1

loading...

Thursday, November 15, 2018

MAKALAH PERKEMBANGAN SENI GAMBAR BAGI AUD

MAKALAH PERKEMBANGAN SENI GAMBAR BAGI ANAK USIA DINI 

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni 80%, semua aspek perkembangan anak pada usia dini berkembang dengan pesat dimana semua itu bisa dilihat dari kegiatan interaksinya sehari-hari. Salah satu aspek perkembangan anak yang dapat kita lihat yaitu seni.
Seni untuk anak-anak berbeda dengan seni untuk orang dewasa karena karakter fisik maupun mental yang berbeda. Fungsi seni dalam pendidikan berbeda dengan fungsi dalam kerja profesional. Seni untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental sedangkan seni dalam kerja profesional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara profesional.
Untuk anak seni dapat memberikan kontribusi kepada perkembangan pribadi anak. Kontribusi yang dimaksud berkaitan dengan pemberian ruang berekspresi, pengembangan potensi kreatif dan imajinatif, peningkatan kepekaan rasa, menumbuhkan rasa percaya diri, dan pengembangan wawasan budaya.

B.      Rumusan Masalah
1.     Apa Pengertian dari perkembangan seni anak usia dini ?
2.     Apasaja perkembangan seni anak usia dini menurut masanya ?

C.      Tujuan
1.     Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan seni anak usia dini
2.     Untuk mengetahui masa perkembangan seni anak usia dini





BAB II
PEMBAHASAN
A.      Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Seni merupakan salah satu bagian dari perkembangan kognitif. Melalui seni, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fantasi dan kreativitas dengan berbagai cara dan juga mereka akan belajar bagaimana mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta keterampilan mereka. [1]

B.      Masa Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Perkembangan seni anak mempunyai tahapannya masing-masing. Disetiap hari pun banyak perkembangan hal-hal baru yang terjadi pada anak.Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan seni anak usia dini usia 0-6 tahun dibagi menjadi sepuluh kelompok usia, meliputi :
1.     Perkembangan seni anak usia 0-3 bulan
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
Menoleh pada berbagai suara musik atau bunyi-bunyian dengan irama teratur
b.     Tertarik suara atau musik
·     Mendengar, menoleh, atau memperhatikan musik atau suara dari pembicaraan orang tua / orang disekitarnya.
·     Melihat obyek yang diatasnya.
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Melihat ke gambar atau benda yang ditujukkan 30 cm dari wajahnya.

2.     Perkembangan seni anak usia 3-6 bulan
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
·     Mendengarkan berbagai jenis musik atau bunyi-bunyian denagn irama yang teratur
·     Menjatuhkan benda untuk didengar suaranya
b.     Tertarik dengan suara atau musik
·     Memperhatikan orang berbicara
·     Memalingkan kepala mengikuti suara orang
·     Memperhatikan jika diperdengarkan irama lagu dari mainan yang bersuara
·     Mengikuti irama lagu dengan suaranya secara sederhana
·     Mengamati obyek yang berbunyi disekitarnya
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Menoleh atau memalingkan wajah secara spontan ketika ditujukkan foto/gambar/cermin dan berusaha menyentuh

3.     Perkembangan seni anak usia 6-9 bulan
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
·     Melakukan tepuk tangan sederhana dengan irama tertentu
·     Tertarik dengan mainan yang mengeluarkan bunyi

b.     Tertarik dengan suara atau musik
·     Anak tertawa ketika diperluhatkan stimulus yang lucu/aneh
·     Merespon bunyi atau suara dengan gerakan tubuh seperti bergoyang-goyang dengan ekspresi wajah yang sesuai
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Berusaha memegang benda , alat tulis yang diletakkan di hadapannya[2]
4.     Perkembangan seni anak usia 9-12 bulan

a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
·     Menggerakkan tubuh ketika mendengarkan musik
·     Memainkan alat permainan yang mengeluarkan bunyi
b.     Tertarik dengan suara atau bunyi
·     memukul benda dengan irama teratur
·     bersuara mengikuti irama musik atau lagu
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Mencoret di atas media seperti kertas atau tembok
5.     Perkembangan seni anak usia 12-18 bulan
 
