1

loading...

Sunday, November 4, 2018

MAKALAH PROSES MEMBACA DAN PRODUK MEMBACA


MAKALAH PROSES MEMBACA DAN PRODUK MEMBACA

BAB 1
 PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG

Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang di tulis.pembaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.membaca dan mendengar adalah dua cara yang paling umum untuk mendapatkan informasi.informasi yang di dapat dari membaca dapat termasuk hiburan,khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas.batu atau kapur disebuah papan tulis juga bisa di baca.
Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras.hal ini dapat menguntungkan pendengar lain,yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi untuk mendapat pemahaman yang baik dan menyeluruh,kita dapat melakukannya dengan berpasrah diri.untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah teks bacaan menjadi bahan yang bermakana.
Bagaiman kita bisa memperoleh makna yang terkandung jika hanya diam,sementara teks bacaan adalah benda mati.jadi kitalah yang sebenarnya aktif bahkan bukan hanya pemahaman yang dituntut dalam membaca melainkan pengelolahan bahan bacaan secara kritis dan kreatif.
Membaca bukan hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah di singgung di atas tadi.atau lebih berarti bila ia mampu menerapkan di kehidupan scara nyata tak bisa dipungkiri saat ini bahwa pengajaran membaca itu telah berakhir bila seseorang dapat memvokalkan simbol-simbol tulis.jangan heran bila ada seorang murid SMA masih terbiasa membaca buku pelajaran dengan suara keras. Tak bisa disalahkan mereka itu sebab.selama ini pula tak ada yang mengoreksi. Membaca sangat berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari, itulah makanya seseorang yang pengetahuannya luas dan aktual selalu membaca, membaca, dan membaca.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  PROSES MEMBACA
1.        PENGERTIAN PROSES MEMBACA.

Membaca merupakan suatu proses yang merupakan rangkaian tindakan atau kegiatan yang menghasilkan produk atau hasil. Proses membaca merupakan rangkaian kegiatan yang di mulai dari menatap bacaan sampai mengolah informasi dalam otak. Proses tersebut merupakan proses membaca dalam hati. Selain membaca dalam hati, pembaca bisa saja membaca nyaring. Prose membaca nyaring di awali dengan menatap bacaan dan di akhiri dengan kegiatan melafalkan bacaan. Proses membaca dalam hati melibatkan indra mata dan otak sedangkan membaca nyaring melibatkan indra mata, otak dan mulut.
Walaupum proses membaca melibatkan dua atau tiga tempat, namun proses membaca merupakan kegiatan yang kompleks yang terjadi di dua atau tiga tempat tersebut. Karena ke koplekan tersebut, para ahli membacakan menggambarkan proses membaca yang berbeda beda tersebut di antaranya adalah proses membaca dalam hati, proses membaca nyaring, proses membaca frias dan proses membaca gough.

2.        MACAM- MACAM PROSES MEMBACA
Berdasarkan  bersuara tidaknya saat membaca, proses membaca ada dua, yaitu proses membaca dalam hati dan proses membaca dalam nyaring.

