1

loading...

Tuesday, November 27, 2018

MAKALAH PERKEMBANGAN ANAK


MAKALAHPERKEMBANGAN ANAK 1PEREKEMBANGAN MASSA PRANATAL (40 HARI PRTAMA)


BAB I
PENDAHULUAN
     A.    LATAR BELAKANG
Masa pranatal anak sudah mengalami pengaruh dari luar. Keadaan fisik dan pisikis ibu yang baik dan seimbang adalah persyaratan telah mutlak bagi perekembangan pranatal anak yang sehat, meskipun saat ini belum bisa ditentukan seberapa jauh factor luar dari memberikan pengaruh positif maupun negative bagi janin dalam kandungan tersebut.
Sejak dilahirkan seorang anak bukan hanya merupakan mahluk yang relative saja, melainkan juga satu pasangan yang aktif juga memberikan pengaruh pada lingkungan dan dengan demikian juga memberikan pengaruh terhadap dirinya sendiri karena arah perhatian social serta meningkatnya keyakinan motoris dan kognitif bertambah lah ruang lingkup aktifitas bayi dengan cepat. Tingkah laku lekat, kelekatan dengan ibu (dengan objek lekat lain), merupakan ciri khas perkembangan anak pada tahun pertama.
Kehangatan serta rasa aman, merupakan dasr berkembangnya hubungan social emosional yang baik antara ibu dan anak. Hubungan penuh stimulasi dan perhatian sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak yang sehat.
Sudah sejak lahir sekor APGAR dapat memberikan kesan keseruluahn mengenai tingkat perkembangan anak yang baru dilahirkan bagi pemeliharan lebih lanjut anak-anak resiko maka sekor APGAR ini sangat penting. Denver ontwikkeling screeningtest (DOS) merupakan alat observasi yang baik untuk menentukan tingkat-tingkat perkembangan anak masa dini.
            Penting untuk memahami tahapan-tahapan perkembangan pranatal sehingga anda dapat mengetahuhi efek-efek psikologi yang dapat terjadi jika perkembangan ini tidak berjalan dengan baik. Namun, anda peruh mengetahuhi apa yang terjadi pada tahapan utama perkembangan pranatal, anda juga harus ingat bahwa anda sedang mempelajri psikologi bukan fisiologi, oleh karena itu penting memikiran dampak jangka panjang pengalaman pengalamn pada pranatal social, emosional, dan psikologis dikemudian hari, karena alasan ini, fokus perkembanagn pranatal dalam psikologis cenderung pada bagaimana perkembangan dapat dipengaruhi secara negative olrh teratogen dan konseksuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi perkembangan anak. Tentu saja sisi lain dari hal ini adalah bagaimana cara menghindari berbagi teratogen sehingga dapat menguntungkan bagikesateran bayi dimasa mendatang. Karena itu, anda disarankan untuk mempertimbangkan saran yang dapat diberikan kepada para orang tua yang sedang menanti kelahiran seorang bayi merka untuk memberikan kesempatan-kesempatan perkembangan baik bagi sianak. Perdebatan bawaan lingkungan juga sangkat penting, terutama terkait juga anda perluh mennayakan kepada diri sendiri tentang karakteristik pengaruh-pengaruh tersebut pada bayi dalam kandungan.
    B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Perkembangan fisik pada masa bayi
2.      Perkembangan kognitif pada masa bayi
3.      Perkembanagn social emosional pada masa bayi

BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan massa prenatal
       1.      Perkembangan massa prenatal (40 hari prtama)
Perekembangan alat indra si bayi
v Perkembangan penglihatan
Pada umumnya indra anak yang baru lahir,belum bisa menerima rangsangan, matanya terbuka dan berkedip otomatis, dengan gerak refpelksif, tapi sebenarnya belum bias menerima rangsangan cahaya.
v Hanya dengan waktu kurang lebih dua jam sesudah lahir, si bayi telah bisa mendengar. Yaitu sejak cairan lubang telinga keluar, ini dapat dilihat bahwa iya telah mendapat reaksi terhadap getaran suara, sekalipun reaksinya itu blm menggandung arti tertentu. Kepekaan menerima rangsangan suara, rupa rupanya yang paling cepat dimilkinya suara yang keras menimbulkan reaksi terkejut dan suara yang lembut diterima reaksi yang tenang
v Perekmbangan perasa kulit kepekaan menerima rangsangan kulit, terdapat padabibir dan telapak kaikinya anak lebih peka terhahadp pada rangsangan dingin dari pada panas. Yang sangat minta perhatian yaitu perasa sakitnya dengan rangsangan ujung jarum dimanapun, tampa belum ada reaksi.
v  Perkembangan pembau
Perkembanagn rangsangan bau lembuat, anak meraksi positif dan bau keras, anak meraksi negative, dengan memalingkan kepalanya, bila ia membau susu ibunya, ia merasksikan dengan gerakan mencari- cari dengan memaling- malingkan kepalanya.
v Perkembangan perasa lidah
Dalam perkembangan perasa lidah, si bayi tidak jauh berbeda dengan keadaan orang dewasa. Anak pada umumnya lebuh senang rasa manis dari pada rasa asin. Rasa asam dan pahiy, kebanyakan ditolaknya.[1]
Schaffer (1971) mengemukakan bahwa anak waktu dilahirakan mempunyai macam struktur kognitif yang mengarah pada jenis sendiri yang dapat menambah kemungkinan untuk mempertahankan hidup. Dalam tiga bulan prtama timbul  daya tarik terhadp manusia pada umumnya. Kemudian karena skuktur kognitif akibat pengalamn, anak lebih tertarik pada orang-orang tertentu saja. Rasa tertarik anak pada manusia dalam tiga bulan prtama disebabkan oleh ciri-ciri yang khusus.
Untuk menguji hipotesis schaffer perluh diteliti terlebih dahulu apakah dalam tiga bulan prtama itu alat-alat pengamatan anak sudah dapat berfungi dengan baik. Misalnya indra mata bertentangan dengan paham sebelum nya, dalam tiga bulan prtama, sudah dapat berfungsi dengan baik yaitu:
·           Ketajaman: pada usia dua minggu dari jarak 20 cm, anak sudah dapat membedakan garis yang terletak dengan jarak 3mm satu sama lain.
·           Reflek upil (reaksi terhadap entasitas sinar) sudah ada beberapa hari dilahirkan
·           Kompergensi (pemusatan pada pandangan pada satu titik) sudah terjadi sesudah 4-8 minggu
·           Akomodasi atau kecembungan lensa masa pada mula belum dapat disesuaikan, titik focus terletak pada kurang 20cm, hingga anak yang baru dilahirkan dapat melihat sesuatu padaling jelas pada jarak 20cm[2]
         2.      Perkembanagn massa bayi
a.       Perekembangan kognitif pada massa bayi
Perkembangan konsep hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang piaget menamakan tahap perekenmbangan ini sensor motoric, dalam perkembangan konsep pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai denagn’ siapa’apa’dimana.[3]
Subtahap dalam perkembangan sensormotorik
Subtahap (umur)
Tindakan-tindakan penjelajahan
Pemahaman objek
Skema-skema reflex (0-1,5 bulan)
Respons-respons tak disengaja terhadap stimuli, a.l. menghisap
Tidak berupaya mencari objek-objek yang telah tidak tampak
Reaksi-reaksi sirkular primer (1,5-4 bulan)
Upaya-upaya untuk mengulangi pekuang tindakan-tindakan yang memberikan kesenangan, pada atau di dekat tubuh, a.l. memsakukkan ibu jari ke dalam mulut
Tidak berupaya mencari objek-objek yang telah tidak tampak
Reaksi-reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
Upaya-upaya untuk mengulangi peluang tindakan-tindakan yang memberikan memberikan kesenangan dilingkungan, a.l. memukul mobil mainan, mengangkat cangkir
Mulai mencari objek yang separuh tersembunyi
Reaksi-reaksi sirkular sekunder terkoordinasi (8-12 bulan)
Dapat menggabungkan “reaksi-reaksi sirkular sekunder” untuk menyelesaikan masalah-masalah baru, a.l. membuka penutup, kemudian menggenggam
Mencari objek yang sepenuhnya tersembunyi, namun melakukan kesalahan A bukan B
Reaksi-reaksi  sirkular tersier (12-18 bulan)
Akan dengan sengaja mengubah pola tindakan untuk mengetahui  konsekuensi-konsekuensinya, a.l. menjatuhkan bola dari ketinggian-ketinggian yang berbeda.
Dapat mengikuti pemindahan objek yang dilakukan dengan terlihat
Awal representasi simbolik  (18- 24 bulan)
Dapat menyelesaikan masalah dapat menggunakan representasi, a.l. membuka menutup mulut.
Dapat mengikuti pemindahan objek yang dilakukan tanpa terlihat
b.      Perkembangan fisik pada masa bayi
Pada masa bayi, perkembangan fisik dapat secara jelas dapat diamati, pada enam bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun prtama peningkatan lebih berat pdari pada ke tinggi . selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proposi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susuan saraf, dan organ perasa.[5]
o   Perekembangan bergantung pada tindakan bayi menggunakan indra-indra dan keterampilan-keterampilan motoriknya untuk menjelajahi dan belajar tentang dunia. Tahap ini dibagi lebih lanjut menjadi enam subtahap.
c.       Perkembangan siosial emosional
Pada bayi terdapat pola emosi pola tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, merontak menendang, mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap ruang kegalp, tempat tinggi dan binatang), rasa ingin tau mainan baru, menjururkan lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak-balik, kegembiraan, tersenyum, tertawa, mengerakan lengan dan kakinya, apeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium mainan kesayangannya).[6]
Freud, berpendapat bahwa tangis bayi disebabkan oleh karena pada saat itu terjadi perpindahan dan kehidupan dari kehidupan yang tidak disadari kehidupan yang disadari. Akibat perpindahan itu si bayi menjadi takut, dan ingin kembali kehidupan sebelumnya (reggersi). Sejak saat inilah timbul pada si bayi dorongan atau nafsu mati.[7]