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
·     Bisa menyanyikan lagu hanya kata terakhir seperti “burung, kakak...” anak hanya menyebutkan kata “tua”
·     Merespon berbagai macam suara orang terdekat, musik, atau lagu dengan menggoyangkan badan
·     Mengetahui suara binatang
·     Paham adanya perbedaan suara/bahasa orang di sekitarnya teruma ibu dan orang terdekatnya
b.     Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
Menirukan bunyi, suara, atau musik dengan irama yang teratur
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
·     Mencoret-coret
·     Mengusap dengan tangan pada kertas/kain dengan menggunakan berbagai media seperti cat air atau pasir berwarna

6.     Perkembangan seni anak usia 18-24 bulan
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
·     Anak mengenali musik dari program audio visual yang disukai seperti televisi dan laptop
·     Mendengar sesuatu dalam waktu yang lama
·     Secara berulang bermain dengan alat permainan yang mengeluarkan suara
·     Anak tertawa saat mendengar humor yang lucu
b.     Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
·     Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti irama dan birama
·     Bergumam lagu dengan 4 bait seperti lagu balonku dan bintang kecil
·     Menirukan suara binatang
·     Menunjukkan suatu reaksi kalau dilarang atau diperintah
c.      Tertarik dengan karya seni dan mencoba membuat suatu gerakan yang menimbulkan bunyi
·     Menggambarkan dari beberapa garis
·     Membentuk suatu karya sederhana seperti bentuk lonjong atau bulat dari plastisin
·     Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
·     Bertepuk tangan dengan pola sederhana

7.     Perkembangan seni anak usia 2-3 tahun
a.      Mampu membedakan antara bunyi dan suara
Memperhatikan dan mengenali suara yang bernyanyi atau berbicara
b.     Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang , hewan maupun tumbuhan
·     Menyanyi sampai tuntas dengan irama yang benar, nyanyian pendek atau yang terdiri dari 4 bait
·     Menyanyi lebih dari 3 lagu dengan irama yang benar sampai tuntas, nyanyian pendek atau yang terdiri dari 4 bait
·     Bersama teman-teman menyanyikan lagu
·     Bernyanyi mengikuti irama dengan bertepuk tangan atau menghentakkan kaki
·     Paham bila orang terdekatnya seperti ibu
·     Mencontoh gerakan orang lain
·     Bertepuk tangan sesuai irama
c.      Tertarik dengan berbagai macam karya seni
·     Menggambar benda-benda lebih spesifik
·     Mengamati ddan membedakan benda di sekitarnya yang di dalam rumah


8.     Perkembangan seni anak usia 3-4 tahun
a.      Anak membedakan antara bunyi dan suara
·     Mengenali berbagai macam suara dari kendaraan
·     Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit secara berulang
b.     Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang , hewan maupun tumbuhan
·     Mendengarkan atau menyanyikan lagu
·     Menggerakkan tubuh sesuai irama
·     Bertepuk tangan sesuai irama musik
·     Meniriu aktivitas orang baik secara langsung maupun melalui media seperti cara bicara atau cara minum dari ibunya
·     Bertepuk tangan dengan pola yang berirama seperti bertepuk tangan sambil mengikuti irama nyanyian
c.      Tertarik dengan kegiatan atau karya seni
·     Menggambar dengan menggunakan berbagai media seperti cat air, alat menggambar, spidol
·     Membentuk sesuatu dengan plastisin
·     Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang diluar rumah[3]
9.     Perkembangan seni anak usia 4-5 tahun

a.      Anak mampu menikmati berbagai alunan laguatau suara
·     Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya
·     Memainkann alat musik/instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang teratur
b.     Tertarik dengan kegiatan seni
·     Memilih jenis lagu yang disukai
·     Bernyanyi bersama
·     Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam sebuah peran
·     Membedakan peran fantasi dan kenyataan
·     Menggunakan dialog, perilaku, dan menceritakan suatu cerita
·     Mengekspresikan geakan dengan irama yang bervariasi
·     Menggambar objek yang dilihat
·     Mendeskripsikan sesuatu dengan ekspresif yang berirama
·     Mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai

