jumlah suku kata pada tiap baris karmina bisa
berjumlah 8 sampai 12 suku kata.
5.
Pola rima akhir karmina adalah a-a.
6.
Di antara sampiran dan isi tidak ada hubungan
makna
7.
Mengandung dua hal yang bertentangan, yakni
rayuan dan perintah
8.
Semua baris diakhiri dengan koma, kecuali
pada baris keempat diakhiri dengan titik
Contoh
karmina
1.
Gelatik terbang ke awan
Cantik
itu dermawan
2.
Ada jelaga di kereta
Mata
terjaga hati tertata
3.
Buahnya ranum kulitnya luka
Bibir
tersenyum banyak yang suka
4.
Tari saman indah gerakannya
Tanda
iman lapang dadanya
5.
Ikan kakap makan kepompong
Banyak
cakap suka bohong
6.
Air panas di dalam panci
Kurang
pantas memuji diri
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Mantra
merupakan perkataan gaib yang digunakan masyarakat dulu untuk pengobatan dan
menjauhkan dari marabahaya, selanjutnya pantun termasuk kedalam puisi lama,
pantun terbagi menjadi dua bagian yaitu menurut siklus kehidupan dan juga
menurut isi dari pantun tersebut pantun terdiri dari pantun nasihat,pantun
jenaka,pantu agama dan masih banyak jenis pantun lainnya. Selanjutnya karmina,
karmina bisa juga disebut dengan pantun kilat atau pantun cepat dia hanya
terdiri dari dua baris.
B.
Saran
Penulis
menyadari mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi bukan
berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati
semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah
tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu
pengetahuan bagi kita semua selaku pelajar
DAFTAR PUSTAKA
http://eci-muachpinky.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pantun.html
https://pantunseribu.blogspot.co.id/2014/10/contoh-pantun-kilat-atau-karmina.html
No comments:
Post a Comment