1

loading...

Sunday, November 18, 2018

MAKALAH PSIKOLOGI


A.   Definisi Evaluasi
Menurut Tardif (Muhibbinsyah, 2014) mendefinisikan evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
B.   Tujuan Evaluasi
Menurut Pasaribu & Simanjuntak (Ahmadi & Supriyono, 2013) tujuan evaluasi di bagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
Tujuan Umum:
1.    Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang di harapkan
2.    Menilai metode belajar yang di pergunakan
Tujuan Khusus:
1.    Merangsang kegiatan siswa
2.    Menemukan sebab-sebab kemajuan atau keegagalan
3.    Memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode belajar
C.   Fungsi Evaluasi
Di kutib dari buku Ahmadi & Supriyono (2013) fungsi evaluasi yaitu
1.    Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar–mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
2.    Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan ( dan karakteristik lainya ) yang dimiliki oleh murid.
D.   Ragam Alat Evaluasi
Ragam alat Evaluasi menurut Muhibbinsyah (2014), terdiri atas dua macam bentuk yaitu
1.    Bentuk objektif
            Memberikan skor nilai secara lugas (seadanya), ada lima macam tes yang termasuk dalam evaluasi ragam objektif :
a.    Tes Benar-Salah
Tes ini merupakan alat Evaluasi yang paling bersahaja baik dalam hal susunan intem-intemnya maupun dalam hal cara menjawabnya. Contohnya:
1.     Manakah dari nama benda langit berikut ini yang termasuk planet ?
(B / S) asteroid
(B / S) komet
(B / S) bulan
(B / S) saturnus
(B / S) pluto
b.    Tes pilihan berganda
Biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat di jawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima alternatif jawaban yang mengiringi setiap soal. Contohnya:
1.     Sila keberapakah yang melarang kita menganut paham ateisme ? A. Sila ke 1
   B. Sila ke 2
C. Sila ke 3
D. Sila ke 4
E. Sila ke 5
c.    Tes Pencocokan (menjodohkan)
Disusun dalam dua daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau kalimat yang diletakkan bersebelahan. Contohnya : cocokanlah soal di bawah ini:
Tabel 1. Contoh tes pencocokan
1.    Kucing
1.Monkey
2.    Ular
2.Cat
3.    Kupu-kupu
      3.Rabbit
4.    Kelinci
      4.Snack
5.    Monyet
      5.butterfly



d.    Tes Isian
Alat tes isian biasanya berbentuk cerita atau karangan pendek. Contohnya: Ini penyusun kutip dari pengantar Naskah proklamasi 17 Agustus 1945.
Petunjuk
Isilah titik-titik dibawah ini dengan kata-kata yang benar!
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan ..............Hal-hal yang mengenai..................dan lain-lain diselenggarakan dengan.............dan. dalam..........yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
  Atas nama..................
.
Soekarno hatta
e.    Tes Pelengkapan (melengkapi)
Cara menyelesaikan tes melengkapi pada dasarnya sama dengan cara menyelesaikan tes isian. Contohnya:
Isilah titik-titik yang ada pada setiap kalimat dibawah ini dengan kata-kata yang sesuai!
1 . Bahwa sesungguhnya..........itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka..........di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2.    Tes Subjektif
Adalah alat ukur prestasi belajar yang jawabanya tidak bernilai dengan skor atau angka pasti, seperti yang di gunakan untuk evaluasi objektif. Bentuk soal ini menuntut peserta didik untuk hafal suatu pengertian kemudian menjelaskan dengan kalimat sendiri ketika menjawab setiap pertanyaan. Contohnya:
1.    Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, jelaskan dengan singkat !
E.    Syarat-syarat Evaluasi yang Efektif
Menurut Eggen & Kauchak (Khodijah, 2014) syarat-syarat evaluasi yang efektif, mencakup empat proses : 
1.    Proses Perancang
Proses rancangan atau persiapan guru dalam pembelajaran.
2.    Proses Proses Persiapan Siswa untuk Mengikuti Evaluasi
Dengan mempersiapkan siswa, guru dapat meningkatkan peluang skor tes menunjukkan prestasi siswa secara akurat dan sekaligus meningkatkan validitas.
3.    Proses Penyelenggaraan Evaluasi
Dalam penyelenggaraan tes, hal-hal yang harus dilakukan adalah
a. Mengkondisikan tempat penyelenggaraan tes senyaman mungkin.
b. Memberikan arahan tentang prosedur pelaksaan tes dan apa yang    harus diperhatikan siswa.
c. Memonitor pelaksanaan tes.
4.    Proses Analisis Evaluasi
Pada proses ini, guru menilai hasil tes, dan mengembalikan kepada siswa keesokan harinya.
F.    Definisi Prestasi Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata (Muzakki 2012, diakses pada tanggal 14 Maret 2018) mendefinisikan prestasi belajar adalah nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa pada masa tertentu. Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan kegiatan
G.   Indikator Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Surya, Barlow & Petty dalam buku Muhibbin Syah (2014), menjelaskan indikator dalam prestasi belajar, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Indikator Prestasi
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
  Ranah/Jenis Prestasi
           Indikator
   Cara Evaluasi
A.    Ranah Cipta
1.    Pengamatan

