MAKALAHPERKEMBANGAN ANAK 1PEREKEMBANGAN MASSA PRANATAL (40 HARI PRTAMA)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masa
pranatal anak sudah mengalami pengaruh dari luar. Keadaan fisik dan pisikis ibu
yang baik dan seimbang adalah persyaratan telah mutlak bagi perekembangan
pranatal anak yang sehat, meskipun saat ini belum bisa ditentukan seberapa jauh
factor luar dari memberikan pengaruh positif maupun negative bagi janin dalam
kandungan tersebut.
Sejak
dilahirkan seorang anak bukan hanya merupakan mahluk yang relative saja,
melainkan juga satu pasangan yang aktif juga memberikan pengaruh pada
lingkungan dan dengan demikian juga memberikan pengaruh terhadap dirinya
sendiri karena arah perhatian social serta meningkatnya keyakinan motoris dan
kognitif bertambah lah ruang lingkup aktifitas bayi dengan cepat. Tingkah laku
lekat, kelekatan dengan ibu (dengan objek lekat lain), merupakan ciri khas
perkembangan anak pada tahun pertama.
Kehangatan
serta rasa aman, merupakan dasr berkembangnya hubungan social emosional yang
baik antara ibu dan anak. Hubungan penuh stimulasi dan perhatian sangat
dibutuhkan bagi perkembangan anak yang sehat.
Sudah sejak
lahir sekor APGAR dapat memberikan kesan keseruluahn mengenai tingkat
perkembangan anak yang baru dilahirkan bagi pemeliharan lebih lanjut anak-anak
resiko maka sekor APGAR ini sangat penting. Denver ontwikkeling screeningtest
(DOS) merupakan alat observasi yang baik untuk menentukan tingkat-tingkat
perkembangan anak masa dini.
Penting untuk memahami tahapan-tahapan perkembangan
pranatal sehingga anda dapat mengetahuhi efek-efek psikologi yang dapat terjadi
jika perkembangan ini tidak berjalan dengan baik. Namun, anda peruh mengetahuhi
apa yang terjadi pada tahapan utama perkembangan pranatal, anda juga harus
ingat bahwa anda sedang mempelajri psikologi bukan fisiologi, oleh karena itu
penting memikiran dampak jangka panjang pengalaman pengalamn pada pranatal
social, emosional, dan psikologis dikemudian hari, karena alasan ini, fokus
perkembanagn pranatal dalam psikologis cenderung pada bagaimana perkembangan
dapat dipengaruhi secara negative olrh teratogen dan konseksuensi jangka pendek
dan jangka panjang bagi perkembangan anak. Tentu saja sisi lain dari hal ini
adalah bagaimana cara menghindari berbagi teratogen sehingga dapat
menguntungkan bagikesateran bayi dimasa mendatang. Karena itu, anda disarankan
untuk mempertimbangkan saran yang dapat diberikan kepada para orang tua yang
sedang menanti kelahiran seorang bayi merka untuk memberikan
kesempatan-kesempatan perkembangan baik bagi sianak. Perdebatan bawaan
lingkungan juga sangkat penting, terutama terkait juga anda perluh mennayakan
kepada diri sendiri tentang karakteristik pengaruh-pengaruh tersebut pada bayi
dalam kandungan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Perkembangan
fisik pada masa bayi
2.
Perkembangan
kognitif pada masa bayi
3.
Perkembanagn
social emosional pada masa bayi
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan massa prenatal
1.
Perkembangan
massa prenatal (40 hari prtama)
Perekembangan alat indra si bayi
v
Perkembangan
penglihatan
Pada umumnya indra anak yang baru lahir,belum bisa menerima rangsangan,
matanya terbuka dan berkedip otomatis, dengan gerak refpelksif, tapi sebenarnya
belum bias menerima rangsangan cahaya.
v
Hanya
dengan waktu kurang lebih dua jam sesudah lahir, si bayi telah bisa mendengar.
Yaitu sejak cairan lubang telinga keluar, ini dapat dilihat bahwa iya telah
mendapat reaksi terhadap getaran suara, sekalipun reaksinya itu blm menggandung
arti tertentu. Kepekaan menerima rangsangan suara, rupa rupanya yang paling
cepat dimilkinya suara yang keras menimbulkan reaksi terkejut dan suara yang
lembut diterima reaksi yang tenang
v
Perekmbangan
perasa kulit kepekaan menerima rangsangan kulit, terdapat padabibir dan telapak
kaikinya anak lebih peka terhahadp pada rangsangan dingin dari pada panas. Yang
sangat minta perhatian yaitu perasa sakitnya dengan rangsangan ujung jarum
dimanapun, tampa belum ada reaksi.
v
Perkembangan
pembau
Perkembanagn rangsangan bau lembuat, anak meraksi positif dan bau keras,
anak meraksi negative, dengan memalingkan kepalanya, bila ia membau susu
ibunya, ia merasksikan dengan gerakan mencari- cari dengan memaling- malingkan
kepalanya.
