1

loading...

Thursday, November 8, 2018

MAKALAH SEJARAH PERADABAN "historiografi"

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN "historiografi"

  
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki peradaban yang cukup tinggi. Hal itu dapat di lihat dari peninggalan – peninggalan dari masa lampau yang sangat menakjubkan.nenek moyang bangsa Indonesia telah  mewarisi peradaban yang luhur untuk mempelajari sebagai ilmu pengetahuan. Beberapa warisan tersebut dapat di lihat hingga kini seperti candi brobudur yang di bangun pada masa mataram kuno, situs trowulan  yang di perkirakan berasal pada masa majapahit abad 14, hingga  beberapa perasasti dan teks – teks kuno.melihat peninggalan masa lampau yang begitu bnayak di perlukan suatu ilmu yang dapat merekonstruksi peristiwa pada masa lampau.ilmu tersebut adalah historiografi. Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah.
Historiografi merupakan tahap dalam metodologi penelitian sejarah yang harus di lakukan ole sejarawan untuk menghasikan sebuah karya yang mendekati kejadian yang sebenarnya, walapun terkadang dalm sebuah historiografi terdafat fakror subjektivitas di sejarawan yang menulinya. menurut sebagian besar sejarawan  historiogarfi dapat di bagi menjadi tiga : historiografi tradisional, historiografi colonial, dan historiografi modern. Sedangkan dalam gaya bahasa penulisan historiografi indonesiasentris terdapat dua aliran  yang mempengaruhi gaya penulisan sejara yaitu:  mazhab bulaksumur dan mazhab politik.  ini merupakan pertemuan materi pertama yang akan kita bahas tentang definisi dan ruang lingkupnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian historiogrfi
Secara sistematik kata “historiografi” merupakan gabungan dari dua kata, yaitu history yang berarti sejarah dan gerafi yang berarti deskripsi/penulisan.
History berasal dari kata  yunani “istoria” yang berarti ilmu.akan tetapi dalam perkembangan zaman, kata latinyang sama artinya, yakni “scientia” lebih sering di gunakan untuk menyebutkan pemaparan sistematis non kronologis mengenai gejalah alam, sedangkan kata “istoria” di peruntukan bagi pemaparan mengenai gejala – gejala, terutama hari ihwal manusia, daam urutan kronologis sekarang “history” menurut definisi yang paling umu berarti “masal lampau umat manusia”. Apa yang tercakup dalam definisi tersebut, sebenarnya belum menunjukan sebagian dari pengertian sejarah,berikut adalah pembahasan – pembahasan tentang peristiwa masa itu. Menurut taufik Abdullah, ada empat hal yang membatasi peristiwa masa lampau  itu sendiri
pertama, pembatasan yang mengatur dimensi waktu. Salah satu bukti – bukti tertulis telah di temukan, sedangan yang sebelum nya di sebut “prasejarah”. Zaman itu, bagi bangsa masih terlalu panjang , sehingga di perlukan priode – priode yang, di anggap merupakan suatu kesatuan ttertentu, berdasarkan beberapa patokan yang telah di tentukan, bai secara konversial dan umum di terima, maupun individual, yaitu sesuai dengan sasaran perhatian sejarawan.setiap periode yang di kenakan pada unit – unit sejarah tertent, mengisyaratkan akan adanya karekteristik yang dominan.
Kedua, pembatasan yang menyangkut pristiwa. Yang kecenderungan yang makin umum seakkarang adaalah pemusatan pada peristiwa yang menyangkut manusia , atau tindakan dan perilaku manusi. Oleh karena itu peristiwa alam hanya berfungsi sebagi salah satu kekuatan yang bisa ikut mempengaruhi “peristiwa yang sengaja”dengan kata lain, peristiwa alma hanya wadah dalam berbagai tindakan manusia terjadi

