MAKALAH RASIO LIKUIDITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Alasan Mendasar Agar penulis dalam laporan akhir ini
tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan pada analisis laporan keuangan yang berhubungan dengan rasio
keuangan serta analisis perbandingan laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang
akutansi. Laporan keuangan disusun oleh perusahaan dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan manajerial internal maupun pihak ekstrnalperusahaan.
Laporan keuangan perusahaan dapat dianalisis mengunakan beberapa rasio
keuangan, dengan adanya analisis laporan keuangan terrsebut dapat diketahui
keadaan dan perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh perusahaan diwaktu
yang lalu maupun waktu yang sedang berjalan baik itu badan usaha swasta maupun
badan usaha milik negara.
Keutamaan Makalah untuk mengetahui langkah-langkah
perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini. Untuk
melakukan penilaian kinerja menejemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. Dapat juga digunakn sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai. Untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan dalam satu periode tertentu,baik harta,kewajiban,modal,maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan. Untuk
mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.[1]
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio
likuiditas atau sering disebut dengan nama rasio modal kerja. Merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur beberapa likuidnya. Caranya adalah dengan
membandingkan komponen yang ada dineraca, yaitu total aktiva lancar dengan
total pasiva lancer (utang jangka pendek). Penilaian dapat dilakukan untuk
beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Terdapat
dua hasil penilaian terhadap pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila
perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam
keadaan likuid. Sebaliknya, apabila
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut, diaktakan perusahaan dalam
keadaan ilikuid. Menurut James O.
Gill menyebutkan rasio likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah investasi
yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar keperluan,
tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.
Fred
Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditasnya merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya,
apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut, terutama utang yang sudah jatuh tempo.
B.
Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas tadak hanya berguna bagi perusahaan,
namun juga bagi pihak luar perusahan. Terdapat banyak manfaat atau tujuan
analisis rasio likuiditas bagi perusahan, bagi pihak pemilik perusahaan,
manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan
seperti kreditor dan distributor atau supplier. Berikut
ini adalah tujuan dan manfaat yang dipetik dari hasil rasio likuiditas:
1.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang
yang segerah jatuh tempo pada saat ditagih.
2.
Untuk mengukur kemampuan perusahan membayar kewajiban jangka
panjang dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
3.
Untuk mengukur kempuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar tampa memperhitungkan sedian atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sedian dan hutang yang dianggap likuiditasnya lebih
rendah.
4.
Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sedian yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
5.
Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
6.
Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
7.
Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu
kewaktu dengan membandingkanya untuk beberapa priode.
8.
Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari
masing-masing komponen yang ada diaktiva lancar dan utang lacar.
9.
Menjadi alat pemicu bagi pihak manajen untuk memperbaiki
kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas pada saat ini.
B.
Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
Tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk menilai
kemampuan perusahaan dalm memenuhi kewajibannya. Dari rasio likuiditas dapat
diketahui hal-hal lain yang lebih sfesifik yang juga masih berkaitan dengan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya. Semua ini tergantung dari
jenis rasio likuiditas yang digunakan.
Jenis-Jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuan,:
1.
Rasio lancar (curren ratio)
2.
Rasio sangat lancar (quck
ratio atau acit test ratio)
3.
Rasio kas (cash ratio)
4.
Rasio perputaran kas
5.
Inventori to net working capital
a)
Rasio lancar (curren ratio)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segerah jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tinggkat
keamanan suatu perusahaaan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
membandingkan atara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Persi
terbaru pengukuran rasio lancar adalah mengurangi sediaan dan piutang.
Ativa lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang
dalam waktu singgkat (maksimal 1 tahun). Komponen aktiva lancar meliputi kas,
bank, surat-surat berharga, piutang, sedian, biaya dibayar dimuka, pendapatan
yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainya.
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat
dikatakan perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila hasil
pengukuran rasio tinggi, belim tentu kondisi perusahaan sedang baik. hal ini
dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin.
