MAKALAH
SEJARAH PERADABAN "historiografi"
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki
peradaban yang cukup tinggi. Hal itu dapat di lihat dari peninggalan –
peninggalan dari masa lampau yang sangat menakjubkan.nenek moyang bangsa
Indonesia telah mewarisi peradaban yang
luhur untuk mempelajari sebagai ilmu pengetahuan. Beberapa warisan tersebut
dapat di lihat hingga kini seperti candi brobudur yang di bangun pada masa
mataram kuno, situs trowulan yang di
perkirakan berasal pada masa majapahit abad 14, hingga beberapa perasasti dan teks – teks kuno.melihat
peninggalan masa lampau yang begitu bnayak di perlukan suatu ilmu yang dapat
merekonstruksi peristiwa pada masa lampau.ilmu tersebut adalah historiografi.
Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah.
Historiografi merupakan tahap dalam metodologi
penelitian sejarah yang harus di lakukan ole sejarawan untuk menghasikan sebuah
karya yang mendekati kejadian yang sebenarnya, walapun terkadang dalm sebuah
historiografi terdafat fakror subjektivitas di sejarawan yang menulinya.
menurut sebagian besar sejarawan
historiogarfi dapat di bagi menjadi tiga : historiografi tradisional,
historiografi colonial, dan historiografi modern. Sedangkan dalam gaya bahasa
penulisan historiografi indonesiasentris terdapat dua aliran yang mempengaruhi gaya penulisan sejara
yaitu: mazhab bulaksumur dan mazhab
politik. ini merupakan pertemuan materi
pertama yang akan kita bahas tentang definisi dan ruang lingkupnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
historiogrfi
Secara sistematik kata “historiografi” merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu history
yang berarti sejarah dan gerafi yang
berarti deskripsi/penulisan.
History
berasal dari kata yunani “istoria” yang
berarti ilmu.akan tetapi dalam perkembangan zaman, kata latinyang sama artinya,
yakni “scientia” lebih sering di gunakan untuk menyebutkan pemaparan sistematis
non kronologis mengenai gejalah alam, sedangkan kata “istoria” di peruntukan bagi
pemaparan mengenai gejala – gejala, terutama hari ihwal manusia, daam urutan
kronologis sekarang “history” menurut definisi yang paling umu berarti “masal
lampau umat manusia”. Apa yang tercakup dalam definisi tersebut, sebenarnya
belum menunjukan sebagian dari pengertian sejarah,berikut adalah pembahasan –
pembahasan tentang peristiwa masa itu. Menurut taufik Abdullah, ada empat hal
yang membatasi peristiwa masa lampau itu
sendiri
pertama,
pembatasan yang mengatur dimensi waktu. Salah satu bukti – bukti tertulis telah
di temukan, sedangan yang sebelum nya di sebut “prasejarah”. Zaman itu, bagi
bangsa masih terlalu panjang , sehingga di perlukan priode – priode yang, di
anggap merupakan suatu kesatuan ttertentu, berdasarkan beberapa patokan yang
telah di tentukan, bai secara konversial dan umum di terima, maupun individual,
yaitu sesuai dengan sasaran perhatian sejarawan.setiap periode yang di kenakan
pada unit – unit sejarah tertent, mengisyaratkan akan adanya karekteristik yang
dominan.
Kedua,
pembatasan yang menyangkut pristiwa. Yang kecenderungan yang makin umum
seakkarang adaalah pemusatan pada peristiwa yang menyangkut manusia , atau
tindakan dan perilaku manusi. Oleh karena itu peristiwa alam hanya berfungsi
sebagi salah satu kekuatan yang bisa ikut mempengaruhi “peristiwa yang
sengaja”dengan kata lain, peristiwa alma hanya wadah dalam berbagai tindakan
manusia terjadi
Ketiga,
pembatasan yang menyangku tempat. Sejarah di artiakan sebagai tindakan manusia
dalam jangka waktu tertentu pada masa tertentu pada masa lampau yang di lakukan
di tempat tertentu .
Keempat, pembatasan yang mengatur seleksi. Yaitu
merupakan bagian dari suatu peruses, atau dinamika yang menjadi perhatian
sejarawan. Dengan kata lain, sejarah adalah gambaran masa lampau dalam karya para sejarawan.