Ketiga, pembatasan yang menyangku tempat. Sejarah di artiakan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa tertentu pada masa lampau yang di lakukan di tempat tertentu .
Keempat, pembatasan yang mengatur seleksi. Yaitu merupakan bagian dari suatu peruses, atau dinamika yang menjadi perhatian sejarawan. Dengan kata lain, sejarah adalah gambaran  masa lampau dalam karya para sejarawan.
Penulisan sejarah adalah usaha rekonstruksi peristiwa yang terjadi di masa lampau. Penulisan itu dapat di lakukan setelah di akukan penelitian, karena tanpa penelitian, karena tanpa penelitian penulisan menjadi rekonstruksi tanpa pembuktian. Baik penelitian dan penulisan membutuhkan keterampilan. Dalam penelitian di butuhkan kemapuan untuk mencari, menemukan, dan menguji sumber – sumber yang benar. Sedangkan dalam penulisan di butuhkan kemapuan menyusun fakta – fakta, yang bersifat fragmentaris itu, kedalam uraian sistematis, utuh, dan komunikatif. Keduanya membutuhkan kesadaran teoris yang tinggi serta imajimasi historis yang baik. Contoh lainya, seorang penulis sejarah yang menulis sejarah perkembangan aktivitas wanita, karena termasuk seorang yang mendukung gagasan – gagasan wanita. Keterlibatn seperti ini tidak perlu di tolak, tetapi sejarawan itu harus bersikap obyektif ketika menulis sejarah.
Mengapa penulisan sejarah penting ? karena kita tidak dapat menganti masa kini tanpa mengetahui masa lampau.
B.    Faktor – Factor pendukung perkembangan penulisan sejarah dalam islam
Perkembangan ilmu sejarah dalam islam tidak dapat di pisahkan dari prkembangan budaya secara umum, yang berlansung sangat cepat. Dalam bidang politik, hanya dalam satu abad lebih sedikit, islam sudah menguasi sepanyol,afrika utara, Syria, paletina, semenajung Arabia,irak, sebagian asia kecil, Persia, afganistan, daerah sekarang yang di sebut Pakistan, turkmenia, Uzbekistan dan kirgis di asia tengah. Kebangkitan islam telah melahirkan sebuah imperium, mengalahkan dua imperium besar yang sudah ada sebelum nya Persia dan bizantium.
Ilmu pengetahuan, baik di bidang agama maupun umum. Pengembangan ilmu pengetahuan ini semakin di percepat dengan terjadinya kontak – kontak pemikiran dan budaya antar orang – orang arab islam dengan bangsa – bangsa yang telah di lakukan nya, di samping itu semakin meningkat nya pengalaman umat islam ittu sendiri. Perkembsngsn budaya dan peradaban islam itu terjadi pada masa dinasti abasiya, tepatnya pada abad ke-9 dan abad ke-10 M. ketika itu cendikiawan –cendikiawan islam bukan hanya mengetahui ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari hasil penelitian yang merekah lakukan sendiri dlam lapangan ilmu pengetahuan dan hasil pemikiran mereka dalm bidang filsfat. Pada masa itu pula ilmu – ilmu keagamaan dalam islam di susun. Seiring degan perkembangan budaya dan perdadaban islam ilmu sejarah dalam islam lahir dan berkembang.
Ketika umat islam sudah mencapai kemajuan dalam penulisan sejarah, tidak ada bangsa lain pada waktu itu menulis sejarah seperti kaum muslimin. Mereka memandang sejarah sebagai ilmu yang bermanfaat.  Tokoh – tokoh sejarawan menulis ribuan buku dengan judul yang berbeda – beda yang mengambarkan isinya pertama – tama , karya sejarah yang paling banyak di karang adalah dengan tujuan mengambil manfaat dan teladan, Karen a mereka mendapatkan hal yang sama di dalam al-Qur’an tentang kisah kisah umat yang telah lalu. Oleh karena itu, karya-karya sejarah berisi berita pencipataan bum, turunya nabi Adam, kisa para nabi, riwayat hidup nabi muhamad. Kebanyakan karya seperti ini berjudul’’Akbbar…” (berita…), “siyar…’’ (biografi…) “magbazi…” (perang [zaman nabi] …), “tarikh…” (sejarah…). Karya itu merupakan ringkasan dari karya-karya sejarah judul karya – karya seperti ini di antaranya ”mukhtashar…’’ (ringkasan …), “zayl …” (catatan tambahan/lapiran …), syarh …” (keterangan …), “ hasyiyah …” (catatan…).