Rumus
untuk mencari rasio lancar sebagai berikut:
Current
Ratio = Aktiva lancar
Utang
lancar
b)
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat atau rasio sangat lancar merupakan
rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan kativa lancar tampa
memperhitungkan nilai sedian (Inventory).
Untuk mencari quick ratio, diukur dari aktiva lancar, kemudian
dikurangi dengan nilai sedian. Terkadang perusahaaaan juga memasukan biaya yang
dibayar dimuka jika memang ada dan dibandingkan dengan seluruh utang lancar.
Rumus
untuk mencari rasio cepat:
Quick Ratio = Kas+
Bank+ Efek+ Piutang
Current liabilities
c)
Rasio Kas
Perusahaan juga inggin mengukur seberapa besar uang yang
benar-benar siap untuk digunakan untuk membayar utangnya. Artinya dalam hal ini
perusahaan tidak perlu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya dengan
mengunakan rasio lancar.
Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti
rekening giro atau tabungan dibank (yang dapat ditarink setiap saat). Dapat
dikatakan rasio ini menunjukan kemampuan sesunggunnya bagi perusahaan untuk
membayar utang-utangnya jangka pendeknya.
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan
sebagai berikut :
Cash Ratio = Kas
+ Bank
Curren
Liabilities
d)
Rasio
perputaran kas
Menurut jamis O.
Gill, rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai
penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersedian kas
untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.
Untuk
mencari modal kerja, kurangi aktiva lancar terhadap utang lancar. Modal kerja
dalam pengertian ini dikatakan sebagai modal kerja bersih yang dimiliki
perusahaan. Sementara itu. modal kerja kotar atau modal kerja saja merupakan
jumlah dari aktiva lancar. Hasil perhitungan rasio perputaran kas dapat
diartikan sebagai beriku.
a)
Apabilah rasio perputaran kas
tinggi, ini berarti, ketidak mampuan perusahaan dalam membayar tagihannya.
b)
Sebalinya apabila rasio
perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit
dicairkan dalam waktu singkat sihingga perusahaan harus bekerja keras dengan
kas yang lebih sedikit.
Rumus yang digunakan untuk
mencari rasio perputaran kas antara lain:
Rasio Perputaran Kas = Penjualan
Bersih
Modal Kerja Bersih
e)
Inventory to Net Working Capital
Merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sedian yang ada
dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengukuran
antara aktiva lancar dengan utang lancar.
Rumus untuk mencari Inventory to net
working capital dapat digunakan sebagai berikut:
Inventory
to net working capital =
Inventory
Current Assets-Current Liabilities
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rasio likuiditas atau sering
juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Dengan kata lain, rasio
likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi
kewajiban/utang pada saat ditagih atau jatuh tempo. Tujuan dan manfaat yang
dipetik dari hasil rasio likuiditas:
a)
Untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segerah jatuh tempo pada saat
ditagih.
b)
Untuk mengukur kemampuan
perusahan membayar kewajiban jangka panjang dengan aktiva lancar secara
keseluruhan.
c)
Untuk mengukur kempuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tampa memperhitungkan
sedian atau piutang.
d)
Untuk mengukur atau membandingkan antara
jumlah sedian yang ada dengan modal kerja perusahaan.
e)
Untuk mengukur seberapa besar uang kas
yang tersedia untuk membayar utang.
f)
Sebagai alat perencanaan kedepan,
terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.
g)
Untuk melihat kondisi dan posisi
likuiditas perusahaan dari waktu kewaktu dengan membandingkanya untuk beberapa
priode.
h)
Untuk melihat kelemahan yang dimiliki
perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada diaktiva lancar dan utang
lacar.
kemampuan,:
1)
Rasio lancar (curren ratio)
2)
Rasio sangat lancar (quck ratio atau acit test ratio)
3)
Rasio kas (cash ratio)
4)
Rasio perputaran kas
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Analisis
Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), H 128-145
No comments:
Post a Comment