Penulisan sejarah adalah usaha rekonstruksi
peristiwa yang terjadi di masa lampau. Penulisan itu dapat di lakukan setelah
di akukan penelitian, karena tanpa penelitian, karena tanpa penelitian
penulisan menjadi rekonstruksi tanpa pembuktian. Baik penelitian dan penulisan
membutuhkan keterampilan. Dalam penelitian di butuhkan kemapuan untuk mencari,
menemukan, dan menguji sumber – sumber yang benar. Sedangkan dalam penulisan di
butuhkan kemapuan menyusun fakta – fakta, yang bersifat fragmentaris itu,
kedalam uraian sistematis, utuh, dan komunikatif. Keduanya membutuhkan
kesadaran teoris yang tinggi serta imajimasi historis yang baik. Contoh lainya,
seorang penulis sejarah yang menulis sejarah perkembangan aktivitas wanita,
karena termasuk seorang yang mendukung gagasan – gagasan wanita. Keterlibatn
seperti ini tidak perlu di tolak, tetapi sejarawan itu harus bersikap obyektif
ketika menulis sejarah.
Mengapa penulisan sejarah penting ? karena kita
tidak dapat menganti masa kini tanpa mengetahui masa lampau.
B.
Faktor – Factor pendukung perkembangan penulisan
sejarah dalam islam
Perkembangan ilmu sejarah dalam islam tidak dapat di
pisahkan dari prkembangan budaya secara umum, yang berlansung sangat cepat.
Dalam bidang politik, hanya dalam satu abad lebih sedikit, islam sudah menguasi
sepanyol,afrika utara, Syria, paletina, semenajung Arabia,irak, sebagian asia
kecil, Persia, afganistan, daerah sekarang yang di sebut Pakistan, turkmenia,
Uzbekistan dan kirgis di asia tengah. Kebangkitan islam telah melahirkan sebuah
imperium, mengalahkan dua imperium besar yang sudah ada sebelum nya Persia dan
bizantium.
Ilmu pengetahuan, baik di bidang agama maupun umum.
Pengembangan ilmu pengetahuan ini semakin di percepat dengan terjadinya kontak
– kontak pemikiran dan budaya antar orang – orang arab islam dengan bangsa –
bangsa yang telah di lakukan nya, di samping itu semakin meningkat nya pengalaman
umat islam ittu sendiri. Perkembsngsn budaya dan peradaban islam itu terjadi
pada masa dinasti abasiya, tepatnya pada abad ke-9 dan abad ke-10 M. ketika itu
cendikiawan –cendikiawan islam bukan hanya mengetahui ilmu pengetahuan dan
filsafat yang mereka pelajari dari hasil penelitian yang merekah lakukan
sendiri dlam lapangan ilmu pengetahuan dan hasil pemikiran mereka dalm bidang
filsfat. Pada masa itu pula ilmu – ilmu keagamaan dalam islam di susun. Seiring
degan perkembangan budaya dan perdadaban islam ilmu sejarah dalam islam lahir
dan berkembang.
Ketika umat islam sudah mencapai kemajuan dalam
penulisan sejarah, tidak ada bangsa lain pada waktu itu menulis sejarah seperti
kaum muslimin. Mereka memandang sejarah sebagai ilmu yang bermanfaat. Tokoh – tokoh sejarawan menulis ribuan buku
dengan judul yang berbeda – beda yang mengambarkan isinya pertama – tama ,
karya sejarah yang paling banyak di karang adalah dengan tujuan mengambil
manfaat dan teladan, Karen a mereka mendapatkan hal yang sama di dalam
al-Qur’an tentang kisah kisah umat yang telah lalu. Oleh karena itu,
karya-karya sejarah berisi berita pencipataan bum, turunya nabi Adam, kisa para
nabi, riwayat hidup nabi muhamad. Kebanyakan karya seperti ini berjudul’’Akbbar…” (berita…), “siyar…’’ (biografi…) “magbazi…” (perang [zaman nabi] …), “tarikh…” (sejarah…). Karya itu
merupakan ringkasan dari karya-karya sejarah judul karya – karya seperti ini di
antaranya ”mukhtashar…’’ (ringkasan
…), “zayl …” (catatan
tambahan/lapiran …), syarh …” (keterangan
…), “ hasyiyah …” (catatan…).