1.    Dapat menunjukkan
2.    Dapat Membandingkan
3.    Dapat Menghubungkan

1.    Tes Lisan
2.    Tes Tertulis
3.    Observasi
2.    Ingatan
1.    Dapat Menyebutkan
2.    Dapat Menunjukkan Kembali
1.    Tes Lisan
2.    Tes Tertulis
3.    Observasi
3.    Pemahaman
1.    Dapat menjelaskan
2.    Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1.    Tes lisan
2.    Tes tertulis
4.    Penerapan
1.    Dapat memberikan contoh
2.    Dapat menggunakan secara tepat
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian tugas
3.    Observasi
5.    Analisis
1.    Dapat menguraikan
2.    Dapat mengklasifikasikan/memilah-lah-milah
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian tugas
6.    Sintesis
1.    Dapat menghubungkan
2.    Dapat menyimpilkan
3.    Dapat menggeneralisasika (membuat prinsip umum )
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian tugas
B.    Ranah Rasa
1.    Penerimaan

1.    Menunjukkan Sikap Menerima
2.    Menunjukkan Sikap Menolak

1.    Tes Tertulis
2.    Tes Skala Sikap
3.    Observasi
2.    Sambutan
1.    Kesediaan Berpartisipasi/terlibat
2.    Kesediaaan Memanfaatkan
1.    Tes Skala Sikap
2.    Pemberian Tugas
3.    Observasi
3.    Apresiasi (sikap menghargai)
1.    Menganggap penting dan bermanfaat
2.    Menganggap indah da harmonis
3.    Mengagumi
1.    tes skala penilaian/sikap
2.    pemberian tugas
3.    observasi
4.    internalisasi (pendalaman)
1.    mengakui dan menyakini
2.    mengingkari
1.    tes skala sikap
2.    pemberian tugas ekspresif (yang menyatakan sikap) Dan proyektif (yang menyatakan perkiraan/ramalan)
3.    observasi
5.    karakterisasi (penghayatan)
1.    melembagakan atau meniadakan
2.    menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari
1.    pemberian tugas ekspresif dan proyektif
2.    observasi

H.   Evaluasi prestasi Psikomotor
cara yang dipandang tepat untuk mengepaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah paksa). Contohnya evaluasi keterampilan ranah karsa siswa dalam memuat bendera merah putih seperti yang akan penyusun di jelaskan lebih lanjut.

Tabel 3
Format Observasi Keterampilan Membuat Bendahara
Jenis-Jenis Kegiatan
Ya
Tidak
1.    Menyiapkan semua alat dan bahan yakni: gunting, pisau, kertaswarna merah dan putih, lem, potongan bambu, dan alat pengukur


2.    Membaca petunjuk membuat bendera merah putih


3.    Mengikuti tahapan-tahapan membuat bendra sesuai petunjuk


4.    Menggunakan alat pengukur dengan cara yang tepat


5.    Menggunakan alat-alat (khususnya yang tajam) secara aman


6.    Menyelesaikan bendera tepat padawaktu yang telah di wajibkan.



I.      Mampu menjelaskan dan memahami pendekatan evaluasi prestasi belajar serta batas minimal prestasi belajar
Menurut hasil penelitian Biggs (Deanwardana, 2015 diunduh pada tanggal 21 maret 2018). Memaparkan bahwa pendekatan belajar di kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1.    Pendekatan surface (permukaan atau bersifat lahiriah dan dipengaruhi oleh faktor luar)
2.    Pendekatan deef (mendalam dan datang dari dalam individu)
3.    Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi atau ambisi pribadi)
Pada blog lainnya dari Yuri Alamsyah, 2014 yang diunduh pada tanggal 21 Maret 2018, keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah cipta dan karsa siswa. Keberhasilan tidak hanya terikat oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif, tetapi juga memperhatikan kiat penilaian afektif dan psikomotor siswa.
Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar, siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses mengajar belajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah:
1.     Norma skala angka dari 0 sampai 10. 
2.    Norma skala angka dari 0 sampai 100.
           



No comments:

Post a Comment