10.  Perkembangan seni anak usia 5-6 tahun
a.      Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
·     Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu
·     Memainkan alat musik//instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang teratur
c.      Tertarik dengan kegiatan seni
·     Menyanyikan lagu dengan sikap yanag benar
·     Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional mauoun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu
·     Bermain drama sederhana
·     Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam
·     Melukis dengan berbagai cara dan objek
·     Membentuk karya seperti bentuk sebenarnya seperti kertas, plastisin

C.  Masa  Perkembangan  Seni Rupa Anak Menurut  Viktor  Lowenfeld Dan Lambert Brittain
1.     Masa Mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
 Goresan-goresan  yang  dibuat  anak  usia  2-4 tahun  belum  menggambarkan  suatu  bentuk  objek.  Pada  awalnya,  coretan  hanya  mengikuti  perkembangan  gerak motorik.  Biasanya,  tahap  pertama  hanya  mampu  menghasilkan  goresan  terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal  ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik  anak  yang  masih  mengunakan  motorik  kasar.  Kemudian,  pada perekembangan  berikutnya  penggambaran  garis  mulai  beragam  dengan  arah  yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. Periode ini  terbagi ke dalam  tiga tahap, yaitu: corengan tak beraturan,  corengan terkendali, dan corengan bernama. Ciri  gambar yang dihasilkan anak pada tahap  corengan tak beraturan  adalah bentuk  gembar  yang  sembarang,  mencoreng  tanpa  melihat  ke  kertas,  belum  dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi.
Corengan  terkendali  ditandai  dengan  kemampuan  anak  menemukan  kendali  visualnya  terhadap  coretan  yang  dibuatnya.  Hal  ini  tercipta  dengan  telah  adanya kerjasama  antara  koordiani  antara  perkembangan  visual  dengan  perkembamngan motorik.  Hal  ini  terbukti  dengan  adanya  pengulangan  coretan  garis  baik  yang  horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan  bernama  merupakan  tahap  akhir  masa  coreng  moreng.  Biasanya terjadi  menjelang  usia  3-4  tahun,  sejalan  dengan  perkembangan  bahasanya  anak  mulai  mengontrol  goresannya  bahkan  telah  memberinya  nama,  misalnya:  “rumah”, “mobil”,  “kuda”.  Hal  ini  dapat  digunakan  oleh  orang  tua  atau  guru  pada  jenjang pendidikan  usia  dini  (TK)  dalam  membangkitkan  keberanianan  anak  untuk mengemukakan  kata-kata  tertentu  atau  pendapat  tertentu  berdasarkan  hal  yang digambarkannya

2.     Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
Kecenderungan  umum  pada    tahap  ini,  objek  yang  digambarkan  anak biasanya  berupa  gambar  kepala-berkaki.  Sebuah  lingkaran  yang  menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki.  Ciri-ciri  yang  menarik  lainnya  pada  tahap  ini  yaitu  telah  menggunakan bentuk-bentuk  dasar  geometris  untuk  memberi  kesan  objek  dari  dunia  sekitarnya. Koordinasi  tangan  lebih  berkembang.  Aspek  warna  belum  ada  hubungan  tertentu dengan  objek,  orang  bisa  saja  berwarna  biru,  merah,  coklat  atau  warna  lain  yang disenanginya.
Penempatan  dan  ukuran  objek  bersifat  subjektif,  didasarkan  kepada kepentingannya. Ini  dinamakan  dengan  “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.
3.     Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar      masih  tetap  berkesan  datar  dan  berputar  atau  rebah  (tampak  pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian  kiri  rebah  ke  kiri,  bagian  kanan  rebah  ke  kanan).  Pada  perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
Penafsiran  ruang  bersifat  subjektif,  tampak  pada  gambar  “tembus  pandang” (contoh:  digambarkan  orang  makan  di  ruangan,  seakan-akan  dinding  terbuat  dari kaca).  Gejala  ini  disebut  dengan  idioplastis  (gambar  terawang,  tembus  pandang). Misalnya  gambar  sebuah  rumahyang  seolah-olah  terbuat  dari  kaca  bening,  hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.
4.     Masa Realisme Awal  (Dawning Realism) : 9-12 tahun
Pada  periode  Realisme  Awal,  karya  anak  lebih  menyerupai  kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan  objek  dalam  lingkungan.  Perhatian  kepada  objek  sudah  mulai rinci.  Namun  demikian,  dalam  menggambarkan  objek,  proporsi  (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya.  Pemahaman  warna  sudah  mulai disadari. Penguasan konsep  ruang mulai  dikenalnya sehingga  letak  objek  tidak lagi  bertumpu  pada  garis  dasar,  melainkan  pada  bidang  dasar  sehingga  mulai ditemukan  garis  horizon.  Selain  dikenalnya  warna  dan  ruang,  penguasaan  unsur  desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada  perbedaan  kesenangan  umum,  misalnya:  anak  laki-laki  lebih  senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga.