Dari sisi lain, sejarah di tulis mengekalkan ingatan
sebagian besar karya dengan tujuan ini berjudul
“al-ansab….” (silsilah…), “al-tarajjim…( biografi…). Sejarawan
muslim juga mengaitkan sejarah dengan berbagai disiplin ilmu seperti
sastra,politik, sosial, fiqih, geografi, dan rilah (kisah- kisah perjalanan)
judul karya seperti ini di antaranya “Gharib…” (yang asing…), “tubfat’ …(pengembaraan…), dan “nuzbab…” (wisata…).
Akan tetapi sayangnya karya – karya sebagian besar
tidak sampai ke generasi kita. Malapetaka yang di derita umat islam tidak
terbatas pada pertumpahan darah, tetapi juga pemusnahan buku – buku
diceritakan, pembumuihangusan kota bagdad oleh tentara hulagu khan pada tahun
1258 M telah memusnahkan banyak perputakaan dan masjid yang berisi kitab –
kitab yang di tulis cendikiawan muslim. Sampai
saat itu pemusuhan syi’ah dan sunnah, juga mengakibtkan banyak nya buku
– buku yang musnah. Setelah daulat fathimiyah (di mesir) pda tahun 567 H/1171
M, daulat sesudahnya, terutama ayyubiyah yang sangat fanatik terhadap sunah,
berusaha menghapus kebesaran syi’ah di mesir terutama buku – bukunya.
Ada faktor pendukung utama berkembangnya
penulisan sejarah dalam sejarah islam:
1. Al-Qur’an, kitab suci umat islam
memerintahkan umatnya untuk memperhatikan sejarah. Beberapa ayat al-Qur’an
dengan jelas memerintahkan hal itu. Diantaranya adalah ayat al-Qur’an surat 30
ayat9 yang artinya: “apakah merekah tidak berjalan di muka bumi ini hingga
mereka dapat melihat bagaimana kesudahan (sejarah) orang – orang sebelum
mereka” ; dan ayat al-Qur’an surat 59 ayat 18 yang artinya: “ dan hendakah
seorang itu memperhatikan apa yang telah
berlau (sejarah) untuk hari depan mereka” Al-Qur’an bahkan tidak hanya
menerintah umatnya untuk memperhatikan perkemangan sejarah manusia , tetapi
al-Qur’an juga menyajikan banyak kisah sebagian ulama bahkan ada yang
berpendapat bahwa dua pertiga isi al-Qur’an adalah kisah sejarah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Historiografi adalah tahapan yang terahir dan yang
paling berat dari sebuah rekonstruksi suatu peristiwa sejarah yang terjadi pada
masa lampau yang di lakukan oleh sejarahwan setelah terlebih dahulu melakukan
tahapan heuristik, kritik, verifikasi dan interpestasi berdasarkan data dan
fakta yang di temukan di lapangan agar maenjadi sebuah kisah yang selaras
dengan apa yang terjadi sebenarnya pada masa lampau dan harus menghindari
subjektivitas.
Historiografi atau penulisan sejarah dalam ilmu
sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarawan . dalam
metologi sejarah, historiogrfi merupakan bagian terahirnya. Merupakan langkah
terahir yang berat karna di dalam bidang ini letak tuntutan terberat bagi
sejarah untuk membuktikan legitimasi dirinya sebagai suatu benuk disiplin
ilmia.
B. Keritik
dan saran
mungkin dalam pembuatan makalah yang kami buat ini
masih bnyak kekurangan dan sesalahan , maka dari itu kami selaku penulis
bersedia menerima keritik maupun saran demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
· Louis Gottschalk, mengerti sejarah, (Jakarta: UI press, 1986), h.27
· Taufik Abdullah dan Abdurrachman
surjomihardjo (Ed.) ilmu sejarah dan
historiografi: arab dan prespektif,
(jakarta: PT Gramedia, 1985), h. x-xii
· Abd al-aziz duri, Al
baths fi nasy’ah lm al-tarik ind al-arab,
(Beirut: 1960), h. 13
No comments:
Post a Comment