v
Perkembangan
perasa lidah
Dalam perkembangan perasa lidah, si bayi tidak jauh berbeda dengan
keadaan orang dewasa. Anak pada umumnya lebuh senang rasa manis dari pada rasa
asin. Rasa asam dan pahiy, kebanyakan ditolaknya.[1]
Schaffer (1971) mengemukakan bahwa anak waktu
dilahirakan mempunyai macam struktur kognitif yang mengarah pada jenis sendiri
yang dapat menambah kemungkinan untuk mempertahankan hidup. Dalam tiga bulan
prtama timbul daya tarik terhadp manusia
pada umumnya. Kemudian karena skuktur kognitif akibat pengalamn, anak lebih
tertarik pada orang-orang tertentu saja. Rasa tertarik anak pada manusia dalam
tiga bulan prtama disebabkan oleh ciri-ciri yang khusus.
Untuk menguji hipotesis schaffer perluh diteliti
terlebih dahulu apakah dalam tiga bulan prtama itu alat-alat pengamatan anak
sudah dapat berfungi dengan baik. Misalnya indra mata bertentangan dengan paham
sebelum nya, dalam tiga bulan prtama, sudah dapat berfungsi dengan baik yaitu:
·
Ketajaman:
pada usia dua minggu dari jarak 20 cm, anak sudah dapat membedakan garis yang
terletak dengan jarak 3mm satu sama lain.
·
Reflek
upil (reaksi terhadap entasitas sinar) sudah ada beberapa hari dilahirkan
·
Kompergensi
(pemusatan pada pandangan pada satu titik) sudah terjadi sesudah 4-8 minggu
·
Akomodasi
atau kecembungan lensa masa pada mula belum dapat disesuaikan, titik focus
terletak pada kurang 20cm, hingga anak yang baru dilahirkan dapat melihat
sesuatu padaling jelas pada jarak 20cm[2]
2.
Perkembanagn
massa bayi
a.
Perekembangan
kognitif pada massa bayi
Perkembangan konsep hasil asosiasi dari arti dengan benda dan
orang-orang piaget menamakan tahap perekenmbangan ini sensor motoric, dalam
perkembangan konsep pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun
kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai denagn’ siapa’apa’dimana.[3]
Subtahap dalam perkembangan sensormotorik
Subtahap (umur)
|
Tindakan-tindakan penjelajahan
|
Pemahaman objek
|
Skema-skema reflex (0-1,5 bulan)
|
Respons-respons tak disengaja terhadap stimuli, a.l.
menghisap
|
Tidak berupaya mencari objek-objek yang telah tidak
tampak
|
Reaksi-reaksi sirkular primer (1,5-4 bulan)
|
Upaya-upaya untuk mengulangi pekuang tindakan-tindakan
yang memberikan kesenangan, pada atau di dekat tubuh, a.l. memsakukkan ibu
jari ke dalam mulut
|
Tidak berupaya mencari objek-objek yang telah tidak
tampak
|
Reaksi-reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
|
Upaya-upaya untuk mengulangi peluang
tindakan-tindakan yang memberikan memberikan kesenangan dilingkungan, a.l.
memukul mobil mainan, mengangkat cangkir
|
Mulai mencari objek yang separuh tersembunyi
|
Reaksi-reaksi sirkular sekunder terkoordinasi (8-12
bulan)
|
Dapat menggabungkan “reaksi-reaksi sirkular
sekunder” untuk menyelesaikan masalah-masalah baru, a.l. membuka penutup,
kemudian menggenggam
|
Mencari objek yang sepenuhnya tersembunyi, namun
melakukan kesalahan A bukan B
|
Reaksi-reaksi
sirkular tersier (12-18 bulan)
|
Akan dengan sengaja mengubah pola tindakan untuk
mengetahui konsekuensi-konsekuensinya,
a.l. menjatuhkan bola dari ketinggian-ketinggian yang berbeda.
|
Dapat mengikuti pemindahan objek yang dilakukan
dengan terlihat
|
Awal representasi simbolik (18- 24 bulan)
|
Dapat menyelesaikan masalah dapat menggunakan
representasi, a.l. membuka menutup mulut.
|
Dapat mengikuti pemindahan objek yang dilakukan
tanpa terlihat
|
b.
Perkembangan
fisik pada masa bayi
Pada masa bayi, perkembangan fisik dapat secara jelas dapat diamati,
pada enam bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun prtama
peningkatan lebih berat pdari pada ke tinggi . selama tahun kedua terjadi
penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proposi, tulang, otot dan lemak,
bangun tubuh, gigi, susuan saraf, dan organ perasa.[5]
o
Perekembangan
bergantung pada tindakan bayi menggunakan indra-indra dan
keterampilan-keterampilan motoriknya untuk menjelajahi dan belajar tentang
dunia. Tahap ini dibagi lebih lanjut menjadi enam subtahap.
c.