5.     Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
Pada  masa  naturalisme  semu,  kemampuan  berfikir  abstrak  serta  kesadaran sosialnya  makin  berkembang.  Perhatian  kepada  seni  mulai  kritis,  bahkan  terhadap karyanya  sendiri.  Pengamatan  kepada  objek  lebih  rinci.
6.     Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada  periode  ini  tumbuh  kesadaran  akan  kemampuan  diri.  Perbedaan  tipe individual  makin  tampak.  Anak  yang  berbakat  cenderung  akan  melanjutkan kegiatannya  dengan  rasa  senang,  tetapi  yang  merasa  tidak  berbakat  akan meninggalkan  kegiatan  seni  rupa,  apalagi  tanpa  bimbingan.  Dalam  hal  ini  peranan guru banyak  menentukan,  terutama dalam meyakinkan  bahwa  keterlibatan  manusia dengan  seni  akan  berlangsung  terus  dalam  kehidupan.  Seni  bukan  urusan  seniman saja, tetapi urusan semua orang  dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam kehidupannya sehari-hari











BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Seni merupakan salah satu bagian dari perkembangan kognitif. Melalui seni, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fantasi dan kreativitas dengan berbagai cara dan juga mereka akan belajar bagaimana mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta keterampilan mereka.
Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan seni anak usia dini usia 0-6 tahun dibagi menjadi sepuluh kelompok usia, meliputi :
1.       Perkembangan seni anak usia 0-3 bulan
2.       Perkembangan seni anak usia 3-6 bulan
3.       Perkembangan seni anak usia 6-9 bulan
4.       Perkembangan seni anak usia 9-12 bulan
5.       Perkembangan seni anak usia 12-18 bulan
6.       Perkembangan seni anak usia 18-24 bulan
7.       Perkembangan seni anak usia 2-3 bulan
8.       Perkembangan seni anak usia 3-4 bulan
9.       Perkembangan seni anak usia 4-5 bulan
10.    Perkembangan seni anak usia 5-6 bulan
Perkembangan seni anak mempunyai tahapannya masing-masing. Disetiap hari pun banyak perkembangan hal-hal baru yang terjadi pada anak. Melalui perkembangan seni anak mengeksplorasi berbagai hal seperti menggambar, bernyanyi dll.

B.      Saran
Dalam pengembangan seni anak usia dini kita dapat melihat kesehariannya, dan juga kita sebagai orang dewasa seharusnya juga memberikan stimulus untuk mengembangkan perkembangan seni baik untuk anak.






DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, (2014) permendikbud no. 137 tentang standar nasional PAUD . Jakarta: Kemendikbud
Sumanto, 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanak – kanak. Jakarta : Depdiknas
Widyasari Choiriyah, 2010. Kreativitas dan keberbakatan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta










[1] Sumanto, Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanak – kanak (Jakarta : Depdiknas, 2005), Hal. 4
[2]Kemendikbud, permendikbud no. 137 tentang standar nasional PAUD(Jakarta : Kemendikbud, 2014) Hal. 24
[3] Kemendikbud, permendikbud no. 137 tentang standar nasional PAUD(Jakarta : Kemendikbud, 2014) Hal. 26

No comments:

Post a Comment