A.    Proses membaca dalam hati
Membaca dalam hati pada dasarnya adalah membaca dengan menggunakan ingatan visual ( visual memori), melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh iformasi. Latihan membaca dalam hati harus di mulai sejak anak anak bisa membaca sendiri. Pada tahap ini anak anak harus di berikan bacaan tambahan, yang penekanan nya di arahkan pada keterampilan menguasai bahan bacaan, memahami ide ide dengan usahanya memperluas kesatuan kesatuan pikiran nya sera memperoleh dasar pendapat. Dia akan menguasai cerita cerita dan uraian uraian sebagai keseluruhan yang dalam kegiatan membaca nyaring kini hanya dapat memahami prakmen prakmen yang lepas lepas saja.
Membaca dalam hati, anak mencapai kecepatan dalam pemahaman frase frase, memperkaya kosa kata dan memperoleh keuntungan dalam hal keakrapan dengan sastra yang baik. Setelah membaca dalam hati, pengajaran dapat menyeluruh pelajar mengutarakan apa yang dia baca, hal ini mempermudahkan pengujian pertumbuhan daya pemahaman apresiasi mereka. Dalam kehidupan sehari hari, setiap anggota masyarakat akan membaca bahan bahan sesuai dengan selera atau pilihan nya masing masing tampa paksaan dari pihak lain. Membaca secara perseorang menurut selera masing masing yang mungkin mencangkup program dasar pengajaran per orangan dan pendekatan pengalaman bahasa.
        Keterampilan yang di tuntut dalam membaca dalam hati antara lain:
1.      Membaca tampa bersuara, tampa bibir bergerak, tampa desis apapun.
2.      Membaca tampa ada gerakan kepala.
3.      Membaca lebih cepat di bandingkan dengan membaca nyaring.
4.      Tampa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjukan.
5.      Mengerti dan memahami bahan bacaan.
6.      Dituntut kecepatan mata dalam membaca.
7.      Membaca dengan pemahaman yang baik.
8.      Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang dapat dalam membaca` 
B.     Proses membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk pelajar,pengajar,ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi,pikiran, dan perasaan seorang pengarang.dalam membaca nyaring,selain penglihatan dan ingatan, jika turut aktif auditori memori(ingatan pendengaran) dan motormemori (ingatan yang bersangkut paut dengan otot-otot kita). Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat.oleh karena itu,dalam mengajarkan membaca nyaring pelajar harus memahami proses komunikasi 2 arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum memberi tanggapan secukupnya.
Pembaca nyaring yang baik biasanya ingin sekali agar pendengarnya memahami apa yang ia sampaikan.oleh karena itu, pembaca hendaklah mengetahui keinginan serta kebutuhan pendengarnya, serta menginterprestasikan bahan bacaan scara tepat.
Hal-hal yang mendasar yang perlu diperhatikan karena mempunyai keterkaitan dengan proses-prose membaca
1.      Intelegasi
2.      Usia mental
3.      Jenis kelamin
4.      Tingkat sosial ekonomi
5.      Bahasa
6.      Ras
7.      Kepribadian
8.      Sikap
9.      Pertumbuhan fisik
10.  Persepsi 
Membaca sebagai suatu proses sensorik
·         Membaca itu dimulai dengan melihat.
·         Isarat dan rangsangan untuk kegiatan membaca itu masuk lewat telinga dan mata
·         Sedangkan huruf braile masuk lewat syaraf-syaraf jari
·         Betapapun cerdas,mantap,dan siap jiwa seorang anak, tidaklah mungkin bisa belajar membaca jika anaak tersebut tidak mampu mengenali rangsangan materi
Kendala proses membaca
·    Gerakan-gerakan muka
·    Mendekatkan bacaan ke muka
·    Ketenggangan waktu mengerjakan kerjaan visual
·    Memencengkan kepala
·    Mendorong kepala kedepan
·    Sikap duduk yang tidak baik
·    Sering kali menggerak-gerakan kepala
·    Menggosok mata
·    Kehilangan tempat/batas waktu membaca
Membaca sebagai proses perkembangan keterampilan
1.      Keterampilan membaca untuk objektif.
 dalam perkembangan nya keterampilan membaca tidak tergantung pada materi, metode, ataupun tingkatan tingkatan akademis.
2.      Keterampilan membaca itu mempunyai sifat berlanjut.
  Meskipun keterampilan ini tidak terikat pada tingkatan kelas anak, namun kaitan nya tetap tampak.anak mampu mencari sumber mandiri.
3.      Keterampilan itu bisa di generalisasikan.
   Keterampilan dasar dalam membaca dapat di generalisasikan sehingga anak yang telah menguasai keterampilan tersebut di tuntut untuk dapat menerapkan nya. Kapan saja, di mana saja, situasinya menghendaki.
             Tahap perkembangan.
1.      Tahap perkembangan konsep.
    Bergantung pada latar belakang pengalaman anak tersebut. Contoh: kosa kata, makna kata,.
2.      Tahap perkembangan pengenalan dan identifikasi
   Pada waktu anak membina dasar dasar konsep yang pertama dia mulai pula menghubungkan konsep konsep dengan stimulus tertentu contoh: merangkai huruf menjadi sebuah kata.
              Perkembangan itu merupakan inter pretasi mengenai informasi.
              Dalam ini interpretasi di bedakan menjadi dua macam.
A.       Literal : interpretasi fakta ketika fakta itu di hadapkan (mencocokan fakta dengan pernyataan)
B.       Inperensial : interprestasi yang muncul pada siswa itu sendiri (harapan siswa). Pernyataan stimulus yang sama boleh di gunakan sebagai dasar pernyataan yang bersifat inferensial, seperti bagaimana, menurut pikiran mu dan lain lain.

DAFTAR PUSTAKA
Petter Berry, Penghantar Komperhesif  Teori Sastra Dan Budaya:Beginning Theory, Yogyakarta: Jalasutra, 2010

Emzir, Saifur Rohman, Teori Dan Pengajaran Sastra, Jakarta:Rajawali Pers, 2015


No comments:

Post a Comment