Dari sisi lain, sejarah di tulis mengekalkan ingatan sebagian besar karya dengan tujuan ini berjudul  al-ansab….” (silsilah…), “al-tarajjim…( biografi…). Sejarawan muslim juga mengaitkan sejarah dengan berbagai disiplin ilmu seperti sastra,politik, sosial, fiqih, geografi, dan rilah (kisah- kisah perjalanan) judul karya seperti ini di antaranya “Gharib…” (yang asing…), “tubfat’ …(pengembaraan…), dan “nuzbab…” (wisata…).
Akan tetapi sayangnya karya – karya sebagian besar tidak sampai ke generasi kita. Malapetaka yang di derita umat islam tidak terbatas pada pertumpahan darah, tetapi juga pemusnahan buku – buku diceritakan, pembumuihangusan kota bagdad oleh tentara hulagu khan pada tahun 1258 M telah memusnahkan banyak perputakaan dan masjid yang berisi kitab – kitab yang di tulis cendikiawan muslim. Sampai  saat itu pemusuhan syi’ah dan sunnah, juga mengakibtkan banyak nya buku – buku yang musnah. Setelah daulat fathimiyah (di mesir) pda tahun 567 H/1171 M, daulat sesudahnya, terutama ayyubiyah yang sangat fanatik terhadap sunah, berusaha menghapus kebesaran syi’ah di mesir terutama buku – bukunya.
Ada  faktor pendukung utama berkembangnya penulisan sejarah dalam sejarah islam:
1.     Al-Qur’an, kitab suci umat islam memerintahkan umatnya untuk memperhatikan sejarah. Beberapa ayat al-Qur’an dengan jelas memerintahkan hal itu. Diantaranya adalah ayat al-Qur’an surat 30 ayat9 yang artinya: “apakah merekah tidak berjalan di muka bumi ini hingga mereka dapat melihat bagaimana kesudahan (sejarah) orang – orang sebelum mereka” ; dan ayat al-Qur’an surat 59 ayat 18 yang artinya: “ dan hendakah seorang itu  memperhatikan apa yang telah berlau (sejarah) untuk hari depan mereka” Al-Qur’an bahkan tidak hanya menerintah umatnya untuk memperhatikan perkemangan sejarah manusia , tetapi al-Qur’an juga menyajikan banyak kisah sebagian ulama bahkan ada yang berpendapat bahwa dua pertiga isi al-Qur’an adalah kisah sejarah.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Historiografi adalah tahapan yang terahir dan yang paling berat dari sebuah rekonstruksi suatu peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau yang di lakukan oleh sejarahwan setelah terlebih dahulu melakukan tahapan heuristik, kritik, verifikasi dan interpestasi berdasarkan data dan fakta yang di temukan di lapangan agar maenjadi sebuah kisah yang selaras dengan apa yang terjadi sebenarnya pada masa lampau dan harus menghindari subjektivitas.
Historiografi atau penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarawan . dalam metologi sejarah, historiogrfi merupakan bagian terahirnya. Merupakan langkah terahir yang berat karna di dalam bidang ini letak tuntutan terberat bagi sejarah untuk membuktikan legitimasi dirinya sebagai suatu benuk disiplin ilmia.
B.    Keritik dan saran
mungkin dalam pembuatan makalah yang kami buat ini masih bnyak kekurangan dan sesalahan , maka dari itu kami selaku penulis bersedia menerima keritik maupun saran demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
·       Louis Gottschalk, mengerti sejarah, (Jakarta: UI press, 1986), h.27
·       Taufik Abdullah dan Abdurrachman surjomihardjo (Ed.) ilmu sejarah dan historiografi: arab dan prespektif, (jakarta: PT Gramedia, 1985), h. x-xii
·       Abd al-aziz duri, Al baths fi nasy’ah lm al-tarik ind al-arab, (Beirut: 1960), h. 13



No comments:

Post a Comment