1

loading...

Sunday, November 18, 2018

Makalah Sastra Daerah Mantra, Pantun, dan Karmina


Makalah Sastra Daerah
Mantra, Pantun, dan Karmina


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul “Mantra,Pantun, dan Karmina” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Penyusun

Kelompok III









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.....................................................................................
B.     Rumusan Masalah.................................................................................
C.     Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN           
A.    Pegertian mantra...................................................................................
B.     Pengertian pantun.................................................................................
C.     Pengertian karmina...............................................................................
BAB III PPENUTUP
A.    Kesimpulan...........................................................................................
B.     Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Di dalam makalah ini kami membahas mengenai pantun,mantra, dan karmina sebagaimana telah kita ketahui pantun termasuk karya sastra puisi lama.  Pantun sering kita dengar di mana saja, dalam percakapan, acara-acara penting, kegiatan sehari-sehari, bahkan sering kita di radio ada acara yang mengkhususkan untuk berpantun. Pantun kerap kali kita ketahui hanya sastra lisan semata, tetapi perlu diketahui bahwa pantun kini terdapat pantun tertulis, pantun yang ditulis, dikumpulkan, dan dipublikasikan secara luas, tetapi pantun juga harus dibacakan secara lisan agar terlihat nilai estetika yang terkandung di dalamnya.
B.     Rumusan masalah
1.   Apa yang dimaksu dengan mantra
2.   Apa yang dimaksud dengan pantun
3.   Apa yang di maksud dengan karmina
C.     Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui
1.      Pengertian dan jenis-jenis mantra
2.      Pengertian dan jenis-jenis pantun
3.      Pengertian dan jenis-jenis karmina




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Mantra
Menurut definisi secara umum, kata mantra diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu “mantra” atau “manir”, yang merujuk pada kata-kata dalam kitab suci umat Hindu, Veda. Mantra, menurut para pakar dan pengamat kebudayaan, dianggap sebagai sastra paling awal dikenal oleh manusia. Di Indonesia, mantra atau sastra lisan sudah ada dikenal ( berkembang ) semenjak manusia purba. Dalam masyarakat Melayu, mantra juga dikenal sebagai jampi-jampi atau seru, adalah sejenis pengucapan yang terdengar seperti puisi yang mengandung unsur supranatural dan di tunjukan untuk memenuhi keinginan perapal atau penuturnya Bagi orang Jawa, mantra biasanya diucapkan dengan cara dihafal dan pembacaan mantra diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu.
 Mantra memiliki arti perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib, misalnya dapat menyembuhkan atau mendatangkan celaka, dan sebagainya. Mantra juga memiliki susunan kata berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang mengandung kekuatan gaib (Hasan, 2007). Mantra juga masuk sebagai sebuah karya puisi lama, karena dari segi bentuk, mantra lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima, dan jumlah kata dalam setiap baris.
Mantra adalah susunan kata atau kalimat khusus yang isinya mengandung arti kekuatan ghaib dan susunan kata berunsur puisi yaitu memikiki rima dan irama, biasanya mantra ini sering digunakan oleh para dukun, atau pawang untuk menandingi kekuatan ghaib yang lain. Persamaan mantra dalam bahasa melayu yaitu jampi, serpah, tawar, sembur, cuca, puja, seru dan tangkal. Di masyarakat melayu mantra termasuk dalam genre satra lisan yang populer. Karena penggunaan mantra hanya di gunakan oleh orang-orang tertuntu saja sehingga mengakibatkan mantra penggunaanya lebih ekslusif.
Jenis-jenis Mantra
1.      Pekasih (asihan)
Mantra pakasih adalah jenis mantra cinta kasih. Mantra ini biasanya digunakan untuk memikat seseorang agar jatuh hati kepada yang membaca mantra tersebut.
2.      Pengobatan
Mantra pengobatan adalah jenis mantra yang biasa digunakan untuk mengobati suatu penyakit.
3.      Guna-guna (pelet)
Mantra ini digunakan ketika ada musuh yang sangat tidak disenangi
4.      Mantra pagar diri
Mantra pagar diri adalah jenis mantra yang digunakan sebagai perisai diri supaya orang tidak dapat membinasakan dirinya atau orang-orang tidak akan berkehendak untuk mengalahkan dirinya
5.      Rajah (kata pembuka jampi)
Mantra yang dibacakan sebelum melaksanakan jampi-jampi
Ciri-ciri mantra
1.      Mantra terdiri atas beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
2.      Isi dari mantra berhubungan dengan kekuatan gaib
3.      Mantra dibuat dan diamalkan untuk tujuan tertentu
4.      Mantra memakai kesatuan pengucapan
5.      Mantra adalah sesuatu yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya
Contoh mantra
1.      Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
2.      Mantra pengobat sakitperut
Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbuny
3.      Mantra agar anjing tidak menggonggong
Pulanglah engkau ke rimba sekampung
Pulanglah engkau pada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
4.      Mantra orang menyedap nira
Pulanglah engkau ke rimba sekampung
Pulanglah engkau pada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
5.      Mantra berburu rusa
Sirih lontar pinang lontar
terletak diujung muara
Hantu buta jembalang buta
aku angkat jembalang rusa