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masa pranatal adalah masa yang paling singkat dibandingkan dengan tahap perkembangan lainya tetapi tahap ini merupakan tahap yang paling penting untuk perkembangan selanjutnya. Tahap perkembangan masa prenatal`
Persepektif islam.
1.      Tahap sulatin min thin (sari patih tanah)
2.      Tahap nutfah
3.      Tahap alaqoh
4.      Tahap mudghah
5.      Tahap idzaman
6.      Tahap lahman
7.      Tahap takhalluq (masa perkembangan)
Persepektif
a.       Tahap germinal (germinal stage)
b.      Tahap embrio(embriyonic)
c.       Tahap janin (fetus stage)
Factor-faktor yang mempergaruhi perkembangan prenatal:
1.      Kesehatan ibu
2.      Gizi ibu
3.      Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
4.      Tahayul dan kenyatan di Indonesia
5.      Keadaan dan ketegangan emosi ibu
6.      Sinar x (x-ray) dan kehamilan

SARAN
Sebaiknya dalam peelitian dilakukan dengan data yang lebih banyak lagi agar data lebih akurat. Dan dalam observasi ibu hamil diutamakan pada usia kandungan 9 bulan semua.

DAFTAR PUSTAKA
Aswin Hadis Fawzia. Psikologi perkembangan anak. Jakarta : Depdikbud, 1996.
Atkinson et al., pengantar psikologi. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.1991.
Desmita. 2005. Psikologi perkembangan. Bandung : Rosda.
        F.j monks – A.M.P knoders siti rahayu haditono psikologi perkembangan

 Harlock Elizabeth. (1999).  Psikologi Perkembangan . Jakarta : Erlangga.
Hidayat, Otib Satibi. Metode pengembangan moral dan nilai-nilai agam. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka. 2004.
Kartini . psikologi perkembangan 2. Bandung : Depdiknas.
       Yudrik Jahja. 2011, psikolodi perkembangan , Jakarta ; Kencana Prenada Media Group .












GAMBAR BUKU
                                  







Nama : Novitasari
Nim   : 1711250017

WHO AM I
1.     Aku tidak tau orang lain tau
a.     Pilih-pilih teman
b.     Asik bercerita kalu sudah dekat kalo belum dekat dikira sombong
c.      Acuh tak acuh dalam segala hal
d.     Terlalu pendiam
2.     Aku tau orang lain tau
a.     Orang nya sangat pendiam dan jarang bicara
b.     Dan pemalu sifat pemalu dari saya memang susah dibuang
c.      Suka bergaul dengan semua orang tapi tidak untuk terlalu dekat dan kalo dengan orang seoerti memilih
d.     Orang sering mengatakan aku tidak tepat waktu orang yang (sering ngaret kalo janji jam sekian dating jam sekian) ia itu benar
3.     Aku tau orang lain tau
a.     Sebenarnya ak orang yang tidak sabaran dalam hal apapun tapi orang lain menilai aku seperti orang yang amat sabar dalam segala hal
b.     Dan aku orang yang amat egois terkadang memilih keputusan tidak lagi memikiran hal lain langsung aja ambil keputusan sendiri
c.      Sebenarnya ak ini orang nya mudah marah tapi orang lain menilai sya tidak mudah marah karena saya setiap marah atau sebel sama orang lain tidak saya tunjukan atau diperlihatkan
4.     Aku tidak tau orang lain tidak tau
a.     Kapan dating nya jodoh karena jodoh rahasia yang pencipta jadi kita semua tidak tau kapan dia dating
b.     Ajal pun sama kita juga tidak tau kapan dating nya ajal, dan ajal pun hanya sang pencipta yang tau.
c.      Rezki pun begitu kita tidak tau sebesar apa kita mempunyai rezki dan kapan kita diberi itu hanya allah swt yang tau.
d.     Masa depan kita juga tidak tau masa depan kita seperti apa



[1] Agoes Soejanto psikologi perkembangan (rineka cipta : ), hlm 7-8
[2]  Siti rahayu hadi tono,psikologi perkembangan (gajah manja universi verss: yogjakarta, 2016), hlm 63-64
[3] Yudrikjahja,psikologi perkembangan (kenjana;jakarta,2011) hlm 172
[4] Penney upton,  psikologi perkembangan (erlangga : Jakarta , 2012) hlm 152
[5] Yudrik jahja,psikologi perkembangan (kenjana;jakarta,2011) hlm 169-170
[6] Yudrik jahja,psikologi perkembangan (kenjana;jakarta,2011) hlm 171-172
[7]Agoes Soejanto psikologi perkembangan (rineka cipta : ),  hlm 04

No comments:

Post a Comment