Perkembangan
siosial emosional
Pada bayi terdapat pola emosi pola tertentu yang bersifat umum seperti
kemarahan (menjerit, merontak menendang, mengibaskan tangan, memukul),
ketakutan (takut terhadap ruang kegalp, tempat tinggi dan binatang), rasa ingin
tau mainan baru, menjururkan lidah, membuka mulut, memegang, melempar,
membolak-balik, kegembiraan, tersenyum, tertawa, mengerakan lengan dan kakinya,
apeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium mainan kesayangannya).[6]
Freud,
berpendapat bahwa tangis bayi disebabkan oleh karena pada saat itu terjadi
perpindahan dan kehidupan dari kehidupan yang tidak disadari kehidupan yang
disadari. Akibat perpindahan itu si bayi menjadi takut, dan ingin kembali
kehidupan sebelumnya (reggersi). Sejak saat inilah timbul pada si bayi dorongan
atau nafsu mati.[7]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masa pranatal adalah masa yang paling singkat
dibandingkan dengan tahap perkembangan lainya tetapi tahap ini merupakan tahap
yang paling penting untuk perkembangan selanjutnya. Tahap perkembangan masa
prenatal`
Persepektif islam.
1.
Tahap
sulatin min thin (sari patih tanah)
2.
Tahap
nutfah
3.
Tahap
alaqoh
4.
Tahap
mudghah
5.
Tahap
idzaman
6.
Tahap
lahman
7.
Tahap
takhalluq (masa perkembangan)
Persepektif
a.
Tahap
germinal (germinal stage)
b.
Tahap
embrio(embriyonic)
c.
Tahap
janin (fetus stage)
Factor-faktor yang
mempergaruhi perkembangan prenatal:
1.
Kesehatan
ibu
2.
Gizi
ibu
3.
Pemakaian
bahan-bahan kimia oleh ibu
4.
Tahayul
dan kenyatan di Indonesia
5.
Keadaan
dan ketegangan emosi ibu
6.
Sinar
x (x-ray) dan kehamilan
SARAN
Sebaiknya dalam peelitian
dilakukan dengan data yang lebih banyak lagi agar data lebih akurat. Dan dalam
observasi ibu hamil diutamakan pada usia kandungan 9 bulan semua.
DAFTAR PUSTAKA
Aswin Hadis
Fawzia. Psikologi perkembangan anak. Jakarta : Depdikbud, 1996.
Atkinson et
al., pengantar psikologi. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.1991.
Desmita. 2005. Psikologi
perkembangan. Bandung : Rosda.
F.j monks – A.M.P knoders siti rahayu
haditono psikologi perkembangan
Harlock Elizabeth. (1999). Psikologi Perkembangan . Jakarta :
Erlangga.
Hidayat, Otib
Satibi. Metode pengembangan moral dan nilai-nilai agam. Jakarta: Pusat
Penerbit Universitas Terbuka. 2004.
Kartini . psikologi
perkembangan 2. Bandung : Depdiknas.
Yudrik
Jahja. 2011, psikolodi perkembangan , Jakarta ; Kencana Prenada Media
Group .
GAMBAR
BUKU
Nama :
Novitasari
Nim : 1711250017
WHO
AM I
1. Aku
tidak tau orang lain tau
a.
Pilih-pilih teman
b.
Asik bercerita kalu
sudah dekat kalo belum dekat dikira sombong
c.
Acuh tak acuh dalam
segala hal
d.
Terlalu pendiam
2. Aku
tau orang lain tau
a.
Orang nya sangat
pendiam dan jarang bicara
b.
Dan pemalu sifat pemalu
dari saya memang susah dibuang
c.
Suka bergaul dengan
semua orang tapi tidak untuk terlalu dekat dan kalo dengan orang seoerti
memilih
d.
Orang sering mengatakan
aku tidak tepat waktu orang yang (sering ngaret kalo janji jam sekian dating
jam sekian) ia itu benar
3. Aku
tau orang lain tau
a.
Sebenarnya ak orang
yang tidak sabaran dalam hal apapun tapi orang lain menilai aku seperti orang
yang amat sabar dalam segala hal
b.
Dan aku orang yang amat
egois terkadang memilih keputusan tidak lagi memikiran hal lain langsung aja
ambil keputusan sendiri
c.
Sebenarnya ak ini orang
nya mudah marah tapi orang lain menilai sya tidak mudah marah karena saya
setiap marah atau sebel sama orang lain tidak saya tunjukan atau diperlihatkan
4. Aku
tidak tau orang lain tidak tau
a.
Kapan dating nya jodoh
karena jodoh rahasia yang pencipta jadi kita semua tidak tau kapan dia dating
b.
Ajal pun sama kita juga
tidak tau kapan dating nya ajal, dan ajal pun hanya sang pencipta yang tau.
c.
Rezki pun begitu kita
tidak tau sebesar apa kita mempunyai rezki dan kapan kita diberi itu hanya
allah swt yang tau.
[2] Siti rahayu hadi tono,psikologi perkembangan (gajah manja universi verss: yogjakarta,
2016), hlm 63-64
No comments:
Post a Comment