B.     Pengertian pantun
antun ialah salah satu jenis dari puisi lama yang sudah sangat populer dalam bahasa-bahasa di Nusantara. Kata pantun berasal dari kata patuntun yang dalam bahasa Minangkabau yang mempunyai arti "petuntun". Dalam bahasa Jawa pantun juga dikenal dengan parikan, dalam bahasa Sunda, pantun dikenal dengan paparikan, serta juga dalam bahasa yang lain yaitu dalam bahasa Batak yang dikenal sebagai umpasa.
Pantun adalah suatu ungkapan perasaan dan pikiran, karena suatu ungkapan tersebut disusun dengan sebuah kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat. Berikut pengertian pantun menurut para ahli:
1.      Menurut R.O. Winsted
Menurut R.O. Winsted yang menyatakan bahwa pantu ialah sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya
2.      Menurut Dr. R. Brandsetter
Menurut Dr. R. Brandstetter menyatakan bahwa pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di nusantara, misalnya dalam sebuah bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur; didalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu, dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun yang artinya benang dan atuntun yang berarti teratur serta matuntun yang artinya memimpin; dalam bahasa Toba pantun yang artinya kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun yang artinya cerita panjang yang bersanjak dan diiringi musik.
Jenis-jenis pantun
1.      Berdasarkan siklus kehidupan manusia
a.       Pantun anak-anak
yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan masa kanak–kanak. Pada Pantun anak-anak dapat bermakna sebuah suka cita ataupun duka cita.
b.      Pantun orang muda
yaitu sala satu jenis pantun yang masih berhubungan dengan sebuah kehidupan masa muda. Pantun orang muda mempunyai makna tentang sebuah perkenalan, asmara, perasaan, dan lain sebagainya.
c.       Pantun orang tua
yaitu salah satu jenis pantun yang berhubungan dengan sebuah keadaan pada masa tua. Biasanya pantun ini membahas tentang sebuah kebudayaan, agama, nasihat, dan lain sebagainya.
2.      Berdasarkan isinya
a.       Pantun jenaka
Yaitu jenis pantun yang bentuknya lucu atau humor sehingga dapat menimbulkan tawa
b.      Pantun teka-teki
Yaitu pantun yang isinya teka-teki atau tebak-tebakan. Pantun teka-teki umumnya digunakan untuk pergaulan sehari-hari dan berbalas pantun
c.       Pantun nasihat
Yaitu pantun yang isinya nasihat atau petuah yang tujuannya akan memberi tuntunan kepada orangnya
Ciri-ciri pantun
1.      Tiap bait terdiri dari empat baris
2.      Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
3.      Memiliki sampiran dan isi
4.      Berima a-b-a-b
Contoh pantun
1.      Pantun nasihat
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua
2.      Pantun jenaka
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
3.      Pantun teka-teki
Burung nuri burung dara,
Terbang ke sisi taman kayangan,
Cubalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon

C.    Pengertian karmina
Karmina atau juga dikenal dengan pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun yang baitnya berjumlah 2 baris, pada setiap barisnya terdapat 8-12 suku kata dan mempunyai sajak berpola a-a
Pada bait pantun terdiri dari sampiran dan isi, dimana baris pertama disebut sampiran dan baris kedua disebut isi.
Sampiran dan isi tidak lah berhubungan dengan makna yang akan disampaikan, hanya akhiran katanya saja yang sama.
Karmina atau Pantun kilat biasanya digunakan untuk mengungkapkan, menyampaikan atau menyindir seseorang secara langsung.
Sebenarnya pantun ini bermula pada pantun 4 baris yang berjumlah 4-5 suku kata, namun keempat baris tersebut di katakan secara langsung seolah-olah menjadi sebuah kalimat sehingga menjadi 2 baris bait pantun. contohnya seperti berikut ini,
Ciri-ciri karmina
1.      Terdiri atas dua baris.
2.      Baris pertama adalah sampiran, dan baris kedua adalah isi.
3.      Isi pada karmina merupakan sebuah pernyataan lugas atau sindiran atas suatu hal.
4.      Jumlah suku kata pada tiap baris karmina bisa berjumlah 8 sampai 12 suku kata.
5.      Pola rima akhir karmina adalah a-a.
6.      Di antara sampiran dan isi tidak ada hubungan makna
7.      Mengandung dua hal yang bertentangan, yakni rayuan dan perintah
8.      Semua baris diakhiri dengan koma, kecuali pada baris keempat diakhiri dengan titik
Contoh karmina
1.      Gelatik terbang ke awan
Cantik itu dermawan
2.      Ada jelaga di kereta
Mata terjaga hati tertata
3.      Buahnya ranum kulitnya luka
Bibir tersenyum banyak yang suka
4.      Tari saman indah gerakannya
Tanda iman lapang dadanya
5.      Ikan kakap makan kepompong
Banyak cakap suka bohong
6.      Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri



  


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Mantra merupakan perkataan gaib yang digunakan masyarakat dulu untuk pengobatan dan menjauhkan dari marabahaya, selanjutnya pantun termasuk kedalam puisi lama, pantun terbagi menjadi dua bagian yaitu menurut siklus kehidupan dan juga menurut isi dari pantun tersebut pantun terdiri dari pantun nasihat,pantun jenaka,pantu agama dan masih banyak jenis pantun lainnya. Selanjutnya karmina, karmina bisa juga disebut dengan pantun kilat atau pantun cepat dia hanya terdiri dari dua baris.
B.     Saran
Penulis menyadari mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua selaku pelajar


  


DAFTAR PUSTAKA

http://eci-muachpinky.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pantun.html
https://pantunseribu.blogspot.co.id/2014/10/contoh-pantun-kilat-atau-karmina.html

No comments:

Post a Comment